Anda di halaman 1dari 2

BAB III

ANALISIS KASUS
Pada kasus ini, diagnosis pneumonia ditegakkan berdasarkan:
A. Anamnesis
1. Pasien mengeluhkan batuk kurang lebih 13 hari sebelum masuk rumah
sakit. Mulai 10 hari sebelum masuk rumah sakit pasien juga mengeluhkan
sesak dan demam. Pasien sempat dirawat di RSUD Sragen selama 7 hari.
2. Batuk yang dialami merupakan batuk berdahak (grok-grok)
3. Sesak terjadi secara terus menerus
4. Pasien mengalami penurunan nafsu makan
5. Tidak ada keluhan BAB maupun BAK
B. Pemeriksaan Fisik
1. Tanda vital pasien: HR 146x / menit, RR 40x / menit, suhu 37,1oC per
aksila
2. Pemeriksaan fisik didapatkan adanya nafas cuping hidung, iga retraksi, roki
basah kasar dan ronki basah halus pada auskultasi
C. Pemeriksaan penunjang
Pada pemeriksaan laboratorim darah didapatkan peningkatan jumlah leukosit,
penurunan antal trombosit, penurunan MCHC, penurunan limfosit, Kalium,
Klorida, dan peningkatan gula darah sewaktu.
Anamnesis, pemeriksaan fisik dan juga pemeriksaan penunjang pada pasien
ini mengarah pada diagnosis pneumoni. Selanjutnya pasien dirawat di bangsal
respirologi anak. Pasien memperoleh terapi oksigen nasal 2 lpm, infus Dextrose
N5 30 ml/jam, injeksi cefotaxim 50 mg/kgBB/6 jam, injeksi gentamicin 5
mg/kgBB/hari dan juga nebulizer NaCl 0,9% 5cc / 8 jam.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Pada pasien ini telah didiagnosis dengan pneumonia
2. Pada pasien ini telah dilakukan penangan dengan tepat sesuai dengan
Pedoman Pelayanan Medis IDAI 2010

38

B. Saran
1. Setelah pasien diperbolehkan pulang sebaiknya

dilakukan follow up

kembali untuk mengevaluasi hasil pengobatan


2. Perlu edukasi pada keluarga pasien untuk mencegah terjadinya
pneumonia kembali pada pasien tersebut.

39

Anda mungkin juga menyukai