Kelompok 4 :
Jesika Putri Br Bangun [362041333017]
Siska Meilani Ramfita [362041333052]
Citra Prameswari [362041333053]
Niam Zamzami [362041333060]
Haqy Pawanda Putra [362041333064]
1.4
BAB II
PEMBAHASAN
Pada wawancara dan pengamatan yang sudah kami lakukan yaitu di Labolatorium
komputer prodi Agribisnis Politeknik Negeri Banyuwangi. Labolatorium komputer agribisnis
merupakan tempat praktikum teknologi komputer bagi mahasiswa. Agribisnis ataupun
mahasiswa prodi lain di kampus Politeknik Negeri Banyuwangi. Laboratorium ini sudah
menerapkan sistem k3 yang baik, seperti tersedianya peralatan pertolongan pertama pada
kecelakaan yang cukup lengkap, Ruangan yang sudah termasuk luas dan hal itu akan
menjadikan mahasiswa melakukan praktikum menjadi nyaman dan aman.
1. Faktor manusia
Manusia sebagai pelaku kerja sangat berpengaruh dalam keselamatan dan
kesehatan kerjanya sendiri. Menurut Tasliman (1999: 39), Faktor manusia dalam
melaksanakan keselamatan dan kesehatan kerja ini meliputi: kebodohan atau
ketidaktahuan, kemampuan dan keterampilan yang kurang memadai, tidak konsentrasi
pada waktu bekerja, salah prosedur atau salah langkah, bekerja dengan sembrono
tanpa mengingat resiko yang akan terjadi, bekerja tanpa alat pelindung, dan bekerja
dengan bersenda gurau atau bermain-main. Pendapat lain dikemukakan oleh Wilson
Bangun (2012: 377), bahwa “faktor manusia juga berkaitan dengan tindakan tidak
aman. Tindakan tidak aman timbul karena mengabaikan peraturan dan ketentuan kerja
yang ada”. Berdasarkan pendapat ini, manusia hendaknya mematuhi peraturan dan
ketentuan kerja yang telah ditetapkan. Berdasarkan beberapa pendapat tersebut, faktor
manusia meliputi; (1) sikap dalam bekerja, (2) keterampilan dan pengetahuan kerja ,
(3) disiplin mematuhi peraturan dan tata tertib, dan (4) bekerja sesuai ketentuan kerja
atau SOP.
2. Faktor lingkungan
Lingkungan kerja merupakan tempat dimana seseorang melakukan aktivitas yang
berkaitan dengan pekerjaannya. Kesehatan lingkungan dapat mempengaruhi
keselamatan dan kesehatan kerja. Lingkungan kerja yang sehat hendaknya memenuhi
unsur unsur keselamatan dan kesehatan kerja. Adapun unsur –unsur keselamatan dan
kesehatan kerja menurut Sutrisno dan Kusmawan Ruswandi (2007: 5) antara lain :
1) Adanya APD (Alat Pelindung Diri) di tempat kerja
2) Adanya buku petunjuk penggunaan alat dan atau isyarat bahaya
3) Adanya peraturan pembagiaan tugas dan tanggungjawab.
4) Adanya tempat kerja yang aman sesuai standar SSLK (syaratsyarat lingkungan
kerja) antara lain tempat kerja steril dari debu,kotoran, asap rokok, uap gas, radiasi,
getaran mesin dan peralatan, kebisingan, tempat kerja aman dari arus listrik, lampu
penerangan cukup memedai, ventilasi dan sirkulasi udara seimbang, adanya aturan
kerja atau aturan keprilakuan.
5) Adanya penunjang kesehatan jasmani dan rohani ditempat kerja 6) Adanya sarana
dan prasarana yang lengkap ditempat kerja 7) Adanya kesadaran dalam menjaga
keselamatan dan kesehatan kerja
Kesimpulan
Budiono, Jusuf, & Pusparini. (2003). Bunga Rampai HIPERKES & KK Cetakan I.
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Depdiknas RI. (2007). Permendiknas Nomor 24 Tahun 2007 tentang Standar Sarana dan
Prasarana Untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah
Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs), dan Sekolah
Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA). Jakarta
Sutrisno dan Kusmawan Ruswandi. (2007). Modul Prosedur Keamanan, Keselamatan, dan
Kesehatan Kerja. Sukabumi: Ghalia Indonesia Printing.
Tasliman. (1993). Bahan Ajar Keselamatan dan Kesehatan Kerja. IKIP Yogyakarta.
Dicky ramadhani. ( 2017). Analisis potensi risiko bahaya pada laboratorium. Universitas
islam Indonesia. yogyakarta