Daftar isi…………………………………………………………………………
Bab 1. PENDAHULUAN……………………………………………………….
1.1.Latar Belakang…………………………………………………………….
1.2.Perumusan Masalah………………………………………………………
Bab 2. PEMBAHASAN………………………………………………………...
Bab 3. PENUTUP……………………………………………………………….
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Fisika merupakan ilmu yang mempelajari tingkah laku alam dalam berbagai bentuk gejala
untuk dapat memahami apa yang mengendalikan kelakuan tersebut. Berdasarkan hal tersebut
maka belajar fisika tidak lepas dari penguasaan konsep dasar fisika melalui pemahaman. Teori
fisika tidak hanya sekedar hafalan, akan tetapi harus dibaca, dipahami, dan dipraktekkan. Belajar
fisika yang dikembangkan adalah kemampuan berpikir analitis, induktif, dan deduktif dalam
menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan peristiwa alam sekitar, baik secara kualitatif
maupun kuantitatif. Kegiatan fisika memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan sehari
hari. Seperti listrik, tanpa listrik kehidupan manusia akan hampa karena dengan listrik kita bisa
melakukan segala hal. Baik dari hal yang kecil sampai hal yang besar. Laboratorium merupakan
tempat dimana murid melakukan percobaan fisika, kimia, maupun biologi. Segala hal yang
dilakukan pasti memiliki aturan. Begitu pula di laboratorium ada banyak hal yang harus dan tidak
boleh dilakukan. Apabila kita melanggar suatu aturan maka akan terjadi kecelakaan yang terjadi
karena kelalaian.
a. Untuk lebih mengetahui segala hal yang berkaitan dengan keselamatan kerja di laboratorium
a. Kita dapat mengetahui segala hal yang belum kita ketahui tentang keselamatan kerja di
laboratorium
c. Kita dapat Memahami Hakikat Fisika Sebagai Proses, Produk, dan Sikap
BAB II PEMBAHASAN
Laboratorium sebagai tempat untuk melakukan eksperimen dalam kerja ilmiah termasuk salah satu
tempat yang memiliki resiko yang tinggi dan dapat menyebabkan kecelakaan apabila kita sering lalai.
Bekerja dapat kita lakukan dengan lancar dengan mengikuti dan memperhatikan beberapa hal
seperti:
4. iritasi, peradangan pada kulit atau saluran pernafasan dan juga mata
6. sengatan listrik
c. Aturan di laboratorium
2. Mengetahui letak kabel yang terhubung dengan sumber tegangan utama saat berfungsi
3. Mengetahui kesesuian tegangan yang akan digunakan dengan kemampuan alat yang akan
digunakan
6. Memberikan petunjuk pada pengguna laboratorium sebelum melakukan kegiatan yang berkaitan
dengan arus listrik
4. Botol yang berisi zat yang mudah terbakar jauhkan dari api
7. Meninggalkan laboratorium matikan dulu api,lampu,listrik dan lainnya yang bisa menimbulkan
kebakaran
Penanggulangan kebakaran:
2. Api yang baru timbul segera dipadamkan dengan karung basah atau selimut api
Setiap kegiatan pasti memiliki peran dan fungsi tersendiri. Begitu pula pada fisika yang memiliki
peran di setiap bidang tertentu, yaitu:
a. Bidang industri
Banyak penemuan penemuan baru dalam dunia industri yang melalui penelitian fisika
penemuan bahan semi konduktor,peralatan optik,bahan polimer,penemuan mesin mesin
industri ,dalam bidang industri otomotif AC sebagai pendingin ruangan yang menerapkan
hukum termodinamika.
b. Bidang Teknologi
Dalam perkembangan teknologi, fisika sangat berperan besar. Banyak sekali peralatan
dengan teknologi canggih yang menggunakan konsep dasar hukum fisika, misalnya
teknologi digital yang banyak berkembang saat ini menggunakan konsep gelombang
elektromagnetik. Penggunaan lampu TL, monitor komputer, layar LCD, dan lain-lain juga
menggunakan konsep fisika.
c. Bidang Telekomunikasi
Penemuan berbagai peralatan telekomunikasi dari telepon, telegraf, faksimile, internet, dan
handphone juga memanfaatkan hukum fisika tentang gelombang.
d. Bidang Transportasi
Peralatan transportasi tradisional hingga modern menggunakan konsep fisika. Dari
penggunaan delman, gerobak atau alat transportasi tradisional lain yang memanfaatkan
gaya dorong dan gaya tarik. Peralatan transportasi darat, laut maupun udara semuanya
menggunakan konsep dasar hukum fisika. Peralatan transportasi darat menerapkan konsep
hukum kecepatan , transportasi laut sperti kapal rapkan hukum-hukum fisika tentang fluida.
Begitu juga dengan transportasi udara seperti pesawat terbang juga memanfaatkan hukum
fisika tentang fluida. Penemuan LIft sebagai salah satu alat transportasi di dalam gedung
dan penemuan motor listrik juga memanfaatkan konsep fisika.
e. Bidang Kedokteran
Dalam bidang kedokteran fisika juga berperan sangat penting, diantaranya ditemukannya
peralatan kedokteran seperti endoskopi, CT scan, X-ray, radioterapi, dan elektromiogram.
f. Bidang energi
yaitu penemuan energi listrik, penemuan pembangkit listrik tenaga surya,(PLTS) yang
mengubah energi cahaya menjadi listrik, penemuan energi radioaktif sebagai salah satu
sumber energi alternatif.
g. Bidang Pertanian
Dalam bidang pertanian, sistem pengairan menggunakan pompa juga memanfaatkan
hukum fisika. Penggunaan teknologi radiasi memang sangat berguna karena salah satu
aplikasi ini dapat digunakan untuk mengatasi berbagai masalah dalam bidang pertanian
Indonesia. Penggunaan radiasi dalam bidang pertanian memang ada banyak sekali.
Contohnya, adalah untuk mengatasi serangan hama pengganggu tanaman pertanian yang
dapat menurunkan kuantitas dan kualitas dari hasil pertanian.
Pada hakikatnya, ilmu fisika merupakan sebuah kumpulan pengetahuan atau jalan berfikir dan cara
untuk penyelidikan. Dalam penerapan ilmu fisika harus memperhatikan hakikat ilmu fisika sebagai
berikut.
Pengelompokan hasil-hasil penemuan itu menurut bidang kajian yang sejenis menghasilkan ilmu
pengetahuan yang kemudian disebut sebagai fisika, kimia, dan biologi. Untuk fisika, kumpulan
pengetahuan itu dapat berupa fakta, konsep, prinsip, hukum, rumus, teori, dan model.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pemahaman fisika sebagai proses sangat berkaitan
dengan kata-kata kunci fenomena, dugaan, pengamatan, pengukuran, penyelidikan, dan publikasi.
Pembelajaran yang merupakan tugas guru trmasuk kedalam bagian mempublikasikan. Dengan
demikian, pembelajaran fisika sebagai proses hendaknya berhasil mengembangkan keterampilan
proses sains pada diri siswa.
Jadi, dengan pemikirannya orang bertindak dan bersikap sehingga akhirnya dapat melakukan
kegiatan-kegiatan ilmiah.Pemikiran-pemikiran para ilmua yang bergrak dlam bidang fisika itu
menggambarkan rasa ingin tahu dan rasa penasaran mereka yang besar, diiringi dengan rasa
percaya, sikap objektif, jujur, dan terbuka serta mau mendengarkan pendapat orang lain. Sikap-sikap
itulah yang kemudian memaknai hakikat fisika sebagai sikap atau a way of thinking.
Sains adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari gejala alam melalui pengamatan, eksperimen, dan
analisis. Hakikat fisika ialah Fisika sebagai produk,sikap,dan proses.
1. Fisika sebagai produk Produk yang dimaksud dalam fisika kumpulan pengetahuan yang
dapat berupa fakta, konsep, prinsip, hukum, rumus, teori, dan model.
Fakta merupakan keadaan atau kenyataan yang sesungguhnya dari segala peristiwa yang
terjadi di alam.
Konsep adalah abstraksi dari berbagai kejadian, objek, fenomena, dan fakta.
Sedangkan rumus merupakan pernyataan matematis dari suatu fakta, konsep, prinsip,
hukum dan teori.
Model adalah suatu ide, struktur, atau system dapat dipresentasikan untuk memodelkan
fenomena yang tidak dapat dilihat yang coba dijelaskan para ilmuwan, sangat berguna
dalam membantu memahami suatu fenomena alam atau suatu teori. Contohnya untuk
memahami teori atom ada model-model seperti model atom Thomson, model atom
Rutherford, dan model atom Bohr
Hukum dan Prinsip pada fisika adalah suatu aturan dasar yang menyimpulkan pengamatan
berkaitan untuk menjelaskan suatu pola kejadian alam
Teori pada fisika merupakan suatu penjelasan berdasarkan pada berbagai pengamatan yang
didukung oleh hasil-hasil eksperimen. Teori juga digunakan untuk menjelaskan suatu yang
tersembunyi atau tidak dapat langsung diamati.
2. Fisika sebagai proses semua jenis produk dihasilkan setelah kita mempelajari gejala alam
yang melibatkan materi, energy, dan interaksinya.
Proses tersebut meliputi langkah-langkah pengamatan, perumusan masalah, penyusunan
hipotesis melalui eksperimen, analisis data, dan penarikan kesimpulan
Berikut indikator yang perlu diperhatikan dalam langkah-langkah diatas.
a. Indikator Pengamatan
Menggunakan alat indera yang sesuai.
Memberi penjelasan apa yang diamati.
Memilih bentuk pengamatan yang sesuai.
Mencatat persamaan, perbedaan, keteraturan.
Membandingkan
Membuat pengamatan dalam perioda tertentu.
Mencatat kekecualian/atau hal yg tak diharapkan.
Menjelaskan suatu pola.
Menemukenali (identifikasi menurut pola tertentu).
3. sebagai Sikap Setiap langkah dalam proses membutuhkan sikap ilmiah yang baik, antara lain
rasa ingin tahu, rasa percaya, kreatif, teliti, objektif, jujur, terbuka, mau bekerja sama, dan mau
mendengarkan pendapat orang lain. Beberapa sikap ilmuwan yang baik antara lain:
Pengamatan Tajam
Objektif
Kemauan Berbagi
Berpikiran Terbuka
Rasa Ingin Tahu dan Penasaran.
B. METODE ILMIAH
Ilmu fisika adalah bagian dari ilmu pengetahuan sains yang tergolong ke dalam ilmu pengetahuan
alam (IPA). Ilmu fisika berkembang dari adanya suatu hasil pengamatan yang dilakukan oleh para
ilmuan. Hasil pengamatan inilah yang kemudian menjadi dasar dari beberapa eksperimen yang akan
dilakukan hingga akhirnya terlahir sebuah hukum fisika. Proses inilah yang nantinya dinamakan
sebagai metode ilmiah. Metode ilmiah adalah prosedur dalam mendapatkan pengetahuan yang
disebut ilmu. Jadi, ilmu adalah pengetahuan yang didapatkan lewat metode ilmiah.
Pengatahuan dapat dikatakan ilmiah jika memenuhi 4 syarat yaitu objektif, metodik,
sistematik, dan berlaku umum.
a. Objektif, yaitu sesuai dengan objeknya yang dapat dibuktikan dengan pengamatan,
tidak didasarkan atas persepsi peneliti atau orang lain.
b. Metodik, yaitu pengetahuan itu didapatkan dengan melakukan cara-cara tertentu yang
teratur dan terkontrol.
c. Sistematik, yaitu tersusun dalam sistem (tidak berdiri sendiri) yang saling berkaitan
dengan pengetahuan lain sehingga dapat menjelaskan sesuatu secara menyeluruh.
d. Berlaku umum, yaitu pengetahuan itu berlaku untuk semua orang dan dapat dibuktikan
oleh siapapun langkah-langkah yang sama.
Dalam pengamatan terhadap gejala alam diperlukan sebuah penelitian. Penelitian dalam
ilmu sains harus menerapkan metode ilmiah. Metode ilmiah atau proses ilmiah (scientific
method) merupakan proses ilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis
berdasarkan bukti fisis. Ilmuan melakukan pengamatan serta membentuk hipotesis dalam
usahanya untuk menjelaskan fenomena alam. Prediksi yang dibuat berdasarkan hipotesis
tersebut diuji dengan melakukan eksperimen. Jika suatu hipotesis lulus uji berkali-kali,
hipotesis tersebut dapat menjadi suatu teori ilmiah. Metode ilmiah adalah cara menerapkan
prinsip-prinsip logis terhadap penemuan, pengesahan dan penjelasan tentang suatu
kebenaran.
1. UNSUR-UNSUR METODE ILMIAH
Unsur utama metode ilmiah adalah pengulangan lima langkah berikut.
Karakteristik (pengamatan dan pengukuran.
Hipotesis (penjelasan teoretis yang merupakan dugaan atas hasil pengamatan dan
pengukuran)
Prediksi (deduksi logis dari hipotesis).
Eksperimen (pengujian atas semua hal di atas).
Evaluasi dan pengulangan.
Metode ilmiah merupakan suatu prosedur (urutan langkah) yang harus dilakukan untuk
melakukan suatu proyek ilmiah (science project). Secara umum metode ilmiah meliputi
langkah-langhkah berikut.
a. Observasi Awal
Setelah topik yang akan diteliti dalam proyek ilmiah ditentukan , langkah pertama untuk
melakukan proyek ilmiah adalah melakukan observasi awal untuk mengumpulkan informasi
segala sesuatu yang berhubungan dengan topik tersebut melalui pengalaman berbagai
sumber ilmu pengetahuan, dan berkonsultasi dengan ahli yang sesuai.
1.Gunakan semua referensi (buku, jurnal, majalah, koran, internet, interview, dan lainnya).
2.Kumpulkan informasi dari ahli (instrukutur, peneliti, insinyur, dan lainnya).
3.Lakukan eksplorasi lain yang berhubungan dengan topik
b. Mengidentifikasi Masalah
Permasalahan merupakan pertanyaan ilmiah yang harus diselesaikan. Permasalahan
dinyatakan dalam pernyataan terbuka yaitu pertanyaan dengan jawaban berupa suatu
pertanyaan bukan jawaban YA atau TDAK. Sebagai contoh : Bagaimana cara menyimpan
energi surya dirumah?
Batasi permasalahan seperlunya agar tidak terlalu luas
Pilih pemasalahan yang penting dan menarik untuk diteliti
Pilih permasalahan yang dapat diselesaikan secara eksperimen
d. Melakukan Eksperimen
Eksperimen dirancang dan dilakukan untuk menguji hipotesis yang diajukan. Perhitungkan
semua variabel , yaitu semua yang berpengaruh pada eksperimen. Ada tiga jenis variabel
yang perlu diperhatikan pada eksperimen, yaitu variabel bebas, variabel terikat dan variabel
kontrol.
Variabel bebas merupakan variabel yang dapat diubah secara bebas. Variabel terikat
adalah variabel yang diteliti, yang perubahannya bergantung pada variabel bebas. Variabel
kontrol adalah variabel yang selama eksperimen dipertahankan tetap.