N S
SILAHKAN
S KLIK SINI N
KESIMPULAN
Arus listrik dapat menghasilkan medan
magnet
Percobaan Oersted
HUKUM BIOT-SAVART
Kawat lurus panjang/tak hingga dan berarus
o I
BP
2 r
Keterangan:
dl
kawat α1
P
α2
dl
o I
BP sin 1 sin 2
4 r
HUKUM BIOT-SAVART
Kawat melingkar berarus
Induksi magnet di titik O dapat ditentukan dengan
persamaan berikut: I
BO o
O 2r
r
Jika terdapat N lilitan kawat
melingkar, maka persamaan-
nya menjadi.
Keterangan:
o I
N = jumlah lilitan BO N
r = jari-jari kawat (m)
2r
Contoh soal
1. Sebuah kawat berbentuk lingkaran terdiri atas 20
lilitan. jari – jari lingkaran = 10 cm. Agar induksi
magnetik di pusat lingkaran 4 π 10-3 T. tentukanlah
kuat arus listrik yang mengalir.
HUKUM BIOT- SAVART
Kawat melingkar
Sementara itu, induksi magnet pada
S
q
titik S sebagai berikut:
a
o I r sin
BS 2
O r P 2a
Keterangan:
a = jarak antara titik p dengan titik s (m)
r = jari-jari kawat ( m )
q = sudut antara SP dengan SO
INDUKSI MAGNET SOLENOIDA
Induksi magnet di tengah-tengah
solenoid :
oi
B N
l
Source: www.societyofrobots.com
o I
r
B N
2 r
Keterangan:
r = jari-jari toroida ( m )
l = arus listrik ( A )
N = jumlah lilitan
Source: http://rocky.digikey.com
GAYA LORENTZ
Gaya Lorentz pada kawat lurus berarus listrik
FL B I sin
Keterangan:
FL= gaya lorentz (N)
B = induksi magnet (T)
Source :http://ima.dada.net/image/medium/4080766.jpg
O I1 I 2
I1 I2 I1 I2
F1 F2
2 r
F1 F2 F1 F2 Keterangan:
B2 X B1 X B2 B1 X
r = jarak kedua kawat (m)
I = arus listrik (A)
l = panjang kawat (m)
r r
Keterangan:
Jika arus listrik searah gaya tarik-menarik
Jika arus listrik berlawanan gaya tolak menolak
GAYA LORENTZ
Gaya lorentz pada muatan bergerak
Jika sebuah muatan listrik bergerak dalam medan magnet, maka
muatan tersebut akan mengalami gaya Lorentz yang besarnya :
X FLX X vX X
- X FL B q v sin
B
X X X X X X Keterangan:
X X X X X X B = induksi magnet (T)
v = sudat antara B dan v
X + X X X X BX
FL q = muatan listrik (C)
X X X X X X
v = kecepatan partikel (m/s)
Muatan positif Muatan negatif
GAYA LORENTZ
Jika arah v sejajar dengan B gaya Lorentz pada partikel bermuatan
= NOL, sehingga partikel bergerak lurus,
jika arah v tegak lurus B gaya Lorentz pada partikel bermuatan
adalah FL = Bqv dan mengikuti lintasan lingkaran berjari-jari R.
besar gaya Lorentz = gaya sentripetal
Sehingga, Keterangan:
FL FS
R = jari-jari lintasan (m)
mv2 m = massa partikel (kg)
Bqv
R q = muatan listrik (C)
mv
R
qB
GAYA LORENTZ
Momen gaya Lorentz
Apabila suatu kawat penghantar berbentuk kumparan dengan
luas penampang A dialiri arus listrik dalam medan magnet, maka
kumparan tersebut akan mengalami momen gaya Lorentz.
Keterangan:
N I B A sin
= moment gaya (Nm)
I = arus listrik pada kumparan (A) B. Normal
B = induksi magnet (T)
A = luas kumparan (m2)
= sudut antara B dengan bidang normal B. Kumparan
APLIKASI GAYA LORENTZ
1. Galvanometer
komponen dasar ampermeter dan voltmeter analog
2. Motor Listrik
Alat yang mengubah energi listrik menjadi energi
putaran
3. Spektrometer massa
Alat yang digunakan untuk menentukan massa
atom atau molekul (ditemukan oleh Francis
william Aston)
Prinsip kerja pembelokan partikel bermuatan
oleh medan magnet
Spektrometer massa
Tahap pertama : Ionisasi
Atom di-ionisasi dengan mengambil satu atau lebih elektron dari atom tersebut
supaya terbentuk ion positif. Ini juga berlaku untuk unsur-unsur yang biasanya
membentuk ion-ion negatif (sebagai contoh, klor) atau unsur-unsur yang tidak pernah
membentuk ion (sebagai contoh, argon). spektrometer massa ini selalu bekerja hanya
dengan ion positif.