PRIORITAS MASALAH
Berdasarkan rumusan masalah yang telah kami temukan, maka kami
rumuskan prioritas masalah di Puskesmas Tanggulangin Kabupaten Sidoarjo
dengan menggunakan metode MCUA sebagai berikut :
Tabel. 25 Prioritas Masalah Di Puskesmas Tanggulangin Bulan JanuariOktober 2015 Menggunakan Metode MCUA
Pengaruh
No.
Kriteria
terhadap
Pengaruh
derajat
terhadap
kesehatan
program
Kemampuan
Biaya
masyarakat
rendah
Waktu yang
diperlukan
Jumlah
singkat
masyarakat
Masalah
Tatanan tempat
kerja dikaji
(institusi
pendidikan
klasifikasi IV)
(28,4%)
Tempat Tempat
Umum/TTU
dikaji (institusi
pendidikan
klasifikasi IV)
(16%)
Bina UKK
( Madya, PURI )
(33%)
Jumlah
desa/kelurahan
yang sudah ODF
(Open Defecation
Free) (0%)
Pelayanan
Maternal
Risti/komplikasi
yang ditangani
(39%)
Pelayanan
Neonatal
Bobot
30
25
20
15
10
90
75
40
30
20
100
S
255
BxS
S
BxS
S
BxS
200
60
75
40
15
10
60
50
40
30
20
120
75
60
15
10
BxS
200
280 (II)
B
BxS
220
90
50
40
30
10
75
200
Risti/Komplikasi
yang ditangani
(16,2%)
BxS
Pelayanan
kesehatan anak
Balita paripurna
(38,1%)
Program
Penemuan suspect
penderita TB
(32%)
Program cakupan
penemuan
penderita
pneumonia balita
(34,9%)
10
11
12
13
14
Imunisasi TT 5
pada WUS (15
45 th) (2,0%)
Imunisasi TT2
plus bumil (33%)
Penanganan kasus
kesehatan jiwa,
melalui rujukan
ke RS/spesialis
(26,3%)
Deteksi dini dan
penanganan kasus
jiwa (gangguan
perilaku,
gangguan jiwa,
gangguan
psikosomatik,
masalah NAPZA,
dll) yang datang
berobat ke
puskesmas
(35,4%)
Pembinaan
pengobatan
tradisional
(29,55%)
BxS
S
BxS
60
75
40
15
10
90
50
40
30
20
120
75
40
45
20
60
75
40
45
30
90
50
40
30
20
90
75
40
30
30
120
50
20
30
20
230
BxS
S
BxS
S
BxS
S
BxS
300(I)
250
230
265(III)
240
S
BxS
140
60
50
40
30
10
60
50
40
30
10
BxS
140
76
2.
77
Metode
Frekuensi kurang
Penemuan Suspek Penderita TB 32% (target pencapaian 70% ) Bulan Januari Malu jika penyakitnya ketahuan
Lingkungan
78
BAB VI
PENYEBAB MASALAH
Penemuan suspek penderita TB :
A. Manusia (Man)
1. Kurangnya kesadaran masyarakat untuk periksa diri.
2. Kurangnya pengetahuan masyarakat.
3. Menganggap batuk bukan penyakit bahaya.
4. Ekonomi rendah.
5. Malu jika penyakitnya ketahuan.
B. Metode
1. Metode penyuluhan kurang menarik.
2. Frekuensi penyuluhan kurang.
3. Koordinasi lintas program dan lintas sektoral kurang.
C. Lingkungan
1. Banyaknya pengobatan alternatif.
D. Alat Dan Sarana
1. Alat peraga untuk penyuluhan kurang.
2. Transportasi umum menuju puskesmas kurang.
3. Letak puskesmas kurang terjangkau.
79
BAB VII
PEMECAHAN MASALAH
1. Peningkatan aktif promotif melalui penyuluhan kepada masyarakat dengan
tujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan tentang bahaya
penyakit TB.
2. Membuat metode dan alat peraga penyuluhan dengan cara yang lebih
menarik
3. Memberikan edukasi kepada penyedia pengobatan alternatif tentang
pentingnya pemeriksaan pada penderita TB.
4. Meningkatkan kerjasama lintas sector.
5. Mengusulkan ke instansi terkait bahwa di Kecamatan Tanggulangin di
butuhkan transportasi umum.
80
BAB VIII
KESIMPULAN DAN SARAN
VII.1 KESIMPULAN
Dari keseluruhan kegiatan pengunmpulan data-data hasil kinerja
Puskesmas Tanggulangin selama bulan Januari-Oktober 2015 dapat
disimpulkan bahwa:
Pengolahan sistem manajemen di Puskesmas Tanggulangin cukup
baik, hal ini tampak dari hasil pencapaian 10 bulan pertama dari
program-program.
VII.2 SARAN
Kami
menyarankan
kepada
Puskesmas
Tanggulangin
untuk
DAFTAR PUSTAKA
1. Dinkes Propinsi Jawa Timur. Standar Puskesmas Rawat Inap. Surabaya .
2013.
81
82