Anda di halaman 1dari 5

USULAN KARYA TULIS ILMIAH

MAHASISWA JURUSAN GIZI POLTEKKES KEMENKES PALEMBANG


TAHUN 2015/2016

Bidang kajian : (beri tanda )


.....Gizi Masyarakat
Gizi Klinik
Gizi Institusi
.Teknologi Pangan
Judul sementara :

Nama : THERESIA SRI GUSLIN


MARBUN
N I M : PO.71.31.1.13.035
Matakuliah yang belum lulus :
1.
2. ..
3.

ANALISIS FREKUENSI KONSUMSI BAHAN MAKANAN SUMBER OMEGA-3 DAN PROFIL


LIPID DARAH PASIEN RAWAT JALAN PENYAKIT JANTUNG KORONER

Latar belakang secara ringkas :


Penyakit jantung koroner adalah gangguan fungsi jantung akibat otot jantung
kekurangan darah karena adanya penyempitan pembuluh darah koroner. Secara klinis,
ditandai dengan nyeri dada atau terasa tidak nyaman di dada atau dada terasa tertekan berat
ketika sedang mendaki/kerja berat ataupun berjalan terburu-buru pada saat berjalan di jalan
datar atau berjalan jauh. Didefinisikan sebagai PJK jika pernah didiagnosis menderita PJK
(angina pektoris dan/atau infark miokard) oleh dokter atau belum pernah didiagnosis
menderita PJK tetapi pernah mengalami gejala/riwayat: nyeri di dalam dada/rasa tertekan
berat/tidak nyaman di dada dan nyeri/tidak nyaman di dada dirasakan di dada bagian
tengah/dada kiri depan/menjalar ke lengan kiri dan nyeri/tidak nyaman di dada dirasakan
ketika mendaki/naik tangga/berjalan tergesa-gesa dan nyeri/tidak nyaman di dada hilang
ketika menghentikan aktifitas/istirahat. Prevalensi jantung koroner berdasarkan wawancara
terdiagnosis dokter di Indonesia sebesar 0,5 persen, dan berdasarkan terdiagnosis dokter atau
gejala sebesar 1,5 persen (Riskesdas,2013).
Penyakit jantung koroner merupakan satu satunya penyebab kematian yang paling
sering dijumpai dan sering menjadi penyebab sekitar sepertiga dari semua kematian (Mann,
2012). Di seluruh dunia, PJK menyebabkan kurang lebih 74.000 kematian setiap tahun.
Artinya, rata-rata 200 orang setiap hari. Untuk Indonesia, saat ini penyakit jantung koroner
menempati posisi pertama sebagai penyebab kematian. Tingginya angka kematian di
Indonesia akibat penyakit jantung koroner (PJK) mencapai 26% dari seluruh jumlah kematian
akibat penyakit. Berdasarkan hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga Nasional (SKRTN),

dalam 10 tahun terakhir angka tersebut cenderung mengalami peningkatan (info-kes.com,


2013; Wibowo, 2014). Pada tahun 2005, angka kematian akibat penyakit kardiovaskular
mencapai 17,5 juta. Sekitar 7,6 juta diantaranya terjadi karena penyakit jantung koroner dan
5,7 juta karena stroke. Diperkirakan kematian global akibat penyakit kardiovaskular
mencapai sekitar 25 juta pada tahun 2020. Pada tahun 2020, penyakit kardiovaskular
diperkirakan menempati posisi yang lebih tinggi di atas penyakit menular sebagai penyebab
kecacatan terbesar di seluruh dunia (Probioterra.com, 2015).
PJK disebabkan banyak faktor diantaranya hipertensi dan dislipidemia (DAdamo,
2006). Penyakit jantung koroner terjadi karena adanya penyempitan pada pembuluh darah
koroner yang mengalami pengapuran akibat timbunan kolesterol pada dinding pembuluh
darah. Dinding pembuluh darah menjadi tidak lentur, kaku dan mengeras. Kondisi ini dapat
mengakibatkan terjadinya luka di bagian tertentu pada permukaan dinding pembuluh koroner.
Selanjutnya luka yang telah terobek pada dinding itu akan menahan elemenelemen
kolesterol tertentu yang telah ada mengambang melayanglayang dalam darah. Elemenelemen kolesterol yang tertahan pada pembuluh darah akan menumpuk dan mengakibatkan
pembuluh darah menyempit (Lubis, 2009).
Konsumsi tinggi lemak jenuh mengakibatkan hati memproduksi kolesterol LDL
dalam jumlah besar yang berhubungan dengan kejadian penyakit jantung dan meningkatkan
kadar kolesterol darah. Sedangkan asam lemak tak jenuh berperan penting dalam transpor
dan metabolisme lemak, fungsi imun, mempertahankan fungsi dan integritas membran sel
(Sartika, 2008). Asam lemak omega 3 adalah asam lemak tidak jenuh ganda yang mempunyai
ikatan rangkap banyak , ikatan rangkap pertama terletak pada atom karbon ketiga dari gugus
metil omega, ikatan rangkap berikutnya terletak pada nomor atom karbon ketiga dari ikatan
rangkap seblumnya. Gugus metilomega adalah gugus terakhir dari rantai asam lemak (Diana,
2012). Asam lemak omega-3 dapat membersihkan plasma dari lipoprotein kilomikron dan
dari VLDL (Very Low Density Lipoprotein), serta menurunkan produksi trigliserida dan
apolipoprotein (beta) di dalam hati (Almatsier, 2004). Asam lemak omega-3 dapat
menurunkan kadar lipida (kolesterol) dalam darah,

yaitu dengan jalan menghambat

pembentukan protein dan trigliserida dalam VLDL sehinggga VLDL/LDL dan kolesterol
serum darah menjadi rendah pula (Sukarsa, 2004). Omega-3 menurunkan kadar trigliserida
darah melalui 3 mekanisme yaitu menghambat sintesa triasilgliserol, merangsang oksidasi
asam lemak dan sebagai perantara klirens lipoprotein lipase (LPL). Secara langsung, omega-3
menghambat enzim diacilgliserol transferase (DGAT) dan atau enzim phospatidic acid

phosphohydrolase (PAP) sehingga menurunkan produksi TG dan menurunkan sekresi VLDL.


Omega-3 menurunkan ketersediaan asam lemak untuk sintesa TG sehingga menurunkan
kadar plasma TG. Omega- 3 meningkatkan aktifitas lipolisis plasma dan tingkat klirens TG.
Partikel VLDL yang kaya akan omega-3 lebih rentan terhadap konversi menjadi LDL oleh
lipase (Jacobson, 2008).
Penelitian observasional yang melibatkan lebih dari 80.000 wanita yang diikuti
selama 16 tahun, menunjukkan adanya hubungan antara konsumsi ikan dan omega 3 dengan
risiko penyakit jantung koroner. Wanita yang mengkonsumsi ikan sekali seminggu memiliki
risiko terkena penyakit jantung koroner 29% lebih rendah dibanding wanita yang
mengkonsumsi ikan <1 kali perbulan. Penurunan risiko semakin terlihat pada wanita yang
mengkonsumsi ikan lebih dari 5 kali dalam seminggu. Risiko penyakit jantung koroner turun
sebesar 34%. Bahkan, risiko kematian mendadak akibat penyakit jantung turun sebesar 45%.
Penelitian lain yang melibatkan lebih dari 20ribu laki-laki sehat yang diikuti selama
11 tahun juga memperlihatkan adanya manfaat konsumsi ikan. Laki-laki yang mengkonsumsi
minimal 1 porsi ikan setiap minggunya memiliki risiko 50% lebih rendah untuk mengalami
kematian mendadak akibat penyakit jantung dibanding mereka yang mengkonsumsi ikan
kurang dari 1 porsi perbulan.
Studi literature yang dilakukan oleh Fivi Melva Diana pada tahun 2012
menyimpulkan bahwa kekurangan konsumsi omega-3 menyebabkan terjadinya CVD pada
orang dewasa. Dengan demikian peneliti ingin mengetahui gambaran frekuensi konsumsi
bahan makanan sumber omega 3 dan profil lipid darah pasien rawat jalan penyakit jantung
koroner di RSUP Dr. Moh Hoesin Palembang.
Tujuan Penelitian :
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran frekuensi konsumsi bahan
makanan sumber omega 3 dan profil lipid darah pasien rawat jalan penyakit jantung koroner
di RSUP Dr. Moh Hoesin Palembang.
Manfaat hasil :
1. Bagi Peneliti
Penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman yang berharga serta
menerapkan ilmu yang selama ini didapat diperkuliahan.
2. Bagi Pendidikan

Sebagai bahan masukan bagi Poltekkes Kemenkes Jurusan Gizi Depkes Palembang
dalam melengkapi referensi atau perpustakaan bidang Gizi Klinik
3. Bagi Institusi Terkait
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu bahan masukan, sehingga dapat
menjadi nilai tambah dalam penatalaksanaan diet bagi institusi terkait sebagai usaha
peningkatan mutu pelayanan.
Kepustakaan yang pernah dibaca:
1. . Albert CM, Hennekens CH, ODonnell CJ, et al. Fish consumption and risk of

sudden cardiac death. JAMA. 1998;279:2328.


2. Almatsier, sunita. 2008. Penuntun Diet. PT Gramedia Pustaka Utama: Jakarta
3. Almatsier, Sunita. 2004. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. PT Gramedia Pustaka Utama:

Jakarta
4. DAdamo, Peter J. 2006. Diet Sehat Golongan Darah untuk mencegah dan mengobati

penyakit jantung & kardiovaskular. Bhuana Ilmu Populer: Jakarta


5. Diana, Fivi Melfa. 2012. Omega 3: http://download.portalgaruda.org/article.php?

article=284264&val=7056&title=OMEGA%203
6. http://probioterra.com/artikelberita/artikel-bioterra/66-pembunuh-nomor-1-stroke-a-

jantung-koroner.html
7. Hu FB, Bronner L, Willett WC, et al. Fish and omega-3 fatty acid intake and risk of

coronary heart disease in women. JAMA. 2002;287:18151821


8. Jacobson TA (2008). Role of n-3 fatty acids in the treatment of

hypertrigliceridemia and cardiovascular disease. American Journal of


Clinical

Nutrition,

87:1981S-90S.

www.ajcn.org.

Diakses

13

November 2009
9. Lubis, Zulhaida. 2009. Hidup Sehat dengan Makanan Kaya Serat. IPB Press: Bogor
10. Mann, Jim dan Chrisholm, Alexandra. 2012. Buku Ajar Ilmu Gizi. Penerbit Buku

Kedokteran EGD: Jakarta

11. Riskesdas.

2013

:http://www.depkes.go.id/resources/download/general/Hasil

%20Riskesdas%202013.pdf
12. Sartika, Dewi RA. 2008. Pengaruh Asam Lemak Jenuh, Tidak Jenuh dan Asam

Lemak

Trans

terhadap

Kesehatan:

http://jurnalkesmas.ui.ac.id/index.php/kesmas/article/viewFile/258/258
13. Sukarsa, Dadi R. 2004. Studi Aktivitas Asam Lemak Omega-3 Ikan Laut Pada Mencit

Sebagai

Model

Hewan

Percobaan:

http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/29542/DadiRSukarsa_StudiAk
tivitasAsamLemak_2004_No1_68-79.pdf
Pernah melakukan konsultasi dengan : (bukan berarti menjadi pembimbing)
1.

___________________

2.

___________________

Rekomendasi pengelola KTI :


DITERIMA

TIDAK DITERIMA .

Anda mungkin juga menyukai