Alur Kerangka Acuan Program Keselamatan Pasien
Alur Kerangka Acuan Program Keselamatan Pasien
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Keselamatan (safety) telah menjadi isu global termasuk juga untuk
rumah sakit Ada lima isu penting yang terkait dengan keselamatan (safety)
di rumah sakit yaitu : keselamatan pasien (patient safety) ,keselamatan
pekerja atau petugas kesehatan,keselamatan bangunan dan peralatan di
rumah sakit yang bisa berdampak terhadap keselamatan pasien dan petugas
,keselamatan lingkungan (green Productivity) yang berdampak terhadap
pencemaran lingkungan dan keselamatan bisnis rumah sakit yang terkait
dengan kelangsungan hidup rumah sakit. Kelima aspek keselamatan
tersebut sangatlah penting untuk dilaksanakan di setiap rumah sakit.Namun
harus diakui kegiatan institusi rumah sakit dapat berjalan apabila ada pasien.
Karena
itu
keselamatan
pasien
merupakan
prioritas
utama
untuk
dilaksanakan dan hal tersebut terkait dengan isu mutu dan citra perumah
sakitan.
Harus diakui ,pelayanan kesehatan pada dasarnya adalah untuk
menyelamatkan pasien sesuai dengan yang diucapkan Hiprocrates kira-kira
2400 tahun yang lalu yaitu Primum,non nocere (first,do no harm), Namun
diakui dengan semakin berkembangnya ilmu dan teknologi pelayanan
kesehatan khususnya di rumah sakit menjadi semakin kompleks dan
berpotensi terjadinya Kejadian Tidak Diharapkan-KTD (Adversed event)
apabila tidak dilakukan dengan hati-hati.
,banyak
alat
dengan
teknologinya,bermacam
jenis
tenaga
Event)
sebesar
2,9
%,dimana
6,6%
diantaranya
Negara
segera
melakukan
penelitian
dan
pelaksanaan
program
keselamatan
pasien
rumah
sakit
perlu
TUJUAN UMUM :
Memberikan informasi dan acuan bagi Rumkitpuspol R.Said Sukanto
dalam melaksanakan program keselamatan pasien rumah sakit.
TUJUAN KHUSUS :
1. Terlaksananya program keselamatan pasien Rumkitpuspol R.Said
Sukanto secara sistematis dan terarah
2. Terlaksananya pencatatan insiden di Rumkitpuspol R.Said Sukanto dan
pelaporannya.
3. Sebagai acuan penyusunan instrument akreditasi Rumkitpuspol R.Said
Sukanto.
C.PENGERTIAN
1.Keselamatan Pasien Rumah Sakit (Patient Safety)
Suatu sistem dimana rumah sakit membuat asuhan pasien lebih
aman,Hal ini
Termasuk:asesmen resiko; indentifikasi dan pengelolahan hal yang
berhubungan
Dengan resiko pasien; pelaporan dan analisis insiden; kemampuan
belajar dari
Insiden
dan
tindak
lanjutnya
serta
implementasi
solusi
untuk
meminimalkan
Timbulnya
risiko.Sistem
melaksanakan suatu
ini
mencegah
oleh
kesalahan
akibat
bukan
karena
penyakit
dasarnya
atau
kondisinya
pasien.Cedera
Dapat diakibatkan oleh kesalahan medis atau bukan kesalahan medis
karena
Tidak dapat dicegah.
cedera
serius
tidak
terjadi,karenakeberuntungan(miss,pasien
Terima
suatu
obat
kontra
indikasi
tetapi
tidak
timbul
reaksi
lethal
akan
obat),karena
pencegahan(suatu
obat
dengan
overdosis
dan
membatalkannya
sebelum
obat
diberikan),atau
yang
terjadi
dalam
proses
asuhan
medis
yang
mengakibatkan atau
Berpotensi mengakibatkan atau berpotensi mengakibatkan cedera
pada pasien.
Kesalahan termasuk gagal melaksanakan sepenuhnya suatu rencana
atau
Menggunakan rencana yang salah untuk mencapai tujuannya.Dapat
akibat melak
sanakan sepenunnya suatu rencana atau menggunakan rencana yang
salah
untuk
mencapai
tujuannya. Dapat
akibat
melaksanakan
suatu
tindakan
(commission) atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil
(omission)
6.Insiden Keselamatan Pasien (Patient Safety Incident)
Setiap kejadian yang tidak disengaja dan tidak diharapkan,yang dapat
mengaki
Batkan atau berpotensi mengakibatkan cedera pada pasien.
7.Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien Rumah Sakit
Suatu sistem untuk mendokumentasikan insiden yang tidak disengaja
dan tidak
Diharapkan,yang dapat mengakibatkan atau berpotensimengakibatkan
cedera
Pada pasien.Sistem ini juga mendokumentasikan kejadian-kejadian
yang tidak
Konsisten dengan operasional rutin rumah sakit atau asuhan pasien.
8. Anlisis Akar Masalah (Root Cause Analysis)
atau
factor
yang
berpengaruh
terhadap
terjadinya
penyimpangan
Kinerja,termasuk KTD
9.Manajemen Risiko (Risk Management)
Dalam
hubungan-nya
dengan
operasional
rumah
sakit,istilah
menajemen risiko
Dikaitkan kepada aktivitas perlindungan diri yang berarti mencegah
ancaman
Yang nyata atau berpotensi nyata terhadap kerugian keuangan akibat
Kecelakaan, cedera atau malpraktik medis.
10. Kejadian Sentinel (Sentinel Event)
Suatu KTD yang mengakibatkan kematian atau cedera yang serius;
biasanya
Dipakai untuk kejadian yang sangat tidak diharapkan atau tidak dapat
diterima
Seperti : operasi pada bagian tubuh yang salah.Pemilihan kata
Sentinel terkait
Dengan keseriusan cedera yang terjadi (mis.Amputasi pada kaki yang
salah,dsb)
Sehingga pencarian fakta terhadap kejadian ini mengungkapkan
adanya masalah
Yang serius pada kebijakan dan prosedur yang berlaku.
D.TUJUAN KPRS
1.Terciptanya budaya keselamatan pasien di rumah sakit
2.meningkatnya
masyarakat
akutanbilitas
rumah
sakit
terhadap
pasien
dan
disesuaikan
dan
kondisi
perumahsakitan
di
Indonesia.
Standar
rencana
dan
hasil
pelayanan
termasuk
kemungkinan
terjadinya
kejadian tidak diharapkan.
Kriteria :
1. Harus ada dokter penanggung jawab pelayanan
2. Dokter penanggung jawab pelayanan wajib membuat rencana
pelayanan
3. Dokter penanggung jawab pelayanan wajib membuat rencana
pelayanan
Secara jelas dan benar kepada pasien dan keluarganya tentang
rencana dan
Hasil pelayanan ,pengobatan atau prosedur untuk pasien termasuk
Kemungkinan terjadinya Kejadian Tidak diharapkan.
b.Standar II MEndidik pasien dan keluarga.
Standar :
Rumah
sakit
harus
mendidik
pasien
dan
keluarganya
tentang
Kewajiban dan
Tanggung jawab pasien dalam asuhan keluarga.
Kriteria :
Keselamatan dalam pemberian pelayanan dapat ditingkatkan dengan
Keterlibatan
pasien
yang
merupakan
partner
dengan
proses
pelayanan.Karena
Itu, di rumah sakit harus ada sistim dan mekanisme mendidik pasien
dan
Keluarganya tentang kewajiban dan tanggung jawab pasien dalam
asuhan
Pasien .Dengan pendidikan tersebut diharapkan pasien dan keluarga
dapat :
pertanyaan-pertanyaan
untuk
hal
yang
dan
tidak
dimegerti
Memahami dan menerima konsekkuensi pelayanan
Mematuhi intruksi dan menghormati peraturan rumah sakit
Memperlihatkan sikap menghormati dan tenggang rasa
Memenuhi kewajiban financial yang disepakati.
koordinasi
pelayanan
yang
mencakup
dukungan
keluarga,
peningkatan
Komunikasi
untuk
memafasilitasi
pelayanan
Keperawatan , pelayanan
social,
pelayanan
Kesehatan primer dan tindak lanjut lainnya.
4).Terdapat komunikasi dan transfer informasi antar profesi
keselama
tan pasien.
Kriteria :
1).Setiap
Rumah
Sakit
harus
melakukan
proses
perencanaan(desighn)
Yang baik, mengacu pada visi,misi, dan tujuan rumah sakit,
kebutuhan
Pasien, petugas pelayanan kesehatan , kaidah klinis terkini,
praktek
Bisnis yang sehat, dan factor-faktor lain yang berpotensi
risiko bagi
Pasien sesuai Tujuh langkah menuju keselamatan pasien
Rumah sakit
2).Setiap Rumah Sakit
harus
kinerja
Yang
antara
lain
terkait
dengan
insiden,akreditasi,mana
Jemen resiko ,utilisasi,mutu pelayanan keuangan.
pelaporan
pasien.
Standar :
1).
Pimpinan
mendodorong
dan
implementasi
program
keselamatan
Pasien
secara
terintegrasi
dalam
organisasi
melalui
penerapan
Tujuh Langkah Menuju Keselamatan Pasien Rumah Sakit
2).Pimpinan menjamin berlangsungnya program proaktif untuk
indetifikasi
Risiko keselamatan pasien dan program menekan atau
mengurangi ke
Jadian Tidak Diharapkan.
3). Pimpinan mendorong dan menumbuhkan komunikasi dan
koordinasi
Unit dan individu berkaitan dengan pengambilan keputusan
tentang
Keselamatan pasien.
4). Pimpinan mengalokasikan sumber daya yang adekuat untuk
mengukur
tim
antar
disiplin
untuk
mengelola
program
keselamatan
pasien
2.Tersedia
program
proaktif
untuk
indentifikasi
risiko
keselamatan dan
Program minimalkan insiden,yang mencakup jenis-jenis
kejadian yang
Memerlukan
perhatian,mulai
dari
Kejadian
Nyaris
Cedera(Near Miss)
Sampai dengan Kejadian Tidak diharapkan(Adverse Event)
3. Tersedia mekanisme kerja untuk menjamin bahwa semua
komponen
Dari rumah sakit terintegrasi dan berpatisipasi dalam program
Keselamatan pasien
4. Tersedia prosedurcepat tanggapterhadap insiden ,termasuk
asuhan
Kepada pasien yang terkena musibah ,membatasi risiko pada
orang lain
Dan menyampaikan informasi yang benar dan jelas untuk
keperluan
Analisis.
5.Tersedia mekanisme pelaporan intern dan eksternal berkaitan
dengan
mekanisme
untuk
menanganani
berbagai
jenis
insiden,misal
Nya menangani Kejadian Sentinel(sentinel Event) atau
kegiatan
Proaktif untuk memperkecil risiko, termasuk mekanisme untuk
mendu
Kung staf dalam kaitan dengan Kejadian Sentinel
7.Terdapat l kolaborasi dan komunikasi terbuka secara suka rela
antar
Unit dan antar pengelola pelayanan di dalam rumah sakit
dengan
Pendekatan antar disiplin
8.Tersedia sumber daya dan system informasi yang dibutuhkan
dalam
Kegiatan perbaikan kinerja rumah sakit dan perbaikan
keselamatan
Pasien,termasuk evaluasi berkala terhadap kecukupan sumber
daya ter
Sebut.
9.Tersedianya
sasaran
terukur
dan
pengumpulan
informasi
menggunakan
Criteria objektif untuk mengevaluasi efektifitas perbaikan
kinerja rumah
rumah
sakit
harus
mengintergrasikan
topic
interdisiplin
dan
kolaborasi
dalam
rangka
melayani pasien.
g.Standar VII Komunikasi Merupakan kunci staf untuk mencapai
keselamatan pasien.
Standar :
1).Rumah
sakit
merencanakan
dan
mendesain
proses
ada.
KARUMKIT
WAKA RUMKIT
KETUA
KKPRS
SEKRETARIS
SUB DEP
KESELAMATAN
PASIEN
Rumkitpuspol
1.Dr.S.BUDI SISWANTO,MM
Penanggung Jawab
2.Dr.BIMANESH SUTARDJO,Sp.PD,FACN
3.Dr.FACHRUDIN,Sp.BS,DFM,MM
4.DESAK NYOMAN SITHI,S Kep MARS
Konsultan
Ketua
Wakil Ketua
5.PURNAMAWATI,SMIP,SPd
Sekretaris
6.Dr.FEBIANA
Pelaporan
7.Dr.YAHYA,Sp.P
8.SARWOTO,SMAN
9.Dr.JOKO NOFIANTO,Sp.S
Anggota
Anggota
10.Dr.SRI WAHYUNI,Sp.A
Anggota
11.Dr.SALEH AL MOCHDAR,Sp.BS
Anggota
12.Dr.ADI BASWARI
Anggota
13.Dr.KURZA MULYANI
14.RACHMI WIJAYANTI,Amg,SKM
Anggota
Anggota
15.Dr.SONNY TRISNADI,Sp.AN
16.Dr.RIZA M.FARIDA,Sp.An
Anggota / IPCO
Sekretaris
18.Dr.LUKMAN HAKIM,Msc
Ka.Sub K3
19.Dr.YAYOK WITARTO,Sp.GK
Sekretaris
dengan kese
Lamatan Pasien Rumah Sakit
-
dan
lain
workshop,seminar,semiloka,lokakarya,lomba
sebagainya
yang
terkait
dengan
program
rumah sakit
Mengembangkan
pasien rumah sakit
laboratorium
uji
coba
program
keselamatan
kejadian Sentinel.
Bersama-sama
dengan
KARS
melakukan
evaluasi
rumah sakit
Secara berkala memberikan laporan kegiatan ke Departemen
Kesehatan
Menjamin
implementasi
program
keselamatan
pasien
secara
terintregasi
Menjamin kesinambungan program dengan mengindentifikasi risiko
Terdiri dari :
-
Assessment resiko
Indentifikasi & Manajemen resiko terhadap pasien
Pelaporan & analisis insiden
Kemampuan untuk belajar & menindaklanjutkan insiden
Menerapkan solusi untuk mengurangi serta meminimalisir
resiko.
E.PROGRAM KERJA
SCHEDUL ( JADWAL ) PELAKSANAAN KEGIATAN
NO
1
2
3
4
5
6
7
Kegiatan
2009
6 7
x
x
x
x
x
x
X
X
x
x
x
x
x
x
x
x
x
x
X
X
x
x
x
x
X
1
0
1
1
1
2
prpses
pelayanan
berisiko tinggi
yang
Keselamatan
Pasien
Rumah
Sakit
melakukan
pencatatan
kegiatan yang
Telah dilakukan dan membuat laporan kegiatan kepada Direktur
Rumah Sakit
Secara berkala.
b.KKPRS-PERSI
1.Merekapitulasi laporan insiden dari rumah sakit dan menjaga
kerahasian.
2.komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit melakukan kajian dan
analisis dari
Laporan insiden rumah skait serta melakukan sosialisasi hasil analisis
dan
Solusi maslah ke rumah sakit-rumah sakit melalui PERSI Daerah
A.PELAPORAN INSIDEN
Banyak metode digunakan untuk mengindentifikasi risiko,salah satu
caranya adalah dengan mengembangkan sistem pelaporan dan sistem
analisis.Dapat dipastikan bahwa sistem pelaporan alkan mengajak semua
orang dalam organisasi untuk peduli akan bahaya/ potensi bahaya yang
dapat terjadi kepada pasien.Pelaporan juga penting digunakan untuk
memonitor upaya pencegahan terjadinya error sehingga diharapkan dapat
mendorong dilakukannya investigasi selanjutnya.
pelaporan
,formulir
pelaporan
dan
prosedur
takut
disalahkan
Laporan sering terlambat
Bentuk laporan miskin data karena adanya budaya blame culture
Bagaimana cara membuat laporan Insiden (Incident report) ?
Karyawan diberikan pelatihan mengenai sistem pelaporan insiden
mulai
dari
maksud,tujuan
dan
manfaat
laporan,alur
melaporkan,pengertian
SMF/
INST
TIM KP
RS
KARUMKIT
KARUMKI
T
KKP
PERSI
LAPORAN
KEJADIAN
(2x24 JAM)
INSIDEN
(KTD/KNC)
ATASAN
LANGSUNG
TANGANI
SEGERA
GRADING
BIRU/
HIJAU
MERAH/
KUNING
INVESTIGASI
SEDERHANA
REKOMENDA
SI
LAPORAN
KEJADIAN
HASIL
ANALISA
REGRADING
RCA
FEED
BACK
KE UNIT
PEMBELAJAR
AN
REKOMENDA
LAPORA
N
LAPORA
LAPORAN INSIDEN
(INTERNAL)
I. DATA PASIEN
Nama
: ........................................................................................................
No MR
Umur
0 -1 bulan
> 30 tahun - 65 ta
> 65 tahun
Jenis Kelamin :
Laki-laki
Perempuan
Asuransi Swasta
Perusahan
JAMKESMAS
Tanggal Masuk :
2. Insiden
3. Kronologi Insiden :
.....................................................................................................................................
.
...............................................................................................................................
.....................................................................................................................................
......
4. Jenis Insiden
Lain-lain...................................................................................................
(sebutkan)
6. Insiden terjadi pada :
Pasien
Lain-lain...................................................................................................
(sebutkan)
Mis : Karyawan /Pengunjung/Pendamping/Keluarga pasien,lapor ke K3 RS
7. Insiden menyangkut pasien :
Pasien rawat inap
Pasien rawat jalan
Pasien UGD
Lain-lain....................................................................................................
(sebutkan)
8. Tempat Insiden
Lokasi kejadian...........................................................................................
(sebutkan)
(Tempat pasien berada)
9. Insiden terjadi pada pasien : (sesuai kasus penyakit / spesialisasi)
Penyakit dalam dan Subspesialisasinya
Anak dan Subspesialisasinya
Bedah dan subspesialisasinya
Obstetri Gynekologi dan Subspesialisasinya
THTdan Subspesialisasinya
Mata dan Subspesialisasinya
Saraf dan Subspesialisasinya
Anastesi dan Subspesialisasinya
Kulit & Kelamin dan Subspesialisasinya
Jantung dan Subspesialisasinya
Tidak
Kapan ? dan langkah / tindakan apa yang telah diambil pada unit kerja
tersebut untuk
Mencegah terulangnya kejadian yang sama ?
...........................................................................................................................
.............
...........................................................................................................................
.............
...........................................................................................................................
..............
Pembuat
Laporan
................................
.....
Pembuat
Laporan
..................................
.....
Paraf
................................
.....
Paraf
..................................
.....
Tgl Terima
................................
.....
Tgl Laporan
..................................
.....
BIRU
HIJAU
KUNING
MERAH
kejadian,tindakan
yang
dilakukan
saat
terjadi
insiden,akibat
Ortopedi.
3.Kelas RS
Dipilih salah satu sesuai Kelas RS. Untuk RS Swasta menyesuaikan
mis RS
Pratama setara dengan RS kelas D, RS Madya setara dengan RS
Kelas C dst.
4.Kapasitas temapat tidur
Diisi jumlah tempat tidur dengan box bayi
5.Propinsi (lokasi RS)
Diisi nama propinsi dimana lokasi RS berada.
6.Tanggal laporan dikirim ke KKP-RS
Diisi tanggal saat laporan dikirim via pos/kurir/e-report ke KKp-RS.
II.Data Pasien
Data pasien : Nama,No MR dan No.Ruangan,hanya diisi di form
Laporan
Internal:
Nama Pasien : (bisa diisi initial mis : TnAR,atau Ny SY)
No MR
: (jelas)
Ruangan
kamar
301
Data Pasien: Umur,Jenis KelaminPenanggung biaya,Tgl masuk RS dan
jam diisi
Di form laporan internal dan Eksternal (Lihat lampiran Form Laporan
IKP)
Umur
Jenis Kelamin
Penanggung Jawab
2.Insiden
- Diisi insiden mis :
Pasien jatuh,salah indentifikasi pasien,salah pemberian
obat,salah dosis
Obat,salah bagian yang dioperasikan,dll.
3.Kronologi Insiden
- Diisi ringkasan insiden mulai saat sebelum kejadian sampai
terjadinya
insiden
-Kronologis
harus
sesuai
kejadian
yang
sebenarnya,bukan
pendapatan
Asumsi pelapor
4.Jenis Insiden
Pilih salah satu Insiden Keselamatan Pasien (IKP) : KTD/KNC
5.Orang pertama yang melaporkan Insiden
- Pilih salah satu pelapor yang paling pertama melaporkan
terjadinya
Insiden
Mis : petugas / keluarga psien dll.
6.Kejadian terjadi pada :
jika
insiden
terjadi
pada
karyawan
/keluarga
pasien/pengunjung,dilapor
Kan internal ke Tim K3 RS
7.Insiden menyakut pasien :
Pilih salah satu : Pasien rawat inap/pasien eawat jalan/pasien
UGD
8.Tempat/Lokasi
Tempat pasien berada,mis : ruang rawat inap,ruang rawat
jalan,UGD.
9.Insiden sesuai kasus penyakit/spesialisasi
- Pasien dirawat oleh spesialisasi ? (Pilih salah satu)
- Bila kasus penyakit /spesialisasi lebih dari satu,pilih salah satu
yang
Menyebabkan insiden
Mis.Pasien Gastritis kronis dirawat oleh Internis,dikonsul ke
Bedah
Dengan suspect Appendicitis.Saat appendectomy terjadi
insiden,
Tertinggal kasa,maka Penanggung Jawab kasus adalah : Bedah
-Bila dirawat oleh Dokter umum : isi lain-lain : Umum
10. Unit/Departemen yang menyebabkan insiden
- Adalah unit/departemen yang menjadi penyebab terjadinya
insiden
Misanya :
a. Pasien DHF ke UGD,diperiksa laboratprium,ternyata
hasilnya salah interpretasi
Insiden
: salah hasil lab pasien DHF
Jenis Insiden : KNC (tidak terjadi cedera)
Tempat /Lokasi: UGD
Spesialisasi
: Kasus Penyakit Dalam
Unit penyebab : laboratorium
b. Pasien
anak
berobat
ke
Poliklinik,
diberikan
farmasi.hasil
ini
diketahui
setelah
pasien
pengecekan
ulang
bagian
yang
akan
Seharusnya kanan
KTD (terjadi cedera)
kamar operasi
Kasus THT
Intalasi Bedah
11.Akibat Insiden
- Pilih salah satu : (lihat matriks grading risiko)
Kematian : Jenis
Cedera irreversible/cedera berat :
Kehilangan fungsi motorik,sensorik atau psikologis
secara permanen.
Mis : Lumpuh,cacad
Cedera reversible/cedera sedang :
Kehilangan fungsi motorik,sensorik atau psikologis
tidak permanen
Mis : Luka.robek
Cedera ringan :
Cedera/luka yang dapat diatasi dengan pertolongan
siapa saja
Mis Dokter,perawat
Bila dilakukan petugas
lain
sebutkan
mis
Analis,asisten apoteker,radiologi,Bidan.
14. Apakah Insiden yang sama pernah terjadi di Unit Kerja lain ?
- Jika Ya, lanjutkan dengan mengisi pertanyaan dibawah
yaitu :
Waktu kejadian : isi dalam bulan /tahun
Tindakan yang telah dilakukan pada Unit Kerja
tersebut untuk mencegah terulangnya kejadian yang
sama.Jelaskan
IV.TIPE INSIDEN
Untuk mengisi Tipe insiden,harus melakukan analisis dan investigasi
terlebih dahulu.Insiden terdiri dari : Tipe Insiden dan Subtipe insiden yang
dapat dilihat pada table dibawah ini :
TIPE INSIDEN
NO.
1
TIPE INSIDEN
Administrasi Klinik
SUPTIPE INSIDEN
a. Proses
i. Serah Terima
ii. Perjanjian
iii. Daftar tunggu/Antrian
b. Masalah
Proses/Prosedur Klinis
a. Proses
i.
Skrening/Pencegahan/Medical check up
ii. Diagnosis/Assessment
iii. Prosedur/Pengobatan/Intervensi
iv. General care /Management
v. Test/Investigasi
vi. Spesimen/Hasil
vii Belum dipulangkan (Detention/Restraint)
b.Masalah
Dokumentasi
a.Dokumen
yang terkait
i. Order /Permintaan
ii. Chart/Rekam Medik/Assessment
iii. Check List
iv. Form /sertifikat
v. Intruksi /informasi/Kebijakan/SOP/Guideline
vi. Label/sticker/Indentifikasi Bands kartu
vii. Surat /E-mai/Rekam Komunikasi
viii. Laporan/Hasil/Image
b.Masalah
4.
Infeksi Nosokomial
a.Tipe Organisme
(HospitalAssosiated
Infection)
i. Bakteri
ii. Virus
iii. Jamur
iv. Parasit
v. Protozoa
vi. Rickettsia
vii. Prion ( Partikel protein yang Infeksius)
viii.Organisme tidak terindentifikasi
b.Tipe/Bagian infeksi
I. Bloodstream
ii. Bagian yang dioperasikan
iii Abses
iv. Pneumonia
v. Kanul IV
vi. Protesis Infeksi
vii. Drain/tube urin
viii.Jaringan lunak.
5.
Medikasi/Cairan infus
a.Medikasi/
i. Daftar Medikasi
terkait
b.Proses
penggunaan
i. Persepan
Medikasi/cairan
infus
ii. Persiapan/Dispensing
iii. Pemaketan
iv. Pengantaran
v. Pemberian
vi. Suply/pesan
vii. Penyimpanan
viii.Monitoring
c.Maslah
i. Salah Pasien
ii. Salah obat
iii. salah dosis/kekuatan/frekensi
iv. Salah formulasi/presentasi
v. Salah rute pemberian
vi. Salah jumlah/kuantitas
vii. salah dispensing label/instruksi
viii. Kontraindikasi
Transfusi darah/Produk
a.Transfusi darah/
darah
i.
Produk seluler
darah/Produk darah
terkait
ii. Peresepan
iii. Persiapan/Dispensing
iv. Pengantaran
v. Pemberian
vi. Penyimpanan
vii. Monitoring
viii Presentasi/Pemaketan
ix. Suply/pesan
C.Maslah
i. Salah pasien
ii. Salah Darah/Produk darah
iii. Salah dosis/frekuensi
iv. salh jumlah
v. Salah label dispensing/Intruksi
vi. Kontraindikasi
vii. Salah penyimpanan
Nutrisi
a.Nutrisi
terkait
yang
b.Proses nutrisi
i. Diet Umm
ii. Diet khusus
i.
Peresepan
i. Salah pasien
ii. Salah diet
iii. Salah Jumlah
iv. Salah Frekuensi
v. salah konsistensi
vi. Salah penyimpanan
8.
Oksigen/gas
a.Oksigen/gas
terkait
b.Proses penggunan
oksigen/gas
v. Suply/order
vi. Penyimpanan
c.Masalah
i. Salah pasien
ii. Salah gas
iii. Salah rate/flow/konsetrasi
iv. Salah mode pengantaran
v. Kontraindikasi
vi. Salah penyimpanan
vii.Gagal pemberian
viii.Kontraminasi
9.
a.Tipe alat
medis/alat
kesehatan/equitmen
t property
c.Masalah
10.
a.Perilaku pasien
i. tidak kooperatif
ii. Tidak pantas/sikap bermusuhan/kasar
iii. Berisiko/sembrono/berbahaya
iv. Masalah dengan penggunaan substansi/
abuse
v. Menggangu (Harrassement)
vi. Diskriminasitif/berprasangka
vii. Berkeliaran,melarikan diri
viii.Sengaja mencederai diri,Bunuh diri
b.Aggression
i. Agresi Verbal
ii. Kekerasan fisik
iii. Kekerasan seksual
iv. Kekerasan terhadap mayat
v. Ancaman nyawa
11.
Jatuh
a.Tipe Jatuh
i. Tersandung
ii. Slip
iii. kolaps
vi. hilang keseimbangan
b.Keterlibatan
i. Velbed
saat jatuh
12.
Kecalakaan
a.Benturan tumpul
b.Serangan
tajam/tusukan
i. Cakaran,Sayatan
ii. Tusukan
iii. Gigitan,sengatan
iv. Serangan tajam lainnya.
c.Kejadian mekanik
lain
d.Peristiwa mekanik
lain
e.Mekanisme Panas
f.Ancaman pada
pernafasan
g.Paparan bahan
kimia atau substansi
lainnya
h.Mekanisme
spesifik yang lain
menyebabkan
cedera
i. Paparan listrik/radiasi
i.Paparan karena
dampak
cuaca,bencana alam
13
Intrastruktur/Bangunan/
benda lain yang
terpasang tetap
a.Ketertiban
Struktur/bangunan
i. Daftar struktur
ii. Daftar Bangunan
iii. Daftar Furtiture
b.Masalah
i. Inadekuat
ii. Damaged/Faulty/Worn
14.
Resource/Manajemen
organisasi
a.Beban kerja
manajemen yang
berlebihan
b.Ketersedian/
keadekuatan tempat
tidur/pelayanan
c.Sumber Daya
Manusia
d.Ketersedian/
kedekatan staf
e.Organisasi/Tim
f.Protocols/Kebijakan
/ SOP Guideline
g.Ketersedian/
Adequacy
15.
Laboratorium/Patologi
a.Pengambilan/
Pick up
b.Transport
c.Sorting
d.Data entry
e.Prosesing
f.Vertifikasi/Validasi
g.Hasil
Contoh :
Insiden
Tipe
: Medikasi
Subtipe
Insiden
Tipe Insiden
Subtipe Insiden
Insiden
Tipe Insiden
Subtipe Insiden
derajat
risiko
suatu
insiden
berdasarkan
Dampak
dan
Probabilitanya.
Probabilitas
Sangat
sering
Tdk
Minor
Moderat
Mayor
Katastropi
Signifikan
1
Moderat
Moderat
Tinggi
Ekstrim
5
Ekstrim
Moderat
Moderat
Tinggi
Ekstrim
Ekstrim
Rendah
Moderat
Tinggi
Ekstrim
Ekstrim
Rendah
Rendah
Moderat
Tinggi
Ekstrim
Rendah
Rendah
Moderat
Tinggi
Ekstrim
terjadi
(Tiap
minggu/bulan)
5
Sering terjadi
(beberapa kali/thn)
4
Mungkin terjadi
(1-<2 thn/kali)
3
Jarang terjadi
(>2-<5 thn/kali)
2
Sangat
jarang
terjadi
(>5 thn/kali)
1
sesuai
standar
pelayanan
medis
profesi
a.l
anamnesa
diangnosis,selanjutnya
perencanaan
&
pemberian
akan
diberikan,termasuk
pemeriksaan,konsultasi,rehabilitasi
pasien dsb
c.DPJP
wajib
memberikan
pendidikan/edukasi
kepada
pasien
tentang
kewajiban terhadap rumah sakit dan bila diperlukan dibantu oleh staf
dokter/ perawat /staf administrasi.Perihal bantuan ini harus diatur dalam pola
operasional DPJP oleh Komite Medis .Hal-hal yang menjadi kewajiban pasien
adalah :
1.Memberi informasi yang benar,jelas dan jujur
2.Mengetahui kewajibannya dan tanggung jawab pasien dan keluarga
3.Mengajukan pertanyaan untuk hal yang tidak dimengerti
4.Memahami dan menerima konsekuensi pelayanan
5.Mematuhi intruksi dan menghormati peraturan rumah sakit
6.Memperlihatkan sikap mengormati dan tenggang rasa
7.Memenuhi kewajiban financial yang disepakati
Pendidikan kepada pasien/keluarganya diberikan dalam bentuk penjelasan
secara lisan dan kemudian DPJP mencatat dalam berkas rekam medis bahwa
DPJP sudah memberikan penjelasan.
3.Pengaturan
a.Kebijakan DPJP ditetapkan dengan SK Direktur : tentang DPJP,tentang
wewenang Komite Medis dalam pengaturan DPJP,dsb
b.Pola operasional DPJP ditetapkan oleh Komite Medis: tentang pengaturan
DPJP internal dalam K.SMF,pengaturan DPJP Utama,tentang ruang lingkup
DPJP,tentang kepada siapa DPJP bertanggung jawab,dan pengaturan lain
yang diperlukan.
4.Operasional
1.Dalam hal rawat bersama cakupan pelayanan seorang DPJP adalah sesuai
dengan bidang/ keahlian/kompetensinya,misalnya seorang DPJP mengelola
seorang pasien penyakit dalam,bila pasien tsb dikonsulkan untuk masalah
penyakit di bidang bedah maka seorang DPJP lain yang akan mengelola
asuhan bedah bagi pasien tsb.
2.Bila pasien dikelola oleh lebih dari satu DPJP,maka ditentukan DPJP Utama
sebagai Koordinator.
PUSDOKKES POLRI
RUMKITPUSPOL RS
SUKANTO
PROSEDUR
TETAP
NO. DOK
NO. REVISI :
HALAMAN :
14/IX/2006/K3
1/1
TGL TERBIT
4 SEPTEMBER
2006
DITETAPKAN
KARUMKIT PUSPOL RS SUKANTO
Dr.S.BUDI SISWANTO,MM
BRIGADIR JENDERAL POLISI
PENGERTIAN
TUJUAN
Terlaksananya
program-program
pencegahan
sehingga
pelayanan kesehatan di
SOLUSI
Akurasi
Pemberian
Obat
pada
Pengalihan
Pelayanan
7.Hindari Salah Kateter dan Salah Sambung Slang
8.Gunakan Alat Injeksi Sekali Pakai
9.Tingkatkan kebersihan tangan untuk pencegahan infeksi
Nosokomial.
PUSDOKKES POLRI
RUMKITPUSPOL RS
SUKANTO
NO.DOK :
NO REVISI :
HALAMAN
14/IX/2006/K3
2/6
DEFINISI
TUJUAN
Mencegah terjadinya kesalahan pemberian obat dan
kesalahan
Pasien yang harus diberikan obat serta meningkatkan
KEBIJAKAN
PROSEDUR
hampir sama.
g.Gunakan
sistim
pemeriksaan
ganda
antara
pelaksanaan
pemberian obat dan penyimpanan obat.
2.Mencegah Salah Pasien dan Cara Pemberian
a.Kumpulkan dengan lengkap dan benar daftar nama
pasien
pemberian obat,dosis dan cara pemberian.
b.Tuluskan dengan jelas cara pemberian obat pada daftar
yang
bisa dilihat dengan mudah pada buku rekam medic
c.Harus
ada
perawat
senior
yang
menjadi
pengawas/Penyelia
untuk mengawasi buku daftar pemberian obat.
d.Gunakan format standar untuk informasi obat.
e.Apabila Pasien dipindahkan keruangan lain serahkan
juga
daftar obat yang diberikan.
f.Berikan copy daftar pemberian obat kepada pasien
apabila
sudah bisa rawat jalan.
Tugas Manager
Pimpinan rumah sakit secara berkala melakukan monitoring dan
evaluasi program keselamatan pasien yang dilaksanakan oleh Unit
Kerja Keselamatan pasie Rumah Sakit.
penyebab
langsung
(underlying cause)
Faktor
kontributor
adalah
factor
yang
melatarbelakangi
terjadinya insiden
Penyebab insiden dapat digolongkan berdasarkan penggolongan
factor
Kontributor.Faktor Kontributor dapat dipilih lebih dari satu.
V.PENUTUP
Dengan
semakin
meningkatnya
tuntutan
masyarakat
terhadap
insiden
masyarakat
sehingga
terhadap
rumah
dapat
sakit
lebih
di
meningkatkan
Indonesia.Program
DAFTAR ISI
BUKU PANDUAN KESELAMATAN PASIEN RUMKIT PUSPOL R.S SUKANTO
I.PENDAHULUAN
A.LATAR BELAKANG
B.TUJUAN BUKU TATA KELOLA
C.PENGERTIAN
D.TUJUAN KPRS
E.STANDAR KESELAMATAN PASIEN RADEN SAID SUKANTO
II.ORGANISASI DAN TATALAKSANAN KESELAMATAN PASIEN RS.BHAYANGKARA
TINGKAT I RADEN SAID SOEKANTO JAKARTA
A.TUGAS DAN FUNGSI
B.ORGANISASI & TATA KELOLA
1.TUGAS & FUNGSI
2.PEMBAGIAN TUGAS & TANGGUNG JAWAB
3.TATA KERJA
C.STANDAR KOMPETENSI
D.TUJUH LANGKA MENUJU KESELAMATAN PASIEN RS
E.PROGRAM KERJA
III.PENCATATAN DAN PELAPORAN
A.PELAPORAN INSIDEN
B.ALUR PELAPORAN INTERNAL
C.FORMULIR LAPORAN DAN PETUNJUK PENGISIANNYA.
E.ANALISIS MATRIKS GRADING RESIKO
F.DPJP & SOP