Anda di halaman 1dari 1

akang Peristiwa G-30-S/PKI

Skenario terjadinya peristiwa Gerakan 30 September dibuatdalam berbagai versi. Di antaranya adalah
Van der Plas Connec- tion. Van der Plas Connection
adalah jaringan riil yang canggih,hanya anggota-anggota inti tertentu yang sadar akan ke-beradaannya sebagai
anggota jaringan, lainnya adalah oknum-oknum oportunis tanpa sadar, sekedar sebagai alat saja. Ini adalahposting
yang sudah cukup lama, 16 Januari 1998, yang dikirim oleh
owner
-nya milisPada tanggal 1 Oktober 1965, terjadi gerakan militer yg mena-makan diri G30S, menculik dan
membunuh 7 orang Jenderal danseorang lolos Jend. Nasution karena keliru dengan Let. Tendean.Para Jenderal
tersebut adalah anggauta Tim Pengusut MBAD yangditugasi mengusut -kriminalitas terorganisasi- yang terjadi di
JawaTengah dalam penggal kedua tahun 50-an. Mereka adalah Mayjen.Soeprapto ketua Tim dan anggauta
Mayjen S. Parman, Majen.Harjono MT., Brigjen.Soetojo Siswomihardjo dan Brigjen Pandjaitandan yang diluar Tim,
Letjen A. Yani Menpangad. Drama berdarahsubuh tgl. 1 Oktober 1965 yang traumatik, membuka jaringan
megakonspirasi yang menelan korban rakyat besar sekali, komunismaupun non komunis dalam abad ini di
Indonesia karena adanyainteraksi konflik internal dengan kekuatan-kekuatan besar eksternal.Disusul kemudian
dengan pembentukan Dewan Revolusi yangdiketuai oleh Letkol Untung, dengan anggauta baik sipil maupunmiliter,
a.l. tokoh yang menonjol ialah Dr. Soebandrio, Waperdam I(Wakil Perdana Menteri), orang kedua sesudah Bung
Karno, May- jen Amir Mahmud, Pang Kodam Jaya, Brigjen Soepardjo, PanglimaKomando Tempur II Kalimantan
Barat. Apabila diikuti dengan cer-mat peristiwanya, ternyata yang mengeluarkan pernyataan mendu-kung Dewan
Revolusi secara spontan dan vokal waktu itu, hanyalahUtomo Ramelan, Walikota Solo, sedangkan dari CDB
(ComiteDaerah Besar) PKI tidak ada yang mengeluarkan pernyataan seperti
Pembantaian PKI: Analisis Sosial-Politik Konflik Horisontal di Aceh, 1965-196
7
62perti itu. Ini bukan peristiwa yang kebetulan, tetapi jelas ada mere-kayasa di balik semua itu.Para pelaku utama G30-S adalah, Letkol Untung, KomandanBatalion Pasukan Kawal Presiden Cakra Birawa, Kol. Latief, Ko-mandan
Brigade Infantri Kodam Jaya, Brigjen Soepardjo, PanglimaKomando Tempur II Kalbar dalam rangka Ganyang
Malaysia, SyamKamaruszaman, Kepala Biro Khusus CC PKI. Keempat pelakuutama tersebut berorientasi dan ada
hubungan jaringan denganPKI, sebagai suatu hasil binaan dan infiltrasi komunis kedalam AD.Dengan Jenderal
Suharto keempat pelaku utama tsb. juga mem-punyai hubungan erat sejak dulu .Latief bersama istri dan
seorang perwira lain dari Solo bersamaistri berkunjung kerumah kediaman Soeharto untuk
menyamarkanmaksud pertemuan yang sebenarnya, yaitu untuk membicarakanpenyingkiran para Jenderal
anggauta Tim Pengusut MBAD. Denganhadirnya para istri justru kelihatan jelas betapa eratnya hubunnganmereka
itu, sekaligus membantah pernyataan Soeharto, bahwaLatief datang ke Rumah Sakit itu akan membunuh diri
Soeharto.seharusnya dibalik, salah satu tanda jelas adanya konspirasi danrekayasa gerakan tersebut.Dalam
penggal kedua tahun 50-an, di Jawa Tengah berpusat diSemarang, terjadi kejahatan terorganisasi (
organized crime
) berupapenyelundupan besar-besaran, peng-gelapan barang-barang milikperusahaan negara, manipulasi dump
kendaraan bermotor milikDivisi Diponegoro dan pungutan liar atas barang-barang kebutuhanrakyat. (Pungli terkenal
tahun 70-an di Jawa Tengah sudah berjalan20 tahun lebih dulu).Para pelakunya terdiri dari oknum-oknum
militer dan sipil, teror-ganisasi baik seperti galibnya organisasi GANGSTER. Pelaksanautamanya a.l. adalah
Liem Siu Liong, Thee Kian Seng (Bob Hasan),Tik Liong (Sutikno - pedagang besi tua). Baru-baru ini bahkan
BobHasan dengan bangga berceritera di depan wartawan tentang haltersebut. Sedangkan biang dari kejahatan
terorganisasi tersebut

Anda mungkin juga menyukai