Anda di halaman 1dari 29

Kelom pok

12

MODUL 1
Skenario 2

Banyak Kencing dan


Banyak Minum

SUB MODUL 1

Tutor : dr. Athariq

Laili Hasanah
2011730052
Lalibah Antartika
2011730053
Lulu Dhiyaanty K
2011730055
M. Ilham Rafiudin
2011730056
M. Bayu Aji M
2011730057
M. Iman Ananda
2011730058
M. Dicky Ardiana
2011730059
M. Imam Mustapid
2011730060
M. Irfani Affan
2011730061
Maimunah rahma
2011730062

Skenario 2
Seorang perempuan berusia 40 tahun
datang ke poliklinik RS dengan keluhan
gatal di sekitar lipatan paha dan anus sejak
1 bulan yang lalu. Selain itu pasien juga
mengaku sudah berusaha untuk
menurunkan berat badan tapi gagal karena
pasien tidak tahan lapar. Kedua tungkai
sering terasa baal terutama ketika duduk.
Sebagai guru, pasien jarang makan di
rumah dan sering makan di luar. Pada
pemeriksaan antropometri didapatkan
berat badan 70 kg, tinggi badan 158 cm,

Kata Sulit

o Baal
o Antropometri

Kata Kunci

Perempuan, 40 thn
Gatal disekitar lipatan paha
dan anus 1 bulan yang lalu
Berusaha menurunkan berat
badan tapi gagal
Tidak tahan lapar
Tungkai sering terasa baal
terutama pada saat duduk
Jarang makan di rumah
Pemeriksaan antropometri
obesitas 1
Tekanan darah 120/80 mmHg

Pertanyaan
1. Sebutkan penyakit-penyakit yang memberikan gejala banyak

kencing dan banyak minum sesuai skenario?


2. Mengapa pasien mengeluh gatal pada lipatan paha dan anus?
3. Mengapa pasien merasa tidak tahan lapar?
4. Bagaimana mekanime baal pada kedua tungkai dan sering
terasa pada saat duduk?
5. Apa hormon yang berperan pada gejala di skenario? (jelaskan)
6. Bagaimana struktur histologi organ dengan gejala di skenario?
7. Apa definisi, etiologi, epidemiologi dari DD?
8. Bagaimana patofisiologi, gejala klinis dari DD?
9. Bagaimana komplikasi, cara mendiagnosis dari DD?
10.Bagaimana penatalaksanaan, upaya pencegahan dari DD?

A n alisa
M dasal
ah
Tan
a d an g
ejala
Pasien
d atan g

P erem p u
an u m u r
40 tah u n

G atal d i
lip atan
p ah a d an
an u s,
tu n g kai
b aal saat
duduk

B ag aim an a b isa
tim b u l g ejala in i?

Tid ak tah an
lap ar
O b esitas
S erin g
ken cin g ,

M elah irkan b ayi > 4,5 kg


P em eriksaan lab
G lu kosa : p u asa = 140
sew aktu = 202

P em eriksaan
P en u n jan g ,
A n am n esis
Tam b ah an

Penyakit dengan keluhan


sam a pada skenario
Gatal

Perkemba
ng-biakan
jamur

Lemba
b
Timbul
Lipata
n

Obe
s

GATA
L

Tidak tahan lapar


Diabetes

M engapa m erasa baal

H orm on yang berpengaruh

H ipofi
sis

Histologi

H ipofi
sis

Adrenal(Suprarenal)

Pulau Langerhans

Tiroid &
Paratiroid

D iferensialD iagnosis
Diabetes Mellitus

Etiologi
Diabetes Mellitus

Epidem iologi
Diabetes Mellitus

Patofi
siologiD iabetes M elitus
Tipe 1

Patofi
siologiD iabetes M elitus
Ti
pe 2
Pola hidup buruk

Patofi
siologiSindrom a
M etabolik

G ejala Klinis
Diabetes Mellitus

KO M PLIKASID IABETES
M ELITU S

Komplikasi akut dapat berupa :


1. Hipoglikemia yaitu menurunnya kadar gula darah < 60 mg/dl
2. Keto Asidosis Diabetika (KAD) yaitu DM dengan asidosis metabolic dan
hiperketogenesis
3. Koma Lakto Asidosis yaitu penurunan kesadaran hipoksia yang ditimbulkan
oleh hiperlaktatemia.
4. Koma Hiperosmolar Non Ketotik, gejala sama dengan no 2 dan 3 hanya saja
tidak ada hiperketogenesis dan hiperlaktatemia.
Komplikasi kronis :
Biasanya terjadi pada penderita DM yang tidak terkontrol dalam jangka waktu
kurang lebih 5 tahun. Dapat dibagi berdasarkan pembuluh darah serta persarafan
yang kena atau berdasakan organ. Pembagian secara sederhana sebagai berikut :
1. Makroangiopati, mengenai pembuluh darah besar (pembuluh darah yang
dapat dilihat secara mikroskopis) antara lain pembuluh darah jantung / Penyakit
Jantung Koroner, pembuluh darah otak /stroke, dan pembuluh darah tepi /
Peripheral Artery Disease.
2. Mikroangiopati, mengenai pembuluh darah mikroskopis antara lain retinopati
diabetika (mengenai retina mata) dan nefropati diabetika (mengenai ginjal).
3. Neuropati, mengenai saraf tepi. Penderita bisa mengeluh rasa pada
kaki/tangan berkurang atau tebal pada kaki atau kaki terasa terbakar/bergetar

Selain di atas, komplikasi kronis DM dapat dibagi berdasarkan organ yang terkena
yaitu:
1. Kulit : Furunkel, karbunkel, gatal, shinspot (dermopati diabetik: bercak hitam di
kulit daerah tulang kering), necrobiosis lipoidica diabeticorum (luka oval, kronik, tepi
keputihan), selulitis ganggren,
2. Kepala/otak : stroke, dengan segala deficit neurologinya
3. Mata :Lensa cembung sewaktu hiperglikemia (myopia-reversibel,katarax
irreversible), Glaukoma, perdarahan corpus vitreus, Retinopati DM (non proliperative,
makulopati, proliferatif), N 2,3,6 (neuritis optika) & nerve centralis lain
4. Hidung : penciuman menurun
5. Mulut :mulut kering, ludah kental = verostamia diabetic, Lidah (tebal, rugae,
gangguan rasa), ginggiva (edematus, merah tua, gingivitis, atropi), periodontium
(makroangiopati periodontitis), gigi (caries dentis)
6. Jantung : Penyakit Jantung Koroner, Silent infarction 40% kr neuropati otonomik,
kardiomiopati diabetika (Penyakit Jantung Diabetika)
7. Paru : mudah terjangkit Tuberculosis (TB) paru dengan berbagai komplikasinya.
8. Saluran Cerna : gastrointestinal (neuropati esofagus, gastroparese diabetikum
(gastroparese diabeticum), gastroatropi, diare diabetic)
9. Ginjal dan saluran kencing : neuropati diabetik, sindroma kiemmelstiel Wilson,
pielonefritis, necrotizing pappilitis,Diabetic Neurogenic Vesical Disfunction,infeksi
saluran kencing, disfungsi ereksi/ impotensi, vulvitis.
10. Saraf : Perifer: parestesia, anestesia, gloves neuropati, stocking, neuropati,
kramp
11. Sendi : poliarthritis
12. Kaki diabetika (diabetic foot), merupakan kombinasi makroangiopati,

KO M PLIKASISIN D RO M
M ETABO LIK
Penyakit CVS, meliputi;

Aterosklerosis, penyakit jantung


koroner, gagal jantung,
Obesitas sentral
Hipertensi
Resistensi insulin
Dislipidemia

ALU R D IAG N O STIK


ANAMNESIS DARI DM

GEH : Gangguan selera makan, nafsu makan , BB , cepat


lapar, mual dan muntah
Respirasi : sesak nafas
CVS : hipertensi (di atas 140 mmhg)
Uro : banyak kencing, sakit saat berkemih
Saraf : baal pada ekst
Mata : pandangan buram, mata perih
Kulit : gatal selangkangan, luka sulit sembuh
Obgin : BBL 4000gr
Gineko : keputihan
Muskulo : kelemahan pd otot, disfungsi ereksi
Pemfis dari DM

Alur diagnostik sindrom


m etabolik
WHO 1999 melakukan tata cara
diagnostik
sindrom
metabolik
yangmemberi persyaratan harus
ada komponen resistensi insulin
atau hiperinsulinemiayang ditandai
dengan kadar glukosa darah puasa
>
110
mg/dl
ditambah
dengankomponen lain. Berikut tabel
kriteria diagnosis sindrom metabolik
menurut WHO(1999)
berikut adalah kriteria sindrom
metabolik menurut WHO (1999)

Hiperinsulinemia
110 mg/dl (GDP)
Tekanan darah
>160/90

Trigliserida
150 g/dl
HDL
Pria
Wanita
<35 mg/dl
<39 mg/dl
Obesitas abdominal (Lingkar

pinggang)
Pria
Wanita
>0,90
>0,85
Mikroalbuminuria
>30 mg/gr

Diabetes Melitus
tipe 2

Diabetes Melitus
tipe 1

Sindrom
metabolik

Penatalak
sanaan

Meningkatkan
jumlah insulin :
Sulfonilurea.
Meningkatkan
sensitivitas
insulin : Biguanid /
metformin.
Mempengaruhi
penyerapan
makanan :
Acarbose.

Terapi Gizi
Olahraga
memerlukan
insulin eksogen

Sibutramin
orlistat
Biguanid
(metformin)
ACE Inhibitor

Pencegah
an

Melakukan
penyuluhan
tentang
gizi,olahraga,
perawatan
diabetes selama
sakit dan obatqbat untuk
menurunkan kadar

Mengatur pola
makan sehat
Berolahraga secara
teratur
Berhenti merokok
dan mengurangi
konsumsi alkohol
Menurunkan BB
Menghindari stres

Perubahan gaya
Hidup
Tingkatkan
aktivitas Fisik
Mengurangi
asupan kalori
Melakukan diet

Referensi
Guyton, Arthur C. Hall, John E.
2007.Buku Ajar Fisiologi Kedokteran
Edisi 11. Jakarta:EGC.
Sherwood Laurale . Fisiologi Manusia .
Edisi 2. EGC Jakarta : 2001
Aru w Sudoyo. Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam Jilid III edisi V. Interna
Publishing. Jakarta. 2009

Anda mungkin juga menyukai