Anda di halaman 1dari 55

PENGENALAN

PENGENALAN SUMBU DAN BIDANG KERJA


CNC MAHO 600 C
Sumbu Mesin
1
Mesin CNC MAHO 600 C memiliki 3 2

axis, dimana axis yang dapat

digunakan adalah sumbu : X,Y,Z,B.


Sumbu x adalah pergerakan arah horizontal (kanan - kiri).
Sumbu Y adalah pergerakan arah vertical (atas - bawah).
Sumbu Z adalah pergerakan arah horizontal (depan - belakang).
Agar lebih jelasnya perhatikan gambar berikut :

Gambar 1
Sumbu pada mesin CNC MAHO 600C dilihat dari belakang mesin

Dalam pelaksanaan praktikum, diambil suatu kesepakatan bahwa semua elemen


penggerak sumbu mesin dianggap diam sedangkan yang di lihat hanya gerak pahat
terhadap benda kerja (benda kerja diaggap diam).
Maka dapat diambil kesimpulan, bila pahat terhadap benda kerja bergerak ke :
a. Kiri, berarti sumbu X+

b. kanan, berarti sumbu X-

c. Atas, berarti sumbu Y+

d. bawah, berarti sumbu Y-

e. Belakang, berarti sumbu Z+

f. Depan, berarti sumbu Z-

PENDAHULUAN
Pinsip Dasar Pemograman Mesin CNC
Dalam pemrograman mesin CNC, secara garis besar perlu dilakukan secara
berurutan
Hal hal di bawah ini :
a. Membaca gambar teknik dengan benar
Gambar teknik dari suatu komponen atau benda kerja yang akan di buat
diamati dan di pelajari dengan baik dan benar, kemudian direncanakan proses
pembuatannya secara bertahap.
b. Perograman
Setelah ditentukan proses yang akan dilakukan pada benda kerja yang akan
dibuat, dilakukan pembuatan program (pada kertas atau coretan). Dimana
program yang dibuat harus sesuai dengan kode atau perintah yang dimengerti
oleh mesin CNC (kode G).
c. Pemasukan program
Tahap selanjutnya adalah memasukan program yang dibuat pada mesin CNC.
Pada tahap ini apabila program yang telah dibuat dimasukan ke dalam mesin
CNC, dapat dilakukan simulasi dari proses pemesinan pada layar MCU
(Monitor Control Unit). Apabila program yang di buat ada yang salah, maka
akan terlihat pada layar MCU dan program tersebut harus di perbaiki.
d. Manufaktur atau proses pemesinan
Bila program yang di buat sudah benar, maka dapat di lakukan proses
pemesinan pada benda kerja, dalam hal ini membuat suatu sampel atau contoh
(Tyrout). Apabila benda contoh yang sudah jadi sesuai dengan gambar teknik,
maka dapat dilanjutkan dengan membuat benda tersebut secara terus menerus
sesuai dengan keinginan. Bila pada tahap Tryout tidak didapatkan benda kerja
yang sesuai dengan gambar teknik, maka program yang dibuat harus diperiksa
kembali dan di perbaiki kemudian di lakukan Tryout lagi.
Tahap diatas merupakan dasar pemrograman dan secara bertahap harus
dilakukan untuk mendapatkan hasil yang sesuai dengan keinginan perancang
(gambar teknik) melalui mesin CNC (Mesin CNC MAHO 600 C).

PENGENALAN MESIN CNC MAHO 600 C

Dalam pemrograman dengan mesin CNC (MAHO 600 C). diperlukan


pengertian pengertian yang harus dipahami sebelum melakukan
pemrograman, yaitu :
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.

Pengenalan sumbu dan bidang kerja CNC MAHO 600 C.


Titik nol benda & mesin (Workpiece & Machine Zero Offset).
Setting Titik nol (Setting Zero Point Offset).
Ukuran pada mesin CNC MAHO 600 C.
Struktur program.
Pembuatan program.
Kode G
Kode G yang sekaligus merupakan cycle call :
1. Linier cutting
: G0 , G1
2. Busur Lingkaran
: G2 , G3
3. Radius Offset
: G40 , G44
Cycle Definition :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Drilling Cycle
Depth Hole Drilling Cycle
Tapping Cycle
Reaming Cycle
Boring Cycle
Cycle for milling Rectangular Pocket
Groove Milling Cycle
Cycle for Milling Circular Pocket

: G81
: G83
: G84
: G85
: G86
: G87
: G88
: G89

Cycle Call :
1. Bolt Hole Definition
2. Point Definition
3. Cycle Call
h. Kode G Khusus :
1. Jump & Repeat Function
2. Displacement (Zero Point Offset)
3. Reflecting Mirror Image
4. Reduction
5. Parameter (variable) Programming
6. Sub Program (Macro Program)

: G77
: G78
: G79
: G14
: G92 , G93
: G73
: G73, A4
:
: G22

TITIK NOL ATAU ZERO POINT OFFSET


MESIN DAN BENDA KERJA
Titik nol atau Zero Point Offset merupakan suatu titik acuan yang berfungsi
untuk mempermudah pembuatan program. Titik nol adalah titil acuan yang memiliki
nilai X0, Y0, Z0.

Titik Nol Mesin


Titik nol mesin / machine zero point offset adalah titik nol atau titik acuan
yang telah ada pada mesin dan dibuat oleh perancangan mesin. Titik nol mesin tidak
memiliki hubungan dengan titik nol benda kerja (ZPO mesin ZPO benda kerja).
Titik nol mesin dapat diubah sesuai dengan keinginan dengan menggunakan cara
tertentu.

Titik Nol Benda Kerja


Titik nol benda kerja / workpiece zero point offset adalah titik acuan pada
benda kerja, yang berfungsi untuk mempermudah pemrogram dalam membuat
program. Titik nol benda kerja ditentukan oleh pemrogram dan biasanya terletak pada
ujung atau tepi dari benda kerja. Berikut ini beberapa contoh letak titik nol benda
kerja pada G18 :

Gambar 4
Zero offset benda kerja pada G18

Dalam proses pemesinan, titik nol pada mesin harus disamakan dengan titik
nol benda kera sehingga proses terhadap benda kerja sesuai dengan apa yang telah
diprogram. Proses penyamaan titik nol mesin terhadap titik nol benda kerja
dinamakan Setting zero point offset.

SETTING TITIK NOL ATAU


SETTING ZERO POINT OFFSET

Tujuan dari setting titik nol adalah untuk menyamakan titik nol mesin dengan titik nol
benda kerja sehingga pada saat proses mesin memiliki titik acuan yang sama dengan
titik acuan pada saat program dibuat.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
k.
l.
m.
n.

Tekan [Manual]
Tekan [Menu]
Pilih [Remote Control On]
Tekan [Menu]
Pilih [Reset Axis]
Proses Setting, lalu masukan nilai X, Y, Z.(lihat pada Proses Setting)
Tekan [Manual]
Tekan [Menu]
Pilih [Remote Control Off]
Tekan [Prog Menu]
Tekan [Menu]
Pilih [Edit Stored Zero Offset]
Samakan G54 G59 (pilih salah satu G yang digunakan) dengan G52
Tekan [Manual]

Cara untuk poin f (Setting kemudian memasukan nilai X, Y, Z) adalah


Diambil contoh suatu benda kerja yang diambil titik nol pada posisi ujung kanan
bawah (perhatikan gambar berikut) :
Z

Gambar 5
Titik Nol Benda Kerja

Langkah yang harus dilakukan untuk setting zero point offset pada mesin adalah :
Tempelkan sisi pahat terhadap benda kerja (seperti pada gambar 6) terhadap
sumbu X, Y, Z, secara bergantian. Untuk sumbu X, seperti pada gambar 6,
berikan nilai X pada MCU sebesar R pahat kemudian tekan [Enter] dan [Store].
Lakukan hal yang sama terhadap sumbu Z dengan nilai sebesar R pahat & Y
sebesar 0 (nol).

Berikut ini adalah gambar cara zero point offset pada mesin.

Gambar 6
Setting zero point offset
Apabila dalam proses pemesinan diperlukan lebih dari satu pahat atau pahat yang
berbeda beda, maka yang perlu dilakukan hanyalah mengukur selisih tinggi pahat
terhadap pahat yang digunakan sebagai acuan dalam setting zero point offset. Selisih
tinggi pahat terhadap pahat tersebut dimasukan kedalam Tool memory [Tool Mem]
pada MCU (lihat gambar 6)

NC 1

UKURAN PADA MESIN


CNC MAHO 600 C

Dalam mesin CNC MAHO 600 C, terdapat 2 macam ukuran yang digunakan,
dimana ukuran tersebut dipakai dalam penulisan koordinat X, Y, Z.
2 macam ukuran yang ada adalah :
a. Ukuran Absolut
Adalah ukuran yang selalu beracuan pada titik nol yang telah ditentukan. Jadi
setiap pergerakan yang ada, jarak di hitung dan dilihat pada satu titik nol yang
telah ditentukan. Agar lebih jelasnya perhatikan gambar berikut :

Gambar 7
Ukuran absolut

b. Ukuran incremental
Adalah ukuran yang beracuan pada kedudukan atau posisi akhir pahat. Jadi
dimana posisi akhir pahat, posisi tersebut merupakan titik nol atau dengan kata

lain titik nol yang digunakan lebih dari satu dan selalu berpindah pidah
sesuai pergerakan pahat. Agar lebih jelasnya perhatikan gambar berikut :

Gambar 8
Ukuran incremental

Bidang Kerja
Mesin CNC MAHO 600 C memiliki 2 macam bidang kerja, yaitu :

a. Bidang XOY (digunakan kode G17)

Gambar 2
Bidang kerja XOY
b. Bidang XOZ (digunakan kode G18)

Gambar 3
Bidang kerja XOZ
Dalam praktikum, bidang kerja yang dipakai adalah bidang XOZ atau dengan
menggunakan G18

SUSUNAN & STRUKTUR PROGRAM


Dalam pemograman mesin CNC, perlu diperhatikan susunan dan struktur
program.
Struktur program yang dibuat harus sesuai dengan proedur yang telah ditentukan oleh
mesin sehingga program yang dibuat dimengerti oleh mesin.

Struktur program terbagi atas 2 macam, yaitu :


a. Secara vertical
Struktur program terbagi atas :
1. Nomor atau Nama Program (Program Number).
2. Nomor Blok Program (Block Number).
b. Secara horizontal
Struktur program terbagi atas :
1. Perintah Teknis Program (Program Technical Commands)
2. Perintah Geometris (Geometrical Commands)
3. Perintah Tegnoogis (Technological Commands)
Berikut ini adalah gambar mengenai struktur program :
N9004
N1

G18

S600 T1

N2

G54

N3

G98

X-10 Y-10

Z-20

I150

J140

K30

N4

G99

X0

Y0

Z-20

I130

J120

K20

N5

G0

X60

Y30

Z0

N6

G1

N7

G43

N8

Z-10
X60

M66

M3
F50
F100

A program consist of well


number

N9004

Ordered sequence of command

N1

program

N2
N3

Block

Gambar 9
Struktur program secara horizontal & vertical

Dalam membuat program, selain harus memiliki struktur program yang baik,
susunan program juga harus diperhatikan sehingga program yang kita buat
efektif dan efisien. Hal ini dimaksud agar program yang dibuat memiliki ciri
atau karakteristik sehingga memudahkan dalam pemeriksaan apabila terjadi
kesalahan.
Agar seragam, susunan program dibuat seperti contoh dibawah ini :

N924134

Nomor atau Nama Program

N1

..

Bidang kerja & Kondisi pemotongan

N2

..

N3

..

N4

..

N5

..

N6

..

N7

..

N8

..

..

Zero Point offset (titik nol)

Windows Definition

Processed atau proses

Catatan :
Nomor atau Nama Program antara N 9000 N 9999999

PEMBUATAN PROGRAM
Penentuan Kondisi Pemotongan
Sebelum membuat program, yang perlu diperhatikan adalah penentuan kondisi
pemotongan pahat terhadap benda kerja. Kondisi pemotongan yang ditentukan antara
lain adalah kecepatan putar pahat (s), kecepatan makan pahat (F).
Berikut ini adalah perhitungan dari proses miling atau freis.

Diketahui :
Pahat HSS dengan

Vc

= 20 m/s

Sz

= 0.08 mm

= 10 mm (diameter pahat)

= 4 (jumlah mata pahat)

Maka,
Kecepatan putar pahat (s) adalah
S=

Vc
.d

S=

20
.0 .010

= (rpm)

= 636.62 rpm = 637 rpm

Kecepatan makan (feeding) adalah :


Vf = Z . Sz . S
= 4 . 0,08 . 637
= 203,73 mm/min = 204 mm/min

Kondisi pemotongan tersebut akan dimasukan dalam program sesuai dengan tempat
nya, yaitu pada nomor blok N1
Sehingga pada nomor blok N1 :
N1

G18

S637 F204 T1

M66

Nomor blok N1 di atas memiliki arti :


Bidang kerja pada sumb XOZ kecepatan putaran pahat/spindle 637 rpm, Feeding 204
mm/min, tool yang digunakan no. 1 (pada Tool Mem) dan M66 menunjukan
pergantian pahat pada posisi aktual.

Penentuan Zero Point Offset


Zero point offset pada suatu program terletak pada N2, N3, N4.
penulisannya adalah sebagai berikut :
N2

G51

Contoh

N3

G53

N4

G54 G59 (pilih salah satu)

G51 berfungsi untuk menghapus nition G52 dimana G52 adalah titik nol yang
dimiliki oleh mesin. Apabila dilakukan setting zero point offset, maka G52 akan
berubah.
G53 berfungsi untuk menonaktifkan zero point offset.
G54 G59 berfungsi untuk mengaktifkan kode G yang telah di samakan dengan G52
(pilih salah satu saja).
Windows.
Windows dalam program digunakan untuk melihat simulasi proses pemesinan yang di
buat apa bila mode simulasi di aktifkan.
Windows di bagi dalam dua bagian yaitu:
a. Windows definition
Digunakan untuk melihat benda kerja yang akan diproses baik keseluruhan
maupun sebagian dengan menggunakan kode G98. Windows definition di
nyatakan dengan titik Pf dan Pf.
b. Part definition
Merupakan ukuran asli dari benda kerja yang akan di proses dengan
menggunakan perintah dengan titik PR dan PR.
Dua bagian windows di atas harus ada untuk melihat simulasi ukuran yang diberikan
pada G98 dan G99 ini harus benar karena kedua kode G ini saling berhubungan.

Parameter atau bentuk perintah G98 dan G99 adalah


G98

Keterangan :
X,Y,Z adalah koordinat titik Pf terhadap titik nol benda.
I,J,K adalah kedudukan titik Pf. terhadap PF

G99

Keterangan :
X,Y,Z adalah koordinat titik PR terhadap titik nol benda.
I,J,K adalah kedudukan titik PR. terhadap PR

Untuk lebih jelas perharikan gambar dibawah ini:

Berdasarkan pada gambar 10 apabila diketahui ukuran benda kerja 75mm X 54 mm X


20mm, maka G98 dan G99 adalah:
G98

X-10 Y-20

Z-10

I95

J30

K74

G99

X0

Z0

I75

J20

K54

Y-20

Atau
G98

X-20 Y20

Z-20

I115

J40

K94

G99

X0

Z0

I75

J20

K54

Y20

Proses
Pada bagian proses perlu terlebih dahulu mempelajari kode G yang digunakan untuk
proses pemesinan. Kode G tersebut akan dibahas pada bagian selanjutnya.

Dari struktur program diatas maka dapat dituliskan

N924134
N1

G18

S637 F204 T1

M66

N2

G51

N3

G53

N4

G54

N5

G98

X-10 Y-20

Z-10

I95

J30

K74

N6

G99

X0

Z0

I75

J20

K54

N7

N8

Y-20

NC - 2

KODE G
SEKALIGUS MERUPAKAN CYCLE
CALL
( TANPA DIPERLUKAN CYCLE CALL UNTUK
PROSES)

LINEAR CUTTING ATAU PEMOTONGAN


LINEAR
Proses pemotongan secara lenear pada benda kerja menggunakan kode G1,
sedangkan gerakan tanpa pemotongan menggunakan kode G0.
Kode G1 dipengaruhi oleh feeding atau kecepatan makan pahat sesuai dengan
feeding yang diberikan untuk proses tersebut. Misalkan pada suatu nomor blok
program ditulis :
N20

G1

X10

Z20

F100

Maka pahat akan bergerak dengan kecepatan makan 100mm/min.


Kode G0 tidak dipengaruhi oleh feeding yang diberikan, melainkan akan
melakukan proses feeding maksimal yang dimiliki oleh mesin (4000mm/min )
Misalkan suatu nomor blok program ditulis:
N20

G0

X10

Z20

F100

Maka pahat akan bergerak dengan kecepatan makan 4000mm/min.


Karena pada G0 memiliki kecepatan makan yang besar, maka harus diperhatikan
baik-baik penggunaanya jangan sampai terjadi tabrakan antara pahat dengan benda
kerja.
Tujuan digunakan kode G adalah untuk mempersingkat waktu non produktif
dari proses pemesinan

Format atau bentuk perintah geometris (geometrical commands) dan kode G0


dengan G1 adalah :
G0
G1

X
X

Y
Y

Z
Z

Dimana X,Y,Z yang diberikan adalah titik tujuan pahat dilihat dari titik acuan.

Bila diberikan nilai G1


X10, maka pahat bergerak ke kiri sejauh 10mm.
Bila diberikan nilai G1
Z10, maka pahat bergerak ke belakang sejauh
10mm.
Bila diberikan nilai G1
X10 Z10 maka pahat akan bergerak secara
stimulant atau bersamaan langsung menuju titik X10 dan Z10 (bergerak ke kiri
dan kebelakang secara bersamaan ke titik X10 dan Z10).

RADIUS TOOL OFFSET


Kode G untuk radius tool offset terdiri dari 5 kode yaitu kode G40
G44, dimana kode G tersebut berfungsi menghubungkan antara data program
dengan memori pahat (tool mem) dengan memberikan penambahan atau
pengurangan jarak sebesar radius pahat yang aktif (pahat yang di gunakan
dalam tool mem). Dengan kata lain radius tool offset adalah penambahan atau
pengurangan pahat sebesar radius pahat yang secara otomatis diolah dari data
pahat tool mem.
Penggunaan atau penambahan jarak dengan menggunakan kode G
yang memiliki radius offset ini, sering disebut juga kompensasi.
Agar lebih jelas perhatikan gambar berikut:

Gambar 11
RADIUS OFFSET
Dalam penggunaannya perlu diperhatikan arah pergerakan dari pahat sehingga
kode G untuk Radius tool offset dapat dipilih dengan tepat.

Format atau parameter (geometrical command) untuk kode G radius tool offset
sama dengan format atau bentuk perintah pada kode G 0 dan G1. Berikut ini
adalah contoh program dengan menggunakan radius tool offset.

Gambar 12
Contoh program dengan menggunakan radius offset

BUSUR LINGKARAN
Pemograman busur lingkaran memiliki arti pembuatan atau proses
pemesinan dengan lintasan lingkaran (0o 360o).

Bagian yang harus diperhatikan dalam pembuatan busur lingkaran adalah :


A. Arah makan pahat (clockwise atau counterclockwise)
B. Titik mulai pergerakan (start point) & titik akhir (end point)
C. Pusat perputaran.
Perlu diperhatikan perbedaan antara arah putaran pahat dengan arah makan
pahat. Arah putaran pahat adalah putaran spindle. Untuk arah putaran pahat
clockwise digunakanfungsi M3 sedangkan arah putaran anti clockwise
digunakan fungsi M4.
Untuk pemograman busur lingkaran sampai 180o, geometrical
command yang dipakai paga G18 adalah :
G2

Keterangan :
X,Z merupakan koordinat terakhir dari busur.
R menunjukan radius busur atau radius lintasan
Perhatikan gambar berikut :

Gambar 13
Fungsi dari G2/G3

Busur sampai dengan 180o diprogram dengan huruf R


Block program :
N G X Z R
Keterangan:
- G : arah gerak
- X, Z
: koordinat akhir busur

R : radius busur

Apabila dalam suatu program, busur lingkaran yang diinginkan lebih dari 180o, maka
geometrical comamand untuk G2 / G3 dibuat sebagai berikut:
Untuk G 17

G3

Untuk G18

G3

Keterangan:
o X, Y, Z adalah titik akhir busur lingkaran (end point)
o I, J, K adalah titik pusat lingkaran (circle origin)

Sedangkan titik awal adalah titik pada nomor blok sebelum nomor blok yang terdapat
kode G2 dan G3.
Agar lebih jelas perhatikan gambar :

Gambar 15
Fungsi dari G2/G3 dengan sudut 180o

NC 3

KODE G
POINT DEFINITION & CYCLE
CALL

CYCLE DEFINITION & CYCLE CALL


LANGKAH PENDEFINISIAN & LANGKAH
PENGERJAAN
Cycle definition atau langkah pendefinisian adalah suatu bentuk perintah
yang digunakan untuk menghasilkan suatu bentuk atau melakukan suatu proses
tertentu. Pada prinsipnya definisi yang dilakukan untuk suatu proses atau memperoleh
suatu bentuk, telah memiliki parameter atau geometrical commands yang tidak
terpengaruh oleh bidang kerja.
Kode G yang merupakan cycle definition adalah:
a)
b)
c)
d)
e)
f)
g)
h)

G81 Drilling Cycle


G83 Deep Hole Drilling Cycle
G84 Tapping Cycle
G85 Reaming Cycle
G86 Boring Cycle
G87 Rectangular Pocketing Cycle
G88 Grove Milling Cycle
G89 Circular Pocketing Cycle

Cycle call atau langkah pengerjaan adalah suatu bentuk perintah yang
digunakan untuk menjalankan (memproses) cycle definition tidak dapat berdiri sendiri
(tidak dapat diproses atau dikerjakan) tanpa adanya cycle call.
Cycle call memiliki bentuk geometrical commands yang terpengaruh dengan bidang
kerja yang digunakan.
Geometrical commands pada cycle call memiliki arti koordinat dimana cycle
definition dikerjakan
Kode G yang merupakan Cycle call adalah:
a) G77 Hole Circle Definition
b) G78 Point Definition
c) G79 Cycle Call
Cycle call secara terperinci akan dibahas bersamaan dengan G81 Drilling Cycle

G81 DRILLING CYCLE


Bentuk umum geometrical command untuk Drilling Cycle adalah:
G81 (X) Y.. Z. B.

Keterangan:
X: Waktu drill (detik) setelah mencapai Z yang diberikan
Y: Jarak aman
Z: Kedalaman drill
B: Jarak penarikan
Apabila x tidak di berikan maka waktu secara otomatis 0 detik
Perhatikan gambar berikut:
G81

Waktu bot

(X1,5)

Y2

Z-15

Jarak clearance

B20

F S M

kedalaman potong

Jarak aman

Gambar 17
Geometrical command G 81

Cycle call yang dapat dipakai untuk G 81 adalah G77 G78 G79
Perhatikan gambar dibawah ini:

G 83 Deep hole drilling cycle


G84 Tapping cycle
G85 Roaming cycle
G86 Boring cycle
G87 Cycle for milling
(rectangular)
G88 Groove milling cycle
G89 Cycle for milling
(circular)

G 77 Hole circle definition


G78 Point definition
G79 Cycle call

Gambar 18
G 81 beserta Cycle call yang dapat dipakai

G 77 Hole Circle Definition


Digunakan apabila dalam proses pemesinan dinginkan bentuk susunan atau
konfigurasi melingkar (berupa lintasan lingkaran). Misalkan dalam G81 akan dimuat
lubang lubang dengan konfigurasi atau susunan melingkar
Geometrical command untuk G77 secara umum adalah:
G77 X Y Z R I J K
Keterangan:
X,Y,Z : Koordinat pusat lingkaran (dipengaruhi bidang kerja G17 / G18) dengan
acuan ZPO
R

: Radius dari lintasan

: Sudut awal yang digunakan sebagai titik awal proses

: Jumlah proses (cycle definition) yang akan dibuat

: Sudut akhir yang digunakan sebagai titik akhir proses

Untuk hole circle definition, perhatikan gambar dibawah ini:


G77 X32 Y25 Z0 R15 I30 J5 K195

Tengah lingkaran
akhir

bidang kerja radius

sudut awal

Without indication of final angle

jumlah lubang

sudut

With indication of final angle

Gambar 19
Cycle call G77 dalam aplikasi G 81

G78 Point Definition


Kode G-78 digunakan hanya untuk mendefinisikan suatu koordinat (X , Y, Z)
kedalam suatu parameter P (sebagai point). Koordinat tersebut akan dimasukan
kedalam memory sesuai dengan nomor P yang diberikan. G 78 tidak dapat digunakan
untuk menjalankan suatu proses atau cycle definition, melainkan diperlukan suatu
cycle call lagi, yaitu G 79.
Jadi fungsi G 78 hanya mendefinisikan suatu koordinat ( terpengaruh bidang kerja)
dan menyimpanya kedalam memori dengan variabel. Dalam setiap blok program G78
hanya mendefinisikan 1 koordinat.
Geometrical command dari G 78 adalah:
G78 P X Y Z
Keterangan:
P

: Point atau variable P


X, Y, Z : Koordinat titik untuk proses cycle definition (dipengaruhi bidang

kerja).

Untuk cycle call dengan point definition, perhatikan gambar berikut


Cartesian coordinates

Polar coordinates

The points may also be arranged in different planes:

Gambar 20
Cycle call G78
Untuk menggunakan point yang telah didefinisikan oleh G78 dengan maksimal 4
point untuk setiap nomor blok program.
Contoh apabila terdapat 7 point (P1 P7) definisi, maka G 79 yang dipakai harus 2
nomor blok, seperti terlihat dibawah ini :
N G79 P1 P2 P3 P4
N G79 P5 P6 P7

G 79 Cycle Call
G79 digunakan untuk mewakili satu buah koordinat dan langsung dilakukan
proses terhadap cycle definition.
Geometrical command dari G 79 adalah:
G 79 X Y Z
Keterangan :
X, Y, Z : Koordinat atau titik proses cycle definition (dipengaruhi terhadap
bidang kerja)
Perhatikan gambar berikut:
1. Cartesian coordinates

2. Polar coordinates

Gambar 21
Cycle call dengan sumbu Cartesian & polar

G 83 Deep Hole Drilling Cycle


Kode G 83 digunakan untuk proses pembuatan lubang yang. Proses dengan
menggunakan G 83 tidak jauh berbeda dengan proses menggunakan G 81. Pada G 81
proses pemesinan dalam pembuatan lubang dilakukan tanpa ada tahap tahap
kedalaman pemakanan benda kerja, sedangkan pada G 83 terjadi tahap tahan tersebut.
Pada G 83 terdapat 2 macam geometrical command yang berpengaruh pada
saat mesin melakukan proses pemesinan. Kedua bentuk geometrical command
tersebut adalah sebagai berikut:
a) Geometrical command I (dengan pengangkatangeram)
G 83 (X) Y Z B I K
b) Geometrical command II (dengan pemutusan geram)
G 83 (X) Y Z B I J K
Keterangan :
X, Y, Z, B
:
Lihat G81
I
:
Nilai pengurangan
J
:
jarak penarikan setiap tahapan proses
K
:
Kedalaman pemotongan pertama
Cycle call yang dapat digunakan atau diberikan untuk G83 adalah G77, G78, G79.
Pada Geometrical command I penarikan pahat yang dilakukan adalah
sempurna (pahat bor keluar benda kerja ) sehingga geram yang ada akan
terangkat keluar.
Pada geometrical command II penarikan pahat yang dilakukan tidak
sempurna (pahat bor tidak keluar dari benda kerja dan dilakukan untuk
setiap tahap proses pemotongan sesuai dengan nilai yang diberikan),
sehingga terjadi proses pemotongan geram.
Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar 22.

1. Complete retraction from the bore (chip removal)


Recognition : no J word programmed

2. Retraction by a programmed distance (chip breaking)


Recognition : J word programmed

Gambar 22
G83 Deep Hole Drilling Definition
Proses yang dilakukan adalah pemotongan dengan kedalaman awal potong yang
ditentukan pada parameter K, yang selanjutnya kedalaman potongnya akan berkurang
sesuai dengan parameter I. Sebagai contoh gambar diatas, dilakukan pemotongan
dengan kedalaman total 27mm, kedalaman pemotongan awal 10 mm, dan nilai
pengurangan 3mm.

Maka proses yang dilakukan adalah sebagai berikut :


Proses
I
II
III

Kedalaman Potong
10
10 + 10 -3
10 + 7 + 7 - 3

Sisa Potong
17
10
6

Proses Tambahan
Penarikan Sempurna
Penarikan Sempurna
Penarikan Sempurna

IV
V

10 + 7 + 4 + 3
10 + 7 + 4 + 3 + 3

3
0

Penarikan Sempurna
Penarikan Sempurna

Apabila pemotongan lebih kecil dari nilai pengurangan, maka kedalaman potong yang
dilakukan adalah sama dengan nilai pengurangan (lihat proses ke IV)
Dan apabila sisa kedalaman potong akhir lebih kecil dari nilai pengurangan, maka
kedalaman potong yang dilakukan tidak dipengaruhi oleh nilai pengurangan (lihat
proses V)
Pada gambar 22, terlihat bahwa perbedaan antara proses drilling dengan
pengangkatan geram dan proses drilling dengan pemotongan geram terletak pada
parameter J. Apabila pada contoh diatas dipakai nilai penarikan pertahap 3 mm ( J 5)
maka proses yang terjadi adalah :
Proses
I
II
III
IV
V

Kedalaman Potong
10
10 + 10 -3
10 + 7 + 7 - 3
10 + 7 + 4 + 3
10 + 7 + 4 + 3 + 3

Sisa Potong
17
10
6
3
0

Proses Tambahan
Penarikan 5 mm
Penarikan 5 mm
Penarikan 5 mm
Penarikan 5 mm
Penarikan 5 mm

G 84 TAPPING CYCLE
G84 adalah perintah yang mendefinisikan proses pembuatan ulir dalam atau
tap. G84 memiliki kondisi pemotongan yang berbeda dengan proses milling (freis)
Bentuk geometrical command untuk G84 adalah:
G84 (X) Y Z B I J F S
Keterangan:
X, Y, Z, B : Lihat pada G 81
I
: Ukuran access ramp (1% S)
J
: Thread Pitch (jarak antar ulir)
S
: Kecepatan putaran pahat
F
: Kecepatan potong

Cycle call yang dapat diberikan atau digunakan untuk G84 adalah G77, G78, G79
Berikut ini gambar beserta rumus kondisi potongan untuk G84

With B word
Without B word

Gambar 23
Kode G84 beserta kondisi potongan

G 85 REAMING CYCLE
G 85 adalah perintah yang mendefinisikan proses finishing pada lubang
(proses untuk menghaluskan lubang yang telah dibuat). G85 memiliki bentuk
geometrical command yang sama dengan geometrical command pada G81:
G85 (X) Y Z B (F) (S) (M)
Keterangan :
X, Y, Z, B
: Lihat pada G 81
S
: Kecepatan putar pahat
F
: Kecepatan potong
M
: Fungsi dari M (lihat table pada lampiran)
Cycle call yang dapat diberikan atau digunakan untuk G85 adalah : G77, G78, G79
Berikut ini gambar beserta rumus kondisi pemotongan untuk G85:

(With B Word)

(Without B Word)

Gambar 24
Kode G 85

G86 BORING CYCLE


G 86 adalah perintah yang mendefinisikan proses boring atau proses untuk
memperbesar lubang yang telah dibuat dengan G81 atau G83. G86 memiliki bentuk
geometrical command yang sama dengan geometrical command pada G 81:
G 86 (X) Y Z B (F) (S) (M)
Keterangan :
X, Y, Z, B
: Lihat pada G 81
S
: Kecepatan putar pahat
F
: Kecepatan potong
M
: Fungsi dari M (lihat table pada lampiran)
Cycle call yang dapat diberikan atau digunakan untuk G86 adalah : G77, G78, G79
Berikut ini gambar beserta rumus kondisi pemotongan untuk G86:

(with B word)

(without B word)

Gambar 25
Kode G 86

G 87 RECTANGULAR POCKETING CYCLE


G 87 adalah suatu bentuk perintah yang berfungsi untuk mendefinisikan
proses pembuatan suatu lubang yang berbentuk persegi panjang, dimana pada ujungujungnya dibentuk suatu radius (radius minimal = radius pahat).
Bentuk umum geometrical command dari G 87 adalah sebagai berikut:
G 87

X .. Y .. Z .. B .. ( I .. )

( J .. )

K ..

Keterangan :
X

= Panjang rectangular pocketing.

= Lebar rectangular pocketing.

= Kedalaman rectangular pocketing.

= Jarak aman pada saat proses.

= Radius pada ujung-ujung rectangular pocketing.

= Prosentase jarak perpindahan pahat (0% - 100%).

= Arah pocketing dengan CW atau CCW.

= Kedalaman makan setiap proses pemotongan.

Perhatikan gambar berikut :


G87

X60

Y50

Z-10

B2

(I70)

(J-1)

K5

F.. S.. M..

Gambar 26
Rectangular pocketing dengan G 87

Jika nilai parameter I tidak diberikan maka, secara otomatis persentase jarak
perpindahan pada saat pemakananadalah sebesar 83%.
Bila nilai parameter J tidak diberikan maka dianggap J = 1, maka CCW.
Cycle call yang dapat digunakan untuk G87 atau rectangular pocketing adalah :
-

G87
G79

X.. Y.. Z..


X.. Y.. Z.. BI.

Parameter BI = .. memiliki arti atau fungsi sebagai sudut pusat dengan acuan
titik pusat rectangular pocketing dan digunakan apabila rectangular pocketing yang
digunakan memiliki kemiringan dengan sudut tertentu.

G 88 GROOVE MILLING CYCLE


G 88 adalah suatu bentuk permintaan yang berfungsi untuk
mendefinisikan proses pembuatan suatu lubang yang berbentuk oval (bentuk
elips tetapi persegi panjang dengan dua sisi yang berbentuk berlawanan
radius).
Bentuk umum geometrical command dari G 88 adalah sebagai berikut:
G 88 X .. Y . Z .. B .. (J ..) K ..
Keterangan:
X
= Panjang groove milling.
Y
= Lebar groove milling.
Z
= Kedalaman groove milling.
J
= Arah pocketing dengan CW atau CCW.
K
= Kedalaman makan untuk setiap proses pemotongan.
Besar radius secara otomatis diproses sebesar setengah dari nilai X atau Y
yang terkecil.
Perhatikan gambar berikut:
G88 X60 Y15 Z-10

B2

(J-1)

K5

F.. S.. M..

Gambar 27
Groove milling G 88

Cycle call dapat digunakan untuk G 88 atau rectangular pocketing adalah:


G 77, G78, G79
Pada cycle call G 79 & G 78 menyatakan titik awal proses dari groove milling
(perhatikan gambar 27)
Khusus untuk G 79 dapat dilakukan untuk 2 macam proses, yaitu:
G 79 X .. Y .. Z ..
G 79 X .. Y .. Z .. BI ..

Parameter BI = . Memiliki atau fungsi sebagai sudut putar dengan


acuan titik awal proses grove milling dan digunakan apabila grove milling
yang dibuat memiliki kemiringan dengan sudut tertentu.

G 89 CIRCULAR POCKETING CYCLE


G 89 adalah suatu bentuk permintaan yang berfungsi untuk
mendefinisikan proses pembuatan suatu lubang yang berbentuk lingkaran
dengan radius tertentu.
Bentuk umum geometrical command dari G 89 adalah sebagai berikut :
G 89 Z .. B .. R .. (I ..) (J ..) (K ..)
Keterangan:
Z
= Kedalaman circular pocketing.
B
= Jarak aman pada saat proses.
R
= Radius circular pocketing (R minimal = R pahar)
I

= Prosentase jarak perpindahan pahat (0% - 100%).

= Arah pocketing dengan CW atau CCW.

= Kedalaman makan untuk setiap proses pemotongan

Perhatikan gambar berikut :


G89

Z-10

B2

R20

(I70)

(J-1)

K5

F.. S.. M..

Gambar 28
Circular pocketing dengan G 89

G 14 JUMP & REPEAT FUNGCTION


G 14 merupakan suatu bentuk perintah yang berfungsi untuk melakukan
looping dan pengulangan nomor blok dalam suatu program. Apabila di dalam suatu
program terdapat pengulangan nomor blok yang telah dibuat pada nomor blok yang
terdahuli, cukup digunakan G 14 dan tidak perlu dibuat program yang sama atau
dengan kata lain mempersingkat program.
Bentuk Geomertical command untuk G 14 adalah :
G 14

(J ..) N1 ..N2

Keterangan:
J

= Jumlah program

N1

= Nomor blok awal pengulangan.

N2

= Nomor blok akhir pengulangan.

Apabila hanya 1 nomor blok yang akan di ulang maka N2 dapat


Berikut ini contoh cara penggunaan dari G 14:
N924134
N1

G18

S600

F200

T1

M66

N2

G51

N3

G53

N4

G54

N5
N6

G98

X-10

Y-20

Z-10

I120

J50

K100

G99

X0

Y-20

Z0

I100

J40

K50

N7

G1

X0

Y5

Z0

M3

N2=12

N8

Y-5

N9

X100

N10

Z80

N11

X0

N12

Z0

N13

Y-10

N14

G14

J1

N1=9

N15

G1

Y10

M30

Arti atau pelaksanaan program di atas adalah :


Program akan dikerjakan secara berurutan mulai dari N1 sampai dengan N13, pada
N14 terjadi looping dengan pengulangan untuk nomor blok N9 sampai N12,
kemudian program akan melanjutkan proses ke nomor blok selanjutnya yaitu N15.
Secara berurut nomor blok yang dijalankan adalah:
N1, N2, N3, N4, N5, N6, N7, N8, N9, N10, N11, N12, N13, N14, N9, N10, N11,
N12, N15.

G 92 & G 93 ZERO POINT OFFSET


G 92 &G93 adalah suatu perintah yang berfungsi untuk memindahkan titik nol
benda atau mesin yang telah di seting. Jarak perpindahan ditentukan dengan acuan
titik nol yang telah di seting sebelum proses dijalankan. Adapun kegunaan dari G 92 /
G 93 adalah antara lain :
-

Untuk me-copy suatu program dengan G 14.


Untuk pencerminan suatu program dengan G 73 & G 14.
Perbedaan antara G 92 dan G 93 adalah pada G 92 digunakan ukuran

incremental sedangkan pada G 93 digunakan ukuran abslut.


G 92 dan G 93 masing-masing memiliki 2 bentuk geometrical command yang
menyatakan penggunaan koordinat kartesia. G 93 dan G93 juga dapat digunakan
untuk memindahkan zero point offset dengan disertai perputaran sumbu dengan
sumbu tertentu.
Berikut ini geometrical command untuk G 92 / G 93 :
G92 / G93

X.. Y.. Z

Keterangan :
X, Y, Z = Axis atau ordinat pada bidang yang digunakan (dipengaruhi oleh G17 /
G18).

Perhatikan gambar berikut :

Gambar 29
Penggunaan G 92 / G 93 untuk koordinat kartesia tanpa reset axis
Koordinat polar tanpa disertai perputaran spindle :
G 92

B1

L1

G 93

B2 ..L2 .. (Z ..)

(Z ..)

Keterangan :
B1, B2 = Sudut untuk perpindahan sumbu
L1, L2 = Jarak dengan sudut yang diberikan pada B1, B2

Perhatikan gambar berikut :

Gambar 30
Penggunaan G92 / G93 untuk koordinat polar tanpa reset axis
Koordinat kartesia disertai dengan perputaran spindle :
G92 / G93

X.. Y Z.. B4..

Keterangan :
X, Y, Z

= Axis atau koordinat pada bidang yang digunakan (dipengaruhi oleh


G17 / G18).

B4

= Sudut perputaran sumbu.

Perhatikan gambar berikut :

Gambar 31
Penggunaan G92 / G93 untuk koordinat kartesia dengan reset axis
Koordinat polar disertai dengan perputaran sumbu :
G92

B1 . L1 .. (Z ..)

B4 ..

G93

B2 ..L2 .. (Z )

B4

Keterangan :
B1, B2 = sudut untuk perpindahn sumbu
L1, L2 = jarak dengan sudut yang diberikan pada B1, B2
B4

= Sudut perputaran sumbu

Perhatikan gambar berikut :

Gambar 32
Penggunaan G92 / G93 untuk koordinat polar dengan reset axis

G 73 REFLECTING MIRROR IMAGE


G 73 adalah suatu permintaan yang berfungsi sebagai sumbu pencerminan,
sedangkan proses yang akan dicerminkan dilakukan dengan G 14.
Dalam pencerminan diperlukan minimal 3 buah kode G khusus, yaitu :
-

G 93

untuk pencerminan.
G 73 = berfungsi sebagai sumbu pencerminan dan dipergunakan oleh bidang

= berfungsi sebagai pemindah titik nol dan juga sebagai titik sumbu

kerja ( G 17 / G 18 )
G 14 = berfungsi sebagai pengulang dari proses yang dicerminkan.

Bentuk perintah atau geometri command dari G 73 adalah :


Untuk G 18
G 73

X .. Z ..

G 73

X .. Z ..

Untuk G 17

Keterangan :
X, Y, Z = merupakan sumbu pencerminan dan bukan merupakan koordinat.
Sebagai contoh suatu proses dalam suatu benda kerja terbagi menjadi 4 bagian
padambidang kerja G 18 :

PROSES PENGGUNAAN MESIN CNC


MAHO 600 C
1. Membuat suatu part program baru :
o Tekan [ manual ]
o Tekan [ prog.Men ]
o Masukan nomor program yang diinginkan [N9000 N9999999 ]
o Tekan [ enter ]
o Tekan [ store ]
Atau ( terdapat program aktif pada memori )
o Tekan [ manual ]
o Tekan [ prog.mem ]
o Tekan [ F5 ] {ID Dir}
o Pindahkan kursor ke program yang akan diaktifkan
o Tekan [ search ]
o Tekan [ enter ]
2. Mengaktifkan part program
o Tean [ manual ]
o Tekan [ menu ]
o Tekan [ 1 ] {block search }
o Tekan [ F5 ] { ID Dir }
o Pindahkan cursor ke program yang akan diaktifkan
o Tekan [ search ]
o Tekan [ enter ]

3. Mengaktifkan mode graphics / simulator


o Tekan [ manual ]
o Tekan [ auto / single ]
o Tekan [ menu ]
o Pilih mode graphics yang ingin digunakan sesuai dengan menu pilihan
o Aktifkan setting dengan menekan [ F1 ]
o Tekan [ cycle start ]

4. Keluar dari mode graphics / simulator


o Tekan [ menu ]
o Tekan [ 9 ] { exit submode }
Atau
o
o
o
o

Tekan [ manual ]
Tekan [ auto / single ]
Tekan [ menu ]
Tekan [ 9 ] { exit submode}

5. Menyisipkan suatu nomor block


o Pindahkan cursor pada nomor block yang akan disisipkan
o Masukan nomor block yang nilainya lebih besar dari nomor block
terakhir
o Masukkan perintah / command yang diinginkan
o Tekan [ enter ]
o Tekan [ store ]

6. Mengurutkan nomor block


o Tekan [ manual ]
o Tekan [ prog.mem ]
o Tekan [ f4 ] { editfun }
o Tekan [ F ] { renum-n }
7. Mengubah nama suatu part program
o Tekan [ manual ]
o Tekan [ prog.mem ]
o Tekan [ F5 ] { ID-Dir }
o Tekan [ F4 ] { File }
o Tekan [ F3 ] { rename }
o Pindah cursor pada nomor program yang ingin di ganti
o Tekan [ F2 ] { source }
o Masukan nomor program yang baru
o Tekan [ F4 ] { rename }

G FUNCTIONS
N
O.

COD
E

1
2
3
4
5

G0*
G1
G2
G3
G4**
G11*
*
G14*
*
G17*
*
G18

6
7
8
9

10 G19
G22*
11 *
12 G25*
13 G26
14 G27*
15 G28
G29*
16 *
17 G40*
18 G41
19 G42
20 G43
21 G44
22 G51
23 G52
24 G53*
25 G54
26 G55
27 G56
28 G57
29 G58
30 G59
31 G63
32
33
34
35
36
37

G64
G70
G71*
G72*
G73
G77*

MEANING
Rapid traverse
Linear interpolation
Circular interpolation, CW
Circular interpolation, CCW
Dwell time (0,1 to 983 sec.)
Polar coordinates, corner rounding,
chamfershifting
Jump command and repeat function
Plane selection XY, horizontal
Plane selection XZ, vertical
Plane selection ZY, horizontal rotated through 90o
Subroutine call
Feed override effective
Feed 100%
Feed motion with smooth transition
Feed motion with precision stop
conditional jump command
No radius offset
Radius offset, left
Radius offset, ight
Radius offset, up to
Radius offset, past
Erasing G52
Activating shift value of reset AXIS
No stored ZP - offset
Stored ZP - offset 1
Stored ZP - offset 2
Stored ZP - offset 3
Stored ZP - offset 4
Stored ZP - offset 5
Stored ZP - offset 6
Switching off the geometry - data processing
system
Switching on the geometry - data processing
system
Inch - input system
Metric input system
No mirror - image machining
Mirror - image machining
Hole circle definition

38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
*
**

*
G78*
*
Point definition
G79*
*
Cycle call
G81
Drilling cycle
G83
Deep - hole drilling cycle
G84
Tapping cycle
G85
Reaming cycle
G86
Boring cycle
G87
Pocket milling cycle
G88
Groove milling cycle
G89
Circularpocket milling cycle
G90* programming absolute dimensions
G91
programming incremental dimensions
G92*
*
ZP - offset incremental
G93*
*
ZP - offset absolute
G94* Feed rate mm/min unit, 0.001 mm/min
G95
Feed rate mm/r, 0.001mm/r
G98
Display window
G99
Blank contour
Switch - on position
Effective for blocks only

M FUNCTIONS
N
O.

COD
E

1
2
3
4
5
6
7
8
9

M0**
M3
M4
M5
M6**
M7
M8
M9
M10

10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
*
**

MEANING
Program stop
Workspindle CW
Workspindle CCW
Workspindle stop
Tool change with automatic retraction
Coolant No.2 on
Coolant No.1 on
Coolant off
NC - circular table clamped

M11
NC - circular table released
M13
Workspindle CW and coolant on
M14
Workspindle CCW and coolant on
M16
Erasing M17 and M18
M17
Chip rinsing
M18
Workspace Cleaning
M19
Orented spindle stop
M20*
*
Additional M-Fungtion
M21
2nd change speed at M6, M46
M30*
*
Program end
M46*
*
Tool change at any position
M60*
*
Pallet change
M61*
*
Pallet change left pallet
M62*
*
pallet change right pallet
M66*
*
Tool change at actual axis position
M67*
*
tool correction change
Switch - on position
Effective for blocks only

Anda mungkin juga menyukai