Kepuasan Pelanggan
Kepuasan Pelanggan
Disusun oleh:
GINTA PARAMUDITA
P17431212009
BAB I
PENDAHULUAN
Memasuki abad ke 21, pembangunan kesehatan tidak lagi berlandaskan pada paradigma
sakit, tetapi berlandaskan paradigma sehat, yaitu pembangunan pada setiap bidang yang
berwawasan sehat. Pembangunan Nasional pada hakikatnya adalah pembangunan manusia
Indonesia seutuhnya dan pembangunan seluruh masyarakat Indonesia, menuju masyarakat maju,
adil dan makmur berdasarkan Pancasila. Pembangunan Kesehatan adalah bagian integral dari
Pembangunan Nasional, yang tujuannya adalah tercapainya kemampuan hidup sehat bagi setiap
penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan yang optimal, sebagai salah satu unsur
kesejahteraan umum dari Pembangunan Nasional
Rumah sakit merupakan salah satu sarana kesehatan yang memegang peranan penting
untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Rumah sakit sebagai salah satu sarana
kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat memiliki peran yang
sangat strategis dalam mempercepat peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Oleh karena itu,
rumah sakit dituntut untuk memberikan pelayanan yang bermutu sesuai dengan standar yang
ditetapkan dan dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat.
Saat ini pelayanan gizi mulai dijadikan tolok ukur mutu pelayanan di rumah sakit karena
makanan merupakan kebutuhan dasar manusia dan sangat dipercaya menjadi faktor pencegah
dan membantu penyembuhan suatu penyakit. Ada 4 kegiatan pokok pelayanan gizi di rumah
sakit yaitu kegiatan pengadaan dan penyediaan makanan, kegiatan pelayanan gizi rawat inap,
kegiatan penyuluhan dan konsultasi serta rujukan gizi,
Paradigma lama telah bergeser menjadi paradigma baru yang ditandai dengan
pengelolaan suatu organisasi yang menerapkan pola manajemen kualitas mutu dan pelayanan
yang handal dalam menghadapi persaingan dan dinamika kerja yang mengglobal, tak terkecuali
pada sektor kesehatan. Kepuasan pasien menjadi tolak ukur tingkat kualitas pelayanan kesehatan.
Selain itu, kepuasan pasien merupakan satu elemen yang penting dalam mengevaluasi kualitas
layanan dengan mengukur sejauh mana respon pasien setelah menerima jasa
Oleh karena itu, berdasarkan latar belakang tersebut, untuk meningkatkan kinerja
pelayanan gizi maka dilaksanakan analisis kepuasan konsumen untuk pelayanan makanan di
rumah sakit.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Kepuasan Pasien
Kepuasan pasien adalah keadaan saat keinginan, harapan dan kebutuhan pasien
dapat dipenuhi. Suatu pelayanan dinilai memuaskan bila pelayanan tersebut dapat memenuhi
kebutuhan dan harapan pasien. Jadi kepuasan atau ketidakpuasan adalah kesimpulan dari
interaksi antara harapan dan pengalaman sesudah memakai jasa atau pelayanan yang
diberikan.
Kepuasan pasien merupakan aset yang sangat berharga karena apabila pasien puas
mereka akan terus melakukan pemakaian terhadap jasa pilihannya tetapi jika pasien merasa
tidak puas mereka akan memberitahukan dua kali lebih hebat kepada orang lain tentang
pengalaman buruknya.
Untuk menciptakan kepuasan pasien, rumah sakit harus mampu menciptakan dan
mengelola suatu sistem untuk memperoleh pasien yang lebih banyak dan kemampuan untuk
mempertahankan pasiennyaKepuasan pasien sebagai pengguna jasa merupakan salah satu
indikator dalam menilai mutu pelayanan di
rumah sakit.
pada
mengevaluasi pelayanan yang diterimanya tersebut. Hasil dari proses evaluasi itu akan
menghasilkan perasaan puas atau tidak puas.
Pasien dalam mengevaluasi kepuasan terhadap jasa pelayanan yang diterima mengacu
pada beberapa aspek yaitu:
a. Kualitas produk atau jasa
b. Kualitas pelayanan
c. Faktor emosional
d. Harga
e. Biaya
Sedangkan Kepuasan pasien terhadap pelayanan kesehatan juga dipengaruhi oleh
karakteristik pasien
a. Umur
b. Jenis kelamin
c. Tingkat pendidikan
d. Sumber biaya
e. Pekerjaan
f. Kunjungan
Tingkat kepuasan pelanggan dikategorikan pada berbagai tingkatan, yaitu:
a.
b.
c.
d.
Pemberian makanan pada orang sakit harus disesuaikan dengan keadaan penyakitnya
dengan memperhatikan konsistensi makanan dan kandungan gizinya agar orang sakit
memperoleh zat gizi sesuai dengan kebutuhannya. Kebutuhan zat gizi pada setiap individu
dipengaruhi oleh faktor umur, jenis kelamin, aktivitas, komplikasi penyakit dan faktor stress
Makanan merupakan suatu bentuk terapi yang bertujuan untuk memelihara status gizi
secara normal atau optimal walaupun terjadi peningkatan kebutuhan gizi akibat penyakit
yang dideritanya. Disamping itu untuk memperbaiki terjadinya defisiensi zat gizi serta
kelebihan atau kekurangan berat badan pasien.
Makanan yang diberikan kepada orang sakit disesuaikan dengan keadaan
penyakitnya. Oleh karena itu, banyak sekali kemungkinan modofikasi yang dapat dilakukan.
Modifikasi dapat berkenaan dengan :
a. Konsistensi maakanan, yaitu dari makanan biasa menjadi makanan lunak, makanan
saring, atau makanan cair
b. Kandungan kalori dalam makanan, terutama berkenaan dengan jumlah hidrat arang,
protein dan zat lemak.
c. Kandungan unsur gizi tertentu, baik mengenai jenis ataupun jumlah unsur gizi.
Apapun modifikasi yang dilakukan haruslah senantiasa diperhatikan agar orang sakit
memperoleh zat gizi sesuai dengan kebutuhannya
Kombinasi warna adalah hal yang sangat diperlukan dan membantu dalam
penerimaan suatu makanan dan secara tidak langsung dapat merangsang
selera makan, dimana makanan yang penuh warna mempunyai daya tarik
untuk dilihat, karena warna juga mempunyai dampak psikologis pada
konsumen. Makanan yang bergizi, enak dimakan dan aromanya juga enak,
tidak akan dimakan apabila warnanya memberikan kesan menyimpang dari
warna yang seharusnya
2) Bentuk makanan
Bentuk makanan dapat juga digunakan untuk menimbulkan ketertarikan
dalam menu karena dari bermacam&macam bentuk makanan yang disajikan
(Spear dan Vaden,1984). Bentuk makanan yang serasi akan memberikan daya
tarik tersendiri bagi setiap makanan yang disajikan
3) Besar porsi
Besar porsi makanan adalah banyaknya makanan yang disajikan, porsi untuk
setiap individu berbeda sesuai kebutuhan makan.Porsi yang terlalu besar atau
terlalu kecil akan mempengaruhi penampilan makanan. Posi makanan juga
berkaitan dengan perencanaan dan perhitungan penampilan hidangan yang
disajikan
4) Penyajian makanan
Penyajian makanan adalah perlakuan terakhir dalam penyelenggaraan
makanan sebelum dikonsumsi, penyajian makanan meliputi pemilihan alat,
cara penyusunan makanan, dan penghiasan hidangan. Penyajian makanan juga
merupakan faktor penentu dalam penampilan hidangan yang disajikan. Cara
penyajian makanan merupakan faktor yang perlu mendapat perhatian dalam
mempertahankan penampilan dari makanan yang disajikan
b. Rasa makanan
Rasa makanan
lebih banyak melibatkan penginderaan
cecapan,
penginderaan cecapan dapat dibagi menjadi cecapan utama yaitu asin, manis
asam dan pahit Mengkombinasikan berbagai rasa sangat diperlukan dalam
mencipatakan keunikan sebuah menu. Dominasi satu macam rasa sangat tidak
disukai.
Rasa makanan adalah rasa yang ditimbulkan dari makanan yang disajikan
dan merupukan faktor kedua yang menentukan cita rasa makanan setelah
BAB III
METODE YANG DIGUNAKAN
A Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah pasien yang dirawat inap di Rumah Sakit sebanyak 30 orang.
B Jenis Data
Jenis data yang dikumpulkan adalah data mengenai kepuasan pasien terhadap pelayanan
makanan di rumah sakit
C Analisa Data
Analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif yaitu dengan memaparkan data hasil
penelitian subjek kemudian dimasukkan dalam master tabel. Kegiatan yang dilakukan antara
lain :
1 Editing
Dilakukan dengan mengoreksi kelengkapan data yang diperlukan,
2 Skoring
Skoring merupakan pemberian nilai atau skor dari jawaban responden. Pemberian
skor didasarkan pada jawaban pasien yang tercantum dalam kuesioner, meliputi
a.
Sangat Memuaskan
=4
b. Memuaskan
=3
c. Tidak Memuaskan
=2
=1
Sangat Memuaskan
Memuaskan
Tidak Memuaskan
Sangat Tidak Memuaskan
D Pengolahan Data
= 4
= 3-4
= 2-3
= 1-2
Pengolahan data dilakukan dengan mengunakan program computer. Analisis ini bertujuan
mendeskripsikan kepuasan pasien terhadap penyelenggaraan makanan di rumah sakit.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Frekuensi
2
18
10
30
Persentase (%)
6,67
60
33,33
100
Frekuensi
2
11
6
19
Persentase (%)
10,53
57,89
31,58
100
Frekuensi
7
4
Persentase (%)
63,63
36,37
Jumlah
11
100
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Kepuasan pasien secara umum pada penyelenggaraan makanan di rumah sakit yang
termasuk kategori memuaskan yaitu sebesar 60%.
2. Kepuasan pasien dari segi penampilan makanan pada penyelenggaraan makanan di
rumah sakit termasuk kategori memuaskan yaitu sebesar 57,89%.
3. Kepuasan pasien dari segi rasa makanan termasuk kategori memuaskan yaitu sebesar
63,63%.
B. Saran
1. Pelayanan penyelenggaraan makanan di rumah sakit perlu terus dipertahankan dan
dikembangkan, guna mempertahankan mutu dan kepuasan pelanggan.
LAMPIRAN
Kuesioner Pelayanan Makanan
Isikanlah sesuai dengan pendapat pasien, beri tanda untuk pilihan jawaban
ASPEK YANG DINILAI
Selama dirawat bagaimana pendapat bapak/ibu/saudara/i terhadap
I. PENAMPILAN MAKANAN
A. Besar porsi
1. Nasi
2. Lauk hewani
3. Lauk nabati
4. Sayur
5. Buah
B. Warna makanan
1. Warna lauk hewani
2. Warna lauk nabati
3. Warna sayur
4. Warna buah
C. Penyajian
1. Nasi
2. Variasi lauk hewani
3. Variasi lauk nabati
4. Variasi sayur
5. Variasi buah
6. Ketepatan waktu penyajian
7. Kebersihan alat
8. Kelengkapan alat penyajian
9. Suhu makanan
10. Sikap dan perilaku petugas
II. RASA MAKANAN
A. Aroma
1. Aroma lauk hewani
2. Aroma lauk nabati
3. Aroma sayur
B. Bumbu
1. Rasa bumbu lauk hewani
2. Rasa bumbu lauk nabati
3. Rasa bumbu sayur
C. Kematangan
1. Kematangan Nasi
2. Kematangan lauk hewani
3. Kematangan lauk nabati
4. Kematangan sayur
5. Kematangan buah
Keterangan:
1 : Sangat tidak memuaskan
2 : Tidak memuaskan
3 : Memuaskan.
4 : Sangat memuaskan.
Nasi
Lauk hewani
Lauk nabati
Sayur
Buah
Warna sayur
Nilai
Jumla
h
Panelis
Jumla
h
Nilai
I. PENAMPILAN MAKANAN
A. Besar porsi
4
1
4
3
28
84
2
1
2
1
4
3
20
60
2
10
20
1
4
3
30
90
2
1
4
30
120
3
2
1
4
5
20
3
23
69
2
2
4
1
B. Warna makanan
4
3
12
3
27
81
2
1
4
2
8
3
26
78
2
2
4
1
4
3
25
75
2
4
8
1
1
1
Jumla
h Skor
Skor
rata
rata
Kriteria
90
Memuaskan
80
2,67
Tidak
Memuaskan
90
Memuaskan
120
Sangat
Memuaskan
93
3,1
Memuaskan
93
3,1
Memuaskan
90
Memuaskan
84
2,8
Tidak
Memuaskan
Warna buah
Nasi
Variasi sayur
Variasi buah
Kebersihan alat
Suhu makanan
4
3
2
1
4
3
2
1
4
3
2
1
4
3
2
1
4
3
2
1
4
3
2
1
4
3
2
1
4
3
2
1
4
3
2
1
4
3
2
1
3
27
C. Penyajian
4
25
1
5
24
1
28
2
5
24
1
29
1
20
3
2
22
8
30
22
7
1
12
81
16
75
1
20
72
2
84
4
20
72
2
87
7
60
6
2
66
16
90
66
14
1
93
3,1
Memuaskan
92
3,07
Memuaskan
94
3.13
Memuaskan
88
2,93
Tidak
Memuaskan
94
3.13
Memuaskan
94
3,13
Memuaskan
68
2,26
Tidak
Memuaskan
82
2,73
Tidak
Memuaskan
90
Memuaskan
82
2,73
Tidak
Memuaskan
Aroma sayur
Kematangan Nasi
4
3
2
1
30
-
120
-
120
Sangat
Memuaskan
89
2,97
Tidak
Memuaskan
90
Memuaskan
90
Memuaskan
89
2,97
Tidak
Memuaskan
68
2,26
Tidak
Memuaskan
94
3.13
Memuaskan
90
Memuaskan
90
Memuaskan
86
2,87
Tidak
3
2
1
26
4
-
78
8
-
Kematangan sayur
4
3
2
1
5
24
1
-
20
72
2
-
94
3.13
Memuaskan
Kematangan buah
4
3
2
1
4
25
1
16
75
1
92
3,07
Memuaskan
Memuaskan