Anda di halaman 1dari 19

Medan magnetik diartikan sebagai suatu ruang dimana sebuah magnet

kecil atau sebuah kawat berarus akan mengalamu gaya magnet. Suatu
vektor yang menentukan besar dan arah dari induksi magnetik (rapat flux
magnet) diberi simbul B.
20.1. Induksi Magnetik pada Kawat Lurus Berarus
Berdasarkan percobaan bahwa induksi magnetik karena arus listrik pada
kawat lurus adalah sebanding dengan besar kuat arus I dalam kawat dan
berbanding terbalik dengan jarak (a) dari kawat tersebut..
o I
Bp 
2a
Dengan,
I = kuat arus listrik pada kawat ( A )
a = jarak antara kawat yang ditinjau dengan kawat (m)

Untuk menentukan arah dari induksi magnetik, kita


dapat menggunakan aturan tangan kananpertama. “
jika kita menggenggam kawat dengan tangan
kanan, sehingga ibu jari kita mengarah ke arah arus
konvensional maka jari-jari kita akan melingkari
kawat searah dengan arah induksi magnetik “
Latihan Soal-Soal

1.

2.
3. Jika suatu induksi magnetik yang besarnya tidak lebih dari 10-4 T
diperbolehkan pada jarak 20 cm dari suatu kawat listrik, berapa kuat arus
maksimum yang dapat melalui kawat tersebut?.
4. Dua kawat lurus panjang sejajar terpisah pada jarak 12 cm berarus listrik
20 A pada arah yang sama. Tentukan induksi magnetik pada suatu titik 13 cm
dari kawat yang satu dan 5 cm dari kawat yang lain!
5. Dua kawat lurus panjang dan sejajar masing-masing dialiri arus yang searah
16 A dan 9 A. Kedua kawat terpisah pada jarak 20 cm. Pada jarak berapa dari
Kawat 16 A, induksi magnetik di suatu titik bernilai 0.

6. I1 Dua buah kawat lurus panjang terpisah pada


jarak 10 cm satu sama lain dan berarus listrik I1
12 cm
10 cm P = 12 A, I2 = 16 A. Tentukan induksi magnetik
pada titik P (besar dan arah)

I2
20.2. Induksi Magnetik pada Kawat Melingkar
P Gambar di samping melukiskan sebuah kawat
θ melingkar dengan radius a, berarus listrik i. Kita
r
akan menentukan induksi magnetik pada
sembarang titik sepajang sumbu. Berdasarkan
Hukum Biot – Savart bahwa ketika suatu arus I
dl
a mengalir pada sembarang lintasan, induksi
magnetik pada suatu titik P karena adanya arus
I tersebut dirumuskan sebagai: dB   o idl sin 
4r 2
karena r tegak lurus terhadap bagian kawat (dl) maka  = 900
 o idl
dB  . 2
4 r

Dari gambar tersebut, kita dapat menguraikan dB menjadi dB cos  dan dB


sin  yang tegak lurus dan sejajar terhadap sumbu y. Ketika kita
menjumlahkan semua bagian dari kawat melingkar, komponen tegak lurus
dB cos  akan hilang sehingga induksi magnetik pada titik P ditentukan
oleh komponen yang sejajar terhadap sumbu y.
 o idl sin 
dB  .
4 r2
 o idl sin 
 dB  
4
.
r2
 il sin 
Bp  o .
4 r2
karena l = keliling lingkaran kawat

 o i 2a sin 
Bp  .
4 r2
 o ia sin 
Bp  Bp = induksi magnetik di titik P
2r 2
Pada titik pusat lingkaran (point O) sin  = 1 dan a = r
oi
Bo 
2a
 o iNa sin   o iN
Jika kawat terdiri dari N lilitan, Bp  2
and Bo 
2r 2a
Latihan Soal Soal

4. Sebuah kawat melingkar dengan radius 4 cm berarus listrik 6 A. tentukan


induksi magnetik,
a. Di pusat lingkaran
b. Pada titik yang berada pada sumbu 3 cm dari pusat lingkaran.

5.
5 cm
I2=5 A tentukan induksi magnetik pada titik O!
O

I1=6 A
3 cm

20.3 Induksi Magnetik pada Solenoida

Solenoida adalah suatu kumparan panjang dari


kawat yang terdiri dari banyak lilitan.
Gambar di samping menunjukkan sebuah
solenoida dengan panjang l, terdiri dari N lilitan,
dan berarus listrik i. Solenoida itu menyerupai
sifat magnet batang. Sekarang kita dapat
menurunkan induksi magnetik pada sembarang
titik P sepanjang sumbu.
Dari gambar di atas, induksi magnetik di titik P karena bagian dari
solenoida dx,

 0 iNa sin 
dB  2
dx ……………………(1)
2lr
a
sin  
r
a
r  a cos ec ………………..(2)
sin 
x
 cot g   x  a cot g
a
dx = a cosec2d ………(3)
Jika persamaan (2) and (3) disubstitusikan ke persamaan (1), kita peroleh
 o .i.a.N sin 
dB  a cos ec 2
d 
2l a cos ec 
2

 .i.N
dB  o sin d
2l
Induksi magnetik pada titik P karena solenoida dengan panjang l tersebut,
 o iN
B   dB   sin d
2l
2
 o iN
B
2l  sin d
1

 o iN
B cos   2
1
2l
 o iN
B cos  1  cos  2 
2l
Jika solenoida sangat panjang dan titik P terletak di pusat solenoida, 1 = 0, 2
= 1800
 o iN  o iN
sehingga, persamaan menjadi B  cos 0  cos 180   1  1
2l 2l
 o iN Bo = induksi magnetik di pusat
Bo  solenoida
l
Jika titik P terletak di ujung solenoida, 1 = 0, 2 = 900

 o iN
Bp 
2l
o .i.n N
Bp  n = jumlah lilitan per satuan panjang
2 l
Latihan soal-soal
6. Sebuah solenoida panjang berdiameter 1.6 cm menghasilkan
induksimagnetik 0.2 T di pusatnya. Jika arus listrik maksimumnya 5 A,
berapa banyak lilitan pada solenoida tersebut?
Induksi Magnetik pada Toroida
Kita dapat membayangkan toroida sebagai suatu
solenoida yang dilengkungkan membentuk lingkaran
(seperti gambar di samping). Induksi Magnetik dari toroida
sama dengan induksi magnetik dari suatu solenoida.
 o iN karena l = 2r
B
l
 iN r = rerata jari-jari toroida (m)
Bo  o
2r
Gaya Magnetik (Gaya Lorentz )
Gaya Magnetik terjadi ketika sebuah penghantar bermuatan listrik
ditempatkan di dalam medan magnet atau ketika sebuah partikel
bermuatan listrik bergerak melalui suatu medan magnet.

a. Gaya Magnetik karena Kawat Berarus Listrik.


I
F = gaya magnetik ( N )
I = kuat arus listrik ( A )
B F = I L B sin 
B = induksi magnetk (T)
θ
L = panjang kawat ( m )
 = sudut antara i and B

Arah dari gaya lorentz ditentukan oleh aturan tangan kanan kedua.
“jika anda mengarahkan tangan kananmu sehingga jari-jari tangan yg
terentang menunjuk arah medan magnet (B) dan perpanjangan ibu jari
menunjuk arah arus (I). Ketika anda membengkokkan jari-jari tangan
maka jari jari itu sekarang menunjuk arah gaya lorentz/magnetik (F) “
b. Gaya Magnetik pada Partikel Bermuatan yg Bergerak dalam Medan Magnet

q = besar muatan partikel (C)


F = q v B sin 
B v = kecepatan partikel (m/s)
v
θ  = sudut antara i (+q) and B
+q

Jika partikel bermuatan listrik bergerak dalam medan magnet homogen,


lintasannya berupa lingkaran atau spiral dengan radius R .kita dapat
menghitung jari-jari tersebut menggunakan persamaan berikut,

F = q v B sin 

F=qvB

Fsp = F

mv 2 mv
 qvB  R
R qB
Latihan Soal-Soal

7. Berapa besar gaya per satuan panjang pada kawat lurus yang berarus
listrik 10 A ketika tegak lurus pada medan magnet 1.8 T? berapa pula jika
sudut antara kawat dan medan magnet sebesar 370?
8. Tentukan besar dan arah dari gaya magnet pada sebuah elektron yang
bergerak dng kecepatan 7.2 x 106 m/s secara horisontal ke arah timur dalam
medan magnet yang mengarah ke atas sebesar 0.8 T.
9. Sebuah elektron bergerak dengankecepatan 5 x 104 m/s sejajar sebuah
kawat yang berarus listrik 10 A pada jarak 1 cm dari kawat. Jika muatan
elektron qe = - 1.6 10-19 C, Tentukan besar dan arah gaya magnet yang
dialami electron.
10. Sebuah elektron memasuki suatu medan magnet homogen of yang
berkekuatan 0.24 T pada sudut 370 terhadap B Tentukan jari-jari dan jarak
antar lingkaran spiral dari lintasan yg dilalui elektron. Asumsikan kelajuan
elektron 3 x 107 m/s.
Interaksi Dua Kawat Berarus Listrik

(a) (b)
Latihan Soal-Soal:

Anda mungkin juga menyukai