1 UNTUK
MENGANALISIS POTENSI PENYEBARAN PENGGEREK
BATANG PADI KUNING (SCIRPOPHAGA INCERTULAS) DAN
WERENG BATANG COKLAT (NILAPARVATA LUGENS)
(Studi Kasus Kabupaten Klaten, Jawa Tengah)
FRANSISKA WIDIASTUTI
RINGKASAN
FRANSISKA WIDIASTUTI. Pemanfaatan Model Climex 1.1 untuk Menganalisis Potensi
Penyebaran Penggerek Batang Padi Kuning (Scirpophaga incertulas) dan Wereng Batang Coklat
(Nilaparvata lugens) (Studi Kasus Kabupaten Klaten, Jawa Tengah). Dibimbing oleh YONNY
KOESMARYONO dan IMPRON.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesesuaian potensi sebaran, yang didasarkan
dengan nilai indek ekoklimatik (EI), terhadap kondisi keberadaan luas serangan hama penggerek
batang padi (PBP) dan wereng batang coklat (WBC), di Kabupaten Klaten. Asumsi yang
digunakan adalah potensi sebaran suatu organisme merupakan gambaran keberadaannya, dimana
keberadaan hama mengindikasikan keberadaan potensi serangannya di lapangan. Penelitian ini
telah dilakukan pada bulan Juli 2008 hingga bulan Januari 2009, di Laboratorium
Agrometeorologi, Departemen Geofisika dan Meteorologi, FMIPA, IPB.
Setiap bulan, hama tanaman padi selalu menyerang Kabupaten Klaten. Hal ini dikarenakan
tanaman padi selalu ada baik bulan basah maupun bulan kering di Kabupaten Klaten. Luas
serangan hama PBP di Kabupaten Klaten setiap bulan sepanjang tahun 2000-2007 selalu ada,
berbeda dengan hama WBC walaupun setiap tahun selalu ada, tetapi tidak setiap bulan ada
serangan. Potensi sebaran hama PBP dan WBC berdasarkan nilai EI tahunan, menggambarkan
bahwa Kabupaten Klaten memiliki potensi akan penyebaran kedua hama dari tahun 2000-2007.
Jika didasarkan pada asumsi, hasil model Climex ini sesuai dengan keberadaan serangan kedua
hama di Kabupaten Klaten. Nilai EI bulanan pada saat bulan basah dan awal bulan kering
cenderung memiliki potensi sebaran baik untuk hama PBP maupun WBC. Jika nilai EI
dibandingkan dengan keberadaan serangannya di Kabupaten Klaten, maka hasil model Climex ini
cukup sesuai untuk hama PBP, tetapi masih kurang sesuai untuk hama WBC. Pada saat tersebut
nilai EI bulanan hama PBP lebih tinggi daripada hama WBC. Pada saat bulan kering terjadi
berurutan, nilai EI semakin turun hingga nilai 0, baik untuk hama PBP maupun WBC. Pada saat
BK berurutan, jika nilai EI dibandingkan dengan keberadaan serangannya di Kabupaten Klaten,
maka hasil model Climex masih kurang sesuai untuk kedua hama tersebut.
Kurang sesuainya nilai EI terhadap kondisi keberadaan serangan di lapangan, karena model
Climex didasarkan dari data iklim, untuk melihat potensi sebaran suatu organisme. Jika dilihat
keadaan nyata, serangan hama terjadi dikarenakan banyak faktor. Keberadaan tanaman padi, yang
merupakan tanaman inang bagi kedua hama tersebut, pada kondisi iklim yang kurang sesuai, serta
campur tangan manusia dalam sistem pertanian, masih memungkinkan terjadinya serangan hama.
Kata kunci : Climex, penggerek, wereng, indek ekoklimatik
FRANSISKA WIDIASTUTI
Skripsi
sebagai salah satu syarat memperoleh gelar
Sarjana Sains pada
Departemen Geofisika dan Meteorologi
Disetujui
Pembimbing
Pembimbing I,
Pembimbing II,
Mengetahui
Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Institut Pertanian Bogor
Tanggal Lulus :
PRAKATA
Penulis memanjatkan puji dan syukur kepada Allah Bapa yang di Surga, sehingga dengan
segala kasihNya memberikan rahmatNya, untuk menyelesaikan penelitian dan penulisan skripsi
ini.
Penulis mengucapkan terima kasih juga kepada :
1. Bapak Yonny Koesmaryono dan Bapak Impron sebagai pembimbing skripsi, atas saran
kritik, semangat, dukungan, senyuman dan kesabarannya untuk membimbing penulis ;
2. Bapak Bregas dan Bapak Yon Sugiarto yang berkenan meluangkan waktu untuk menguji
penulis dalam ujian sidang skripsi, serta kritik dan sarannya;
3. Bapak, Ibu, Mas Widi, Dik Tri, Dik Priska atas dukungan, semangat, dan doa yang tidak
pernah berhenti ;
4. Teman-teman satu tim KKP3T : Bapak Aris, Bapak Yayan, Rini, Mba Ira, Mba Erika dan
Tigia, atas dukungan, semangat, doa, kerjasama dan senyumannya ;
5. Dhita, Meli dan Sugik atas bantuan logistik, semangat dan doa ;
6. Teman-teman angkatan 41 : Yasmin, Siti, Wenny, Sisi, Diva, Fithriya, Zen, Yunus, Ade
I, Ire, Ining, Teddy, Bang Udin, Oki, Tia, Freddy, Cornel, Reza, Bayu A, Bladoes, Ferdi,
Fahdil, Ade A, atas keceriaan yang diberikan selama kita berjuang di IPB ;
7. BAPEDA, Dinas Pertanian dan Dinas PU di Kabupaten Klaten serta BPTPH wilayah
Surakarta, yang telah memberikan ijin dan data-data yang dibutuhkan untuk penelitian ;
8. Kak eva, Kak Wido, dan Kak Hari yang mau berbagi pengalaman dan mengajarkan
penulis akan berbagai hal yang berhubungan dengan penelitian, serta semangat dan doa ;
9. Mas Winoto atas saran yang diberikan, serta Mba ari, dik Janar, Budhe Parsini dan
keluarga besar, atas doanya ;
10. Teman-teman di Kost Putri Pondok Surya : Ela, Mei, Novi, Fathimah, Citra, Lia, Galih,
Agustin, Wiwin, Sefty, Gendhis dan Wiwik atas dukungan dan pinjaman laptopnya;
11. Sisilia teman perjuangan di bangku SMA yang terus mendukung dan memberikan
semangat untuk penulis ;
12. Staf di Departemen : Bapak Azis, Mas Nandang, Bapak Udin, Mba Wanti, Mba Icha, Ibu
Indah, Bapak Pono, Bapak Engkos atas semua bantuan, keramahan, dan senyumannya;
13. Semua teman-teman di Departemen yang terus memberikan semangat;
14. Semua pihak yang belum disebutkan dan telah membantu hingga terselesainya penulisan
ini, terima kasih banyak.
Akhir kata, penulis berharap mudah-mudahan skripsi ini bisa memberikan manfaat bagi
para pembaca. Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan skripsi ini.
Oleh sebab itu, apabila ada kesalahan dalam penulisan kata-kata maupun ejaan, penulis memohon
maaf yang sebesar-besarnya. Terima kasih.
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Jayapura, tanggal 6 Juni 1986, sebagai anak kedua dari empat bersaudara,
anak dari pasangan Bapak Antonius Pardjono dan Ibu Sarah Boya Heumassy.
Pada tahun 2004, penulis menyelesaikan kegiatan belajar di SMU Negeri 1 Karanganyar. Pada
tahun yang sama, penulis diterima sebagai mahasiswi IPB melalui jalur SPMB, serta terdaftar
menjadi mahasiswi Program Studi Meteorologi, Departemen Geofisika dan Meteorologi, Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor.
Selama masa studi di IPB, penulis pernah aktif dalam organisasi Keluarga Mahasiswa Katholik
IPB (KEMAKI), tahun 2005-2006. Pada tahun yang sama, penulis juga pernah ambil bagian dalam
kegiatan mahasiswa, Meteorologi Interaktif (METRIK) Pesta Sains IPB tingkat nasional. Penulis
telah melakukan kegiatan praktek lapang di Badan Meteorologi dan Geofisika Pusat, di Jakarta,
bulan Juli hingga Agustus 2007.
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI ............................................................................................................................ i
DAFTAR TABEL .................................................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................................... iii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................................................ iv
I. PENDAHULUAN ............................................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang .................................................................................................................. 1
1.2. Tujuan ............................................................................................................................... 1
1.3. Asumsi ............................................................................................................................. 1
II. TINJAUAN PUSTAKA .................................................................................................... 1
2.1. Kondisi Kabupaten Klaten ................................................................................................ 1
2.2. Hama ................................................................................................................................. 1
2.2.1 Penggerek Batang Padi (PBP) ................................................................................. 1
2.2.2 Wereng Batang Coklat (WBC) ............................................................................... 2
2.3. Model Climex.................................................................................................................... 3
2.3.1 Fungsi Model Climex............................................................................................... 3
2.3.2 Aplikasi Model Climex ............................................................................................ 3
III. METODOLOGI .............................................................................................................. 4
3.1. Waktu dan Tempat ............................................................................................................ 4
3.2. Bahan dan Alat .................................................................................................................. 4
3.3. Metode .............................................................................................................................. 4
3.3.1. Kajian data CH di Kabupaten Klaten dan Stasiun Meteorologi Adisucipto........... 4
3.3.2. Penentuan Input Parameter Spesies untuk Climex ................................................. 4
3.3.3. Penentuan Input Iklim untuk model Climex .......................................................... 5
3.3.4. Analisis Nilai EI ...................................................................................................... 5
3.3.5 Analisis Besarnya Nilai EI terhadap Keberadaan Serangan Hama ......................... 5
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................................................ 5
4.1. Kajian data CH di Kabupaten Klaten dan Stasiun Meteorologi Adisucipto...................... 5
4.2. Iklim Kabupaten Klaten .................................................................................................... 8
4.3. Hasil Keluaran Compare Location dan Compare Years ................................................... 9
4.3.1. Penggerek Batang Padi (PBP) ................................................................................. 9
4.3.2. Wereng Batang Coklat (WBC) .............................................................................. 9
4.4. Perbandingan Keberadaan Serangan Hama dengan Besarnya Nilai Ekoklimatik
indek (EI) .......................................................................................................................... 11
4.4.1. Penggerek Batang Padi (PBP) ................................................................................. 11
4.4.2. Wereng Batang Coklat (WBC) .............................................................................. 12
V. KESIMPULAN .................................................................................................................. 16
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 16
LAMPIRAN ............................................................................................................................ 18
ii
DAFTAR TABEL
Tabel 1
Tabel 2
Tabel 3
Tabel 4
Tabel 5
Tabel 6
Tabel 7
Halaman
Syarat kondisi lingkungan yang dibutuhkan hama PBP ......................................... 2
Syarat kondisi lingkungan yang dibutuhkan hama WBC ....................................... 3
Batasan Nilai EI .................................................................................................... 5
Batasan nilai EI yang digunakan sebagai asumsi untuk melihat keberadaan
serangan.................................................................................................................. 5
Hasil Uji ts dari data rata-rata CH di Kabupaten Klaten dan stasiun
meteorologi Adisucipto .......................................................................................... 8
Nilai perbandingan EI dan luas serangan hama PBP berdasarkan
klasifikasi Oldeman ................................................................................................ 14
Nilai perbandingan EI dan luas serangan hama WBC berdasarkan klasifikasi
Oldeman ................................................................................................................. 15
iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.a
Gambar 1.b
Gambar 2.a
Gambar 2.b
Gambar 3
Gambar 4
Gambar 5.a
Gambar 5.b
Gambar 6.a
Gambar 6.b
Gambar 7
Gambar 8
Gambar 9
Gambar 10
Halaman
Penggerek batang padi kuning ............................................................................ 2
Gejala sundep...................................................................................................... 2
Wereng batang coklat ......................................................................................... 2
Gejala Hopperburn ............................................................................................. 2
Hasil pengelompokkan stasiun-stasiun CH Kabupaten Klaten dengan
menggunakan fuzzy clustering ............................................................................ 7
Hasil perbandingan pola CH di Kabupaten Klaten dan stasiun meteorologi
Adisucipto ........................................................................................................... 8
Nilai EI setiap tahunnya untuk hama PBP .......................................................... 10
Nilai EI setiap tahunnya untuk hama WBC ........................................................ 10
Nilai EI bulanan untuk hama PBP ...................................................................... 10
Nilai EI bulanan untuk hama WBC .................................................................... 10
Luas serangan hama PBP per tahun (2000 2007) ............................................ 11
Hasil regresi antara nilai EI bulanan dan luas serangan hama PBP .................... 11
Luas serangan hama WBC per tahun (2000 2007) .......................................... 12
Hasil regresi antara nilai EI bulanan dan luas serangan hama WBC .................. 12
iv
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Peta secara umum Kabupaten Klaten.................................................................. 19
Lampiran 2 Sebaran sawah di Kabupaten Klaten................................................................... 19
Lampiran 3 Sebaran letak stasiun CH di Kabupaten Klaten .................................................. 20
Lampiran 4 Kondisi beberapa unsur iklim rata-rata bulanan Kabupaten Klaten.................... 21
Lampiran 5 Input database Compare Location Kabupaten Klaten (.LOC file)...................... 22
Lampiran 6 Input database Compare Location Kabupaten Klaten (.MET file) ..................... 22
Lampiran 7 Input database Compare Years Kabupaten Klaten (.DAT file)........................... 22
Lampiran 8 Aturan spasi dalam penulisan input Climex ....................................................... 24
Lampiran 9 Parameter fisik Penggerek Batang Padi .............................................................. 25
Lampiran 10 Parameter fisik Wereng Batang Coklat............................................................... 25
Lampiran 11 Contoh hasil Output compare years dari WBC .................................................. 26
Lampiran 12 Grafik luas serangan Hama PBP setiap bulan dari tahun 2000-2007.................. 27
Lampiran 13 Grafik luas serangan Hama WBC setiap bulan dari tahun 2000-2007................ 27
Lampiran 14 Data luas tambah tanam di Kabupaten Klaten setiap bulannya (Ha) .................. 28
Lampiran 15 Diagram alir tahap-tahap penelitian .................................................................... 29
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Jawa Tengah merupakan salah satu
propinsi sentra produksi padi di Indonesia.
Kabupaten Klaten termasuk dalam jajaran 5
besar kabupaten sentra produksi di Jawa
Tengah. Menurut data statistik, setiap
tahunnya produksi padi di Kabupaten Klaten
berkisar 300.000 ton.
Setiap
tahunnya
produksi
padi
berfluktuasi.
Salah
satu
penyebab
berkurangnya produksi padi adalah adanya
hama. Hama untuk Kabupaten Klaten
diantaranya adalah penggerek batang padi
kuning, tikus, dan wereng batang coklat.
Hama utama, yang ditinjau dari besarnya luas
serangan, untuk wilayah ini pertama adalah
penggerek batang padi, kemudian disusul
dengan wereng batang coklat, dan terakhir
adalah tikus.
Penggerek
batang
padi
kuning
(Scirpophaga incertulas) dan wereng batang
coklat (Nilaparvata lugens), yang merupakan
hama bersifat endemis di Kabupaten Klaten,
adalah jenis serangga. Serangga yang
merupakan hewan poikilothermal, adalah
hewan yang suhu tubuhnya menyesuaikan
dengan keadaan lingkungan. Oleh karena itu,
iklim disuatu wilayah yang ditempati akan
mempengaruhi
pertumbuhan
dan
keberadaannya. Banyak faktor, selain iklim,
yang mempengaruhi kehidupan serangga.
Untuk kedua hama padi ini, keberadaan
tanaman padi sebagai sumber makanan juga
akan mempengaruhi keberadaannya. Pola
tanam padi setiap tahunnya di Kabupaten
Klaten juga mempengaruhi keberadaan hama
penggerek batang padi dan wereng batang
coklat. Karena menurut Rismunandar, 1981,
salah satu pengendalian hama secara alamiah
adalah dengan mengatur pola tanam.
Kesesuaian iklim di Kabupaten Klaten
terhadap potensi sebaran hama penggerek
batang padi dan wereng batang coklat dapat
dihitung melalui model Climex. Sutherst,
1999, model Climex, yang berasal dari
Australia, mampu menggambarkan potensi
sebaran suatu spesies disuatu lokasi, dengan
didasarkan
pada
iklim.
Potensi
ini
digambarkan dengan suatu indek, yaitu indek
EI (Ecoclimatic Index). Nilai EI didasarkan
pada perhitungan dari besarnya indek
pertumbuhan dan indek cekaman dari suatu
organisme terhadap iklim dari wilayah yang
dikaji.
Penggunaan
model
harus
dapat
disesuaikan dengan kebutuhan. Oleh sebab itu,
(a)
(Sumber : http://www.knowledgebank.irri.org)
(b)
(Sumber : http://www.knowledgebank.irri.org)
(a)
(b)
Gambar 2. (a) Wereng Batang Coklat
(b) Gejala Hoppernburn
2.
III. METODOLOGI
3.1 Waktu dan Tempat
Penelitian
telah
dilakukan
di
Laboratorium Agrometeorologi, Departemen
Geofisika dan Meteorologi, IPB. Penelitian
dimulai bulan Juli 2008 hingga Januari 2009.
3.2 Bahan dan Alat
1.
Bahan-bahan yang digunakan adalah
data CH Kabupaten Klaten (tahun
1989-2007), data iklim Bandara
Adisucipto (tahun 1989-2007), data
luas serangan HAMA Kabupaten
Klaten (tahun 2000-2007).
2.
Alat-alat yang digunakan adalah
seperangkat PC (Personal Computer),
software CLIMEX versi 1.0, Notepad,
MS. Office dan MS. Excel.
3.3 Metode
3.3.1 Kajian data CH di Kabupaten Klaten
dan Stasiun Meteorologi Adisucipto
Kajian ini menggunakan data CH dari
stasiun-stasiun CH Kabupaten Klaten
dan stasiun meteorologi Bandara
Adisucipto. Hal ini dilakukan untuk
melihat kesesuaian data iklim dari st.
meteorologi Adisucipto untuk mewakili
data iklim yang tidak ada di Kabupaten
Klaten. Proses ini dilakukan dengan 4
tahap, diantaranya adalah :
1. Fuzzy Clustering
Koesmaryono dkk (2007) telah
melakukan penelitian pengelompokkan wilayah iklim Kabupaten
Klaten
menggunakan
Fuzzy
Clustering .
Cluster fuzzy merupakan salah satu
metode pengelompokkan data tanpa
menghilangkan sebagian data-data
yang ekstrim. Tahap pertama
menentukan relasi kompatibilitas
fuzzy yang menggambarkan fungsi
jarak Minowski, dengan rumus
sebagai berikut ;
( X1 , X k
= 1 (
)
p
j =1
| xij xkj |q ) q
CH =
n
i =1
3.
4.
CH n / n
CH : curah hujan
n
: jumlah stasiun CH
Menganalisis pola CH
Analisis dilakukan untuk mengetahui
pola data CH wilayah dari Kabupaten
Klaten dan data CH titik st.
meteorologi Adisucipto, dimana
stasiun ini dekat dengan Kabupaten
Klaten.
Menganalisis secara statistik
Analisis ini dilakukan untuk melihat
rentang data CH bulanan rata-rata di
st. meteorologi Adisucipto terhadap
data CH bulanan rata-rata di
Kabupaten Klaten. Analisis ini
menggunakan uji t dengan selang
kepercayaan 95%, dengan rumus
sebagai berikut :
t uji =
( )
(s / n )
0.5
dimana;
: data sampel (data CH st.
meteorologi adisucipto)
: data populasi (data CH
Kabupaten Klaten)
s
: standar deviasi
n
: jumlah data
dengan hipotesis :
Ho = - t 0.025 <t uji < t 0.025
H1 = t uji > t 0.025 atau t uji < t 0.025
3.3.2 Penentuan Input Parameter Spesies
untuk Climex
Parameter-parameter
spesies
ini
merupakan input untuk menjalankan
model Climex, yang dapat diperoleh
dengan 2 cara. Pertama dengan melihat
dari
literatur.
Kedua
dengan
menyamakan parameter spesies dengan
parameter Template Wet Tropical
100
52
i =1
TGWi / 52
No
1
2
3
4
900
CH Rata2 Klaten
800
CH Adisucipto
700
C H ( mm)
600
500
400
300
200
100
Bulan
Gambar 4. Hasil perbandingan pola CH di Kabupaten Klaten dan stasiun meteorologi Adisucipto
Tabel 5. Hasil Uji ts dari data rata-rata CH di Kabupaten Klaten dan stasiun meteorologi Adisucipto
Bulan
Januari
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
September
Okt
Nov
Des
n
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
- t0.025<t<t 0.025
- t 0.025 t 0.025
-2.093
2.093
-2.093
2.093
-2.093
2.093
-2.093
2.093
-2.093
2.093
-2.093
2.093
-2.093
2.093
-2.093
2.093
-2.093
2.093
-2.093
2.093
-2.093
2.093
-2.093
2.093
ts
100,859
94,218
102,444
80,805
82,133
41,713
45,821
39,873
14,871
47,299
73,728
140,481
1,974
0,894
1,499
2,061
-1,814
0,586
0,059
-1,473
0,108
2,552
4,044
1,717
Hasil
Terima
Terima
Terima
Terima
Terima
Terima
Terima
Terima
Terima
Tolak
Tolak
Terima
Ja
n08
Ja
n07
Ja
n06
Ja
n05
Ja
n04
Ja
n03
Ja
n02
Ja
n01
Ja
n00
Ja
n99
Ja
n98
Ja
n97
Ja
n96
Ja
n95
Ja
n94
Ja
n93
Ja
n92
Ja
n91
Ja
n90
Ja
n89
Ja
n0
M 0
ay
-0
0
S
ep
-0
0
Ja
n0
M 1
ay
-0
1
S
ep
-0
Ja 1
n0
M 2
ay
-0
2
S
ep
-0
2
Ja
n0
M 3
ay
-0
3
S
ep
-0
3
Ja
n0
M 4
ay
-0
4
S
ep
-0
Ja 4
n0
M 5
ay
-0
5
S
ep
-0
Ja 5
n0
M 6
ay
-0
6
S
ep
-0
6
Ja
n0
M 7
ay
-0
7
S
ep
-0
7
EI
Jan-00
0
Jan-01
BULAN
(a)
120
100
80
60
40
20
BULAN
(b)
Gambar 6. Nilai EI bulanan untuk (a) hama PBP (b) hama WBC
Sep-07
(a)
May-07
Jan-07
2007
Sep-06
Tahun
Jan-06
May-06
10
Sep-05
20
Jan-05
50
May-05
60
Sep-04
30
EI
70
May-04
EI
40
Jan-04
Sep-03
2006
May-03
Jan-03
2005
Sep-02
2004
May-02
2003
Jan-02
2002
Sep-01
2001
May-01
2000
Sep-00
May-00
EI
10
70
60
50
40
30
20
10
0
Tahun
(b)
Gambar 5. Nilai EI setiap tahunnya untuk (a) hama PBP (b) hama WBC
120
100
80
60
40
20
11
Lu as(Ha)
3000
2500
2000
1500
1000
500
0
2000
2001
2002 2003
2004 2005
2006
2007
Tahun
800
Luas (Ha)
600
400
200
0
0
20
y = 0,3693x + 145,14
R2 = 0,026
40
60
80
100
120
EI
12
Luas(Ha)
2500
2000
1500
1000
500
0
2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007
Tahun
Luas(Ha)
600
400
200
0
0
y = 0,4656x + 22,049
R2 = 0,0189
20
40
60
80
100
120
EI
13
14
Tabel 6. Nilai perbandingan EI dan luas serangan hama PBP berdasarkan klasifikasi Oldeman
Tahun
2000
2001
2002
Keterangan
CH
EI
LS
CH
EI
LS
CH
EI
LS
2003
2004
2005
2006
2007
CH
EI
LS
CH
EI
LS
CH
EI
LS
CH
EI
LS
CH
EI
LS
Jan
100
284
BB
100
89
Feb
BB
98
53
Mar
100
161
Apr
BL
100
47
May
Jun
100
100
100
86
100
100
BL
BK
92
7
0
86
64
90
BK
86
0
0
100
32
100
100
75
BB
100
100
100
47
BL
100
89
75
32
164
72
120
BB
100
95
163
96
BB
100 100
331 224
BL
100
689
BK
100
99
BL
97
25
50
203
100
408
100
308
100
122
100
102
0
262
BK
100
58
196 229
BB
100 100
248 233
BB
74 100
238 249
BK
100 100
182 124
100 100
84
201 263
148
BL
BB
100 100
100
183 352
152
BB
100
69
85
146 248
252
4
105
0
166
96
221
0
132
100
183
35
125
Keterangan
CH
EI
LS
BK
BB
Jul Aug
BK
12
0
64
90
:
:
:
:
:
:
:
:
Terjadi serangan
Terjadi / tidak terjadi serangan
Tidak terjadi serangan
Curah hujan
Indek ekoklimatik
Luas serangan hama
Bulan Kering
Bulan Basah
Sep
Oct
0
301
7
92
0
301
BL
34
92
202
316
83
BK
0
56
0
417
3
123
5
0
170 112
BK
0
0
114
96
BK
0
0
86
66
BK
0
0
72 137
Nov Dec
BL
83 100
140 238
BK
81
22
140 238
BL
51 100
163
314
11
184
BL
55
135
BL
91
173
0
149
48
218
0
54
20
189
BL
63
121
BB
100
281
BB
25
167
BB
100
117
BB
100
166
BB
0
106
0
124
15
Tabel 7. Nilai perbandingan EI dan luas serangan hama WBC berdasarkan klasifikasi Oldeman
Tahun Keterangan Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec
BB
BL
BK
BL
CH
2000
EI
96
92
91
92
87
92
31
0
0
25
96
99
LS
0
0
0
47
100
86
64
90 301
0
1
0
CH
BB
BL
BK
BL
BK
2001
EI
97
99
94
85
80
86
32
0
0
53
92
60
LS
0
3
5
0
0
0
0
0
0
26 123 138
BB
BL
BK
BL
CH
EI
92
90
82
79
79
81
6
0
0
0
56
86
2002
LS
764
89 689
0
0
0
0
0
0
3
0
0
BB
BL
BK
BL
BK
BL BB
CH
EI
100
95 100 100
97
50
0
0
0
3
55 100
2003
LS
4 124
0
0
0
0
0
0
0
2
3
3
CH
BB
BK
BL BB
2004
EI
87
91
88
72
82
87
78
36
0
19
76
22
LS
38 151 265
0
0
0
0
0
0
1
2
3
BB
BK
BB
CH
EI
88
80
78
74
64
12
0
0
0
2
60
98
2005
LS
5
99 355
0
0
0
0
0
0
0
0
0
CH
BB
BL
BB
BK
BB
2006
EI
68
89
89
88
84
89
11
0
0
0
16
74
LS
2
0
11
10
19 132
87
25
3
0
0
0
CH
BK
BB
BK
BL BB
2007
EI
83
82
86
56
64
83
42
0
0
3
68
0
LS
0
3 146
0
0
90 551
14
0
2
0
2
Keterangan
CH
EI
LS
BK
BB
:
:
:
:
:
:
:
:
Terjadi serangan
Terjadi / tidak terjadi serangan
Tidak terjadi serangan
Curah hujan
Indek ekoklimatik
Luas serangan hama
Bulan Kering
Bulan Basah
16
V. KESIMPULAN
Keberadaan hama penggerek batang padi
dan wereng batang coklat di Kabupaten
Klaten digambarkan dengan luas serangan
hama. Serangan hama penggerek batang padi
dilapangan setiap bulan selalu ada sepanjang
tahun 2000-2007, dimana luas serangan tinggi
cenderung terjadi pada bulan basah. Variasi
keberadaan serangan untuk hama wereng
batang coklat lebih tinggi daripada penggerek
batang padi, dalam satu tahun. Luas serangan
hama wereng batang coklat yang tinggi dapat
terjadi saat bulan basah atau bulan kering,
setiap tahunnya.
Pola indek ekoklimatik tahunan dari tahun
2000-2007, antara hama penggerek batang
padi dan wereng batang coklat cenderung
sama, hanya besarnya yang berbeda. Nilai
indek ekoklimatik setiap tahun, dari kedua
hama masih dalam kisaran memiliki potensi
serangan. Indek ekoklimatik bulanan untuk
kedua hama memiliki potensi serangan tinggi
ketika bulan basah dan awal bulan kering,
dengan kisaran 56 100. Pada saat tersebut
nilai indek ekoklimatik untuk penggerek
cenderung sesuai dengan keberadaan serangan
di Kabupaten Klaten, sedangkan untuk hama
wereng masih kurang sesuai dengan keadaan
nyatanya. Nilai indek ekoklimatik hama
wereng batang padi cenderung lebih rendah
dibanding hama penggerek batang padi. Saat
bulan kering berlangsung cukup panjang,
model kurang mampu melihat potensi
serangan kedua hama tersebut, dimana nilai
indek ekoklimatik berkisar 0 20.
Kurang sesuainya nilai indek ekoklimatik
terhadap keberadaan serangan di Kabupaten
Klaten pada saat-saat tertentu, dikarenakan
dasar dari model Climex melihat dari faktor
iklim. Iklim bukanlah satu-satunya faktor
yang mengendalikan keberadaan hama. Faktor
lain yang menunjang keberadaan hama pada
bulan kering diantaranya masih adanya
tanaman padi sebagai inang dan sumber
makanan bagi kedua serangga tersebut, karena
adanya sistem irigasi di Kabupaten Klaten.
Selain itu, tidak lepas juga karena pengaruh
manusia, terutama dalam melakukan teknik
budidaya pertanian.
DAFTAR PUSTAKA
Amasih A. 2004. Pemanfaatan Model Climex
untuk Menganalisis Potensi Penyebaran
Hama
Wereng
Batang
Coklat
(Nilaparvata lugens Stal) pada Tanaman
17
18
LAMPIRAN
19
(Sumber : www.klaten.go.id)
20
21
25,0
20,0
15,0
Tm aks
10,0
Tm in
5,0
T rata-rata
0,0
Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
Juni
Juli
Ags
Sep
Okt
Nov
Des
BULAN
RH (%)
90
85
80
75
70
Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
Juni
Juli
Ags
Sep
Okt
Nov
Des
BULAN
CH (mm)
300
250
200
150
100
50
0
Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
Juni
BULAN
Juli
Ags
Sep
Okt
Nov
Des
22
*ASIA
*KLATEN
CH
354
294
252
139
49
30
14
17
28
31
166
272
226
348
296
203
66
51
20
6
8
73
115
155
303
148
201
RH
94
93
91
94
92
91
92
89
89
89
92
91
92
91
94
92
88
93
90
87
87
90
93
91
94
93
94
Klaten
RH
73
70
71
88
59
59
58
50
43
59
70
69
70
69
80
69
64
62
56
51
54
62
77
70
73
72
71
Klaten
Klaten
Klaten
Klaten
Klaten
Klaten
Klaten
Klaten
Klaten
Klaten
Klaten
Klaten
Klaten
Klaten
Klaten
Klaten
Klaten
Klaten
Klaten
Klaten
Klaten
Klaten
Klaten
Klaten
Klaten
Klaten
Klaten
23
4
5
6
7
8
9
10
11
12
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
1
2001
2001
2001
2001
2001
2001
2001
2001
2001
2002
2002
2002
2002
2002
2002
2002
2002
2002
2002
2002
2002
2003
2003
2003
2003
2003
2003
2003
2003
2003
2003
2003
2003
2004
2004
2004
2004
2004
2004
2004
2004
2004
2004
2004
2004
2005
2005
2005
2005
2005
2005
2005
2005
2005
2005
2005
2005
2006
24.1
23.8
23.1
22.2
21.6
24.2
24.3
24.4
23.7
24.0
23.5
24.2
24.0
23.7
22.5
22.0
20.9
22.4
23.9
25.0
24.5
24.1
24.0
24.1
24.7
23.7
22.2
20.3
21.0
23.3
24.0
24.3
23.9
24.2
23.8
23.8
24.6
24.1
22.2
22.5
21.4
22.8
23.9
24.4
24.1
23.8
23.8
24.1
24.0
23.6
23.9
22.4
21.9
23.3
23.7
23.9
22.8
23.6
31.5
32.3
31.3
30.7
31.4
32.7
31.4
30.9
30.1
30.9
30.7
32.0
32.1
32.3
31.5
31.7
31.1
31.6
33.2
32.1
31.5
30.4
30.7
32.0
32.7
31.8
31.9
31.2
31.6
32.3
31.9
31.1
30.4
31.5
30.8
30.9
33.2
31.8
31.1
31.7
31.4
32.6
33.0
32.5
31.1
30.9
32.2
32.2
32.5
33.4
32.9
31.6
31.1
32.4
32.3
31.8
30.0
30.7
53
89
52
45
33
8
110
84
22
282
328
246
147
73
38
21
12
10
37
111
159
230
394
182
73
102
54
30
58
54
57
135
244
276
276
201
95
99
37
57
93
16
52
201
449
266
217
237
231
5
41
42
2
23
47
105
266
374
93
92
93
92
90
86
91
92
91
94
95
93
92
92
90
90
89
85
86
89
92
92
94
93
91
91
91
92
89
84
88
92
93
93
94
94
91
92
91
90
89
88
87
90
93
93
94
93
92
86
91
92
90
89
89
89
95
94
64
59
62
58
50
54
65
71
68
74
70
64
64
60
56
53
49
50
50
65
68
70
73
65
60
62
58
54
52
50
60
69
72
70
71
71
60
66
59
57
53
54
56
64
72
74
70
67
65
60
62
62
60
59
64
66
79
74
Klaten
Klaten
Klaten
Klaten
Klaten
Klaten
Klaten
Klaten
Klaten
Klaten
Klaten
Klaten
Klaten
Klaten
Klaten
Klaten
Klaten
Klaten
Klaten
Klaten
Klaten
Klaten
Klaten
Klaten
Klaten
Klaten
Klaten
Klaten
Klaten
Klaten
Klaten
Klaten
Klaten
Klaten
Klaten
Klaten
Klaten
Klaten
Klaten
Klaten
Klaten
Klaten
Klaten
Klaten
Klaten
Klaten
Klaten
Klaten
Klaten
Klaten
Klaten
Klaten
Klaten
Klaten
Klaten
Klaten
Klaten
Klaten
24
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
2006
2006
2006
2006
2006
2006
2006
2006
2006
2006
2006
2007
2007
2007
2007
2007
2007
2007
2007
2007
2007
2007
2007
23.5
23.7
23.6
23.2
22.0
21.0
20.7
21.1
23.4
24.4
24.7
23.5
23.2
23.2
23.6
24.1
22.5
21.9
21.3
22.0
23.8
23.2
23.4
31.2
31.1
31.1
31.9
31.0
30.5
31.5
32.2
33.5
34.7
32.6
31.5
32.0
31.2
31.9
32.8
31.6
31.3
31.6
31.8
32.8
31.0
31.0
245
194
199
247
0
0
0
0
0
49
360
62
239
204
371
346
52
0
0
0
29
143
668
95
95
95
94
92
92
91
88
86
86
91
91
94
93
94
91
91
92
90
86
86
90
94
72
75
72
68
64
61
50
48
49
50
66
65
68
68
68
59
61
57
53
52
56
68
69
Klaten
Klaten
Klaten
Klaten
Klaten
Klaten
Klaten
Klaten
Klaten
Klaten
Klaten
Klaten
Klaten
Klaten
Klaten
Klaten
Klaten
Klaten
Klaten
Klaten
Klaten
Klaten
Klaten
25
Parameter
DV0
DV1
DV2
DV3
PDD
Nilai
13
17
35
41
0
SM0
SM1
SM2
SM3
0.4
0.6
1.75
2
TTCS
THCS
DTCS
DHCS
TTHS
THHS
DTHS
DHHS
SMDS
HDS
SMWS
HWS
12
0.009
25
0.0015
41
0.009
0
0
0.3
0.006
2
0.002
Parameter
DV0
DV1
DV2
DV3
PDD
Nilai
10
20
30
40
0
SM0
SM1
SM2
SM3
0.3
0.5
1.75
2
TTCS
THCS
DTCS
DHCS
TTHS
THHS
DTHS
DHHS
SMDS
HDS
SMWS
HWS
10
0
25
0.0015
40
0.001
0
0
0.3
0.006
2
0.002
26
WK
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
Tmak
30.3
30.3
30.3
30.4
30.5
30.6
30.7
30.8
30.8
30.9
30.9
30.9
30.8
30.8
30.7
30.8
31.0
31.2
31.5
31.5
31.3
31.1
30.9
30.6
30.7
30.9
31.0
31.1
31.2
31.3
31.3
31.4
31.4
31.7
31.9
32.2
32.4
32.3
32.0
31.7
31.4
31.1
30.7
30.4
30.1
29.8
29.9
29.9
30.0
30.1
30.1
30.2
Tmin
23.7
23.7
23.6
23.6
23.7
23.7
23.7
23.7
23.7
23.7
23.7
23.7
23.8
23.8
23.9
23.9
23.9
23.9
23.9
23.8
23.3
22.9
22.5
22.1
22.0
22.1
22.1
22.2
22.2
22.2
22.1
22.1
22.2
22.6
23.0
23.4
23.9
24.1
24.2
24.3
24.3
24.4
24.3
24.2
24.2
24.1
24.0
24.0
23.9
23.8
23.8
23.8
CH
53.7
50.6
51.5
58.0
64.5
70.9
77.4
74.0
70.5
67.1
63.6
59.2
54.8
50.3
45.9
40.1
33.4
26.7
19.9
14.9
14.0
13.2
12.4
11.6
10.0
8.3
6.6
4.9
3.8
3.2
2.7
2.1
1.6
1.7
1.7
1.8
1.8
4.2
7.5
10.8
14.1
16.7
18.4
20.0
21.7
23.4
25.5
27.6
29.8
31.9
38.2
46.1
Evap
23.2
23.1
23.1
23.3
23.4
23.6
23.7
22.3
20.9
19.5
18.1
18.9
19.7
20.5
21.4
22.2
23.2
24.2
25.2
25.9
25.8
25.8
25.8
25.8
26.5
27.5
28.5
29.5
30.4
31.2
32.1
32.9
33.7
33.7
33.6
33.6
33.6
32.4
30.8
29.2
27.6
25.8
23.8
21.8
19.9
17.9
19.1
20.2
21.3
22.3
22.4
22.2
GI
97
97
97
96
95
94
84
93
92
91
91
91
92
92
93
92
90
88
85
85
87
89
91
94
93
91
89
33
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
5
40
81
99
100
100
100
100
99
99
98
TI
97
97
97
96
95
94
93
93
92
91
91
91
92
92
93
92
90
88
85
85
87
89
91
94
93
91
90
89
88
87
87
86
86
83
81
78
76
77
80
83
86
89
93
96
99
100
100
100
100
99
99
98
MI
100
100
100
100
100
100
90
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
98
38
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
5
43
84
100
100
100
100
100
100
100
100
DI
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
LI
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
CS
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
HS
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
DS
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2
7
10
13
14
15
16
16
16
14
12
8
4
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
WS
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Keterangan :
WK
Tmak
Tmin
CH
Evap
GI
TI
: Weekly
: suhu maksimum
: suhu minimum
: curah hujan
: evaporasi
: Growth index
: Temperature index
MI
DI
LI
CS
HS
DS
WS
: Moisture index
: Diapause index
: Light index
: Cold stress
: Heat stress
: Dry stress
: Wet stress
CDS
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
CWS
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
HDS
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
HWS
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Jan-00
Bulan
Sep-07
May-07
Jan-07
Sep-06
May-06
Jan-06
Sep-05
May-05
Jan-05
Sep-04
May-04
Jan-04
Sep-03
May-03
Jan-03
Sep-02
May-02
Jan-02
Sep-01
May-01
Jan-01
Sep-00
May-00
Luas ( Ha )
Ja
n0
M 0
ay
-0
0
S
ep
-0
0
Ja
n0
M 1
ay
-0
1
S
ep
-0
1
Ja
n0
M 2
ay
-0
2
S
ep
-0
2
Ja
n
-0
M 3
ay
-0
3
S
ep
-0
3
Ja
n0
M 4
ay
-0
4
S
ep
-0
4
Ja
n0
M 5
ay
-0
5
S
ep
-0
5
Ja
n0
M 6
ay
-0
6
S
ep
-0
6
Ja
n0
M 7
ay
-0
7
S
ep
-0
7
Luas ( Ha)
27
Lampiran 12. Grafik luas serangan hama PBP setiap bulan dari tahun 2000-2007
800
700
600
500
400
300
200
100
Bula n
Lampiran 13. Grafik luas serangan hama WBC setiap bulan dari tahun 2000-2007
800
700
600
500
400
300
200
100
28
Lampiran 14. Data luas tambah tanam di Kabupaten Klaten setiap bulannya (Ha)
Tahun
2000
2001
2002
2003
2004
2005
2006
2007
Keterangan
Padi Sawah
Jan
Feb
Mar
6820
5602
8513
Apr
6557
Mei
Juni
Juli
Ags
Sep
Okt
5533
3822
3865
3370
3461
2510
Nov
Des
8683
8144
Padi Gogo
269
Padi Sawah
5352
3716
8910
6069
3593
3266
4388
2916
3208
3183
10526
7014
Padi Gogo
18
188
95
Padi Sawah
5731
5264
9701
5604
3323
2853
3031
2242
2428
1806
3128
9876
Padi Gogo
43
243
Padi Sawah
8482
3893
4604
8946
4692
2929
2387
2679
2921
2299
3296
12605
Padi Gogo
14
228
37
Padi Sawah
5689
4408
5975
9126
3865
2550
2848
2887
1908
1932
4287
11743
Padi Gogo
17
12
235
Padi Sawah
5670
4276
6279
9947
3257
2550
2673
3752
2375
2608
3956
12308
Padi Gogo
35
186
36
Padi Sawah
6228
4480
8698
7697
3690
2673
3855
3257
2347
1569
2661
9274
Padi Gogo
230
82
Padi Sawah
8559
4821
4808
10652
6437
2809
2792
3070
2880
2327
3759
14291
Padi Gogo
45
197
49
29
Model Climex
EI hama PBP
EI hama WBC
Indikasi keberadaan
keberadaan serangan
hama PBP di Kab. Klaten
Indikasi keberadaan
keberadaan serangan
hama WBC di Kab.
Klaten
Analisis kesesuaian
dari model dan di
lapangan untuk hama
PBP
Analisis kesesuaian
dari model dan di
lapangan untuk hama
WBC
Hasil :
Sesuai / tidak untuk PBP
Hasil :
Sesuai / tidak untuk WBC