Bawang Putih
Dasar Ceroboh! Aku tidak mau tahu pokoknya kamu harus membawakanku baju itu!
Jangan pernah kau bernai pulang tanpa membawa baju itu, mengerti?. Ucap ibu tirinya.
Akhirnya Bawang Putihpun pergi menuruti keinginan ibunya, ia dengan teliti menelusuri
setiap sudut sungainya. Namun ia belum menemukan baju itu padahal matahari sudah
mulai meninggi. Setelah matahari condong ke barat, ia melihat seorang penggembala
yang sedang memandikan kerbaunya dan diapun bertanya.
Wahai paman yang baik, apakah paman melihat baju yang berwarna merah hanyut di
sungai ini?, saya harus menemukannya dan membawanya pulang. Ucap Bawang Putih
ya nak, tadi saya melihatnya. Kalau kamu mengejarnya dengan cepat pasti kau bisa
menemukannya. Kata Paman itu.
baiklah kalau begitu, terima kasih paman!. Ucap Bawang Putih sambil berlari menyusuri
sungai.
Hari semkain gelap, namun baju ibunya itu belum juga ia temukan, namun ketika itu ia
melihat sebuah cahaya yang berasal dari gubuk dan iapun langsung menghampiri gubuk
itu dan mengetuk pintunya.
Permisi!. Ucap Bawang Putih.
Seorang wanita tuapun membukakan pintunya. Dan bertanya.
Siapa kamu nak?. Tanya sang nenek.
Saya Bawang Putih nek, saya sedang mencari baju ibu saya yang tadi hanyut namun
hari semakin malam. Bolehkah saya bermalam disini sehari saja?. Ucap Bawang Putih.
Boleh nak, apa baju itu warnanya merah?. Ucap sang Nenek.
Ya nek, apa nenek melihatnya?. Tanya Bawang Putih.
Ya tadi bajunya tersangkut di depan rumahku. Padahal aku sangat menyukai bajunya
itu. Ucap sang Nenek.
baiklah aku akan memberikannya padamu, tapi kau harus menemaniku selama satu
minggu disini. Sudah lama aku aku tidak ngobrol dengan siapapun, bagaimana?. Tutur
sang Nenek lagi.
Bawang Putihpun sejenak berikir, ia kasihan kepada sang nenek yang kesepian dan
iapun merasa iba.
baiklah nek, saya akan menemani nenek disini selama satu minggu, asalkan nenek
tidak bosan padaku. Ucap Bawang Putih.
Seminggupun sudah di laluinya dengan mengerjakan semua pekerjaan yang ada di
rumah si nenek itu. Sang Nenekpun tentu saja sangat senang ditemani olehnya. Dan
sang nenekpun memanggil bawang putih.
Nak, kamu seminggu sudah menemaniku disini, kau anak yang sangat baik juga
berbakti, aku sangat bahagia. Untuk itu kau bisa membawa baju ibumu ini pulang. Dan
satu lagi, kau bisa memilih satu dari dua labu kuning ini untuk ku hadiahkan
padamu!. Ucap sang Nenek.
Awalnya Bawang Putih menolaknya namun sang Nenek memaksanya. Yang akhirnya
Bawang Putih memilih labu yang paling kecil.
Saya takut tidak kuat membawanya nek kalau saya membawa yang besar. Ujar
Bawang Putih.