VISI.......................................................................................................................... 2
MISI......................................................................................................................... 2
Kata Pengantar......................................................................................................... 3
Peraturan dan Tata Tertib Laboratorium................................................................. 4
Pendahuluan Praktikum Bakteriologi Dasar............................................................ 12
Pengamatan Sediaan Hidup Bakteri........................................................................ 16
Pengamatan Morfologi Bakteri................................................................................ 18
Pengecatan Gram..................................................................................................... 20
Pengecatan Spora Bakteri Metode Wirtz Conklin................................................... 22
Pengecatan spora metode klein ............................................................................... 24
Pengecatan kapsul bakteri........................................................................................ 26
Pewarnaan Granula Metakromatik Bakteri Menurut Neisser.................................. 28
Pengecatan Bakteri Tahan Asam ........................................................................... 30
Pengecatan Granula Metachromatik Menurut Albert dan Christensen................... 32
1
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES KALIMANTAN TIMUR
PROGRAM STUDI D III TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS
VISI
Menjadi program studi yang menghasilkan tenaga teknologi laboratorium medis yang
berkualitas, unggul di bidang mikrobiologi Kesehatan, berdaya saing di tingkat
nasional dan berwawasan global pada tahun 2024.
MISI
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, atas Karunia,
Rahmat dan Hidayah-Nya kami Tim Bakteriologi Praktikum Jurusan Teknologi
Laboratorium Medis Poltikenik Kesehatan Kementerian Kesehatan Kalimantan Timur
dapat menyelesaikan Modul Praktikum Bakteriologi1 ini sebagai petunjuk praktikum
bagi Mahasiswa di instansi ini.
Modul ini memaparkan judul dan jenis praktikum selama satu semester
dengan materi mencakup bidang Bakteriologi1 yang disesuaikan dengan ketersediaan
fasilitas yang ada di Laboratorium Jurusan Teknologi Laboratorium Medis, sehingga
suatu saat materi yang diberikan pada kegiatan praktikum dapat sewaktu-waktu dapat
menyesuaikan. Terdapat kemungkinan materi yang disampaikan akan semakin
berkembang seiring dengan kemajuan teknologi di bidang Bakteriologi Dasar
khususnya yang mencakup bidang keahlian di Jurusan Teknologi Laboratorium
Medis.
Kegiatan PRAKTIKUM BAKTERIOLOGI DASARni bertujuan
meningkatkan kemampuan dan keterampilan mahasiswa dalam mengani sampel dan
bahan praktikum Hematologi. Harapan kami agar setelah menjalankan kegiatan
praktikum, mahasiswa dapat menerapkan bahkan mengembangkan ilmu yang
dipelajarinya di lapangan tempat mereka berada.
Kami menyadari bahwa dalam modul ini masih banyak terdapat kekurangan,
untuk itu saran dan kritik membangun sangat kami harapkan. Atas perhatiannya kami
ucapkan Sekian dan terima Kasih.
Samarinda,
Mengetahui,
Ketua Prodi D-III Teknologi Laboratorium Medis Penyusun
3
PERATURAN DAN TATA TERTIB
LABORATORIUM BAKTERIOLOGI
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS
POLTEKKES KEMENKES KALTIM
Mahasiswa peserta mata kuliah Bakteriologi harus mematuhi tata tertib Laboratorium
Bakteriologi Program Studi D III Teknologi Laboratorium Medis seperti di bawah ini
:
A. Pada saat praktikum :
1. Setiap mahasiswa diharuskan membuktikan jati dirinya.
2. Setiap mahasiswa diharuskan berpakaian, berpenampilan dan bertingkah laku
yang baik dan sopan, layaknya sebagai seorang calon professional.
Mahasiswa tidak diperkenankan memakai pakaian santai, misalnya baju kaos,
celana jeans dan sandal.
3. Pada setiap kegiatan praktikum diharuskan mengenakan jas laboratorium dan
papan nama. Bagi mahasiswi yang berjilbab, jilbab harus dimasukkan di
sebelah dalam jas laboratorium. Sarung tangan dan masker dibawa oleh setiap
mahasiswa untuk menghindari resiko terinfeksi mikroorganisme yang
berbahaya.
4. Setiap mahasiswa diharuskan membawa lap tangan bersih pada setiap
praktikum.
5. Setiap kelompok harus membawa masing-masing korek api, spidil permanen
hitam, pensil warna, kertas lensa, dan sabun antiseptic. Setiap kelompok harus
membawa peralatan khusus pada praktikum tertentu sesuai dengan petunjuk
pada penuntun praktikum.
6. Semua mahasiswa diwajibkan mengikuti pretest sebelum melakukan
praktikum.
7. Di atas meja kerja tidak boleh meletakkan tas, buku dan barang-barang lain
yang tidak diperlukan dalam kegiatan prakatikum.
8. Setiap mahasiswa diharuskan menjaga keberhasihan meja kerja dan ruangan
praktikum. Buang sampah kering yang tidak terkontaminasi (kertas, batang,
korek api, kapas xylol) pada tempat sampah yang telah disediakan. Sampah
4
yang telah tercemar dengan bahan pemeriksaan atau isolat harus dimasukkan
ke wadah yang mengandung bahan.
MIKROSKOP
5
10. Setiap mahasiswa harus berpartisipasi aktif pada semua kegiatan praktikum,
termasuk menjaga ketertiban kampus.
11. Setiap mahasiswa harus bekerja dengan hati-hati mengingat bahaya infeksi. Bila
ada bahan pemeriksaan/isolat cair yang tumpah di atas meja, lantai atau mengenai
bagian tubuh dan pakaian, harap segera melaporkan hal tersebut pada
pembimbing praktikum.
12. Tidak diperkenankan makan, minum dan merokok di dalam ruangan praktikum.
13. Sebelum dan setelah sengkelit digunakan, sengkelit harus disterilkan dengan
memijarkan ujungnya dalam posisi vertical dan melewatkan batang sengkelit
sampai gagangnya pada nyala api, sengkelit harus diletakkan pad arak, tidak
boleh diletakkan di atas meja.
6
PENDAHULUAN PRAKTIKUM BAKTERIOLOGI
7
Objek glass tersebut ditutupkan pada cover / deck glass yang sudah ada
tetesan sample / kultur bakteri cair sehingga tetesan itu terletak di tengah-
tengah cekungan
Objek glass sedikit ditekan, kemudian dibalik dengan cepat. Tetesan
menggantung di tengah-tengah deck glass di atas cekungan object glass
Sediaan siap dilihat di mikroskop dengan lensa objektif 10x lalu 40x.
CATATAN
Sediaan hidup tetesan tegak tanpa atau dengan cover glass digunakan untuk
melihat gerakan bakteri, sediment urin, aglutinat, bile solubility dsb.
Sediaan hidup tetesan tegak dengan cover glass lebih baik dari pada sediaan
tanpa cover glass karena bahan yang diperiksa tidak cepat kering, tidak
terpengaruh aliran udara di luar, mempunyai ketebalan sama dan tidak
mengotori lensa mikroskop.
Sediaan hidup tetesan gantung terutama digunakan untuk melihat gerak
bakteri tetapi tidak digunakan sehari-hari karena kurang praktis.
2. Sediaan Hidup dengan Dicat
Biasanya untuk pemeriksaan protozoa ( amuba, flagella, cialata )organisme di
dalam sediaan ini masih hidup dan berwarna seluruh tubuhnya ataau bagian-
bagian dari tubuhnya.
Cara membuat sediaan hidup dengan dicat
Satu tetes cat diletakkan pada permukaan object glass
Diambil seujung lidi sampel seperti feses kemudian sampel dicampur dengan
cat
Sediaan ditutup dengan cover / deck glass
Sediaan dilihat di mikroskop
3. Sediaan Mati dengan Dicat
Sediaan ini dibuat dari bahan cair / padat yang lebih dahulu harus dibuat suspensi
dengan air garam (NaCl 0.85%). Agar dapat dilihat di mikroskop, sediaan ini
harus dicat.
8
Pembuatan sediaan :
Permukaan objek glass / slide yang bersih ditandai dengan spidol tentang
posisi / letak sampel yang akan dipulaskan, nomor sample, pengecatan dsb
Diteteskan 1 ose sampel cair yang akan diperiksa
Kalau sampel padat maka 1 tetes NaCl 0,85% / air garam isotonis diletakkan
di atas object glass kemudian ditambah sedikit sampel, campur hingga
homogen. Diratakan suspensi tersebut dengan ose sampai diameternya 1,5 cm,
dimiringkan sehingga jika sudah kering ada bagian yang tebal dan tipis.
Sediaan dibiarkang kering di udara atau dikeringkan di atas api spiritus tetapi
ada sediaan yang tidak boleh dikeringkan dengan api.
FIKSASI
Fiksasi adalah suatu cara yang dilakukan untuk meletakkan sampel pada object glass /
slide sehingga tidak mudah lepas pada waktu dicuci apabila sediaan dicat.
1. Kegunaan Fiksasi
Melekatkan sampel pada object glass dalam bentuk yang tetap tidak berubah
seperti aslinya
Mengawetkan sediaan
Mematikan organisme lain yang ada di dalam sampel
Memudahkan bakteri / sel meresap warna
2. Metode Fiksasi
Api Spiritus / Bunsen
Sediaan yang sudah kering dilewatkan perlahan-lahan pada api spiritus /
bunsen 3x berturut-turut
Basa Lemah
Methyl Alkohol, Ethyl Alkohol, Alkohol Absolut, Eter, Formalin, Aceton
Caranya : sediaan yang sudah kering digenangi dengan salah satu basa lemah
tersebut selama 3 menit
Asam
Asam Cromat 1%, Asam Pikrat, Asam Cuka, caranya sama seperti basa lemah
Garam
Garam Bicromat, Sublimat dsb. Caranya sama seperti basa lemah.
9
Pemilihan metode fiksasi dan pengecatan yang tepat akan menghasilkan pengecatan
yang baik dan benar.
B. PENGECATAN
Dalam penentuan identifikasi bakteri untuk melihat morfologi atau bentuk bakteri
diperlukan suatu pewarnaan dengan menggunakan zat-zat warna yang telah
ditentukan sesuai dengan metode masing-masing pewarnaan.
JENIS-JENIS PENGECATAN
1. Pengecatan Progresif
Disebut juga pengecatan direk atau monocromatis yaitu pengecatan yang
menggunakan satu macam cat saja misalnya pengecatan sederhana.
Perbedaan warna sel-sel atau bagian-bagian sel tergantung dari besar kecilnya
kemampuan sel ataubagian sel menyerap cat yang diberikan.
Cat-cat yang digunakan : solotio fuchsin, solotio methyilen blue, carbol
gentian violet.
2. Pengecatan Regresif
Disebut juga pengecatan kontras / indirek, yaitu pengecatan yang
menggunakan lebih dari satu macam cat dan juga digunakan bahan-bahan
pelentur.
Cat-cat dan bahan pelentur ini dipilih dengan tepat supaya diperoleh hasil
pengecatan yang baik, antara badan bakteri dan bagian-bagian bakteri (spora,
kapsul) serta sel-sel yang lain warnanya jelas berbeda.
Contoh-contoh pengecatan : Gram, Ziehl Neelson, Kinyoun Gabbett, Neisser,
Burry Gins, Klein dsb.
3. Pengecatan Majemuk
Pengecatan yang dilakukan dengan satu campuran cat yang terdiri dari 2 atau
3 jenis cat yang terlarut. Pada pengecatan ini bermacam-macam cat bekerja
bersamaan terhadap sel, jaringan atau bagian-bagian sel sesuai dengan
affiniteitnya masing-masing sehingga diperoleh hasil yang berbeda-beda.
Contoh-contoh pengecatan : Wright, Giemsa, Kiewiet de Young.
10
PRAKTIKUM BAKTERIOLOGI DASAR
No. : I (Satu)
Hari / Tanggal :
Judul : Pengamatan Sediaan Hidup Bakteri
Prinsip :
Dibuat preparat dengan cara tetesan tegak dan tetesan gantung
kemudian diamati menggunakan mikroskop
Peralatan :
1. Alat
Objek glass
Mikroskop
Pipet tetes
Ose lup
Lampu spiritus
Cover glass
2. Bahan
Suspensi Bakteri
Vaselin
Dasar Teori :
Cara Kerja :
A. Tetes tegak
1. Sterilkan ose lup, kemudian dinginkan
2. Diambil suspensi bakteri
3. Diletekkan di objek glass yang telah difiksasi
4. Ditutup dengan cover glass
5. Diamati dengan mikroskop perbesaran objektif 10x dan 40x
B. Tetes gantung
1. Disiapkan objek glass cekung yang bersih dan bebas lemak, kemudian
diolesi vaselin pada tepi cekungan
2. Disterilkan ose, kemudian didinginkan
11
3. Diambil satu ose suspensi bakteri kemudian diletakkan pada objek glass
yang bersih dan bebas lemak
4. Cover glass yang berisi suspensi bakteri ditutup dengan objek glass
cekung, kemudian dibalik
5. Sediaan siap diperiksa menggunakan mikroskop dengan perbesaran
objektif 10x, 40x
Hasil Pengamatan :
1. Interpretasi Hasil
Gerak ( + )
Gerak ( - )
2. Hasil Praktikum
Pembahasan :
Kesimpulan :
12
PRAKTIKUM BAKTERIOLOGI DASAR
Nomor : II (Dua)
Hari / Tanggal :
Judul : Pengamatan Morfologi Bakteri
Prinsip :
Bakteri diberi pengecatan sederhana yang sesuai pada preparat
lalu dilihat bentuk bakteri menggunakan mikroskop
Peralatan :
1. Alat
Objek glass
Mikroskop
Pipet tetes
Ose lup
Lampu spiritus
Rak Pengecatan
2. Bahan
Suspensi Bakteri
Koloni Bakteri pada media agar plate (BA)
NaCl 0,85%
Fuchsin
Methylen Blue
Dasar Teori :
Cara Kerja :
A. Suspensi Bakteri
1. Disiapkan alat dan bahan
2. Diambil suspensi bakteri dengan ose yang telah disterilkan secara aseptis
3. Diletakkan di objek glass yang telah difiksasi dengan membuat pulasan oval
diameter ± 1,5cm
4. Dikeringkan, kemudian difiksasi 3x di atas lampu spiritus
5. Dicat menggunakan Methylen Blue sampai menggenang, didiamkan 1-2
menit kemudian dibilas dengan air bersih
13
6. Dikeringkan , kemudian dilihat di mikroskop dengan perbesaran objektif
100x
Hasil Pengamatan :
Hasil Praktikum
Pembahasan :
Kesimpulan :
14
PRAKTIKUM BAKTERIOLOGI DASAR
Cara Kerja :
1. Sediaan yang telah difiksasi dicat dengan Gram A sampai menutupi seluruh
permukaan sediaan, diamkan sampai 1 menit
2. Sediaan dicuci sebentar dengan air mengalir
15
3. Sediaan dicat dengan Gram B selama 1 menit
4. Sediaan dicuci sebentar dengan air mengalir
5. Sediaan dicat dengan Gram C selama 30 detik sampai warna merah luntur
(proses pelarutan warna)
6. Sediaan dicuci sebentar dengan air mengalir
7. Sediaan dicat dengan Gram D selama 30 detik
8. Sediaan dicuci dengan air sampai bersih, sediaan dikeringkan, sediaan siap
dilihat di mikroskop menggunakan lensa objektif 100x
Hasil Pengamatan :
1. Interpretasi Hasil
Gram ( + ) : berwarna violet
Gram ( - ) : berwarna merah
2. Hasil Praktikum
Pembahasan :
Kesimpulan :
16
PRAKTIKUM BAKTERIOLOGI DASAR
B. Cat :
1. Solotio Malachiete Green
Malachiete Green 5 gram
Aquadest 100 ml
2. Solotio Safranin
Safranin 0,5 gram
Aquadest 100 ml
Dasar Teori :
Cara Kerja :
1. Sediaan dicat dengan solotio malachiete green dan dipanasi sampai terlihat
asap selama 3-6 menit
2. dicuci dengan air mengalir
3. Sediaan dicat dengan solotio safranin selama 30-60 menit
17
4. dicuci dengan air mengalir
5. dikeringkan, sediaan siap dilihat di mikroskop pada lensa objektif 100x
Hasil Pengamatan :
1. Interpretasi Hasil
Spora berwarna hijau, badan bekteri berwarna merah
2. Hasil Praktikum
Pembahasan :
Kesimpulan :
18
PRAKTIKUM BAKTERIOLOGI DASAR
B. Cat :
1. Ziehl Neelson A ( Carbol Fuchsin )
2. Asam Sulfat 1%
3. Ziehl Neelson C ( Solotio Methylen Blue )
Dasar Teori :
Cara Kerja :
1. Sediaan dicat dengan ZN A sampai semua permukaan sediaan tertutup cat
2. Sediaan dipanasi dengan api spiritus sampai keluar asap selama 5 menit, tetapi
cat tidak sampai mendidih atau kering
3. Sediaan dicuci dengan air mengalir
4. Sediaan dicat dengan Asam Sulfat 1% sampai sediaan kelihatan sedikit rose
5. Sediaan dicuci dengan air mengalir
6. Sediaan dicat dengan ZN C selama 2 menit
7. Sediaan dicuci dengan air mengalir
19
8. Keringkan, sediaan siap dilihat di mikroskop pada lensa objektif 100x
Hasil Pengamatan :
1. Interpretasi Hasil
Spora berwarna merah, badan bakteri berwarna biru
2. Hasil Praktikum
Pembahasan :
Kesimpulan :
20
PRAKTIKUM BAKTERIOLOGI DASAR
Dasar Teori :
Cara Kerja :
1. Pada ujung sebelah kanan objek glass yang bersih dan terbebas dari lemak
dibuat suspensi bakteri dengan 1 ose air garam
2. Pada suspensi itu ditambahkan 1 ose tinta cina, campur hingga homogen
3. Campuran dibuat sediaan apus tipis
4. Dibiarkan kering di udara
5. Sediaan dicat dengan solotio fuchsin selama 1 menit
21
6. Cat dibuang, sediaan dikeringkan di udara dengan posisi miring atau diserap
dengan kertas saring / tissue, sediaan siap dilihat di mikroskop pada lensa objektif
100x
Hasil Pengamatan :
1. Interpretasi Hasil
Kapsul bakteri tidak berwarna
Badan bakteri berwarna merah
Latar belakang sedikit hitam
2. Hasil Praktikum
Pembahasan :
Kesimpulan :
22
PRAKTIKUM BAKTERIOLOGI DASAR
23
b. Neisser B
Gentien violet 1 gram
Alkohol 95%
Aquadest 300 ml
Neisser C
Crysodine/ Bismark Brown 2 gram
Aquadest 300 ml
Cara Kerja :
1. Lakukan pengambilan usap tenggorok pada tonsil dengan
lidi kapas steril
2. Usapkan swab pada objek gelas searah
3. Keringkan di udara, lalu di fiksasi di atas api
4. Buat campuran Neisser A dan Neisser B dengan
perbandingan 2:1
5. Letakkan sediaan diatas rak pengecatan, genangi dengan
campuran tadi selama 1 menit
6. Bilas air mengalir, genangi Neisser C selama 10 detik
7. Buang genangan cat, keringkan preparat*
8. Amati sediaan siap dilihat di mikroskop pada lensa objektif
100x
*Catatan : Preparat segera dikeringkan, tidak boleh dibilas air.
Interprestasi Hasil :
Granula akan tampak berwarna biru kehitaman
Badan bakteri berwarna coklat muda
Hasil Praktikum
Pembahasan :
Kesimpulan
24
PRAKTIKUM BAKTERIOLOGI DASAR
25
Cara Kerja :
1. Disiapkan alat dan bahan
2. Sediaan yang telah difiksasi dicat dengan ZN A, lewatkan api spiritus di
bawah sediaan sampai terliahat asap selama 5 menit, tetapi cat jangan
dibiarkan sampai mendidih / kering
3. Sediaan dicuci sebentar dengan air mengalir
4. Sediaan dicat dengan ZN B ( Asam Alkohol ) proses ini bertujuan untuk
melarutkan warna merah ZN A
5. Sediaan dicuci sebentar dengan air mengalir
6. Sediaan dicat dengan ZN C selama 20-30 detik
7. Sediaan dicuci dengan air mengalir, keringkan. Sediaan siap dilihat di
mikroskop pada lensa objektif 100x
Hasil Pengamatan :
1. Interpretasi Hasil
BTA ( + ) : Bakteri tahan asam positif, berwarna merah
BTA ( - ) : Bakteri tahan asam negatif, berwarna biru
2. Hasil Praktikum
Pembahasan :
Kesimpulan :
26
PRAKTIKUM BAKTERIOLOGI DASAR
27
Hasil Pengamatan :
1. Interpretasi Hasil
Granula berwarna hitam dan badan bakteri berwarna merah.
2. Hasil Praktikum
Pembahasan :
Kesimpulan :
28