(Buergers Disease)
Yessy Paramita
Pembimbing : dr. Asep Sp.B
Identitas
Nama
Jenis kelamin
: Ny NH
: Perempuan
Umur
: 35 tahun
Agama
: Islam
Alamat
: Cicurug
Pekerjaan
Medrec
: 7305xx
Anamnesis
Keluhan utama : Kesemutan dan baal pada kaki kanan, 1 minggu SMRS
Riwayat penyakit sekarang :
Os mengaku 1 minggu SMRS merasakan kesemutan dan baal pada kaki kanan. Os
mengaku 4 bulan SMRS terdapat luka pada pinggir jari kelingking os, luka tampak
bolong dan disertai nanah. Saat itu os sudah merasakan dingin, kesemutan dan baal
yang hilang timbul pada kaki. Yang dirasakan memberat saat os sedang berjalan.
2 bulan SMRS kuku jari manis kaki kanan tiba-tiba lepas dan luka,
mengguntingnya. Tiba-tiba jari berubah menjadi hitam, nyeri dan panas.
lalu os
1 bulan SMRS os mengaku sulit tidur karena nyeri dirasa memberat dan membuat
os sakit kepala setiap kali nyeri dirasakan.
2 minggu SMRS os mengaku jari tengah kaki kanan terasa panas dan os
memberikan obat tetes yang os beli ditetangganya, jari berubah menjadi gatal, hitam
dan mengecil setelah diberikan obat tersebut.
1 minggu SMRS os mengaku bengkak pada kaki kanan yang membuat os tidak bisa
berjalan, terasa nyeri, kesemutan dan baal pada kaki kanan yang terus menerus
dirasakan.
Demam (-), batuk (-), mual (-), muntah (-), nyeri perut (-), BAB dan BAK tidak ada
keluhan, nafsu makan baik.
Riwayat Pengobatan.
Riwayat Psikososial
Os sempat bekerja di pabrik bahan kimia selama 3 tahun, dan
sudah berhenti 7 bulan terakhir. Dilingkungan tempat os bekerja
saat itu banyak teman sekitar yang merokok.
Os tinggal dilingkungan sekitar yang merokok termasuk ayah dan
suami os.
Riwayat Alergi
Pasien menyangkal memiliki alergi obat, makanan
ataupun cuaca.
Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum
Tanda vital:
Nadi
: 116 x/menit
Respirasi
: 20 x/menit
Suhu
: 36,5 oC
Status Generalis
Kepala
: Normochepale
Mata
Mulut
: Mukosa bibir kering, stomatitis (-),
faring hiperemis (-), hipersalivasi (-)
Leher
: Dilatasi vena-vena leher (-), pembesaran
KGB leher (-)
Thoraks
Paru
Inspeksi: Bagian dada tertinggal(-), retraksi (-)
Abdomen
Inspeksi
: Supel, distensi (-)
Auskultasi : BU (+) normal
Palpasi
: NT epigastrium (+)
hepatomegali (-),
splenomegali
(-)
Perkusi
: Timpani keempat kuadran
STATUS LOKALIS
Inspeksi
- Parestesia (+)
Hematologi
12 feb 2016
Hematologi Rutin
Hasil
Nilai normal
Satuan
Hemoglobin
9.1
12 16
g/dL
Hematokrit
27
37 47
4.2 5.4
10^6/L
Eritrosit
4.22
Leukosit
9.6
4.8 10.8
10^3/L
Trombosit
542
150 450
10^3/L
MCV
63.9
80 94
fL
MCH
21.6
27 31
Pg
MCHC
33.7
33 37
RDW-SD
43.5
37 54
fL
PDW
15.3
9-14
fL
MPV
8 12
fL
Differential
Hasil
Nilai normal
Satuan
26-36
0-11
40-70
LYM %
16.9
MXD %
3.8
NEU %
78.1
EOS %
0.6
1-3
BAS %
0.6
<1
Absolut
LYM#
1.61
1.00-1.43
10^3/L
MXD#
0.37
0-1.2
10^3/L
NEU#
7.48
1.8-7.6
10^3/L
EOS#
0.06
0.02-0.50
10^3/L
BAS#
0.06
0.00-0.10
10^3/L
KIMIA KLINIK
Hasil
GDS
88
Nilai normal
Satuan
<180
mg/dL
135-148
mEq/L
ELEKTROLIT
Na
139.4
3.34
3.50-5.30
mEq/L
Ca Ion
1.14
1.15-1.29
mmol/L
Resume
Perempuan, 34 tahun. Sejak 4 bulan SMRS mengeluh terdapat luka di
pinggir jari kelingking yang disertai nanah. Saat itu os sudah merasakan
dingin, kesemutan dan baal yang hilang timbul pada kaki. Yang
dirasakan memberat saat os sedang berjalan. 2 bulan SMRS kuku jari
manis kaki kanan tiba-tiba lepas dan luka, lalu os mengguntingnya.
Tiba-tiba jari berubah menjadi hitam, nyeri dan panas. 1 bulan SMRS
os mengaku sulit tidur karena nyeri dirasa memberat dan membuat os
sakit kepala setiap kali nyeri dirasakan. 2 minggu SMRS os mengaku
jari tengah kaki kanan terasa panas dan os memberikan obat tetes yang
os beli ditetangganya, jari berubah menjadi gatal, hitam dan mengecil
setelah diberikan obat tersebut. 1 minggu SMRS os mengaku bengkak
pada kaki kanan yang membuat os tidak bisa berjalan, terasa nyeri,
kesemutan dan baal pada kaki kanan yang terus menerus dirasakan.
Tekanan darah : 200/120 mmHg. Nadi : 116 x/menit. Respirasi : 20
x/menit. Suhu : 36,5 oC
Tidak ada riwayat trauma pada kaki dan riwayat DM pada os.
Tidak ada anggota keluarga yg memiliki penyakit yang sama
dengan os.
Pernah menggunakan obat untuk kaki os, tanpa resep dokter.
Os tinggal dilingkungan yang merokok.
a/r digiti II V pedis dextra : Gangren (+). Atrofi (+). Ulkus (+).
Udem (+). Parestesia (+). Akral dingin (+).
Diagnosis
Diagnosis Banding
Buerger Disease
Tromboflebitis Superfisial
Penyakit Raynaud
Diagnosis Kerja
Susp Buerger Disease
Rencana Tindakan :
USG Doppler, Arteriografi.
Terapi Bedah
1.
Revaskularisasi Arteri
2. Simpatektomi
3. Amputasi
Prognosis
Quo ad vitam
: bonam
Terapi Bedah
1.
Revaskularisasi Arteri
2. Simpatektomi
3. Amputasi
Prognosis
Quo ad vitam
: bonam
TINJAUAN PUSTAKA
Thromboangitis
Obliterans
Anatomi
Pembuluh darah terdiri atas 3 jenis: arteri, vena, dan kapiler.
1.Arteri
Arteri membawa darah dari jantung dan disebarkan ke berbagai jaringan tubuh melalui cabangcabangnya. Arteri yang terkecil, diameternya kurang dari 0,1 mm, dinamakanarteriol. Persatuan
cabang-cabang arteri dinamakan anastomosis. Pada arteri tidak terdapat katup.
End arteri anatomik merupakan pembuluh darah yang cabang-cabang terminalnya tidak mengadakan
anastomosis dengan cabang-cabang arteri yang memperdarahi daerah yang berdekatan. End arteri
fungsional adalah pembuluh darah yang cabang-cabang terminalnya mengadakan anastomosis dengan
cabang-cabang terminal arteri yang berdekatan, tetapi besarnya anastomosis tidak cukup untuk
mempertahankan jaringan tetap hidup bila salah satu arteri tersumbat.
2.Vena
Vena adalah pembuluh darah yang mengalirkan darah kembali ke jantung; banyak vena mempunyai
katup. Vena yang terkecil dinamakan venula. Vena yang lebih kecil atau cabang-cabangnya, bersatu
membentuk vena yang lebih besar, yang seringkali bersatu satu sama lain membentukpleksusvena.
Arteri profunda tipe sedang sering diikuti oleh dua vena masing-masing pada sisi-sisinya, dan
dinamakanvenae cominantes.
3.Kapiler
Kapiler adalah pembuluh mikroskopik yang membentuk jalinan yang menghubungkan arteriol dengan
venula. Pada beberapa daerah tubuh, terutama pada ujung-ujung jari dan ibu jari, terdapat hubungan
langsung antara arteri dan vena tanpa diperantai kapiler. Tempat hubungan seperti ini
dinamakananastomosis arteriovenosa.
Histologi
Definisi
Penyakit Buerger merupakan penyakit pembuluh
darah
nonaterosklerotik
fenomena
oklusi
segmental
pembuluh
pembuluh
darah
darah,
arteri
inflamasi
dan
vena
Epidemiologi
Wanita 5%.
Etiologi
Penyebabnya tidak jelas, tetapi biasanya tidak ada faktor familial serta
tidak ada hubungannya dengan penyakit Diabetes Mellitus
Faktor genetik
PATOGENESIS
Pasien dengan penyakit ini memperlihatkan hipersensitivitas
pada injeksi intradermal ekstrak tembakau, mengalami
peningkatan sel yang sangat sensitive pada kolagen tipe I dan III,
meningkatkan serum titer anti endothelial antibody sel , dan
merusak endothel terikat vasorelaksasi pembuluh darah perifer.
Meningkatkan prevalensi dari HLA-A9, HLA-A54, dan HLA-B5 yang
dipantau pada pasien ini, yang diduga secara genetic memiliki
penyakit ini.
PATOGENESIS
Akibat iskemia pembuluh darah (terutama ekstremitas inferior),
akan terjadi perubahan patologis :
Gambaran klinis
Claudicasio
Ulser kaki yang tidak kunjung sembuh
Nyeri saat istirahat dan malam hari.
Gangrene
40% kasus memiliki riwayat Phlebitis pada tungkai/ kaki.
Onsetnya gradual, kebanyakan kelainan di distal bena dari tugkai
atas / bawah dan bertahap, disertai adanya gangrene distal.
Nyeri menetap, Nyeri makin bertambah dan meningkat saat
istirahat.
Trombopleibitis
superficial jempol kaki
Diagnosis
1.Adanya tanda insufisiensi arteri
2.Umumnya pria dewasa muda
3.Perokok berat
4.Adanya gangren yang sukar sembuh
5.Riwayat tromboflebitis yang berpindah
6.Tidak ada tanda arterosklerosis di tempat lain
7.Yang terkena biasanya ekstremitas bawah
8.Diagnosis pasti dengan patologi anatomi
Upper extremity
Raynauld
Angiography; biopsy
Negative points
Age at onset
Sex, smoking
Location
Absent pulses
Number of Points
Probability of Diagnosis
0-1
Diagnostic excluded
2-3
4-5
6-more
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan radiologi
Angiografi /arteriografiaoklusi non atherosklerotik segmental
pada pembuluh darah kecil dan menengah (digital, palmar,
plantar, tibial, peroneal, radial, dan ulnar) dengan pembentukan
pembuluh darah collateral di area sekitar oklusi dinamakan
cockskrew collateral.
Diagnosis banding
Penatalaksanaan
Non-medikamentosa :
Berhenti merokok
Menghindari dingin, obat-obatan yang dapat membuat vasokonstriksi,
Menghindari panas dan bahan-bahan kimia lain.
Menggunakan pelindung kaki
Medikamentosa :
Analog prostasiklin: iloprost
Antikoagulan
OAINS
Pembedahan :
Prognosis
Pada pasien yang berhenti merokok, 94% pasien tidak perlu mengalami
amputasi; apalagi pada pasien yang berhenti merokok sebelum terjadi
gangrene, angka kejadian amputasi mendekati 0%.
Hal ini tentunya sangat berbeda sekali dengan pasien yang tetap
merokok, sekitar 43% dari mereka berpeluang harus diamputasi selama
periode waktu 7 sampai 8 tahun kemudian, bahkan pada mereka harus
dilakukan multiple amputasi.
Referensi
Eric J Hanly, MD, Resident, Department of Surgery, The Johns Hopkins
University School of Medicine; Fellow, Department of Surgery, The
Johns Hopkins University School of Medicine. Buerger Disease
(Thromboangiitis
Obliterans).
http://emedicine.medscape.com/article/460027-media.
Schwartzs. Principle of surgery. eighth edition. United States of
America. Mc Graw Hill, 2005; 792-793.
Beers, Mark H., dkk. The Merck Manual of Diagnosis and Therapy. ed.
XVIII. New Jersey: Merck Research Laboratories. 2006.
Sabiston. Textbook of Surgery, The Biological Basis of Modern Surgical
Practice. 18 edition. Philadelphia. Saunders Elsevier, 2008; 1944.