Anda di halaman 1dari 5

Hukum Biot-Savart ( materi tanggal 14 Mei 2020 )

BIOT Savart merumuskan induksi magnet Bdi suatu titik yang ditimbulkan oleh arus listrik.
Hukum Biot Savart tersebut menyatakan bahawa induksi magnet B yang dihasilkan di titik P
oleh elemen kawat dS yang berarus listrik i mempunyai sifat-sifat sebagai berikut :
(1). dB tegak lurus terhadap dS maupun vector satuan r yang arahnya dari dS ke titik P

(2). dB berbanding terbalik dengan r2, yaitu kuadrat jarak yang dihitung dari elemen dS ke

Titik P
(3) dB berbanding lurus dengan arus I dan panjang elemen dS
(4) . dB berbanding lurus dengan sin , yaitu sinus sudut yang dibentuk oleh dS dan r
P
r

i dS
Secara matematis, Hukum Biot= Savart dapaat dituliskan :
 0 idSxr  0 idS sin 
dB = =
4 r2 4 r2

0
adalah tetapan pembanding ( untuk mengubah kesebandingan menjadi suatu persamaan.
4

µ0 , dinamakan permeabilitas ruang hampa. Dalam satuan SI didefiisikan :


W
µ0 = 4 π. 10-7
A.m

Hukum Ampere beraru


Hukum Biot- Savart adalah untuk menghitung induksi magnet di sekitar kawat arus yang
bentuknya sembarang. Induksi magnet di sekitar kawat berarus yang bentuknya lurus
digunakan hukum Ampere.dengan ketentuan sebagai berikut :

 B, di sekitar kawat lurus berarus arahnya mengelilingi kawat tersebut


 Besarnya B di sepanjang lingkaran dengan jari-jari tertentu yang berpusat pada kawat
yang lurus tersebut

i  B.dS = B  dS = µ0i

a B  dS adalah keliling lingkaran berjari-jari a = 2πa


 0i
B  dS = = µ0i B = , adalah indusi magnet di suatu titik
2a

berjarak a dari kawat berarus i

Induksi magnet pada Solenoida


Solenoida adalah gulungan kawat berarus dengan penampang lingkaran yang luasnya sama
dan membentuk selubung selinder.
Induksi magnet B yang ditimbulkan oleh solenoida dengan jumlah lilitan N, panjang L, jari-
jari R dan dialiri arus I, di titik P yang terletak pada sumbu selenoida
Gambar disamping adalah skematik penampag solenoida
R bila n = adalah rapat lilitan atau = jumlah lilitan per
L Satuan panjang
JIka selenoida sangat panjang ( dan L >> R ) dan P di tengah –tengah selenoida maka
B = µ0 n i
 0 ni
Bila titik P terletak padasalah satu ujung sumbu solenoida maka B =
2

Contoh
Suatu selenoida dengan panjang 30 cm mempunyai jumlah lilitan 100 dan jari-jari
penampang 8 cm. Hitung induksi magnet di titik P yang terletak pada sumbu selenoida, jika
selenoida dialiri arus 8 A
Penyelesaian
L =30 cm ; N =100 n = 100 / 0,30

B = µ0 n I =
4 .10 100 8 = (106,67 π ) . 10-5 T
7

0,30

Gaya Magnet pada Kawat Berarus


Suatu kawat berarus yang ditempatkan dalam medan magnet luar akan mengalami gaya
Gaya yang magnet yang bekerja pada masing-masing muatandi dalam di dalam kawat yang
bergerak dengan kecepatan v adalah q v x B . Gaya magnet total yang bekerja pada kawat
diperoleh dengan mengalikan gaya tersebut dengan jumlah muatan yang menghasilkan,yaitu
nA l, jika n menyatakan jumlah muatan persatuan volume. Jadi, gaya magne pada kawat
adalah
F =(qv x B)nAl
Karena arus dalam kawat maka i = n q A v,
Maka : F = il x B
i1 i2 Dua kawat lurus berarus panjang diletakkan sejajar saling
mengerjakan gaya satu terhadap yang lain . Jika kawat tersebut
d sangat panjang, maka induksi magnet yang dihasilkan oleh kawat
I
di titik pada kawat II, adalah :
 0 i1
B21 = :
2d

 0 i2
Dan sebaliknya B12 =
2d

Jika i1 dan i2 searah, maka kedua kawat tersebut akan saling tarik menarik , dan sebaliknya.
Besar gaya tarik atau gaya tolak dua kawat sejajar yang dialiri arus masing – masing i1 dan i2
dan terpisah pada jarak d adalah :
 0 i1i2 l
F=
2d

F  0 i1i2
Gaya persatuan panjang ; 
l 2d

Contoh: a
1 Rangkaian pada gambar disamping. Segmen-segmen yang melengkung b
adalah bagian dari lingkaran-lingkaran yang jari-jarinya a dan b. Segmen- segmen lurus
berada sepanjang jari-jari. Carilah medan magnet B di P, dengan menganggap sebuah arus i
mengalir di dalam rangkain dl
jawab f e
Berdaarkan hokum Biot- Savart, maka kontibusi bagian yang pndek g h
 0i dlxr
Dari kawat tersebut adalah dB =
4 r 3
Bagian he dan bagian fg tidak mem,dlan apa-2 k
arena dl x r =0 sepanjang ef
B2 =
 0i rdl sin r , dl 
4 
B2 =
r3

 0 i aad sin  / 2
4 
B2 = =
a3

 0 i
Jelaslah kontribusi yang berasal dari gh adalah B1 =( ). Juga B1 > B2 karena b < a , dan
4b
B1 keluar dari halaman gambar, sedangkan B2 masuk kedalam halaman gambar.
 0 i  1 1 
Jadi B=    keluar dari halaman gambar
4  b a 

2. Sebuah kawat tenbaga panjang mengangkut sebuah arus sebesar 10 A Hitunglah fuks
magnet per meter dari kawat yang melalui seua,h permukaan bidang S di dalam kawat
tersebut, seperti gambar

Jawab. B
dS

Pilihlah dS, yang selalu tegak lurus kepada permukaan dimana fluks akan dihitung , dalam
arah yang sama seperti B yang memotong permukaan tersebut.
 0ir  
B=
2R 2   
Jadi B = B.dS  BdS cos   BdS

B berubah melalui permukaan tersebut tetapi tidak berubah pada pita sempit yang tak
dinaungi, karena B hanya berantung pada jarak r ke sumbu kawat, maka;
R
 0 ir  iL
B   Ldr  0 = 10-6 Wb
0 2R
2
4
3. Sebuah segmen kawat lurus yang panjangnya L mengangkut arus i,. Tentukan medan
magnet B yang diasosiasikan dengan segmen ini, pada jarak R dari segmen kawat sepanjang
L
Jawab.
Misalkan kawat tersebut berada dalam keadaan diam sepanjang sumbu x, dengan titik
tengahnya di titik asal. Karen panjang kawat adalah tak terhingga maka hokum Biot-Savart
akan digunakan. Semua elemen kawat menimbulkan sebuah medan yang arahnya kedalam
kertas, dan besarnya medan seluruhnya adalah :
L
2
L

  0i  dl r  sin 


2
B=   α
 4   L r3
2

R
Tetapi sin   , r2 = x 2 + R 2 , o R P
r

Sehingga
L

 0iR 2
dx i L
B= ( )  0 -L2
4 L x 2  R 2  2 2R L 
3 1

2
 4R 2 2
2

Anda mungkin juga menyukai