Anda di halaman 1dari 24

INDUKSI ELEKTROMAGNETIK

FLUX MAGNETIK

S
b
n
P
θ
B
a
R’
R

Q’ Q
FLUX MAGNETIK

P=S  
  B A
n
  BA cos 
θ
B
Flux magnetik adalah banyaknya
garis gaya magnetik yang
menembus (melalui) tegak lurus
Q’=R’ Q=R suatu bidang
SOAL LATIHAN:

Suatu kumparan yang berbentuk persegi panjang


mempunyai ukuran 10 cm x 20 cm. Kumparan tersebut
berada dalam medan magnet sebesar 20mT. Pada saat
bidang kumparan tersebut membentuk sudut 30o
terhadap medan magnet, berapakah flux magnetik
kumparan tersebut?
Hukum Faraday

Gaya gerak listrik (ggl) induksi yang muncul pada


kedua ujung kumparan besarnya sebanding dengan
kecepatan perubahan Flux magnetik.
 Ket:
  N ε = ggl induksi (volt)
t
 d
d  kecepatan
 perubahan flux
  N t dt
dt magnetik (Wb/s)
- = menentang perubahan yang
menimbulkannya (hukum Lenz)
Soal latihan:

1. Suatu kumparan yang terdiri atas 100 lilitan kawat dan


mempunyai luas penampang 200 cm2 berada dalam medan
magnet 0,25 T. Arah medan magnet tersebut tegak lurus
bidang kumparan. Jika medan magnet tersebut dihilangkan
dalam 0,02 sekon, berapa ggl induksi yang timbul pada kedua
ujung kumparan tersebut?

2. Suatu kumparan yang terdiri atas 200 lilitan kawat berada


dalam flux magnetik yang berubah menurut waktu Ф(t) =
(5t+2t2) Wb. Berapakah ggl induksi yang timbul pada kedua
ujung kumparan pada saat t = 10 s?
Hukum Lenz
Arus induksi akan muncul dalam arah sedemikian rupa
sehingga menentang perubahan yang menimbulkannya.

P
0
v
-5 +5
B’ +
U
S

B
- G

Q
.... Hukum Lenz
P
v
0
-5 +5
+
B’
U
S

B
- G

• Jika flux magnetik bertambah, maka arah medan magnet luar (B)
berlawanan arah dengan medan magnet induksi (B’)
• Arah arus induksi ditentukan benrdasarkan medan magnet induksi
Aplikasi Hk Faraday
P
x x P’  Blv
••••••••••••••••••• i 
••••••••••••••••••• R R
R • • • • • • • • • •v• • • • • • • • • l
•••••••••••••••••••
Flux magnetiknya bertambah atau
•••••••••••••••••••
berkurang?
 Kemana arah arus induksi pada
B Q Q’
kawat PQ?
 B.A cos 0 o
  N  1.
t t
x
   B.l.   Blv
t
Generator listrik arus AC
½ putaran pertama

S R

U S

P Q

Y
…. Generator listrik arus AC
½ putaran kedua

R S

U S

Q P

Y
…. Generator listrik arus AC

d
  N ε
dt
d BA cos(t ) 
  N εm
dt
d cos(t ) 
t

   NBA -εm
dt
  NBA sin(t )
   max sin(t )
Generator listrik arus DC
½ putaran pertama

S R

U S

P Q
X

Y
…. Generator listrik arus DC
½ putaran kedua

R S

U S

Q P
X

Y
Lanj. Generator listrik arus DC
Grafik hubungan antara ggl induksi (ε) dengan waktu (t):
ε

εm

t
Soal Latihan:

Suatu generator AC mempunyai kumparan yang luasnya


2,5 m2 terdiri atas 10 000 lilitan kawat serta mempunyai
medan magnet 4 T. Jika kumparan tersebut berputar
dengan kecepatan 200 Hz, maka berapakah ggl induksi
maksimum yang dihasilkan generator tersebut?
Induktansi Diri (L)
Oleh J.Henry, besarnya ggl induksi
yang muncul pada kedua ujung
kumparan tersebut sebanding dengan
kecepatan perubahan arus.
P Q i
  L
t
di
  L
dt
Pada saat saklar ditutup, lampu
akan menyala. Tetapi pada saat
saklar dibuka, lampu tidak L : induktansi diri (Henry)
langsung padam, masih menyala
sebentar baru padam samasekali
…. Induktansi Diri (L)
Perumusan M.Faraday dan Untuk solenoida, didapatkan:
J.Henry disamakan, maka
akan didapatkan: NBA cos 0 o
L
i
d di  oiN
N  L N A
dt dt l
L
Nd  Ldi i
N  d  L  di  o AN 2
L
l
N  Li
 o AN 2 l
N L .
L l l
i L   o n 2V
Soal Latihan:

1. Suatu kumparan yang mempunyai induktansi diri


sebesar 5 mH dialiri arus listrik sebesar 2,0 A. Jika
arus tersebut dapat diputuskan dalam 0,01 sekon,
maka berapakah ggl induksi yang muncul pada
kumparan tersebut?
Energi Potensial magnetik

W   Pdt   idt Soal Latihan:


Suatu solenoida yang mempunyai 20
Ldi lilitan tiap cm dialiri arus listrik 50
W  i dt mA. Volume solenoida tersebut 400
dt
cm3. Berapakah energi potensial
W  L  idi magnetik solenoida tersebut?

1 2
W  Li
2
Bandingkan dengan:

1
W  CV 2
2
Transformator

(+/-)
R
 Vp Np Ns Vs

(-/+)

Y
B
Flux magnetik
yang bocor
…. Transformator

 P  NP
 P  P NP VP N P
  
t  S NS VS N S
 S
 S  NS Pada trafo ideal, maka tidak terjadi
t kehilangan energi, sehingga daya
 P N P  P pada kumparan skunder sama
 dengan daya pada kumparan primer
 S N S  S PS  PP
Jika tidak ada kebocoran Flux
magnetik, maka: VS iS  VP iP
 P   S iS VP N P
 
iP VS N S
Efisiensi Trafo ()
Pada trafo yang tidak ideal, maka Soal latihan:
daya pada kumparan skunder lebih Suatu transformator stepdown
kecil dari daya pada kumparan digunakan untuk menurunkan
primer tegangan 220 volt menjadi 5,5
volt. Arus yang mengalir pada
PS kumparan primer 500 mA dan
  100% jumlah lilitannya 1000.
PP a. Berapa jumlah lilitan kumparan
VS iS skundernya?
 100% b. Jika trafonya ideal, berapa arus
VP iP
skunder?
c. Jika efisiensi trafonya 40%,
berapa arus skundernya?
Induktansi Silang (M)
di1 d 1
M  N2
dt dt
 V1 N1 N2 V2 M  di1  N 2  d1
Mi1  N 2 1
N 2 1 N 2 B1 A1
Terjadinya ggl induksi pada M 
kumparan 2 disebabkan oleh i1 i1
perubahan arus pada kumparan 1
N 2  oi1 N1 A1
di1
M
 2  V2   M i1l1
dt
 o N1 N 2 A1
d 2 d 1 M
 2  V2   N 2  N2 l1
dt dt

Anda mungkin juga menyukai