Cara Menghitung Koefisien Analisa Harga Satuan Bangunan
Cara Menghitung Koefisien Analisa Harga Satuan Bangunan
sehingga jika kita akan mengerjakan 100 m2 pekerjaan plesteran maka kita harus
membeli atau menyediakan semen sebanyak 0.2170 x 100 = 21,70 zak.
begitu juga dengan kebutuhan tenaga sesuai koefisien analisa harga satuan diatas
untuk menyelesaikan 1m2 pekerjaan plesteran diperlukan 0.20 hari tukang batu,
maka untuk menyelesakan 100 m2 plesteran dibutuhkan 0.20 x 100 = 20 hari
kerja untuk satu tukang, nah jika kita ingin menyelesaikan pekerjaan plesteran
tersebut dalam waktu 5 hari maka diperlukan tukang batu sebanyak 20 hari : 5 =
4 tukang batu.
Cara menghitung kebutuhan pasir dan semen
Pekerjaan bangunan dengan konstruksi beton bertulang membutuhkan material
pasir dan semen sebagai bahan utama, selain itu pekerjaan pasangan dinding
batu bata juga memerlukan kedua buah material ini. Semen berfungsi sebagai
bahan pengikat pasir sehingga tercipta adukan beton yang dapat mengeras
menjadi batu, semen yang sudah dicampur air dapat melekatkan bahan
bangunan disekitarnya. Disini kita akan menjelaskan sebuah tutorial sederhana
tentang cara menghitung kebutuhan pasir dan semen semoga bermanfaat bagi
yang sedang memikirkan berapa jumlah material yang harus dibeli dalam
melakukan pembangunan
Disini kita buat perhitungan pada salah satu pekerjaan bangunan yang sering
dilaksanakan yaitu pasangan dinding batu bata. Untuk dapat menghitung
kebutuhan pasir dan semen kita perlukan data luas pasangan batu bata dan
koefisien analisa harga satuan yang cara mencarinya sudah kita bahas pada
artikel sebelumnya berjudul Cara menghitung koefisien analisa harga satuan
bangunan, Misalnya kita buat contoh seperti ini
Pemasangan dinding batu bata 6 m x 3 m maka luasnya adalah 6 x 3 = 18 m2
Kita cari data analisa harga satuan pekerjaan pasangan batu bata per m2
Pada Prinsipnya cara perhitungan sama dengan waktu mencari jumlah pasir
yaitu koefisien analisa harga satuan semen pada pasangan dinding batu bata per
m2 dikalikan volume luas dinding yang akan dipasang yaitu
Kebutuhan semen = 9,68 kg /m2 x 18 m2 = 174,24 kg
Jadi kebutuhan semen dalam satuan zak jika isi per kantong 50 kg maka
dibutuhkan 174,24 kg : 50kg = 3,4848 zak.
Jadi untuk dapat menghitung kebutuhan pasir dan semen dibutuhkan dua data
penting yaitu koefisien analisa harga satuan dan volume pekerjaan, kecuali jika
sudah mempunyai pengalaman berulang-ulang sehingga dapat memperkirakan
dilapangan misalnya untuk memasang batu bata seluas sekian biasanya
membutuhkan sekian zak semen, namun untuk laporan tertulis tetap lebih teliti
jika menggunakan koefisien analisa harga satuan bangunan untuk mencari
kebutuhan material.
Begitulah kurang lebih cara menghitung kebutuhan pasir dan semen
menggunakan koefisien analisa harga satuan, begitu juga dengan kebutuhan batu
bata langsung dapat dicari dengan mengalikan 70 bh/m2 x 18 m2 = 1260 bh. cara
lain yang banyak digunakan oleh pemborong yaitu berdasarkan pengalaman
dalam mengerjakan suatu pekerjaan, pengalaman melaksanaan pekerjaan ini
akan lebih tepat jika dijadikan sebagai pedoman dalam membuat analisa harga
satuan, analisa ini biasanya menjadi rahasia masing-masing kontraktor dalam
menentukan harga borongan sehingga bisa dikatakan sebagai kunci daya saing
pemborong
Cara mencari koefisien analisa harga satuan rencana anggaran biaya bangunan ?
untuk mencari koefisien analisa harga satuan di indonesia bisa dlakukan dengan
berbagai macam cara, diantaranya adalah:
Melihat buku Analisa BOW
Koefisien analisa harga satuan BOW ini berasal dari penelitian zaman belanda