Anda di halaman 1dari 16

Bab.

I HAKEKAT FISIKA DAN PROSEDUR ILMIAH

A.Pengertian dan Hakekat Ilmu Fisika

1.Pengertian Fisika

Fisika adalah cabang Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA) yang mempelajari alam yang tidak
hidup dalam lingkungan hidup ruang dan waktu dan semua interaksi yang menyertainya.
Fisika juga disebut ilmu paling mendasar karena setiap ilmu alam lainnya
( biologi,kimia,geologi dan lainnya mempelajari jenis sistem materi tertentu yang
mmematuhi hukum fisika.

Produk Fisika terdiri dari konsep , hukum dan teori .Hukum kekekalan energi disebut juga
hukum fisika
Contoh : misal gaya , suhu , kecepatan , momentum, massa jenis dan energi disebut konsep
Fisika.
Hukum Archimedes adalah perilaku benda jika berada dalam fluida selalu melibatkan
konsep gaya ,percepatan , gravitasi , volume dan massa jenis.

2.Hakekat Ilmu Fisika

Hakekat Ilmu Fisika adalah sebuah kumpulan pengetahuan dan jalan berpikir untuk
mengadakan penyelidikan.
Hakekat ilmu Fisuka :
a. Fisika sebagai Produk
Manusia dalam pemenuhan kebutuhan hidupnya terjadi interaksi antara manusia dan
lingkungannya.
Adanya interaksi akan memberikan pembelajaran sehingga dapat menemukan pengalaman
yan akan menambah pengetahuan atau wawasan dan kemampuan yang dapat merubah
perilakunya.

b. Fisika sebagai Proses

Fisika sebagai proses akan memberikan gambaran mengenai pendekatan yang digunakan
untuk menyusun pengetahuan.

c. Fisika sebagai Sikap


Adalah keingin tahuan manusia dengan melakukan kegiatan kreatif melalui
pengamatan ,pengukuran ,penyelidikan dan percobaan untuk mendapatkan hasil atau tujuan.
B. Metode Ilmiah

Hasil pemikiran ilmuwan tersebut yang diperoleh melalui pengamatan dan penelitian yang
menjadi dasar beberpa eksperimen yang akan dilakukan hingga akhirnya lahir sebuah
hukum Fisika.Proses tersebut dinamakan metode ilmiah.

Pengetahuan dapat disebut Ilmiah harus memenuhi syarat sbb :


1.Obyektif , sesuaI dengan obyek bukan persepsi peneliti atau orang lain.
2.Metodik , pengetahuan yang diperoleh melalui cara cara tertentu secara teratur dan
terkontrol.
3.Sistematik , yang tersusaun dalam sistem yang saling berkaitan dengan pengetahuan lain
sehingga
dapat menjelaskan sesuatu secara menyeluruh.
4.Berlaku Umum , pengetahuan tersebut berlaku untuk semua manuasia dan dapat
dibuktikan dengan
langkah langkah yang sama.

Ilmuwan melakukan pengamatan serta membentuk hipotesis dalam usahanya untuk


menjelaskan fenomena alam . Prediksi yang dibuat berdasarkan hipotesis tersebut
diuji dengan mmelakukan eksperimen . Jika suatu hipotesis benar atau lolos diuji berkali
kali maka hipotesis tersebut dapat menjadi teori Ilmiah.

Metode ilmiah adalah cara menerapkan prinsip prinsip logis terhadap penemuan ,
pengesahan dan penjelasan tentang suatu kebenaran.

1.Unsur unsur Metode Ilmiah :

a.Karakterisasi , pengamatan dan pengukuran


b.Hipotesis
c.Prediksi
d.Eksperimen
e.Evaluasi dan Pengulangan

2.Kriteria Metode Ilmiah


a.Berdasarkan Fakta
b.Bebas dari Prasangka
c.Menggunakan Prinsip prinsip analisis
d.Perumusan Masalah
e.Menggunakan Ukuran Obyektif
f.Menggunakan teknik Kuantitatif dan Kualitatif
\
3.Karakteristik Metode Ilmiah
a.Bersifat Kritis dan Analistis
b.Bersifat Logis
c.Bersifat Obyektif
d.Bersifat Empiris
e.Bersifat Konseptual.
4.Langkah langkah Metode Ilmiah
Adalah suatu prosedur /urutan yang harus dilakukan untuk melakukan suatu proyek ilmiah
(science
project ) yaitu :
a. Observasi Awal , guna mengumpulkan informasi yang berkaitan dengan topik tersebut
melalui
konsultasi dengan pakar ahli dibidangnya, pengalaman dan berbagai sumber ilmu
pengetahuan,yaitu :
1. Gunakan Referensi
2. Kumpulkan Informasi dari Ahli
3. Lakukan Eksplorasi.
b. Mengidentifikasi Masalah
Permasalahan merupakan pertanyaan ilmiah yang harus diselesaikan ,dengan cara :
1.Batasi permasalahan agar tidak meluas
2.Pilih permasalahan yang penting
3.Pilih permasalahan yang dapat diselesaikan secara eksperimen.
c.Merumuskan Hipotesis
Hipotesis merupakan dugaan sementara dalam suatu proyek ilmiah yang perlu diuji
kebenarannya
melalui penelitian ilmiah dengan cara seksama. Perlu dicatat bahwa hipotesis yang
tidak benar bukan
berarti penelitian yang dilakukan salah.
1.Gunakan pengalaman dan pengamatan
2.Rumuskan Hipotesis sebelum memulai proyek eksperimen.
d.Melakukan Eksperimen
Eksperimen dirancang dan dilakukan untuk menguji hipotesis yang diajukan.
1.Dalam eksperimen usahakan menggunakan variabel bebas
2.Pertahankan kondisi yang tetap pada variabel variabel yang diasumsikan konstan
3.Lakukan eksperimen berkali kali untuk variasi hasil
4.Catat hasil Eksperimen secara lengkap.
e.Menyimpulkan Hasil Eksperimen
Kesimpulan proyek merupakan ringkasan hasil proyek eksperimen dan pernyataan
bagaimana
hubungan antara hasil eksperimen dan hipotesis.
1.Jangan ubah hipotesis
2.jangan abaikan hasil eksperimen
3.Berikan alasan yang masuk akal kenapa tidak sesuai
4.Berikan cara cara yang mungkin dilakukan selanjutnya.
5.Lakukan eksperimen sekali lagi atau susun ulang eksperimen.

C. Keselamatan Kerja Di Laboratorium

Laboratorium sebagai tempat untuk melakukan eksperimen dalam kerja ilmiah termasuk
salah satu tempat yang memiliki resiko tinggi menimbulkan kecelakaan . Percobaan dan
pengamatan dapat berjalan lancar apabila memperhatikan keselamatan kerja , baik
keselamatan individu maupun bahan dan alat alat yang digunakan.

1. Jenis jenis Bahaya dalam Laboratorium


a.Kebakaran , akibat penggunaan bahan bahan kimia yang mudah terbakar
b.Ledakan , akibat reaksi eksplosif dari bahan bahan reaktif (oksidator)
c.Keracunan bahan kimia yang berbahaya
d.Iritasi , peradangan pada kulit atau saluran pernafasan dan juga mata
e.Luka pada kulit atau mata akibat pecahan kaca , logam ,kayu dan lain lain.
f.Sengatan Listrik.

2. Usaha Pencegahan Kecelakaan di Laboratorium


Usaha atau tindakan pencegahan kecelakaan dilaboratorium yang paling baik adalah
bersikap dan bertindak hati hati , bekerja dengan baik dan teliti, tidak ceroboh serta
mentaati segala peraturan dan tata tertib yang berlaku.
Usaha pencegahannya sebagai berikut :
a. Penyediaan berbagai alat atau bahan ditempat yang mudah dicapai
1.Ember berisi pasir untuk mencegah kebakaran kecil
2.Alat pemadam kebakaran
3.Kotak PPPK
b.Tidak mengunci pintu waktu laboratorium sedang dipakai
c. Penyimpanan bahan bahan yang mudah terbakar dan berbahaya ditempat yang khusus.
d.Pengadaan latihan latihan cara menanggulangi kebakaran
e.Penggunaan teangan listrik yang rendah

3.Aturan di Laboratorium
a. Aturan aturan umum di laboratorium
1.Siswa tidak diperbolehkan masuk tanpa seizin guru
2.Memakai jas praktikum waktu mengadakan kegiatan dilaboratorium
3.Baca semua petunjuk untuk melakukan eksperimen
4.Dilarang makan atau minum saat ada kegiatan praktikum
5.Dilarang menyalakan api
6.Selesai kegiatan ,kembalikan alat alat seperti semula
7.Cuci tangan setelah melakukan kegiatan
8.Setelah selesai bersihkan meja kerja dan ruangan laboratorium
9.Cek kembali semua peralatan dan pastikan semua dalam keadaan aman.

b. Aturan aturan Keselamatan terhadap Listrik


1.Pastikan tangan dan meja kerja dalam keadaan kering
2.Pastikan keadaan listrik telah terputus dari sumber listrik saat melakukan pengubahan
rangkaian
listrik
3.Jangan menggunakan steker yang bertumpuk tumpuk distopkontak karena dapat
menyebabkan
kelebihan beban yang dapat menimbulkan panas dan memicu kebakaran

4.Jenis Kecelakaan yang Mungkin Terjadi dan Penanganannya


a .Pencegahan dan penanggulangan kejutan listrik
Kecelakaan yang mungkin terjadi di laboratorium Fisika adalah kebakaran dan adanya
kejutanlistrikdan penanggulangannya :
1.Menyediakan pemutus arus yang dekat dengan jangkauan
2.Mengetahui letak kabel yang terhubung dengan sumber tegangan utama saat berfungsi
3.Mengetahui kesesuian tegangan yang akan digunakan dengan kemampuan alat yang
akan digunakan
4.Menyediakan saklar penyambung dan pemutus ke stop kontak masing masing
5.Memastikan semua kabel terhubung sempurna
6.Memberikan petunjuk pada pengguna laboratorium sebelum melakukan kegiatan yang
berkaitan
dengan arus listrik

Jika terjadi kejutaa listrik , putuskan aliran listrik dengan langlah langkah sebagai
berikut :
1. Melakukan hubungan pendek
2. Melepaskan steker dari stopkontak
3. Mumutus arus dari sakelar yang tersedia
4. Menarik bagian tubuh penderita yang terkena dengan isolator

b.Pencegahan dan penanggulangan kebakaran


Pemicu Kebakaran sering disebut dengan istilah segitiga api antara lain un sur
oksigen ,panas dan bahan bakar,pencegahannya:
1.Menjauhkan bahan yang mudah terbakar
2.Memastikan selalu tersedia sumber air,selimut api dan pemadam.
3.Bunsen segera dimatikan bila sudah digunakan .
4.Botol yang berisi zat yang mudah terbakar jauhkan dari api
5.Nyala pembakar spirtus jika tak digunakan dipadamkan
6.Sisa fosfor segera dibakar
7.Meninggalkan laboratorium matikan dulu api,lampu,listrik dan lainnya yang bisa
menimbulkan
kebakaran
8.Jangan buang sisa yang masih panas ketempat sampah
Penanggulangan kebakaran dengan cara :
a.Apabila spimembesar segera dipadamkan
b.Api yang baru timbul segera dipadamkan dengan karung basah atau selimut api
c.Menggunakan pemadam kebakaran

D.Peran Fisika Dalam Kehidupan


Fisika telah terbukti mampu membantu mudakan manusia dalam menjalani aktivitas
keidupan manusia seari ari.
Manfaat mempelajari Fisika :
1.Dapat menyingkap raasia alam
2.Fisika berada didepan dalam perkembangan energi
3.Berperan besar dalam penemuan penemuan teknologi
4.Sebaai ilmu dasar dalam andil pengembangan teknologi
5.Melati berfikir lois dan sistimatis
6.Dapat diaplikasikan di kehidupan sehari hari
Peran Fisika di bidang :
a.Bidang industri , banyak penemuan penemuan baru dalam dunia industri yang melalui
penelitian
fisika penemuan bahan semikonduktor,peralatan optik,bahan polimer,penemuan mesin
mesin industri ,dalam bidang industri otomotif AC sebagai pendingin ruangan yang
menerapkan hukum termodinamika.
b.Bidang Teknologi, Banyak peralatan teknologi canggih yang menerapkan konsep dasar
hukum fisika misal teknologi digital menerapkan konsep gelombang
elektromagnetik ,penggunaan lampuTL,monitor komputer, layar LCD dll.
c.Bidang Transportasi ,penerapan transportasi tradisionil hingga modern menggunakan
konsep fisika ,yaitu delman atau gerobak yang menggunakan gaya dorong. Peralatan
transportasi darat menggunakan konsep kecepatan ,transpotasi laut dan udara menerapkan
hukum hukum fisika tentang fluida.
d.Bidang Telemonikasi ,penemuan peralatan telemunikasi menggunakan hukum fisika
tentang gelombang .
e.Bidang Pertanian ,Sistem pengairan menggunakan pompa menerpakan hukum
fisika,penggunaan teknologi Radiasi dalam pertanian contohnya untuk mengatasi serangan
hama pengganggu tanaman pertanian yang dapat menurunkan kuantitas maupun kualitas.
f.Bidang Kedokteran ,ditemukannya peralatan kedokteran seperti Endoskopi,CT scan, X -
ray , radio terapi,dan elektromiogram.
g.Bidang energi , yaitu
*penemuan energi listrik,
*penemuan pembangkit listrik tenaga surya,(PLTS) yang mengubah energi cahaya menjadi
listrik
*penemuan energi radioaktif sebagai salah satu sumber energi alternatif.
Sumber :LKS kreatif kurikulum 2013
akikat Fisika dan Prosedur Ilmiah
(Pengertian,Keselamatan Kerja di
Laboratorium, Peran Fisika dalam
Kehidupan)
Aris Mei 29, 2017 IPA Tidak ada Komentar

Contents [show]

Hakikat Fisika dan Prosedur Ilmiah

Hallo sahabat Artikel Pandai, buat kalian yang baru mengenal materi pelajaran Fisika, kali ini
Admin akan membahas sedikit gambaran mengenai Hakikat Fisika dan Prosedur Ilmiah.
Semangat belajar dan salam Artikel Pandai.

A. Pengertian dan Hakikat Ilmu Fisika

1. Pengertian Fisika

Fisika adalah cabang ilmu pengetahuan alam (IPA) yang mempelajari gejala alam yang
tidak hiddup atau materi dalam lingkungan hidup ruang dan waktu, serta semua interaksi
yang menyertainya. Fisika sering disebut sebagai ilmu paling mendasar karena setiap ilmu
alam lainnya yaitu biologi, kimia, geologi, dan lain-lain mempelajari jenis sistem materi
tertentu yang mematuhi hukum fisika. Fisiks jugs berkaitan erat dengan matematika. Teori
fisika banyak dinyatakan dalam notasi matematis. Fisika juga berkaitan erat dengan
matematika. Teori fisika banyak dinyatakan dalam notasi matematis. Matematika yang
digunakan dalam ilmu fisika biasanya lebih rumit daripada matematika yang digunakan
dalam bidang sains lainnya. ada wilayah luas penelitian yang beririsan antara fisika dan
matematika, yakni fisika matematis yang mengembangkan struktur matematis bagi teori-teori
fisika.

Tujuan dari mempelajari gejala tersebut untuk memperoleh produk fisika yang bersifat
khas dan dapat menjelaskan gejala alam tersebut. Produk fisika terdiri dari konsep, hukum,
dan teori. Beberapa sifat yang dipelajari dalam fisika merupakan sifat yang ada dalam semua
sistem materi yang ada. Seperti hukum kekekalan energi. Sifat semacam ini sering disebut
sebagai hukum fisika. Contoh :konsep fisika, misalnya gaya, suhu, kecepatan, momentum,
massa jenis, dan energi. Suatu hukum selalu melibatkan konsep-konsep yang saling
berhubungan, contohnya hukum archimedes yang menyatakan perilaku benda jika berada
dalam fluida selalu melibatkan konsep gaya , percepatan gravitasi, volume, dan massa jenis.

2. Hakikat Ilmu Fisika

pada hakikatnya, ilmu fisika merupakan sebuah kumpulan pengetahuan atau jalan berfikir
dan cara untuk penyelidikan. Dalam penerapan ilmu fisika harus memperhatikan hakikat ilmu
fisika sebagai berikut.

a. Fisika Sebagai produk

dalam rangka pemenuhan kebutuhan manusia, terjadi interaksi antara manusia dan
lingkungannya. Interaksi itu memberikan pembelajaran kepada manusia sehingga
menemukan pengalaman yang semakin menambah pengetahuan dan kemampuannya serta
berubah perilakunya.
Dalam wacana ilmiah, hasil-hasil penemuan dari berbagai kegiatan penyelidikan yang
kreatif dari para ilmuan di inventarisasi, dikumpulkan , dan disusun secara sistematis menjadi
sebuah kumpulan pengetahuan yang kemuadian disebut sebagai produk atau a body of
knowledge. Pengelaompokan hasil-hasil penemuan itu menurut bidang kajian yang sejenis
menghasilkan ilmu pengetahuan yang kemudian disebut sebagai fisika, kimia, dan biologi.
Untuk fisika, kumpulan pengetahuan itu dapat berupa fakta, konsep, prinsip, hukum, rumus,
teori, dan model.

b. Fisika Sebagai Proses

Fisika sebagai proses atau juga disebut sebagai a way of investigating memberikan
gambaran mengenai bagaimana ilmuan bekerja melakukan penemuan-penemuan. Jadi, fisika
sebagai proses memberikan gambaran mengenai pendekatan yang digunakan untuk
menyusun pengetahuan. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pemahaman fisika
sebagai proses sangat berkaitan dengan kata-kata kunci fenomena, dugaan, pengamatan,
pengukuran, penyelidikan, dan publikasi. Pembelajaran yang merupakan tugas guru trmasuk
kedalam bagian mempublikasikan. Dengan demikian, pembelajaran fisika sebagai proses
hendaknya berhasil mengembangkan keterampilan proses sains pada diri siswa.

c. Fisika Sebagai Sikap

Dari penjelasan mengenai hakikat fisika sebagai produk dan hakikat fisika sebagai proses
diatas, tampak trlihat bahwa penyusunan pengetahuan fisika diawali dengan kegiatan-
kegiatan kreatif seperti pengamatan, pengukuran, dan penyelidikan atau percobaan, yang ke
semuanya itu memerlukan proses mental dan sikap yang berasal dari pemikiran. Jadi, dengan
pemikirannya orang bertindak dan bersikap sehingga akhirnya dapat melakukan kegiatan-
kegiatan ilmiah.Pemikiran-pemikiran para ilmua yang bergrak dlam bidang fisika itu
menggambarkan rasa ingin tahu dan rasa penasaran mereka yang besar, diiringi dengan rasa
percaya, sikap objektif, jujur, dan terbuka serta mau mendengarkan pendapat orang lain.
Sikap-sikap itulah yang kemudian memaknai hakikat fisika sebagai sikap atau a way of
thinking.

B. Metode Ilmiah
Ilmu fisika adalah bagian dari ilmu pengetahuan sains yang tergolong ke dalam ilmu
pengetahuan alam (IPA). Ilmu fisika berkembang dari adanya suatu hasil pengamatan yang
dilakukan oleh para ilmuan. Hasil pengamatan inilah yang kemudian menjadi dasar dari
beberapa eksperimen yang akan dilakukan hingga akhirnya terlahir sebuah hukum fisika.
Proses inilah yang nantinya dinamakan sebagai metode ilmiah.
Pengatahuan dapat dikatakan ilmiah jika memenuhi 4 syarat yaitu objektif, metodik,
sistematik, dan berlaku umum.

1. Objektif, yaitu sesuai dengan objeknya yang dapat dibuktikan dengan pengamatan,
tidak didasarkan atas persepsi peneliti atau orang lain.
2. Metodik, yaitu pengetahuan itu didapatkan dengan melakukan cara-cara tertentu yang
teratur dan terkontrol.
3. Sistematik, yaitu tersusun dalam sistem (tidak berdiri sendiri) yang saling berkaitan
dengan pengetahuan lain sehingga dapat menjelaskan sesuatu secara menyeluruh.
4. Berlaku umum, yaitu pengetahuan itu berlaku untuk semua orang dan dapat
dibuktikan oleh siapapun langkah-langkah yang sama.

Dalam pengamatan terhadap gejala alam diperlukan sebuah penelitian. Penelitian dalam
ilmu sains harus menerapkan metode ilmiah. Metode ilmiah atau proses ilmiah (scientific
method) merupakan proses ilmuan untuk memperoleh pengetahua secara sistematis
berdasarkan bukti fisis. Ilmuan melakukan pengamatan serta membentuk hipotesis dalam
usahanya untuk menjelaskan fenomena alam. Prediksi yang dibuat berdasarkan hipotesis
tersebut diuji dengan melakukan eksperimen. Jika suatau hipotesis lulus uji berkali-kali,
hipotesis tersebut dpat menjadi suatu teori ilmiah. Metode ilmiah adalah cara menerapkan
prinsip-prinsip logis terhadap penemuan, pengesahan dan penjelasan tentang suatu kebenaran.

1. Unsur-Unsur Metode Ilmiah

Unsur utama metode ilmiah adalah pengulangan lima langkah berikut.

1. Karakteristik (pengamatan dan pengukuran).


2. Hipotesis (penjelasan teoretis yang merupakan dugaan atas hasil pengamatan dan
pengukuran).
3. Prediksi (deduksi logis dari hipotesis).
4. Eksperimen (pengujian atas semua hal di atas).
5. Evaluasi dan pengulangan.

2. Kriteria Metode Ilmiah

Kriteria metode ilmiah antara lain sebagai berikut.

 Berdasarkan fakta. Keterangan yang ingin diperolehdalam penelitian yang akan


dianalisis harus berdasarkan fakta-fakta yang nyata , tidak berdasarkan daya khayal ,
legenda atau sejenisnya.
 Bebas dari prasangka. Harus mempunyai sifat bebas prasangka , bersih dan jauh dari
pertimbangan subjektif.
 Menggunakan prinsip analisis. Semua masalah harus dicari sebab musabab serta
pemecahannya menggunakan analisis yang logis . Semua kejadian harus dicari sebab
akibat menggunakan analisis yang tajam.
 Perumusan masalah, antara lain dengan menyusun hipotesis. Hipotesis digunakan
untuk memandu jalan pikiran ke arah tujuan yang ingin dicapai sehingga hasil yang
ingin diperoleh akan mengenai sasaran yang tepat.
 Menggunakan ukuran objektif. Ukuran yang digunakan tidak boleh dengan
mengandalkan perasaan atau menurut hati nurani. Pertimbangan-pertimbangan harus
dibuat secara objektif dengan pikiran waras.
 Menggunakan teknik kuantitatif dan atau kualitatif. Data yang didapat menggunakan
data ukuran kuantitatif.

3. Karakteristik Metode Ilmiah

Karakteristik metode ilmiah antara lain sebagai berikut.

 Bersifat kritis dan analitis, artinya metode menunjukan adanya proses yang tepat
untuk mengindetifikasi masalah dan menentukan metode untuk memecahkan masalah.
 Berisfat logis, artinya dapat memberikan argumentasi ilmiah kesimpulan yang dibuat
secara rasional berdasarkan bukti-bukti yang tersedia.
 Bersifat objektif, artinya dapat dicontoh oleh ilmuan lain dalam study yang sama
dengan kondisi yang sama pula.
 Bersifat empiris, artinya metode yang dipakai didasarkan pada fakta di lapangan.
 Bersifat konseptual, artinya proses penelitian dijalankan dengan pengembangan
konsep dan teori agar hasilnya dapat dipertanggungjawabkan.

4. Langkah-Langkah metode Ilmiah

Metode ilmiah merupakan suatu prosedur (urutan langkah) yang harus dilakukan untuk
melakukan suatu proyek ilmiah (science project). Secara umum metode ilmiah meliputi
langkah-langhkah berikut.
a. Observasi Awal
Setelah topik yang akan diteliti dalam proyek ilmiah ditentukan , langkah pertama untuk
melakukan proyek ilmiah adalah melakukan observasi awal untuk mengumpulkan informasi
segala sesuatu yang berhubungan dengan topik tersebut melalui pengalaman berbagai sumber
ilmu pengetahuan, dan berkonsultasi dengan ahli yang sesuai

1. Gunakan semua referensi (buku, jurnal, majalah, koran, internet, interview, dan
lainnya).
2. Kumpulkan informasi dari ahli (instrukutur, peneliti, insinyur, dan lainnya).
3. Lakukan eksplorasi lain yang berhubungan dengan topik

b. Mengidentifikasi Masalah
Permasalahan merupakan pertanyaan ilmiah yang harus diselesaikan. Permasalahan
dinyatakan dalam pernyataan terbuka yaitu pertanyaan dengan jawaban berupa suatu
pertanyaan bukan jawaban YA atau TDAK. Sebagai contoh : Bagaimana cara menyimpan
energi surya dirumah?

1. Batasi permasalahan seperlunya agar tidak terlalu luas


2. Pilih pemasalahan yang penting dan menarik untuk diteliti
3. Pilih permasalahan yang dapat diselesaikan secara eksperimen
c. Merumuskan atau Menyatakan Hipotesis
Hipotesis merupakan suatu ide atau dugaan sementara tentang penyelesaian masalah yang
diajukan dalam proyek ilmiah. Hipotesis dirumuskan atau dinyatakan sebelum penelitian
yang seksama atas topik ilmiah dilakukan. Oleh karena itu kebenaran hipotesis ini perlu diuji
lebih lanjut melalui penelitian yang seksama. perlu diingatkan bahwa jika menurut hasil
pengujian ternyata hipotesis tidak benar bukan berarti penelitian yang dilakukan salah

1. Gunakan pengalaman atau pengamatan sebelumnya sebagai dasar hipoteris


2. Rumuskan hipotesis sebelum memulai proyek eksperimen

d. Melakukan Ekperimen
Ekperimen dirancang dan dilakukan untuk menguji hipotesis yang diajukan. Perhitungkan
semua variabel , yaitu semua yang berpengaruh pada eksperimen. Ada tiga jenis variabel
yang perlu diperhatikan pada eksperimen, yaitu varibel bebas, variabel terikat dan variabel
kontrol.
Variabel bebas merupakan vaariabel yang dapat diubah secara bebas. Variabel terikat
adalah variabel yang diteliti, yang perubahannya bergantung pada variabel bebas. Variabel
kontrol adalah variabel yang selama eksperimen dipertahankan tetap.

1. Usahakan hanya satu variabel bebas selama eksperimen.


2. Pertahankan kondisi yang tetap pada variabel-variabel yang disumsikan konstan.
3. Lakukan eksperikan berulang kali untuk memvariasi hasil.
4. Catat hasil eksperimen secara lengkap dan seksama.

e. Menyimpulkan Hasil Eksperimen


Kesimpulan proyek merupakan ringkasan hasil proyek eksperimen dari pernyataan
bagaimana hubungan antara hasil eksperimen dan hipotesis. Alasan-alasan untuk hasil
eksperimen yang bertentangan dengan hipotesis termasuk didalamnya. Jika dapat dilakukan ,
kesimpulan dapat diakhiri dengan memberikan pemikiran untuk penelitian lebih lanjut. Jika
hasil eksperimen tidak sesuai dengan hipotesis:

1. jangan ubah hipotesis,


2. jangan abaikan hasil eksperimen,
3. berikan alasan yang masuk akal mengapa tidak sesuai ,
4. berikan cara-cara yang mungkin dilakukan selanjutnya untuk menemukan
penyebab ketidaksesuaian
5. apabila cukup waktu lakukan eksperimen sekali lagi atau susun ulang eksperimen.

C. Keselamatan Kerja di Laboratorium

Dalam pelajaran sains, melakukan penelitian atau pengamatan di laboratorium sangat


diperlukan . Pekerjaan di laboratorium sangat membutuhkan keterampilan dan ketelitian.
Ketelitian dibutuhkan agar mengurangi resiko kecelakaan saat melakukan kerja di
laboratorium.
Laboratorium sebagai tempat untuk melakukan eksperimen dalam kerja ilmiah termasuk
salah satu tempat yang memiliki risiko tinggi menimbulkan kecelakaan. Percobaan dan
pengalaman bisa berjalan dengan lancar apabila memperhatikan keselamatan kerja, baik
keselamatan individu maupun bahan-bahan dan alat yang digunakan. Oleh karena itu,
sebelum menggunakan laboratorium harus tahu terlebih dahulu alat-alat laboratorium dan
fungsinya.
Keselamatan kerja di laboratorium IPA menyangkut keselamatan terhadap pengguna dan
juga keselamatan terhadap alat-alat dan bahan yang digunakan. Dalam hal keselamatan
pengguna maka perlu dibuatkan aturan atau tata tertib di laboratorium serta peringatan-
peringatan terhadap bahan-bahan yang berbahaya, sedangkan keselamatan alat-alat perlu
diperkenalkan bentuk-bentuk dan nama-nama alat serta bagaimana cara menggunakan dan
cara menyimpannya.

1. Jenis-Jenis Bahaya dalam Laboratorium

Jenis-jenis bahaya dalam laboratorium di antaranya adalah sebagai berikut.

 Kebakaran, sebagai akibat penggunaan bahan-bahan kimia yang mudah terbakar


seperti pelarut organik, asezena, etil alkohol, etil eter dan lain-lain.
 Ledakan, sebagai akibat reaksi eksplosif dari bahan-bahan reaktif seperti oksidator
 Keracunan bahan kimia yang berbahaya, seperti arsen, timbal dan lain-lain.
 Iritasi, yaitu peradangan pada kulit atau saluran pernapasan dan juga pada mata
sebagai kontak langsung dengan bahan-bahan korosif.
 Luka pada kulit atau mata akibat pecahan kaca, logam, kayu dan lain-lain.
 Sengatan listrik.

2. Usaha Pencegahan Kecelakaan di Laboratorium

Usaha atau tindakan pencegahan kecelakaan di laboratorium yang paling baik adalah
bersikap dan bertindak hati-hati, bekrja dengan teliti dan tidak ceroboh, serta mentaati segala
peraturan dan tata trtib yang berlaku. Usaha atau tindakan pencegahan kemungkinan
timbulnya kecelakaan antara lain sebagai berikut.

 Penyediaan berbagai alat atau bahan yang ditempatkan di tempat yang mudah dicapai.
alat dan bahan itu , misalnya sebagai berikut.

1. Ember berisi pasir , untuk menanggulangi kebakaran kecil agar tidak terjadi
kebakaran yang besar
2. alat pemadam kebakaran dan selimut yang terbuat dari bahan tahan api.
3. Kotak P3K untuk memberikan pertolongan pertama.

 Tidak mengunci pintu pada waktu laboratorium sedang dipakai dan mengunci
pintunya pada waktu laboratorium tidak dipakai.
 Pada waktu di laboratorium tidak ada guru atau laboran, siswa tidak diperkenankan
masuk.
 Penyimpanan bahan-bahan yang mudah terbakar di tempat yang khusus, tidak
berdekatan dengan nyala api atau tempat yang ada percikan api listrik, misalkan pada
alat yang memakai relay atau motor listrik.
 Penyimpanan bahan-bahan yang tergolong racun atau berbahaya (misal air raksa dan
bahan kimia lain) di tempat terkunci dan aman.
 Pengadaan latihan-latihan cara mengatasi kebakaran secara periodik.
 Penggunaan tegangan listrik yang rendah dalam melakukan percobaan listrik ,
misalnya 12 volt atau 15 volt.
 Pengadaan sakelar pusat untuk listrik sehingga jika diperlukan semua aliran listrik di
dalam laboratorium dapat diputuskan.
 Penggantian kawat sekring pengaman harus dilakukan dengan sekring yang setara.
 Pengadaan jaringan listrik tambahan tidak diperkenankan kecuali yang dilakukan oleh
instalator listrik dengan izin dari PLN.

3.Aturan di Laboratorium

Untuk menghindari kecelakaan, para pengguna laboratorium diharapkan dapat mematuhi


aturan yang berlaku . Berikut beberapa aturan yanga berlaku di laboratorium IPA.
a. Aturan-Aturan di Laboratorium

1. Siswa tidak diperbolehkan masuk tanpa izin guru


2. hendaknya memakai jas praktikum apabila mangadakan kegiatan di laboratorium.
3. Bacalah semua petunjuk untuk melakukan eksperimen. Ikuti petunjuknya, apabila
masih bingung tanyakan kepada guru Anda.
4. Pada saat kegiatan praktikum berlangsung , dilarang makan dan minum.
5. Dilarang menyalakan api.
6. Gunakan alat-alat sesuai petunjuk dan seizin guru Anda.
7. Selesai melakukan kegiatan, kembalikan alat-alat ke tempat semula dalam keadaan
bersih dan rapi.
8. Cucilah tangan setelah melakukan kegiatan.
9. Bersihkan meja kerja dan ruangan laboratorium setelah kegiatan selesai.
10. Kontrol lagi semua peralatan dan pastikan semua dalam keadaan aman.

b. Aturan-Aturan Keselamatan terhadap Listrik


Bahaya listrik dapat disebabkan oleh tegangan listrik dari PLN ataupun alat-alat yang
menghasilkan tegangan listrik, misalnya generator. Cara untuk menghindari kecelakaan
terhadap penggunaan listrik antara lain sebagai berikut.

1. Pastikan tangan dan meja kerja dalam keadaan kering agar tidak terjadi sengatan
listrik.
2. Pastikan keadaaan listrik telah terputus dari sumber listrik saat melakukan penyetelan
dan pengubahan rangkaian listrik.
3. Jangan menggunakan steker yang bertumpuk-tumpuk di stopkontak karena dapat
menyebabkan kelebihan beban sehingga menimbulkan panas dan memicu kebakaran.

4. Jenis Kecelakaan yang Mungkin Terjadi daan Penanganannya


Kecelakaan yang mungkin terjadi di laboratorium fisika adalah kebakaran dan adanya
kejutan listrik. Kedua jenis kecelakaan ini tidak akan terjadi jika terdapat usaha pencegahan
dan penanggulangan yang tepat.
a. Pencegahan dan Penanggulangan Kejutan Listrik
Kecelakaan akibat kejutan listrik dapat dicegah dengan cara sebagai berikut.

1. Menyediakan pemutus arus yang dekat dengan jangkauan.


2. Mengetahui letak kabel yang terhubung dengan sumber tegangan utama saat berfungsi.
3. Mengetahui kesesuaian tegangan yang akan digunakan dengan kemampuan alat yang
akan dipakai.
4. Menyediakan saklar penyambung dan pemutus stopkontak masing-masing.
5. Memastikan semua kabel terhubung sempurna.
6. Memberikan petunjuk pada pengguna laboratorium sebelum melakukan kegiatan yang
berkaitan dengan arus listrik.
Jika terjadi kejutan listrik, putuskan aliran listrik dengan langkah-langkah sebagai berikut.

1. Melakukan hubungan pendek.


2. Melepaskan steker dari stopkontak.
3. Memutus arus melalui sakelar yang tersedia
4. Menarik bagian tubuh penderita yang terkena dengan isolator.

b. Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran


Pemicu kebakaran sering disebut dengan istilah segitiga api, antara lain unsur oksigen,
panas, dan bahan bakar. Pencegahan kebakaran dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut.

1. Menjauhkan bahan yang mudah terbakar dari sumber panas.


2. Memastikan selalu tersedia sumber air, selimut api, dan pemadam yang siap dipakai.
3. Mematikan segera bunsen jika sudah tidak digunakan.
4. Nyala pembakar bunsen mungkin tidak kelihatan dalam cahaya terang. Jika alat ini
tidak digunakan hendaknya dikecilkan dan ditutup jalan udaranya.
5. Botol yang berisi zat yang mudah terbakar hendaknya jangan disimpan atau dibuka
dekat nyala api.
6. Nyala pembakar spirtus mungkin tidak kelihatan dalam cahaya terang . Jika alat ini
tidak digunakan hendaknya api dipadamkan dan sumbunya ditutup dengan tutup
khusus.
7. Sisa fosfor sebaiknya dibakar sampai habis sebelum alat yang digunakan dibersihkan.
8. Yakinlah bahwa Anda meninggalkan laboratorium setelah mematikan api, lampu dan
lain-lai yang mungkin bisa menimbulkan kebakaran.
9. Jangan buang sisa bahan yang masih panas ke tempat sampah.
10. Periksa dahulu jika akan membuang bahan yang msih ada ke tempat sampah.
11. Sebelum meninggalkan laboratorium, yakinkan diri bahwa semua api/pembakar dan
listrik telah dipadamkan.

Penanggulangan kebakaran antara lain sebagai berikut.

1. Apabila api membesar harus segera dipadamkan.


2. Api yang baru timbull segera dipadamkan dengan kain atau karung basah atau selimut
api.
3. Menggunakan pemadam kebakaran

D. Peran Fisika dalam Kehidupan

Mempelajari fisika mempunyai banyak manfaat. Mulai awal dipelajarinya ilmu fisika,
fisika telah terbukti mampu membantu memudahkan manusia dalam menjalani
aktivitas kehidupan sehari-hari.
Beberapa manfaat mempelajari fisika antara lain sebagai berikut.

1. Melalui fisika dapat menyingkap rahasia alam.


2. Fisika berperan besar dalam penemuan-penemuan teknologi.
3. Fisika berada di depan dalam perkembangan teknologi.
4. Fisika sebagai ilmu dasar mempunyai andil dalam pengembangan ilmu-ilmu lain.
5. Fisika melatih kita untuk berfikir logis dan sistematis.
6. Fisika dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Peranilmu fisika dalam beberapa bidang kehidupan antara lain sebagai berikut.

1. Bidang Industri

Peranan fisika dalam bidang industri sangat banyak dari dahulu hingga saat ini. Banyak
sekali penemuan-penemuan baru dalam dunia industri yang melaui penelitian fisika.
Penemuan bahan semikonduktor, penemuan peralatan optik, bahan polimer, penemuan
mesin-mesin industri juga memanfaatkan konsep fisika. Fisika juga sangat berperan dalam
industri otomotif. Penemuan AC sebagai pendingin ruangan juga memanfaatkan hukum
termodinamika.

2. Bidang Teknologi

Dalam perkembangan teknologi, fisika sangat berperan besar. Banyak sekali peralatan
dengan teknologi canggih yang menggunakan konsep dasar hukum fisika, misalnya teknologi
digital yang banyak berkembang saat ini menggunakan konsep gelombang elektromagnetik.
Penggunaan lampu TL, monitor komputer, layar LCD, dan lain-lain juga menggunakan
konsep fisika.

3. Bidang Transportasi

Peralatan transportasi tradisional hingga modern menggunakan konsep fisika. Dari


penggunaan delman, gerobak atau alat transportasi tradisional lain yang memanfaatkan gaya
dorong dan gaya tarik. Peralatan transportasi darat, laut maupun udara
semuanya menggunakan konsep dasar hukum fisika. Peralatan transportasi darat menerapkan
konsep hukum kecepatan , transportasi laut sperti kapal rapkan hukum-hukum fisika tentang
fluida. Begitu juga dengan transportasi udara seperti pesawat terbang juga memanfaatkan
hukum fisika tentang fluida. Penemuan LIft sebagai salah satu alat transportasi di dalam
gedung dan penemuan motor listrik juga memanfaatkan konsep fisika.

4. Bidang Telekomunikasi

Penemuan berbagai peralatan telekomunikasi dari telepon, telegraf, faksimile, internet, dan
handphone juga memanfaatkan hukum fisika tentaang gelombang.

5. Bidang Pertanian

Dalam bidang pertanian, sistem pengairan menggunakan pompa juga memanfaatkan hukum
fisika. Penggunaan teknologi radiasi memang sangat berguna karena salah satu aplikasi ini
dapat digunakan untuk mengatasi bebagai masalah dalam bidang pertanian Indonesia.
Penggunaan radiasi dalam bidang pertanian memang ada banyak sekali contonya, salah satu
contoh aplikasi ini adalah untuk mengatasi serangnan hama pengganggu tanaman pertania
yang dapat menurunkan kuantitas dan kualitas dari hasil pertanian.

6. Bidang Kedokteran

Dalam bidang kedokteran fisika juga berperan sangat penting, diantaranya ditemukannya
peralatan kedokteran seperti endoskopi, CT scan, X-ray, radioterapi, dan elektromiogram.

7. Bidang Energi
Peranan fisika dalam bidang energi antara lain sebagai berikut.
Penemuan energi listrik memanfaatkan konsep energi dalam fisika.
Penemuan energi listrik memanfaatkan konsep energi dalam fisika.
Penemuan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) yang mengubah energi cahaya menjadi
listrik.
Penemuan energi radioaktif sebagai radioaktif sebagai salah satu sumber energi alternatif.

Anda mungkin juga menyukai