Maimunah Rahmawati
Pembimbing: dr. Asep Tajul Mutaqin, Sp.B
PENGANTAR
PENGANTAR
TUJUAN
Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk
membandingkan hasil perbaikan hernia dengan
metode Coskun dan metode Lichtenstein
mengenai efektivitas dari tindak lanjut.
METODE
Desain Penelitian
: Studi retrospektive
: Semua pasien dengan hernia inguinal
.Lokasi dan waktu
yang
menjalani perbaikan hernia dari
database
rumah sakit dan kelembagaan, serta
di klinik
kami antara Januari 1999 dan Maret
2010.
Analisis
data
: - Menggunakan NCSS (Number
Cruncher
Statistical System) 2007 & PASS
2008
Statistical Software (Kaysville, UT,
USA).
- Statistik deskriptif (mean, standar deviasi)
dan perbandingan kuantitatif dilakukan
dengan
menggunakan Student t-test.
- Tes Chi-square dan Fischer untuk
membandingkan data yang diamati. P-nilai
di bawah
0,05 dianggap signifikan.
METODE
Pengumpulan pasien dilakukan dengan
menghubungi pasien melalui telepon dan
diundang untuk dilakukan pemeriksaan fisik
(oleh seorang ahli bedah) dan mencatat tandatanda kekambuhan.
Pasien juga ditanyakan keberadaan nyeri pada
daerah operasi.
Pasien yang menolak untuk datang ke rumah
sakit menjadi sasaran kuesioner telepon untuk
memeriksa tanda-tanda kekambuhan atau
komplikasi terlambat.
METODE
HASIL
DISKUSI
Perbaikan hernia inguinalis adalah salah satu operasi yang paling sering
dilakukan bedah dan biasanya dianggap sebagai prosedur minor oleh
banyak ahli bedah.
Hernia groin terdiri sekitar 80% dari semua hernia abdominal dan memiliki
prevalensi 5% -10% di antara penduduk, tidak ada konsensus mengenai
metode perbaikan yang paling tepat.
Kriteria utama untuk hasil operasi hernia groin adalah tingkat
kekambuhan.
Seluruh hernia groin berasal dari lubang myopectineal yang terletak di
dinding perut bagian bawah.
Karena tidak terdapat lapisan rektus posterior bawah garis arkuata, lubang
ini dilapisi hanya oleh fasia transversalis bawah garis arkuata. Hernia
muncul melalui lubang myopectineal karena gangguan fasia transversalis.
Akibatnya, semua metode perbaikan hernia bertujuan untuk melapisi dan
memperkuat daerah ini.
Diantara metode yang ada, metode Bassini merupakan prosedur yang
mudah dan banyak digunakan secara umum. Namun, tingkat kekambuhan
tinggi menyebabkan dokter mencari metode perbaikan baru.
KESIMPULAN