Anda di halaman 1dari 4

Membangun Generasi Berkualitas dengan Makanan Beragam dan Bergizi

Seimbang
(oleh : Nimas Agustine Prata Sena)
Di era globalisasi yang serba canggih dan modern ini, telah banyak pergeseran
pola dalam kehidupan manusia. Salah satunya pola konsumsi. Kini, pola konsumsi
makanan masyarakat tidak lagi memperhitungkan kandungan gizi. Padahal pola
makan yang tidak bergizi seimbang hanya akan menghasilkan tubuh yang kurang
sehat dan kemampuan berpikir yang rendah. Untuk menciptakan bangsa yang maju
dibutuhkan masyarakat yang memiliki tingkat kesehatan, kecerdasan, dan
produktivitas kerja yang tinggi.
Salah satu indikator keberhasilan yang dapat dipakai untuk mengukur
keberhasilan suatu bangsa dalam membangun sumberdaya manusia adalah Indeks
Pembangunan Manusia (IPM) atau Human Development Index. Berdasarkan IPM
maka pembangunan sumber daya manusia Indonesia belum menunjukkan hasil yang
menggembirakan. Pada tahun 2003, IPM Indonesia menempati urutan ke 112 dari
174 negara (UNDP 2003 dalam Beban Ganda Masalah dan Implikasinya Terhadap
Kebijakan Pembangunan Kesehatan Nasional, 2005). Sedangkan pada tahun 2004,
IPM Indonesia menempati peringkat 111 dari 177 negara (UNDP 2004, dalam Beban
Ganda Masalah dan Implikasinya Terhadap Kebijakan Pembangunan Kesehatan
Nasional, 2005), yang merupakan peringkat lebih rendah dibandingkan peringkat
IPM negara-negara tetangga. Rendahnya IPM ini dipengaruhi oleh rendahnya status
gizi dan kesehatan penduduk Indonesia (Hananto, 2002).
Keberhasilan

pembangunan

suatu

bangsa

sangat

tergantung

kepada

keberhasilan bangsa itu sendiri dalam menyiapkan sumber daya manusia yang
berkualitas, sehat, cerdas, dan produktif. Betapapun kayanya sumber alam yang
tersedia bagi suatu bangsa tanpa adanya sumber daya manusia yang tangguh maka

sulit diharapkan untuk berhasil membangun bangsa itu sendiri. Karena itu, penting
diperhatikan kandungan gizi pada pola makan setiap orang.
Namun, menyadarkan masyarakat akan pentingnya gizi tidaklah semudah
membalikkan telapak tangan. Seharusnya, berbagai jenis penyakit degeneratif akibat
gizi lebih maupun penyakit akibat gizi kurang mampu menyadarkan masyarakat di
Indonesia. Karena itu, petugas kesehatan terutama petugas gizi dituntut untuk mampu
mengubah dan memperbaiki pola pikir masyarakat juga memberi berbagai
pengetahuan mengenai pentingnya makanan beragam dan gizi seimbang.
Jika masyarakat telah mendapatkan pengetahuan mengenai pentingnya
makanan beragam dan gizi seimbang, diharapkan hal tersebut dapat mengubah pola
pikir masyarakat untuk lebih memperhatikan betapa pentingnya hal tersebut. Dengan
begitu, pada akhirnya masyarakat akan memiliki pola makan yang sehat dengan gizi
seimbang.
Pola makan merupakan perilaku paling penting yang dapat mempengaruhi
keadaan gizi. Keadaan gizi yang baik dapat meningkatkan kesehatan individu dan
masyarakat. Pola makan yang baik adalah berpedoman pada Gizi Seimbang.
Makanan beragam dan bergizi seimbang merupakan berbagai jenis makanan yang
berbeda dengan zat gizi lengkap yang sesuai dengan asupan yang dibutuhkan tubuh.
Untuk menghasilkan generasi muda yang berkualitas, pemasukan beragam
makanan dengan gizi seimbang harus dilakukan sejak anak masih di kandungan ibu.
Hal ini harus terus dilanjutkan hingga anak berusia 2 tahun lebih. Pada 1.000 hari
pertama kehidupan anak, sangat penting untuk memperhatikan gizinya. Setelah
melewati 1.000 hari pertama, penting seorang ibu untuk memberikan rangsangan
guna mengoptimalkan pertumbuhan syaraf otaknya. Pun, setelah lahir dan melewati
usia 2 tahun, orang tua perlu menanamkan kesadaran dan pengetahuan akan
pentingnya gaya hidup sehat dan gizi seimbang pada anak-anak. Orang tua yang ingin
anaknya memiliki masa depan yang baik tentunya wajib memperhatikan hal ini.

Karena, hanya sekedar melarang tanpa penjelasan tidak akan pernah efektif karena
anak-anak memiliki rasa ingin tahu yang besar atau mereka akan balas dendam
dengan membeli dan mengkonsumsi makanan dengan gizi tidak seimbang
sebanyaknya disaat mereka dewasa.
Dan pada akhirnya, kita kembali melihat kepada diri kita sendiri sudahkah
kita melakukan pola hidup sehat dengan beragam makanan dan gizi seimbang? Jika
belum, marilah kita berusaha dan awali dari sekarang sehingga kita bisa menabung
untuk investasi kesehatan jangka panjang dan menjadi generasi yang berkualitas.

Daftar Pustaka
Hananto, W. Peningkatan Gizi Bayi, Anak, Ibu Hamil, Dan Menyusui Dengan Bahan
Makanan Lokal. Sagung Seto, Jakarta, 2002.

Anda mungkin juga menyukai