Disusun oleh:
ARI PRAYOGO/ 12518244007
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Perkembangan dunia teknologi informasi saat ini semakin cepat memasuki
berbagai bidang, sehingga kini semakin banyak perusahaan yang berusaha
meningkatkan usahanya terutama dalam bidang bisnis yang sangat berkaitan erat
dengan teknologi informasi itu sendiri. Hal ini didukung oleh pernyataan bahwa
Kegunaan komputer pada aplikasi bisnis adalah untuk menyediakan informasi
dengan cepat dan tepat. Informasi ini ibarat darah yang mengalir di dalam tubuh
suatu perusahaan. Jika di dalam suatu perusahaan, informasi tersebut terhenti atau
terhambat, maka sistem perusahaan akan menjadi lusuh (Jogiyanto, 1999:96).
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering menemui barcode, secara harfiah
berarti kode berbentuk garis. Barcode yang dikenal orang umumnya tercetak pada
kemasan produk suatu barang. Atau kita sering melihatnya ketika petugas kasir
minimarket menscan kode-kode berbentuk garis saat kita selesai berbelanja. Kita
hanya mengenalnya secara sekilas tapi tidak begitu tahu maksud kegunaannya. Di
bidang perpustakaan, sistem barcode juga digunakan. Masing-masing buku
koleksi perpustakaan ditempel label barcode. Ketika pengguna ingin meminjam
buku, pustakawan tinggal melakukan scanning ke permukaan label, dan secara
otomatis
data
buku
tersebut
masuk
ke
dalam
database
peminjaman.
dalam
sistem
pelayanan
pemakainya.
Kini
dengan
semakin
1.3 Tujuan
1.
2.
3.
4.
BAB II
PEMBAHASAN
2.2 Pengertian
Sebuah kode batang (atau barcode) adalah suatu kumpulan data optik yang
dibaca mesin. Sebenarnya, kode batang ini mengumpulkan data dalam lebar
(garis) dan spasi garis paralel, dapat disebut sebagai kode batang atau simbologi
linear atau 1D (1 dimensi). Tetapi juga memiliki bentuk persegi, titik, heksagon
dan bentuk geometri lainnya di dalam gambar yang disebut kode matriks atau
simbologi 2D (2 dimensi). Selain tak ada garis, sistem 2D sering juga disebut
sebagai kode batang. Walaupun ada beragam simbol dan penggunaan tetapi semua
tujuan yang sama yaitu mengencode string karakter sebagai garis batang atau
spasi.
simbologi
menggunakan
penyelaan.
Karakter
pertama
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Pada tahun 1932, Wallace Flint membuat sistem pemeriksaan barang di
perusahaan retail. Kemudian Bernard Silver dan Norman Joseph Woodland,
lulusan Drexel patent application , bergabung untuk mencari solusi. Woodland
mengusulkan tinta yang sensitif terhadap sinar ultraviolet. Sejak dikenalkan di
tahun 1966, sejalan dengan perkembanganya, hampir semua produk saat ini telah
dilabeli barcode. Simbologi barcode 1D termasuk di dalamnya jenis UPC, 128
dan 39. Hampir semua jenis industri menggunakan barcode, contoh kegunaanya
yaitu ; manufaktur, pergudangan, jasa distribusi, ritel, dan transportasi.
Daftar Pustaka