PERSENTATOR_
ALBERTUS SIANIPAR
ERNI CAHYANI PUTRI GEA
EZRA NOVRIYANTI DUHA
HERLINA TARIGAN
HOTMIAN PURBA
IRA RISKA SIHOMBING
JOSUA HUTAGALUNG
MARIA SILABAN
SRI WATI
STEFANI SIPAYUNG
LATAR BELAKANG
Tujuan Umum
Setelah dilakukan Praktik Klinik di Rumah
Sakit St. Elisabeth Medan, mahasiswa/i
diharapkan mampu memahami asuhan
keperawatan Ulkus Peptikum.
Tujuan Khusus
Mahasiswa/i mampu memahami konsep dasar medik
Mahasiswa/i mampu memahami konsep dasar
keperawatan
Mahasiswa/i mampu melakukan pengkajian
keperawatan
Mahasiswa/i mampu menentukan diagnosa keperawatan
Mahasiswa/i mampu merencanakan tindakan
keperawatan
Mahasiswa/i mampu mengevaluasi tindakan
keperawatan yang telah dilaksanakan
Mahasiswa/i mampu mendokumentasikan segala
tindakan keperawatan yang telah dilaksanakan.
Tinjauan Teoritis
a. Defenisi
Ulkus
peptikum
merupakan
diskontinuitas mukosa lambung
yang meluas sampai bawah epitel
(jaringan mukosa,submukosa dan
lapisan otot saluran pencernaan
bagian atas, dapat terjadi di
esofagus, gaster, duodenum, dan
jejunum) yang disebabkan oleh
asam
lambung
dan
pepsin
(Price,2006)
b. Etiologi
Penyebab Umum
Sekresi asam dan pepsin yang
berlebihan oleh mukosa lambung.
Berkurangnya kemampuan sawar
mukosa
gastroduodenalis
untuk
berlindung dari sifat pencernaan dari
kompleks asam-pepsin
Penyebab khusus
Infeksi baktery H.pylory
Peningkatan sekresi asam
Konsumsi obat obatan seperti
aspirin,ibuprofen,naproxen
Stres fisik yang disebabkan oleh syok, luka bakar,
sepsis,trauma,pembedahan,gagal nafas,gagal ginjal,dan
susunan saraf pusat (lewis,2000)
Refluks usus lambung dengan , materi garam empedu
dan enzim pankreas yang berlimpah dan memenuhi
permukaan mukosa dapat menjadi predisposisi
kerusakan epitel mukosa. (Muttaqin,2010)
c. Manifestasi Klinik
Perubahan nafsu makan dan perubahan berat badan, mual
muntah dan anokresia
Nyeri lambung yang sangat hebat ketika lambung kosong
Nyeri abdomen seperti terbakar sering terjadi di malam hari.
Muntah yang berdarah dan feses yang berdarah atau hitam.
Takikardi mengindikasikan dehidrasi dikarenakan muntah dan
perdarahan salauran pencernaan
Sendawa ( Nyeri dada )
( suratun, 2010 )
d. Komplikasi
Karena isi usus tidak steril, hal ini menyebabkan
infeksi rongga abdomen.
Obstruksi lumen saluran GI dapat terjadi akibat
episode cedera, inflamasi, dan pembentukan
jaringan parut yang berulang
Dapat
terjadi
pendarahan
jika
ulkus
Pemeriksaan Diagnostik
2. Endoscopy,gastroskop
3.
Barium enema
4. Analisis lambung.
5. Rontgen abdomen. ( Suratun & Lusianah : 2010 )
Penatalaksanaan
Identifikasi dan anjurkan pasien menghindari
makanan yang menyebabkan sekresi HCL berlebihan
Menghentikan atau mengurangi penggunana obat
NSAID
Penatalaksanaan stress,teknik relaksasi, atau
sedative
Penatalaksanaan diet dan modifikasi diet
Pemberian H2 bloker ; ranitidin dan cimetidin
Asuhan keperawatan
Tn.R yang menderita
penyakit ulkus
peptikum
I. IDENTIFIKASI
Nama initial
Tn. R
Jenis Kelamin
Laki-laki
Status Perkawinan:
Menikah
Jumlah anak
3 orang
Agama/suku
Protestan/Batak Toba
Warga negara
Bahasa
Pekerjaan
Alamat Rumah
Indonesia
:
Petani
:
DATA MEDIK
Dikirm Oleh
Diagnosa medik
: PSMBA ec. ULCER PEPTIKUM
Saat masuk
: PSMBA ec. ULCER PEPTIKUM
Saat Pengkajian : ULCER PEPTIKUM
KEADAAN UMUM
Pasien tampak sedang serta berbaring lemah, dapat duduk dan sedikit pucat
serta menggunakan KA-EN 3B.
RIWAYAT KESEHATAN
a. Keluhan Utama
Pasien mengatakan nyeri pada perut disertai mual,muntah darah, dialami
sejak 6 hari yang lalu dan BAB hitam, ada juga nyeri pada ulu hati dengan
skala nyeri 3-4. Biasanya, nyeri timbul pada malam hari dan sebelum makan
RIWAYAT KESEHATAN
a. Keluhan Utama
Pasien mengatakan nyeri pada perut disertai mual,muntah darah, dialami
sejak 6 hari yang lalu dan BAB hitam, ada juga nyeri pada ulu hati dengan
skala nyeri 3-4. Biasanya, nyeri timbul pada malam hari dan sebelum makan.
b. Riwayat Kesehatan sekarang
Pasien mengatakan nyeri pada ulu hati seperti terbakar, skala nyerinya 34, nyeri hilang timbul. Pasien juga mengeluh mual pada saat lapar dan ketika
merasakan nyeri dan muntah 2-3 x/ hari, volume kira-kira 100 cc
TANDA-TANDA VITAL
Pasien sadar penuh dengan GCS 15 (M=6, E=4, V=5) serta tidak mengalami
flapping tremor. Tekanan darah 100/60 mmhg dengan MAP = 73,3 mmhg
dengan perfusi darah ke ginjal memadai, dengan frekunsi 22 x/ menit dengan
irama teratur dan menggunakan pernafasan perut
DATA OBJEKTIF
Rambut tidak berketombek, tidak ada kutu, kepala tidak ada lesi dan
bejolan, kulit tidak berdaki, rongga mulut berbau, ada sisa makanan,
terdapat stomatitis.
NUTRISI DAN METABOLIK
1. DATA SUBJEKTIF
Keadaan sebelum sakit
Pasien mengatakan sebelum sakit waktu makan tidak teratur dan sering
menunda waktu untuk makan. Pasien menghabiskan 1 porsi makanan
berupa nasi putih, lauk pauk, dan jarang mengkonsumsi sayur dan suka
makan yang pedas. Pasien mengatakan minum air putih sebanyak 5 gelas
duralex kira-kira 250 cc.
Keadaan sejak sakit
Pasien mengatakan tidak selera makan. Pasien hanya menghabiskan porsi
dari diet lunak yang disediakan, dengan frekuensi 3 x sehari. Pasien
mengatakan minum air putih kira-kira 1200 cc.
2. Data Objektif
Abdomen
Bentuknya supel, auskultasi 19 x/ menit, nyeri pada bagian
epigastrik saat palpasi, tidak teraba massa, hidrasi kulit tidak
kering, nyeri tekan pada epigastric, perkusi pada 4 kuadran
timpani, tidak ada ascites, tidak ada peradangan.
POLA ELIMINASI
a. Data subjektif
Keadaan sebelum sakit
Pasien mengatakan BAB sekali sehari dengan konsistensi
lembek, berwarna kuning kecoklatan dan sedikit. BAK 4-5
kali sehari dengan volume kira-kira 1000-1500 cc, berwarna
kuning jernih.
b.
Data Objektif
observasi
Pasien tidak mengetahui tentang penyakitnya, namun pasien
mencoba menghilangkan nyeri dengan cara mengubah posisi
tidur dan menarik napas.
Pasien mampu mengenali dan merasakan nyeri yang diberikan
perawat
a. Data Subjektif
keadaan sebelum sakit
Pasien mengatakan kurang aktif ke gereja dan jarang
mengikuti kebaktian di lingkungannya
keadaan sejak sakit
Pasien mengatakan percaya kepada Tuhan bahwa Ia
mampu menyembuhkan penyakitnya
b. Data Observasi
Pasien memiliki kepercayaan protestan, pasien sering
berdoa sebelum makan dan sebelum tidur
ANALISA DATA
al
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Rencana
Keperawatan
Rencana Keperawatan
1.
Pelaksanaan
keperawatan
PELAKSANAAN KEPERAWATAN
25 06- 2015 oleh stefani
Melakukan timbang terima pasien dari shift malam ke shift pagi. Pasien
tampak sedang istirahat. Terpasang infus KA-EN 3B 20 tetes/menit
07.20 (dx 1) oleh erni
Menanyakan keluhan pasien. Pasien mengatakan nyeri pada ulu hati seperti
terbakar
07.25 (dx 1) oleh erni
Mengajarkan pasien melakukan teknik relaksasi dengan menarik napas dalam
untuk mengurangi nyeri
08.00 (dx 3) oleh stefani
Menyajikan sarapan pagi berupa diet lunak 1 porsi dan menganjurkan pasien
untuk makan
EVALUASI
KEPERAWATN
25 juni 2015
1.
S : klien mengatakan nyeri pada ulu hati seperti
terbakar
O : KU : komposmentis
Skala nyeri : 4
TD : 100/60 mmHg
A : masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi,pantau TTV,kolaborasi dengan
dokter dalam pemberian obat,pantau skala nyeri
2.
3.
1.
S : klien mengatakan nyeri pada ulu hati
masih ada
O : KU : komposmentis
Skala nyeri 4
TD : 100/60 mmHg
Infus terpasang asering 20 tts/i
A : masalah belum teratasi
P : lanjutkan pemberian obat resep dokter dan pantau
skala nyeri
26 juni 2015
13.00
1.
S : pasien mengatakan nyeri pada ulu
hati masih ada
O : KU : komposmentis
skala nyeri 3
TD : 100/60 mmHg
terpasang infus asering 20 tts/i
A : masalah belum sepenuhnya teratasi
P : lanjutkan intervensi
pantau TTV,lanjutkan pemberian obat
dan pantau skala nyeri
20.00
1. S : klien mengatakan nyeri ulu hati masih
ada
O : KU : komposmentis
skala nyeri 2
TD : 100/70 mmHg
A : masalah masih belum teratasi
P : lanjutkan intervensi,pantau TTV,
lanjutkan pemberian obat dan pantau skala nyeri
2. S : klien mengatakan mual masih ada
O : pasien sedang duduk di tempat
tidur
A : masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi,pantau frekuensi
muntah