Seorang perempuan 60 tahun datang ke poliklinik RM, dengan keluhan nyeri pada
kedua lutut sejak 1 minggu yang lalu. Nyeri dirasakan terutama bila pasien
berjongkok. Pada waktu bangun tidur dirasakan kaku pada kedua lututnya. Pada
pemeriksaan fisik, pada regio genu kanan dan kiri didapatkan krepitasi, nyeri pada
saat digerakkan. Dari gambaran foto genu kanan AP dan lateral didapatkan spur
formation. Terapi modalitas apakah yang dapat diberikan pada kondisi pasien
tersebut?
A. Short wave diathermy (SWD) co planar
B. Short wave diathermy (SWD) contra planar
C. Micro wave diathermy (MWD)
D. Cryotherapy
E. Icing
Pembahasan:
OA akut: 3-5 hari. OA 1 minggu berarti sudah tidak terdapat tanda-tanda
inflamasi.
OA akut pake cryotherapy atau icing.
OA yang sudah lewat masa akut, diterapi diathermy, namun terapi ini tidak
boleh digunakan pada proses infeksi karena bisa memperburuk dan
memfasilitasi penyebaran infeksi. Diathermy ada 3 macam:
a. Microwave Diathermy (MWD): bisa mencapai kedalaman 1-2 cm
b. Shortwave Diathermy (SWD): bisa mencapai kedalaman 3-4 cm
c. Ultrasound Diathermy (USD): bisa mencapai kedalaman 5 cm
Karena targetnya adalah intraartikular, maka digunakan yang tidak terlalu
dangkal, dan tidak terlalu dalam, yaitu SWD. Ada beberapa metode dalam
peletakan plate elektroda pada SWD:
o Co planar: elektroda diletakkan sejajar pada sisi yang sama (digunakan
pada punggung, gastrocnemius).
o Contra planar: elektroda diletakkan dalam arah yang berlawanan,
menghimpit regio yang diterapi. Metode paling baik untuk struktur yang
terletak di dalam (lutut, bahu, sinus).
2. Seorang perempuan 60 tahun datang ke poliklinik RM, dengan keluhan nyeri pada
kedua lutut sejak 1 minggu yang lalu. Nyeri dirasakan terutama bila pasien
berjongkok. Pada waktu bangun tidur dirasakan kaku pada kedua lututnya. Pada
pemeriksaan fisik, pada regio genu kanan dan kiri didapatkan krepitasi, nyeri pada
saat digerakkan. Dari gambaran foto genu kanan AP dan lateral didapatkan spur
formation. Terapi latihan yang diberikan pada pasien tersebut adalah...
A. Penguatan isometrik
B. Penguatan isotonik dengan quadriceps bench
C. Penguatan isokinetik
D. Latihan dengan treadmill
E. Peregangan
Pembahasan:
o Terapi otot OA fase akut: penguatan isometrik
o Terapi OA fase kronis: penguatan isotonik, bisa dengan quadriceps bench
ataupun ergocycle.
3. Seorang perempuan 60 tahun datang ke poliklinik RM, dengan keluhan nyeri pada
kedua lutut sejak 1 minggu yang lalu. Nyeri dirasakan terutama bila pasien
berjongkok. Pada waktu bangun tidur dirasakan kaku pada kedua lututnya. Pada
pemeriksaan fisik, pada regio genu kanan dan kiri didapatkan krepitasi, nyeri pada
saat digerakkan. Dari gambaran foto genu kanan AP dan lateral didapatkan spur
formation. Edukasi apakah yang tepat diberikan pada kondisi pasien tersebut?
A. Proper body mechanic
B. Konservasi sendi
C. Konservasi energi
D. Diet
E. Olahraga jalan kaki
Pembahasan:
Edukasi untuk pasien OA adalah konservasi sendi:
o Saat naik tangga, dahulukan kaki sehat, badan condong ke depan. Saat turun
tangga dahulukan kaki sakit, badan tegak (jangan condong ke depan).
o Gunakan WC duduk (jangan jongkok).
4. Seorang perempuan 60 tahun datang ke poliklinik RM, dengan keluhan nyeri pada
kedua lutut sejak 1 minggu yang lalu. Nyeri dirasakan terutama bila pasien
berjongkok. Pada waktu bangun tidur dirasakan kaku pada kedua lututnya. Pada
pemeriksaan fisik, pada regio genu kanan dan kiri didapatkan krepitasi, nyeri pada
saat digerakkan. Dari gambaran foto genu kanan AP dan lateral didapatkan spur
formation. Karena nyeri, bagaimana gait pada pasien ini?
A. Limping gait
B. Antalgic gait
C. Scissor gait
D. Hemiplegic gait
E. Quadriceps gait
Pembahasan:
o Limping gait adalah istilah umum untuk abnormalitas cara berjalan.
o Antalgic gait ditandai dengan stance phase yang sangat singkat untuk
menghindari nyeri akibat weight-bearing pada OA
o Scissor gait: ayunan satu kaki di depan kaki lain, bukan lurus ke depan,
menghasilkan gerakan silang-menyilang, dengan jejak kaki terbalik pada
palsi serebral
o Hemiplegic gait: gaya berjalan yang melibatkan fleksi dan rotasi hip karena
footdrop pada post stroke
o Quadriceps gait: pasien berjalan sambil bertumpu pada pinggang, lutut
hiperekstensi pada post poliomyelitis
5. Seorang laki-laki 50 tahun datang ke poliklinik rehabilitasi medik dengan keluhan
nyeri pada punggung bawah sejak 1 minggu yang lalu. Tidak ada riwayat trauma,
pada pemeriksaan fisik ditemukan spasme pada otot paralumbal. Tes lasseque -/-,
tes Patrick -/-, tes kontra patrick -/-. Dari gambaran foto lumbosakral didapatkan
spasme otot paralumbal, unstable lumbosakral. Terapi latihan apakah yang
diberikan pada pasien yang bertujuan menguatkan otot punggung?
A. Pelvis tilt
B. Knee to chest
C. Finger to toe
D. Start position
E. Sit to stand
Pembahasan: