Anda di halaman 1dari 28

DAFTAR ISI

VISI.......................................................................................................................... 2
MISI......................................................................................................................... 2
Kata Pengantar......................................................................................................... 3
Peraturan dan Tata Tertib Laboratorium................................................................. 4
Pendahuluan Praktikum Bakteriologi Dasar............................................................ 12
Pengamatan Sediaan Hidup Bakteri........................................................................ 16
Pengamatan Morfologi Bakteri................................................................................ 18
Pengecatan Gram..................................................................................................... 20
Pengecatan Spora Bakteri Metode Wirtz Conklin................................................... 22
Pengecatan spora metode klein ............................................................................... 24
Pengecatan kapsul bakteri........................................................................................ 26
Pewarnaan Granula Metakromatik Bakteri Menurut Neisser.................................. 28
Pengecatan Bakteri Tahan Asam ........................................................................... 30
Pengecatan Granula Metachromatik Menurut Albert dan Christensen................... 32

1
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES KALIMANTAN TIMUR
PROGRAM STUDI D III TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS

VISI
Menjadi program studi yang menghasilkan tenaga teknologi laboratorium medis yang
berkualitas, unggul di bidang mikrobiologi Kesehatan, berdaya saing di tingkat
nasional dan berwawasan global pada tahun 2024.

MISI

1. Menyelenggarakan pendidikan tenaga teknologi laboratorium medis yang


unggul dibidang mikrobiologi kesehatan dan berdaya saing di tingkat nasional
dan berwawasan global.
2. Menghasilkan karya ilmiah melalui penelitian yang berorientasi pada bidang
teknologi laboratorium medis
3. Menyelenggarakan pengabdian masyarakat di bidang teknologi laboratorium
medis yang bermanfaat bagi peningkatan derajat kesehatan masyarakat
4. Mengembangkan kemitraan dengan berbagai sektor dalam menunjang
pencapaian Tri Dharma Perguruan Tinggi.

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, atas Karunia,
Rahmat dan Hidayah-Nya kami Tim Bakteriologi Praktikum Jurusan Teknologi
Laboratorium Medis Poltikenik Kesehatan Kementerian Kesehatan Kalimantan Timur
dapat menyelesaikan Modul Praktikum Bakteriologi1 ini sebagai petunjuk praktikum
bagi Mahasiswa di instansi ini.
Modul ini memaparkan judul dan jenis praktikum selama satu semester
dengan materi mencakup bidang Bakteriologi1 yang disesuaikan dengan ketersediaan
fasilitas yang ada di Laboratorium Jurusan Teknologi Laboratorium Medis, sehingga
suatu saat materi yang diberikan pada kegiatan praktikum dapat sewaktu-waktu dapat
menyesuaikan. Terdapat kemungkinan materi yang disampaikan akan semakin
berkembang seiring dengan kemajuan teknologi di bidang Bakteriologi Dasar
khususnya yang mencakup bidang keahlian di Jurusan Teknologi Laboratorium
Medis.
Kegiatan PRAKTIKUM BAKTERIOLOGI DASARni bertujuan
meningkatkan kemampuan dan keterampilan mahasiswa dalam mengani sampel dan
bahan praktikum Hematologi. Harapan kami agar setelah menjalankan kegiatan
praktikum, mahasiswa dapat menerapkan bahkan mengembangkan ilmu yang
dipelajarinya di lapangan tempat mereka berada.
Kami menyadari bahwa dalam modul ini masih banyak terdapat kekurangan,
untuk itu saran dan kritik membangun sangat kami harapkan. Atas perhatiannya kami
ucapkan Sekian dan terima Kasih.

Samarinda,
Mengetahui,
Ketua Prodi D-III Teknologi Laboratorium Medis Penyusun

Mustaming, M.Kes Tim Bakteriologi


NIP. 198606032015031004

3
PERATURAN DAN TATA TERTIB
LABORATORIUM BAKTERIOLOGI
PROGRAM STUDI TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS
POLTEKKES KEMENKES KALTIM

Mahasiswa peserta mata kuliah Bakteriologi harus mematuhi tata tertib Laboratorium
Bakteriologi Program Studi D III Teknologi Laboratorium Medis seperti di bawah ini
:
A. Pada saat praktikum :
1. Setiap mahasiswa diharuskan membuktikan jati dirinya.
2. Setiap mahasiswa diharuskan berpakaian, berpenampilan dan bertingkah laku
yang baik dan sopan, layaknya sebagai seorang calon professional.
Mahasiswa tidak diperkenankan memakai pakaian santai, misalnya baju kaos,
celana jeans dan sandal.
3. Pada setiap kegiatan praktikum diharuskan mengenakan jas laboratorium dan
papan nama. Bagi mahasiswi yang berjilbab, jilbab harus dimasukkan di
sebelah dalam jas laboratorium. Sarung tangan dan masker dibawa oleh setiap
mahasiswa untuk menghindari resiko terinfeksi mikroorganisme yang
berbahaya.
4. Setiap mahasiswa diharuskan membawa lap tangan bersih pada setiap
praktikum.
5. Setiap kelompok harus membawa masing-masing korek api, spidil permanen
hitam, pensil warna, kertas lensa, dan sabun antiseptic. Setiap kelompok harus
membawa peralatan khusus pada praktikum tertentu sesuai dengan petunjuk
pada penuntun praktikum.
6. Semua mahasiswa diwajibkan mengikuti pretest sebelum melakukan
praktikum.
7. Di atas meja kerja tidak boleh meletakkan tas, buku dan barang-barang lain
yang tidak diperlukan dalam kegiatan prakatikum.
8. Setiap mahasiswa diharuskan menjaga keberhasihan meja kerja dan ruangan
praktikum. Buang sampah kering yang tidak terkontaminasi (kertas, batang,
korek api, kapas xylol) pada tempat sampah yang telah disediakan. Sampah

4
yang telah tercemar dengan bahan pemeriksaan atau isolat harus dimasukkan
ke wadah yang mengandung bahan.
MIKROSKOP

Hal-hal yang perlu diperhatikan pada pemakaian mikroskop :


1. Bawalah mikroskop dan satu tempat ke tempat yang lain dalam posisi horizontal.
2. Letakkan mikroskop pada posisi horizontal di atas meja yang datar.
3. Lensa okuler dan lensa objektif dibersihkan sebelum dipakai dengan memakai
kertas lensa dan bila perlu dengan menggunakn xylol. Dilarang keras
menggunakan kertas tissue dan lain-lain untuk membersihkan lensa.
4. Sumber cahaya harus diatur cukup terang dan tidak menyilaukan mata.gunakan
diafragma dan filter bila perlu.
5. Letakkan kaca preparat di atas meja mikroskop dan aturlah sehingga preparat
terletak tepat di bawah lensa obyektif.
6. Pertama-tama lihat objek dengan pembesaran kecil, yaitu dengan menggunakan
lensa onjektif pembesaran 10 kali dan lensa okuler dengan pembesaran 10 kali.
Turunkan lensa objektif pelan-pelan dengan memutar makrometer sampai tampak
bayangan yang jelas (corse focus ajusment). Pertajam bayangan yang tampak
dengan memutar micrometer (fine focus adjustment). Makrometer dan
micrometer harus diputar dengan menggunakan jari tangan kiri dan hindari
tersentuhnya kaca benda dengan jari-jari anda.
7. Bila mau menggunakan pembesaran besar, maka tetesi preparat dengan satu tetes
minyak emersi. Lalu ganti lensa objektif dengan lensa pembesaran 100 kali.
Turunkan lensa ini pelan-pelan dengan memutar makrometer sampai tampak
bayangan tersebut dengan memutar micrometer perlahan-lahan dan hati-hati agar
kaca benda tidak pecah karena tekanan yang dapat merusak lensa dan preparat.
8. Gunakan satu mata untuk melihat jika ingin memakai lensa monokuler, tetapi
mata lain harus tetap terbuka. Kalau memakai mikroskop binokuler, aturlah jarak
kedua lensa okuler sesuai dengan jarak focus mata anda.
9. Setelah pengamatan selesai, naikkan lensa onjektif pelan-pelan dengan memutar
makrometer. Bersihkan lensa obyektif dengan xylol dan kertas lensa. Kembalikan
preparat pada petugas untuk dibersihkan dan disimpan. Dilarang keras membuang
sampah pada bak cuci.

5
10. Setiap mahasiswa harus berpartisipasi aktif pada semua kegiatan praktikum,
termasuk menjaga ketertiban kampus.
11. Setiap mahasiswa harus bekerja dengan hati-hati mengingat bahaya infeksi. Bila
ada bahan pemeriksaan/isolat cair yang tumpah di atas meja, lantai atau mengenai
bagian tubuh dan pakaian, harap segera melaporkan hal tersebut pada
pembimbing praktikum.
12. Tidak diperkenankan makan, minum dan merokok di dalam ruangan praktikum.
13. Sebelum dan setelah sengkelit digunakan, sengkelit harus disterilkan dengan
memijarkan ujungnya dalam posisi vertical dan melewatkan batang sengkelit
sampai gagangnya pada nyala api, sengkelit harus diletakkan pad arak, tidak
boleh diletakkan di atas meja.

B. Pada akhir praktikum


1. Mengumpulkan semua isolate/bahan pemeriksaan dan preparat pada tempat
yang telah disediakan.
2. Membersihkan lensa okuler mikroskop dan lensa obyektif dengan kertas lensa
dan xylol dan kembalikan ke kamar mikroskop.
3. Mengisi formulir mikroskop tentang keadaan mikroskop sebelum dan setelah
dipakai.
4. Mengembalikan semua alat dan bahan yang telah dipakai dalam praktikum ke
tempatnya masing-masing dan bersihkan meja kerja.
5. Mencuci tangan dengan sabun antiseptic di bawah air mengalir dan keringkan
dengan lap bersih.
6. Menyerahkan kartu control untuk ditanda tangani, bila semua hal di atas telah
dilaksanakan dengan baik.

C. Mengumpulkan Laporan praktikum ke Laboratorium Mikologi selambat-


lambatnya 2 hari setelah praktikum yang bersangkutan dilaksanakan.

6
PENDAHULUAN PRAKTIKUM BAKTERIOLOGI

A. SEDIAAN ( SMEAR = PREPARAT )


DEFINISI
Sediaan yaitu sample / kultur bakteri yang diletakkan atau dipulaskan pada
permukaan object glass / slide yang dapat langsung dilihat dengan mikroskop atau
harus dicat terlebih dahulu.

JENIS-JENIS SEDIAAN DAN PEMBUATANNYA


Ada 2 jenis sediaan yaitu sediaan hidup dan sediaan mati. Sediaan hidup ada yang
dicat dan tidak dicat sedangkan sediaan mati pada umumnya harus dicat terlebih
dahulu.
1. Sediaan Hidup Tidak Dicat
Di dalam sediaan ini mikroorganisme yang ada masih hidup. Apabila
mikroorganisme tersebut bergerak akan kelihatan bergerak. Sediaan hidup dapat
dibuat dengan 3 cara, yaitu :
a. Tetesan Tegak
 Disiapkan objek glass / slide yang bersih dan bebas lemak
 Diambil sample / kultur bakteri dengan ose yang telah difiksasi sebanyak 1
ose penuh lalu diletakkan di tengah object glass / slide
 Sediaan dilihat di mikroskop menggunakan lensa objektif 10x lalu 40x
 Jika telah selesai dilihat, sediaan dimasukkan ke dalam desinfektan
b. Tetesan Tegak dengan Kaca Penutup
 Cara pembuatan sediaan sama dengan tetesan tegak, hanya saja sebelum
dilihat di mikroskop, sediaan harus ditutup terlebih dahulu dengan cover
glass.
c. Tetesan Gantung
 Diambil 1 ose penuh kultur / sample bakteri lalu diletakkan di tengah
cover glass / deck glass
 Disediaan objek glass yang cekung, tepi cekungannya diolesi dengan
vaselin

7
 Objek glass tersebut ditutupkan pada cover / deck glass yang sudah ada
tetesan sample / kultur bakteri cair sehingga tetesan itu terletak di tengah-
tengah cekungan
 Objek glass sedikit ditekan, kemudian dibalik dengan cepat. Tetesan
menggantung di tengah-tengah deck glass di atas cekungan object glass
 Sediaan siap dilihat di mikroskop dengan lensa objektif 10x lalu 40x.

CATATAN
 Sediaan hidup tetesan tegak tanpa atau dengan cover glass digunakan untuk
melihat gerakan bakteri, sediment urin, aglutinat, bile solubility dsb.
 Sediaan hidup tetesan tegak dengan cover glass lebih baik dari pada sediaan
tanpa cover glass karena bahan yang diperiksa tidak cepat kering, tidak
terpengaruh aliran udara di luar, mempunyai ketebalan sama dan tidak
mengotori lensa mikroskop.
 Sediaan hidup tetesan gantung terutama digunakan untuk melihat gerak
bakteri tetapi tidak digunakan sehari-hari karena kurang praktis.
2. Sediaan Hidup dengan Dicat
Biasanya untuk pemeriksaan protozoa ( amuba, flagella, cialata )organisme di
dalam sediaan ini masih hidup dan berwarna seluruh tubuhnya ataau bagian-
bagian dari tubuhnya.
Cara membuat sediaan hidup dengan dicat
 Satu tetes cat diletakkan pada permukaan object glass
 Diambil seujung lidi sampel seperti feses kemudian sampel dicampur dengan
cat
 Sediaan ditutup dengan cover / deck glass
 Sediaan dilihat di mikroskop
3. Sediaan Mati dengan Dicat
Sediaan ini dibuat dari bahan cair / padat yang lebih dahulu harus dibuat suspensi
dengan air garam (NaCl 0.85%). Agar dapat dilihat di mikroskop, sediaan ini
harus dicat.

8
Pembuatan sediaan :
 Permukaan objek glass / slide yang bersih ditandai dengan spidol tentang
posisi / letak sampel yang akan dipulaskan, nomor sample, pengecatan dsb
 Diteteskan 1 ose sampel cair yang akan diperiksa
Kalau sampel padat maka 1 tetes NaCl 0,85% / air garam isotonis diletakkan
di atas object glass kemudian ditambah sedikit sampel, campur hingga
homogen. Diratakan suspensi tersebut dengan ose sampai diameternya 1,5 cm,
dimiringkan sehingga jika sudah kering ada bagian yang tebal dan tipis.
 Sediaan dibiarkang kering di udara atau dikeringkan di atas api spiritus tetapi
ada sediaan yang tidak boleh dikeringkan dengan api.

FIKSASI
Fiksasi adalah suatu cara yang dilakukan untuk meletakkan sampel pada object glass /
slide sehingga tidak mudah lepas pada waktu dicuci apabila sediaan dicat.
1. Kegunaan Fiksasi
 Melekatkan sampel pada object glass dalam bentuk yang tetap tidak berubah
seperti aslinya
 Mengawetkan sediaan
 Mematikan organisme lain yang ada di dalam sampel
 Memudahkan bakteri / sel meresap warna

2. Metode Fiksasi
 Api Spiritus / Bunsen
Sediaan yang sudah kering dilewatkan perlahan-lahan pada api spiritus /
bunsen 3x berturut-turut
 Basa Lemah
Methyl Alkohol, Ethyl Alkohol, Alkohol Absolut, Eter, Formalin, Aceton
Caranya : sediaan yang sudah kering digenangi dengan salah satu basa lemah
tersebut selama 3 menit
 Asam
Asam Cromat 1%, Asam Pikrat, Asam Cuka, caranya sama seperti basa lemah
 Garam
Garam Bicromat, Sublimat dsb. Caranya sama seperti basa lemah.

9
Pemilihan metode fiksasi dan pengecatan yang tepat akan menghasilkan pengecatan
yang baik dan benar.

B. PENGECATAN
Dalam penentuan identifikasi bakteri untuk melihat morfologi atau bentuk bakteri
diperlukan suatu pewarnaan dengan menggunakan zat-zat warna yang telah
ditentukan sesuai dengan metode masing-masing pewarnaan.
JENIS-JENIS PENGECATAN
1. Pengecatan Progresif
Disebut juga pengecatan direk atau monocromatis yaitu pengecatan yang
menggunakan satu macam cat saja misalnya pengecatan sederhana.
Perbedaan warna sel-sel atau bagian-bagian sel tergantung dari besar kecilnya
kemampuan sel ataubagian sel menyerap cat yang diberikan.
Cat-cat yang digunakan : solotio fuchsin, solotio methyilen blue, carbol
gentian violet.
2. Pengecatan Regresif
Disebut juga pengecatan kontras / indirek, yaitu pengecatan yang
menggunakan lebih dari satu macam cat dan juga digunakan bahan-bahan
pelentur.
Cat-cat dan bahan pelentur ini dipilih dengan tepat supaya diperoleh hasil
pengecatan yang baik, antara badan bakteri dan bagian-bagian bakteri (spora,
kapsul) serta sel-sel yang lain warnanya jelas berbeda.
Contoh-contoh pengecatan : Gram, Ziehl Neelson, Kinyoun Gabbett, Neisser,
Burry Gins, Klein dsb.
3. Pengecatan Majemuk
Pengecatan yang dilakukan dengan satu campuran cat yang terdiri dari 2 atau
3 jenis cat yang terlarut. Pada pengecatan ini bermacam-macam cat bekerja
bersamaan terhadap sel, jaringan atau bagian-bagian sel sesuai dengan
affiniteitnya masing-masing sehingga diperoleh hasil yang berbeda-beda.
Contoh-contoh pengecatan : Wright, Giemsa, Kiewiet de Young.

10
PRAKTIKUM BAKTERIOLOGI DASAR

No. : I (Satu)
Hari / Tanggal :
Judul : Pengamatan Sediaan Hidup Bakteri
Prinsip :
Dibuat preparat dengan cara tetesan tegak dan tetesan gantung
kemudian diamati menggunakan mikroskop
Peralatan :
1. Alat
 Objek glass
 Mikroskop
 Pipet tetes
 Ose lup
 Lampu spiritus
 Cover glass
2. Bahan
 Suspensi Bakteri
 Vaselin

Dasar Teori :
Cara Kerja :
A. Tetes tegak
1. Sterilkan ose lup, kemudian dinginkan
2. Diambil suspensi bakteri
3. Diletekkan di objek glass yang telah difiksasi
4. Ditutup dengan cover glass
5. Diamati dengan mikroskop perbesaran objektif 10x dan 40x
B. Tetes gantung
1. Disiapkan objek glass cekung yang bersih dan bebas lemak, kemudian
diolesi vaselin pada tepi cekungan
2. Disterilkan ose, kemudian didinginkan

11
3. Diambil satu ose suspensi bakteri kemudian diletakkan pada objek glass
yang bersih dan bebas lemak
4. Cover glass yang berisi suspensi bakteri ditutup dengan objek glass
cekung, kemudian dibalik
5. Sediaan siap diperiksa menggunakan mikroskop dengan perbesaran
objektif 10x, 40x
Hasil Pengamatan :
1. Interpretasi Hasil
 Gerak ( + )
 Gerak ( - )
2. Hasil Praktikum

Pembahasan :
Kesimpulan :

12
PRAKTIKUM BAKTERIOLOGI DASAR

Nomor : II (Dua)
Hari / Tanggal :
Judul : Pengamatan Morfologi Bakteri
Prinsip :
Bakteri diberi pengecatan sederhana yang sesuai pada preparat
lalu dilihat bentuk bakteri menggunakan mikroskop
Peralatan :
1. Alat
 Objek glass
 Mikroskop
 Pipet tetes
 Ose lup
 Lampu spiritus
 Rak Pengecatan
2. Bahan
 Suspensi Bakteri
 Koloni Bakteri pada media agar plate (BA)
 NaCl 0,85%
 Fuchsin
 Methylen Blue

Dasar Teori :
Cara Kerja :
A. Suspensi Bakteri
1. Disiapkan alat dan bahan
2. Diambil suspensi bakteri dengan ose yang telah disterilkan secara aseptis
3. Diletakkan di objek glass yang telah difiksasi dengan membuat pulasan oval
diameter ± 1,5cm
4. Dikeringkan, kemudian difiksasi 3x di atas lampu spiritus
5. Dicat menggunakan Methylen Blue sampai menggenang, didiamkan 1-2
menit kemudian dibilas dengan air bersih

13
6. Dikeringkan , kemudian dilihat di mikroskop dengan perbesaran objektif
100x

B. Koloni Bakteri pada media BA


1. Disiapkan alat dan bahan
2. Diambil NaCl 0,85 % dengan ose lup steril, lalu diletakkan di atas objek
glass yang bersih dan bebas lemak.
3. Diambil koloni bakteri pada media BA dengan ose yang telah disterilkan
secara aseptis
4. Diletakkan di objek glass yang telah diberi NaCl dengan membuat pulasan
oval diameter ± 1,5cm
5. Dikeringkan, kemudian difiksasi 3x di atas lampu spiritus
6. Dicat menggunakan Fuchsin sampai menggenang, didiamkan 1-2 menit
kemudian dibilas dengan air bersih
7. Dikeringkan , kemudian dilihat di mikroskop dengan perbesaran objektif
100x

Hasil Pengamatan :
Hasil Praktikum

Pembahasan :
Kesimpulan :

14
PRAKTIKUM BAKTERIOLOGI DASAR

Nomor : III (Tiga)


Hari / Tanggal :
Judul : Pengecatan Gram
Prinsip :
Bakteri gram positif akan terwarnai violet karena menyerap zat
warna gentian violet, sedangkan bakteri gram negatif berwarna
merah setelah menyerap zat warna pembanding dari larutan Fuchsin
Peralatan :
Cat :
1. Gram A
 Crystal violet 2 gram
 Alkohol 95% 20 ml
 Ammonium Oksalat 0,8 ml
 Aquadest 80 ml
2. Gram B
 Iodium 1 gram
 Kalium Iodida 2 gram
 Aquadest 300 ml
3. Gram C
 Aceton 50 ml
 Alkohol 95% 50 ml
4. Gram D
 Safranin 0,25 gram
 Alkohol 95% 10 ml
 Aquadest 90 ml
Dasar Teori :

Cara Kerja :
1. Sediaan yang telah difiksasi dicat dengan Gram A sampai menutupi seluruh
permukaan sediaan, diamkan sampai 1 menit
2. Sediaan dicuci sebentar dengan air mengalir

15
3. Sediaan dicat dengan Gram B selama 1 menit
4. Sediaan dicuci sebentar dengan air mengalir
5. Sediaan dicat dengan Gram C selama 30 detik sampai warna merah luntur
(proses pelarutan warna)
6. Sediaan dicuci sebentar dengan air mengalir
7. Sediaan dicat dengan Gram D selama 30 detik
8. Sediaan dicuci dengan air sampai bersih, sediaan dikeringkan, sediaan siap
dilihat di mikroskop menggunakan lensa objektif 100x
Hasil Pengamatan :
1. Interpretasi Hasil
 Gram ( + ) : berwarna violet
 Gram ( - ) : berwarna merah
2. Hasil Praktikum

Pembahasan :
Kesimpulan :

16
PRAKTIKUM BAKTERIOLOGI DASAR

Nomor : Empat (IV)


Hari / Tanggal :
Judul : Pengecatan Spora Bakteri Metode Wirtz Conklin
Prinsip :
Sediaan diwarnai dengan Malachite Green hingga spora tampak
hijau dan tubuh bakteri akan terwarnai merah dengan pemberian
Safranin
Peralatan :
A. Alat :
 Objek glass
 Mikroskop
 Pipet tetes
 Ose lup
 Lampu spiritus
 Rak Pengecatan

B. Cat :
1. Solotio Malachiete Green
 Malachiete Green 5 gram
 Aquadest 100 ml
2. Solotio Safranin
 Safranin 0,5 gram
 Aquadest 100 ml

Dasar Teori :

Cara Kerja :
1. Sediaan dicat dengan solotio malachiete green dan dipanasi sampai terlihat
asap selama 3-6 menit
2. dicuci dengan air mengalir
3. Sediaan dicat dengan solotio safranin selama 30-60 menit

17
4. dicuci dengan air mengalir
5. dikeringkan, sediaan siap dilihat di mikroskop pada lensa objektif 100x

Hasil Pengamatan :
1. Interpretasi Hasil
Spora berwarna hijau, badan bekteri berwarna merah
2. Hasil Praktikum

Pembahasan :
Kesimpulan :

18
PRAKTIKUM BAKTERIOLOGI DASAR

Nomor : Lima (V)


Hari / Tanggal :
Judul : Pengecatan Spora metode Klein
Prinsip :
Sediaan diwarnai dengan carbol-fuchsin sehingga spora terlihat
merah dan badan bakteri berwarna biru setelah penambahan
Methylen Blue.
Peralatan :
A. Alat :
Objek glass
Mikroskop
Pipet tetes
Ose lup
Lampu spiritus
Rak Pengecatan

B. Cat :
1. Ziehl Neelson A ( Carbol Fuchsin )
2. Asam Sulfat 1%
3. Ziehl Neelson C ( Solotio Methylen Blue )

Dasar Teori :
Cara Kerja :
1. Sediaan dicat dengan ZN A sampai semua permukaan sediaan tertutup cat
2. Sediaan dipanasi dengan api spiritus sampai keluar asap selama 5 menit, tetapi
cat tidak sampai mendidih atau kering
3. Sediaan dicuci dengan air mengalir
4. Sediaan dicat dengan Asam Sulfat 1% sampai sediaan kelihatan sedikit rose
5. Sediaan dicuci dengan air mengalir
6. Sediaan dicat dengan ZN C selama 2 menit
7. Sediaan dicuci dengan air mengalir

19
8. Keringkan, sediaan siap dilihat di mikroskop pada lensa objektif 100x

Hasil Pengamatan :
1. Interpretasi Hasil
Spora berwarna merah, badan bakteri berwarna biru
2. Hasil Praktikum

Pembahasan :
Kesimpulan :

20
PRAKTIKUM BAKTERIOLOGI DASAR

Nomor : Enam (VI)


Hari / Tanggal :
Judul : Pengecatan Kapsul bakteri
Prinsip :
Suspensi bakteri diberi tinta cina lalu dibuat
hapusan.Penambahan tinta cina tidak memberi warna pada bakteri,
tapi memberi warna pada latar (objek glass). Kapsul tidak terwarnai
(bening) dan jika diberi safranin badan bakteri terwarnai merah.
Peralatan :
A. Alat :
 Objek glass
 Mikroskop
 Pipet tetes
 Ose lup
 Lampu spiritus
 Rak Pengecatan
B. Cat :
1. Tinta Cina / Tinta India
2. Solotio Fuchsin / Safranin
3. Basic Fuchsin / Safranin 0,25 gram
4. Aquadest 100 ml

Dasar Teori :

Cara Kerja :
1. Pada ujung sebelah kanan objek glass yang bersih dan terbebas dari lemak
dibuat suspensi bakteri dengan 1 ose air garam
2. Pada suspensi itu ditambahkan 1 ose tinta cina, campur hingga homogen
3. Campuran dibuat sediaan apus tipis
4. Dibiarkan kering di udara
5. Sediaan dicat dengan solotio fuchsin selama 1 menit

21
6. Cat dibuang, sediaan dikeringkan di udara dengan posisi miring atau diserap
dengan kertas saring / tissue, sediaan siap dilihat di mikroskop pada lensa objektif
100x

Hasil Pengamatan :
1. Interpretasi Hasil
Kapsul bakteri tidak berwarna
Badan bakteri berwarna merah
Latar belakang sedikit hitam

2. Hasil Praktikum

Pembahasan :
Kesimpulan :

22
PRAKTIKUM BAKTERIOLOGI DASAR

Nomor : Tujuh (VII)


Hari / Tanggal :
Judul : Pewarnaan Granula Metakromatik Bakteri Menurut Neisser
Tujuan : Melihat granula metakromatik bakteri
Prinsip :
Granula metakromatik disebut juga granula volutin. Granula
metakromatik tidak hanya ditemukan pada C. Diphteriae tetapi
dapat pula ditemukan pada fungi, algae dan protozo. Granula
metakromatik mengandung polifosfat, asam ribonukleat, dan
protein. Granula metakromatik sangat mungkin mempunyai fungsi
sebagai sumber cadangan energi.
Alat dan Bahan :
A. Alat
1. Objek glass
2. Mikroskop
3. Pipet tetes
4. Ose lup
5. Lampu spiritus
6. Rak Pengecatan
B. Bahan
1. Kultur Bakteri
2. NaCl 0,85% atau 0,9 % steril
3. Oil imersi
4. Spirtus
5. Reagen Neisser:
a. Neisser A
 Methylen Blue 0,1 gram
 Alkohol Absolut 2 ml
 Asam Asetat Pekat 5 ml
 Aquadest 95 ml

23
b. Neisser B
 Gentien violet 1 gram
 Alkohol 95%
 Aquadest 300 ml
 Neisser C
 Crysodine/ Bismark Brown 2 gram
 Aquadest 300 ml
Cara Kerja :
1. Lakukan pengambilan usap tenggorok pada tonsil dengan
lidi kapas steril
2. Usapkan swab pada objek gelas searah
3. Keringkan di udara, lalu di fiksasi di atas api
4. Buat campuran Neisser A dan Neisser B dengan
perbandingan 2:1
5. Letakkan sediaan diatas rak pengecatan, genangi dengan
campuran tadi selama 1 menit
6. Bilas air mengalir, genangi Neisser C selama 10 detik
7. Buang genangan cat, keringkan preparat*
8. Amati sediaan siap dilihat di mikroskop pada lensa objektif
100x
*Catatan : Preparat segera dikeringkan, tidak boleh dibilas air.

Interprestasi Hasil :
Granula akan tampak berwarna biru kehitaman
Badan bakteri berwarna coklat muda

Hasil Praktikum

Pembahasan :
Kesimpulan

24
PRAKTIKUM BAKTERIOLOGI DASAR

Nomor : Delapan (VIII)


Hari / Tanggal :
Judul : Pengecatan Bakteri Batang Tahan Asam (BTA)
Prinsip :
Dibuat sediaan sputum, dikeringkan dan difiksasi. Dilakukan
pengecatan menggunakan cat ZN sesuai prosedur. Kemudian
diamati dimikroskop BTA berwarna merah dan bakteri tidak tahan
asam berwarna biru.
Peralatan :
A. Alat :
 Objek glass
 Mikroskop
 Pipet tetes
 Ose lup
 Lampu spiritus
 Rak Pengecatan
B. Cat :
1. Ziehl Neelson A ( ZN A )
 Alkohol Fuchsin 3% 10 ml
 Fenol 5% 90 ml
2. Ziehl Neelson B ( ZN B )
 Asam Klorida Pekat 37% 3 ml
 Alkohol 95% 97 ml
3. Ziehl Neelson C ( ZN C )
 Metylen Blue 0,1 gram
 Aquadest 100 ml
Dasar Teori :

25
Cara Kerja :
1. Disiapkan alat dan bahan
2. Sediaan yang telah difiksasi dicat dengan ZN A, lewatkan api spiritus di
bawah sediaan sampai terliahat asap selama 5 menit, tetapi cat jangan
dibiarkan sampai mendidih / kering
3. Sediaan dicuci sebentar dengan air mengalir
4. Sediaan dicat dengan ZN B ( Asam Alkohol ) proses ini bertujuan untuk
melarutkan warna merah ZN A
5. Sediaan dicuci sebentar dengan air mengalir
6. Sediaan dicat dengan ZN C selama 20-30 detik
7. Sediaan dicuci dengan air mengalir, keringkan. Sediaan siap dilihat di
mikroskop pada lensa objektif 100x

Hasil Pengamatan :
1. Interpretasi Hasil
 BTA ( + ) : Bakteri tahan asam positif, berwarna merah
 BTA ( - ) : Bakteri tahan asam negatif, berwarna biru
2. Hasil Praktikum

Pembahasan :
Kesimpulan :

26
PRAKTIKUM BAKTERIOLOGI DASAR

Nomor : Sembilan (IX)


Hari / Tanggal :
Judul :
Pengecatan Granula Metachromatis Menurut Albert dan
Christensen
Prinsip :
Peralatan :
Cat :
1. Toluidine Biru
 Toluidine Biru 0,15 gram
 Alkohol 95% 2 ml
 Asam Asetat Pekat 5 ml
 Aquadest 100 ml
2. Iodium ( Lugol )
 Iodium 0,3 gram
 Kalium Iodida 0,6 gram
 Aquadest 100 ml
 Safranin
 Safranin 0,75 gram
 Alkohol 95% 5 ml
 Aquadest 95 ml
Dasar Teori :
Cara Kerja :
1. Sediaan dicat dengan Toluidine Biru selama 1 menit
2. Sediaan dicuci sebentar dengan air mengalir
3. Sediaan dicat dengan Iodium
4. Sediaan dicuci sebentar dengan air mengalir
5. Sediaan dicat dengan safranin selama 1 menit
6. Cat dibuang, sediaan dikeringkan, sediaan siap dilihat di
mikroskop pada lensa objektif 100x

27
Hasil Pengamatan :
1. Interpretasi Hasil
Granula berwarna hitam dan badan bakteri berwarna merah.
2. Hasil Praktikum

Pembahasan :
Kesimpulan :

28

Anda mungkin juga menyukai