Anda di halaman 1dari 2

Muslim Jenius Indonesia Pemecah Rumus Helmholtz

Yogi Ahmad Erlangga saat menerima penghargaan Achmad Bakrie Award tahun 2012
Muslimdaily.net Sang tokoh sekarang menjadi buruan para konglomerat dunia bisnis
perminyakan dan universitas-universitas kelas wahid pun tak ketinggalan mengincarnya supaya
bisa hadir di kampusnya untuk menggelar kuliah umum.Termasuk media elektronik pun
berlomba-lomba mengundangnya untuk acara Talk Show.
Orang Tasikmalaya ini berhasil memecahkan rumus Matematika Persamaan Helmholtz yang
membelenggu para pakar ilmu pengetahuan dan teknologi selama 30 tahun tak seorang pun
mampu memecahkannya. Banyak pakar yang menghindari penelitian untuk memecahkan rumus
Helmholtz ini karena memang sangat sulit dan rumit, kata sarjana yang cumlaude S1 dan S2 di
ITB ini.
Ketika beliau melanjutkan s3 nya di Belanda, dosen penerbangan dari ITB ini, tertantang oleh
perusahaan minyak Shell yang minta bantuan DUT Delft University of Technology untuk
memecahkan rumus Helmholtz. Setelah mengadakan riset dengan menghabiskan dana sekitar 6
milyar yang dibiayai Shell, berkat kejeniusannya akhirnya rumus itu mampu ia pecahkan, yang
mencengangkan dunia iptek, dan mendapat ucapan selamat dari universitas di Eropa, Israel
dan AS.
Berdasarkan hasil temuannya ini membuat banyak perusahaan minyak dunia sangat senang dan
meminta bantuannya. Pasalnya, dengan rumus itu mereka dapat 100 kali lebih cepat dalam

menemukan sumber minyak di perut bumi melalui gelombang elektromagnetik yang dipantulkan
dari perut bumi dengan akurasi yang sangat tinggi.
Andai saja Yogi mau mematenkan hasil temuannya, mungkin ia akan mendapat uang yang
sangat besar. Tapi ilmuwan muda bernama lengkap Yogi Ahmad Erlangga menolaknya termasuk
menamakan termuannya itu dengan ERLANGGA EQUATION. Menurutnya, mematenkan
temuan ini justru akan menghambat perkembangan ilmu pengetahun selanjutnya. Thesis S3 yang
disusun di Jurusan Matematika kampus yang sama di Delf, terpilih sebagai thesis terbaik di
Belanda oleh MNC.
Saya ingin temuan ini dimanfaatkan sebesar-besarnya bagi perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi, karena itu hak manusia. Hak ini bisa dijamin jika ilmu dimiliki publik dan bersifat
open source kata Yogi merendah.
Industri yang bisa mengaplikasikan rumus ini antara lain industri radar, penerbangan, kapal
selam, penyimpanan data dalam blue ray disc (keping DVD super yang bisa memuat puluhan
gigabyte data), dan aplikasi pada laser. Serta ilmu lainnya yang berkaitan dengan gelombang
elektromagnetik. Buku mengenai persamaan Helmholtz yang dibuatnya saat masih di Belanda
pun, laris manis dalam waktu singkat.
Tinggal satu (buku) dan saya tak punya fotokopinya lagi,
Khusus untuk ITB, sambung pria kalem kelahiran Tasikmalaya 8 Oktober 1974, obsesinya
adalah ingin ITB bisa lebih besar lagi. Minimal, ITB menjadi perguruan tinggi terbesar dan
berpengaruh di Asia. Karena, kalau hanya terbesar di Indonesia saja, sejak dulu juga sudah
begitu.Serta Ingin melihat bangsa Indonesia maju dihormati bangsa lain.
Saya pun masih memiliki obsesi pribadi. Keinginan saya adalah ingin melakukan penelitian
tentang pesawat terbang yang menjadi spesialisasinya Aeronotika dan Astronotika, perminyakan,
dan biomekanik, kata pemenang penghargaan VNO-NCW Scholarship dari Dutch Chamber of
Commerce itu yang punya kebiasaan shalat lima waktu di masjid.
Dr. Yogi Ahmad Erlangga, sekarang Dosen di Alfaisal University, Riyadh, Arab Saudi.
Ia mendapat julukan Habibie Muda karena penemuannya yang spektakuler di bidang
matematika. Kehadiran Dr. Yogi Ahmad Erlangga yang bersedia berkarya di Alfaisal University,
Riyadh, Arab Saudi juga merupakan kebanggaan tersendiri bagi Kedutaan Besar Indonesia di
Arab Saudi.
Dulu, BJ Habibie menemukan rumus yang mampu mempersingkat prediksi perambatan retak
hingga mendapat julukan Mr. Crack. Banyak industri penerbangan di berbagai negara memakai
rumus penemuan Habibie tersebut, termasuk NASA di Amerika, kini, Dr. Yogi Ahmad Erlangga
meneruskan kehebatan Habibie dengan menemukan dan memecahkan rumus persamaan
HELMHOLTZ. Selamat kang Yogi dan Jayalah Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai