Anda di halaman 1dari 43

LAPORAN PRAKTIKUM SURVEI LARVA NYAMUK DAN

NYAMUK DEWASA DI BAPELKES LEMAH ABANG TAHUN


2016

Disusun oleh:

Kelompok 1

1. ACENG SANJAYA P23133116001


2. AZHAAR DARIN P23133116004
3. HILDA ADILA P23133116014
4. NADHIFAH QATRUNNADA P23133116027

Dosen : DR.Dra. Tjipto Rini, M.Kes.

JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN JAKARTA II

Jakarta, Januari 2017


KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan Laporan Praktikum Survei
Larva Nyamuk dan Nyamuk Dewasa di Bapelkes Lemah Abang Tahun 2016 ini dengan baik
meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga saya berterima kasih pada Bapak dan Ibu
Drs. Pangestu, M.Kes ; Budi Pramono, SKM,M.Kes ; DR.Dra. Tjipto Rini, M.Kes ; Nur Alfi
Syahri, SKM selaku Dosen mata kuliah Entomologi yang telah memberikan tugas ini kepada
kami.

Kami sangat berharap laporan ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita mengenai hasil survei yang diperoleh dari praktikum di bapelkes lemah
abang. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam laporan ini terdapat kekurangan dan
jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi
perbaikan laporan yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu
yang sempurna tanpa saran yang membangun.

Semoga laporan sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang
berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun dari Anda demi perbaikan
makalah ini di waktu yang akan datang.

Jakarta, 05 Januari 2017

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam bidang kesehatan, serangga mempunyai arti yang sangat penting karena peranannya
sebagai vektor (perantara) dari berbagai penyakit. Penyakit yang ditularkan oleh vektor ini
antara lain penyakit demam berdarah, malaria, dan filariasis. Ketiga penyakit ini ditularkan dari
orang yang satu ke orang yang lain melalui perantara nyamuk.

Dewasa ini, penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu masalah
kesehatan lingkungan yang cenderung meningkat jumlah penderita dan semakin luas daerah
penyebarannya, sejalan dengan meningkatnya mobilitas dan kepadatan penduduk.

Pada tahun 2009, kasus Demam Berdarah di wilayah Indonesia mencapai 150 juta kasus
yang mana hal ini menempatkan Indonesia menjadi negara dengan kasus DBD tertinggi di
ASEAN.DBD disebabkan oleh nyamuk Aedes aegypti. Laju perkembangbiakan
nyamuk Aedes aegypti yang cukup cepat merupakan salah satu penyebab penyakit DBD di
Indonesia sulit diberantas. (P2B2, 2010)

Nyamuk seringkali berkembang biak di tempat penampungan air seperti bak mandi,
tempayan, drum, barang bekas, pot tanaman air dan lain sebagainya. Oleh karena itu, untuk
mengantisipasi segala dampak yang bisa ditimbulkan nyamuk, masyarakat umum perlu
mengetahui jenis, kehidupan, permasalahan yang disebabkan oleh nyamuk bahkan
pengetahuan mengenai kepadatan jentik nyamuk sebagai langkah awal pencegahan terhadap
dampak buruk akibat serangga (khususnya nyamuk) bagi kesehatan.

Kegiatan pemantauan jentik nyamuk untuk mengetahui kepadatan jentik merupakan salah
satu upaya yang harus dilakukan guna menurunkan kejadian penyakit yang disebabkan oleh
nyamuk. Dengan berbekal pengetahuan inilah masyarakat secara mandiri dapat melakukan
upaya pengendalian jentik nyamuk. Terdapat beberapa indikator yang mengindikasikan suatu
kepadatan jentik nyamuk. Indikator-indikator tersebut antara lain Angka Bebas
Jentik (ABJ),House Index (HI), Kontainer Index (CI) dan Breteau Index (BI).

1.2 Tujuan
1. Praktikum pemeriksaan jentik nyamuk bertujuan untuk mengetahui ada
tidaknya jentik nyamuk di rumah warga baik di dalam maupun diluar rumah yangme
mungkinkan jentik dapat berkembang biak
2. Untuk mengetahui apakah ada jentik nyamuk lain selain jentik nyamuk aedes agepty3.
3. Untuk mengetahui apakah rumah warga yang diperiksa beresiko tinggi
terkenademam berdarah (DHF)
4. Untuk mengetahui apakah rumah warga yang diperiksa beresiko terkena penyakit
lainyang disebarkan oleh nyamuk lain dengan ditemukannya jentik nyamuk lain
selain jentik dari aedes agepty.
5. Untuk menunjang kemampuan teknis mahasiswa dalam melakukan
pemeriksaan jentik nyamuk yang merupakan salah satu ruang lingkup
dari pekerjaan mahasiswakesehatan lingkungan

1.3 Indikator

Terlaksananya praktek pemeriksaan jentik nyamuk aedes agepty yang


meliputi pemeriksaan jentik nyamuk pada drum air,bak mandi,tempayan,lain-lain di
dalam rumah dan pemeriksaan jentik nyamuk aedes agepty pada drum air, bak
mandi, tempayan, natural, lain-lain diluar rumah sesuai dengan waktu yang direncanakan dan
adanya hasil praktek berupaterdapatnya jentik nyamuk aedes agepty atau jentik nyamuk lain
pada rumah warga
BAB II

KAJIAN TEORI

Nyamuk (Diptera: Culicidae) merupakan vektor beberapa penyakit baik pada hewan
mau pun manusia. Banyak penyakit pada hewan dan manusia dalam penularannya mutlak
memerlukan peran nyamuk sebagai vektor dari agen penyakitnya, seperti filariasis dan malaria.
Sebagian pesies nyamuk dari genus Anopheles dan Culex yang bersifat zoofilik berperan dalam
penularan penyakit pada binatang dan manusia, tetapi ada juga spesies nyamuk antropofilik
yang hanya menularkan penyakit pada manusia. Salah satu penyakit yang mempunyai vektor
nyamuk adalah Demam Berdarah Dengue (Sudarmaja,2009).

Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu masalah kesehatan
lingkungan yang cenderung meningkat jumlah penderita dan semakin luas daerah
penyebarannya, sejalan dengan meningkatnya mobilitas dan kepadatan penduduk. Penyakit
demam yang ditularkan oleh nyamuk Ae. aegypti selain demam berdarah dengue (Dengue
Hemorrhagic Fever) adalah demam dengue (Dengue Fever) yang dikenal sebagai Cikungunyah
(Break Bone Fever) di Indonesia (Supartha,2008). Aedes aegypti lebih berperan dalam
penularan penyakit ini, karena hidupnya di dalam dan di sekitar rumah, sedangkan Aedes
albopictus di kebun, sehingga lebih jarang kontak dengan manusia (Yudhastuti,2005).

2.1 NYAMUK ANOPHELES

Anopheles (nyamuk malaria) merupakan salah satu genus nyamuk. Terdapat 400 spesies
nyamuk Anopheles, namun hanya 30-40 menyebarkan malaria (contoh, merupakan "vektor")
secara alami. Anopheles gambiae adalah paling terkenal akibat peranannya sebagai penyebar
parasit malaria (contoh.Plasmodium falciparum) dalam kawasan endemik di Afrika,
sedangkan Anopheles sundaicus adalah penyebar malaria di Asia

Di seluruh dunia, terdapat 460 spesies nyamuk anopheles yang sudah dikenali. Namun
hanya 100 diantaranya yang dapat menularkan penyakit malaria. Di Indonesia sendiri terdapat
25 spesies nyamuk anopheles yang mempunyai kemampuan menularkan penyakit malaria.
Dengan jumlah spesies nyamuk anopheles yang begitu besar ,bukan tidak mungkin Indonesia
rawan terhadap penularan penyakit malaria.

1. Klasifikasi nyamuk anopheles


Kingdom : Animalia
Phylum : Arthropoda
Class : Insecta
Order : Diptera
Superfamily : Culicoidea
Family : Culicidae
Subfamily : Anophelinae
Genus : Anopheles (Meigen, 1818)
Berikut beberapa ciri-ciri nyamuk anopheles betina yang dapat menularkan penyakit
malaria

Nyamuk anopheles betina memiliki tubuh pendek dan kecil

Memiliki tubuh berwarna hitam


Memiliki panjang yang sama antara proboscis dan polpi
Memeliki bentuk sayap yang simetris
Merupakan salah satu penyebab penyakit malaria

Posisi tubuh saat hinggap 90 deerajat


Senang hidup di genangan air yang kotor, tumpukan sampah dan berkembang biak
disana

2. Siklus Hidup Nyamuk Anopheles

Ada empat stadium dalam siklus hidup nyamuk, yaitu: Telur, larva, pupa dan nyamuk
dewasa. Waktu yang dibutuhkan mulai dari stadium telur sampai menjadi nyamuk dewasa
bervariasi antar spesies dan amat dipengaruhi suhu dan kelembaban udara. Pada suhu yang
lebih tinggi periodenya memendek, sebaliknya pada suhu yang lebih rendah periodenya
memanjang. Di daerah tropis, perjalanan dari telur sampai ke nyamuk dewasa umumnya
membutuhkan waktu 10-14 hari (CDC).

a) Stadium telur

Satu batch telur berjumlah kira-kira 50-200 butir. Telur Anopheles posisinya
terserak. Seekor induk Anopheles selama hidupnya bisa bertelur 1-3 batch, ada juga yang lebih
banyak, sampai 5-7 batch, bergantung sampai berapa lama nyamuk bisa bertahan hidup. Dalam
suhu tropis yang sesuai, nyamuk bisa hidup sampai satu bulan, walaupun pada umumnya
hanya mencapai 1-2 minggu. Dalam 2-3 hari pada suhu tropis telur akan menetas menjadi larva.
Terhadap pengeringan, telur nyamuk tidak resisten
b) Stadium larva

Dalam satu atau dua hari telur akan menetas jadi larva. Karena tidak punya cukup
siphon untuk pernapasan seperti larva Culex dan Aedes, maka posisi larva Anopheles adalah
mengapung sejajar dengan permukaan air (Larva Culex dan Aedes tegak atau agak diagonal).
Dengan mengapung sejajar ia bisa memperoleh oksigen lebih banyak. Makanan tersedia di
sekitarnya: Ganggang, bakteri dan lain-lain mikroorganisme. Bila terusik ia akan cepat-cepat
berenang ke arah bawah dengan gerakan menggeliat.

Ada empat tahapan larva yang disebut instars. Instars pertama sampai ke tiga berusia
kurang lebih dua hari. Larva akan bertahan tiga atau empat hari pada tahap instars ke empat.
Kehidupan larva ini berlangsung paling lama diantara tiga tahap aquatic, yaitu kurang-lebih 8-
10 hari pada suhu tropis normal. Pada suhu yang lebih rendah, tahap akuatik ini umumnya
berlangsung lebih lama.

c) Stadium pupa

Pupa berbentuk seperti koma. Posisi berada di bawah permukaan air, dan berenang ke
bawah bila terganggu. Beda dengan larva yang hari-harinya dihabiskan untuk makan, maka
pupa tidak makan.

Barangkali sudah cukup makan pada stadium larva, dan mungkin juga harap-harap cemas
menunggu datangnya perubahan. Perubahan besar terjadi pada stadium ini yaitu dari
kehidupan di air berubah menjadi nyamuk dewasa yang bisa terbang.

Stadium pupa berlangsung selama kurang-lebih 2-3 hari. Selanjutnya kulit pupa pecah
dan lahirlah nyamuk dewasa. Sejenak istirahat di permukaan air, setelah merasa sayapnya kuat
terbanglah sang nyamuk baru meneruskan amanah nenek moyangnya sebagai vektor pembawa
malaria.

d) Nyamuk dewasa

Secara sederhana kita dapat membedakan nyamuk Anopheles dewasa dengan nyamuk
lainnya dari posisi istirahatnya yang nungging. Nyamuk jantan murni vegetarian, dia hanya
mengisap nectar atau madu dari tumbuh-tumbuhan, sedangkan nyamuk betina membutuhkan
tambahan darah manusia demi mutu telur-telurnya.

Anopheles betina siap kawin begitu keluar dari pupa. Kawin cukup satu kali karena
sperma dari Anopheles jantan jumlahnya cukup banyak untuk membuahi beberapa batch telur.
Yang penting, selesai kawin nyamuk Anopheles betina harus memperoleh darah manusia guna
memberi nutrisi telur yang diproduksi. Batch pertama perlu dua kali isap darah sedangkan
batch berikutnya cukup satu kali saja.

Penyakit Yang Disebabkan Gigitan Nyamuk Anopheles

Penyakit yang berasal dari gigitan nyamuk adalah penyakit malaria dimana penyakit
tersebut sangat membahayakan bagi tubuh manusia yang disebabkan parasit darah yang
ditularkan oleh nyamuk (Anopheles). Penyakit tersebut dapat menyerang bagi siapa saja tanpa
adanya perbedaan usia, nyamuk malaria ini dapat ditemui dengan mudah didaerah yang banyak
digenangi oleh air, semak-semak, dan lingkungan yang kotor jauh dari kebersihan. Daerah yang
sering dihinggapi oleh nyamuk Anopheles ini adalah daerah yang beriklim basah atau hutan
seperti Amerika, Asia, dan Afrika.

Gejala yang disebabkan gigitan nyamuk Anopheles ini dibagi menjadi dua bagian yaitu
gejala malaria ringan tanpa komplikasi dan gejala malaria berat dengan komplikasi, namun
gejala malaria yang utama yaitu seperti demam tinggi disertai menggigil, kepala pusing, mual,
muntah, nyeri otot, diare, dan pegal-pegal. Gejala yang timbul berbeda beda tergantung daya
tahan tubuh penderita, apabila suhu badan atau gejala yang ditimbulkan mulai terasa maka
sangat dianjurkan bagi anda untuk segera memeriksakan diri kedokter.

Penyakit malaria ini harus segera ditindak lanjuti karna sebagian orang yang pernah
mengalami sakit tersebut sangat kecil kemungkinan bisa bertahan hidup apabila sudah
mencapai stadium gejala malaria berat, karna virus yang disebabkan nyamuk Anopheles sangat
berbahaya bagi kesehatan tubuh, maka sangat dianjurkan bagi anda untuk sering-seringlah
untuk melakukan penyemprotan masal disekitar lingkungan rumah agar terhindar dari sarang
nyamuk Anopheles ini, bagi anda yang ingin mengetahui terjangkit atau tidaknya virus tersebut
kini banyak tersedia alat tes malaria ditoko-toko alat kesehatan yang sangat membantu anda
untuk mengetahui hasil positif atau negatifnya kondisi tubuh anda.

2.2 NYAMUK AEDES

Aedes merupakan genus nyamuk yang asalnya ditemui di kawasan tropika dan subtropika,
namun telah tersebar disebabkan aktiviti manusia ke seluruh benua kecuali antartika. Namanya
diperolehi daripada perkataan Yunani Kunoads, yang bererti "tidak menyenangkan", kerana
nyamuk ini menyebarkan beberapa penyakit berbahaya seperti demam denggi. Aedes
albopictus merupakan spesies yang sering ditemui di Asia. Kakinya berbelang hitam
putih. Aedes aegyptijuga terkenal sebagai penyebar denggi dan demam kuning.

1. Jenis dan Siklus Nyamuk Deman Berdarah


Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) ditularkan oleh nyamuk Aedes
Aegypti (nyamuk rumah) dan dapat juga oleh Aedes Albopicotus (nyamuk kebun/ luar
rumah).

Ciri khas nyamuk Aedes antara lain :

Warna : : Hitam dengan bintik-bintik putih spt zebra

Jarak terbang : : 100 meter

Tempat Istirahat : : Tempat gelap dan lembab


Waktu Menggigit : : Pagi dan sore

2. Profil Nyamuk Aedes Aegepty Betina (ciri, sifat, dan siklus hidup)
Aedes Aegepty betina adalah vector demam berdarah. Umur Aedes aegypti
betina + 14 hr, dpt mencapai 2-3 bulan. Aedes aegypti betina mengisap darah berkali-
kali. Aktifitas tinggi pd pagi & sore hari. Setiap kali mengisap darah, sambil
mengeluarkan air liur yg berfungsi untuk mencegah pembekuan darah. Aedes aegypti
betina mengisap darah untuk pematangan telur.Proses pematangan telur 3-4 hrSekali
bertelur : 100-200 butir/ekor dengan Jarak terbang 100 meter.

3. Siklus hidup nyamuk aedes aegepty


telur - Larvae (5-7 hari) - Pupae (1-2 hari) - Nyamuk dewasa (+ betina 14 hari )
a) Telur Aedes
Diletakkan sedikit diatas permukaan air dan menempel di dinding penampungan air.
Di tempat kering dapat bertahan sampai 6 bulan yang akan langsung menetas bila
terkena air (musim hujan)

b) Jentik Aedes
Serin ditemukan ditempat penampungan air yang jernih (bak mandi, ban bekas, sampah
plastik, dispenser,dll)\Usia 6-8 hari lalu menjadi pupa. Fase paling mudah di intervensi,
karena :Luas tempat hidup terbatas (bak, ban, dll). Mudah ditemukan Mudah dibasmi
(kuras, dikubur, dikeringkan, abatisasi)

c) Pupa Ae. Aegypti


Fase tidak makan.Usia 1-2 hari lalu menjadi nyamuk dewasa.Indikator bahwa di tempat
tersebut sudah lama (lebih dari 1 minggu) tidak dilakukan PSN. PSN harus lebih
digiatkan.

Tempat pembiakan nyamuk aedes

1. Dalam Rumah
2. Akuarium
3. Perangkap semut
4. Pasu Bunga
5. Timba
6. Tempayan
7. Kolam (kolah) mandi
8. Tempat air peti sejuk

Pencegahan pembiakan nyamuk aedes

1. Salin air dalam tempayan, pasu-pasu bunga, kolam mandi tiap-tiap minggu dan basuhlah
sehingga bersih sebelum mengisi air yang baru
2. Buangkan air dari pinggan-pinggan alas pasu bunga seminggu sekali dan gosok pinggan-
pinggan itu hingga bersih untuk memusnahkan telur nyamuk
3. Tutup semua bekas menyimpan air dengan rapat untuk mencegah nyamuk daripada bertelur
4. Bekas yang tidak digunakan hendaklah dikumpulkan dan dibuang ke dalam tong sampah
atau ditanam
5. Periksa saluran bumbung rumah seminggu sekali untuk membersihkan daun yang menyekat
air daripada mengalir
6. Masukkan garam sebanyak 2 sudu teh ke dalam perangkap semut untuk mencegah
pembiakan nyamuk
7. Peliharalah ikan seperti Ikan Gupi, puyu di dalam tangki besar kerana akan memakan jentik-
jentik.
8. Masukkan ubat pembunuh jentik-jentik (mengikut sukatan yang betul) ke dalam semua
bekas menyimpan air, tiga bulan sekali

2.3 NYAMUK CULEX SP


Culex Quinquefasciatus adalah nyamuk yang dapat menularkan penyakit kaki gajah
(filariasis ). Hal ini terjadi saat nyamuk Culex menghisap darah pengidap filariasis sehingga
larva cacing filariasis masuk dan berkembang biak ditubuhnya lalu nyamuk Culex menularkan
larva tersebut kepada manusia dengan cara menggigitnya. Kasus penyakit kaki gajah banyak
ditemukan dibeberapa daerah di Indonesia seperi Malang Selatan dan Kediri.

Nyamuk Culex memiliki kebiasaan yang berbeda dengan Aedes Aegepty, bila Aedes
aegepty suka hidup pada air bersih maka Culex menyukai air yang kotor seperi genangan air,
limbah pembuangan mandi, got ( selokan ) dan sungai yang penuh sampah. Culex, nyamuk
yang memiliki ciri fisik coklat keabu-abuan ini mampu berkembang biak disegala musim.
Hanya saja jumlahnya menurun saat musim hujan karena jentik-jentiknya terbawa arus. Culex
melakukan kegiatannya dimalam hari.

1. Morfologi Nyamuk Culex Sp


Culex sp adalah genus dari nyamuk yang berperan sebagai vector penyakit yang penting
seperti West Nile Virus, Filariasis, Japanese enchepalitis, St Louis encephalitis. Nyamuk
dewasa dapat berukuran 4 10 mm (0,16 0,4 inci), dalam morfologinya nyamuk memiliki
tiga bagian tubuh umum yaitu kepala, dada, dan perut. Nyamuk Culex yang banyak di
temukan di Indonesia yaitu jenis Culexquinquefasciatus.
Ciri Secara Umum :
Telur : lonjong seperti peluru

Larva : sifon panjang dan bulunya lebih dari satu pasang

Fase dewasa : abdomen bagian ujung tumpul, warna cokelat muda tanpa tanda khas

Sayap : sisik sempit panjang dengan ujung runcing

Peran medis : sebagai vektor filariasis dan penyakit Japanese B. encephalitis

Perilaku : mengisap darah pada malam hari

Habitat : air jernih dan air keruh

2. Klasifikasi
Klasifikasi Culex adalah sebagai berikut :

Kingdom : Animalia,

Phylum : Arthropoda

Class : Insecta

Ordo : Diptera

Family : Culicidae

Genus : Culex

Spesies : Culex sp

3. Siklus Hidup

a. Telur

Seekor nyamuk betina mampu meletakan 100-400 butir telur. Setiap spesies nyamuk
mempunyai kebiasaan yang berbeda-beda. Nyamuk Culex sp meletakan telurnya diatas
permukaan air secara bergelombolan dan bersatu membentuk rakit sehingga mampu untuk
mengapung.

b. Larva

Setelah kontak dengan air, telur akan menetas dalam waktu 2-3 hari. Pertumbuhan dan
perkembangan larva dipengaruhi oleh faktor temperature, tempat perindukan dan ada
tidaknya hewan predator. Pada kondisi optimum waktu yang dibutuhkan mulai dari penetasan
sampai dewasa kurang lebih 5 hari.

c. Pupa

Pupa merupakan stadium terakhir dari nyamuk yang berada di dalam air, pada stadium ini
tidak memerlukan makanan dan terjadi pembentukan sayap hingga dapat terbang, stadium
kepompong memakan waktu lebih kurang satu sampai dua hari. Pada fase ini nyamuk
membutuhkan 2-5 hari untuk menjadi nyamuk, dan selama fase ini pupa tidak akan makan
apapun dan akan keluar dari larva menjadi nyamuk yang dapat terbang dan keluar dari air.

d. Dewasa

Setelah muncul dari pupa nyamuk jantan dan betina akan kawin dan nyamuk betina yang
sudah dibuahi akan menghisap darah waktu 24-36 jam. Darah merupakan sumber protein
yang esensial untuk mematangkan telur.[8] Perkembangan telur hingga dewasa memerlukan
waktu sekitar 10 sampai 12 hari.

4. Daur Hidup Nyamuk Culex sp

Nyamuk Culex sp betina dapat meletakkan telur sampai 100 butir setiap datang waktu
bertelur. Telur telur tersebut diletakkan diatas permukaan air dalam keadaan menempel pada
dinding vertical bagian dalam tempat tempat penampungan air . Nyamuk Culex sp betina
lebih menyukai tempat penampungan air yang tertutup longgar untuk meletakkan telurnya
dibandingkan dengan tempat penampunga air yang terbuka, karena tempat penampungan air
yang tertutup longgar tutupnya jarang dipasang dengan baik sehingga mengakibatkan ruang
didalamnya lebih gelap (Sumarmo,1988). Telur akan menetas dalam waktu 1-3 hari pada suhu
30o C, sementara pada suhu 16o C telur akan menetas dalam waktu 7 hari. Telur dapat bertahan
tanpa media air dengan syarat tempat tersebut lembab

Telur dapat bertahan sampai berulan bulan pada suhu -2o C sampai 42o C. Stadium
larva berlangsung selama 6-8 hari. Stadium larva terbagi menjadi 4 tingkatanperkembangan
atau instar. Instar I terjadi setelah 1-2 hari telur menetas, Instar II terjadi setelah 2-3 hari telur
menetas, instar III terjadi setelah 3-4 hari telur menetas dan instar IV terjadi setelah 4-6 hari
telur menetas. Stadium pupa terjadi seteah 6 -7 hari telur menetas. Stadium pupa berlangsung
selama 2 -3 hari.

Lama waktu stadium pupa dapat diperpanjang dengan menurunkan suhu pada tempat
perkembangbiakan, tetapi pada suhu yang sangat rendah dibawah 10o C pupa tidak mengalami
perkembangan.(Upik Kesumawati Hadi dan Susi Soviana ,2000). Stadium dewasa terjadi
setelah 9 10 hari telur menetas. Meskipun umur nyamuk Culex sp betina di alam pendek yaitu
kira kira 2 minggu, tetapi waktu tersebut cukup bagi nyamuk Culex sp. Betina untuk
menyebarkan virus dengue dari manusia yang terinfeksi ke manusia yang lain

2.4 ALAT BAHAN PRAKTIKUM:

2. Gayung Panjang
3. Pipet testes
4. Pial botol
5. Label
6. Lup
7. Aspirator
8. Paper cup
9. Tempat penyimpanan alat
10. Formulir
11. Senter
12. Alat tulis
13. Papan jalan
14. Kasa
15. Karet
16. Gunting

2.5 LANGKAH KERJA :

Pada Siang Hari

1. Siapkan alat dan bahan terlebih dahulu yang ingin dibawa pada saat praktikum.
2. Siapkan beberapa paper cup dengan ditutup menggunakan kain kasa lalu diikat dengan karet
gelang dengan kuat (usahakan agar tidak mudah terbuka), beri ubang secukupnya pada kain
kasa.
3. Penangkapan nyamuk dilakukan di dua tempat ( di dinding dalam rumah dan di dinding luar
rumah) dilakukan pada siang hari selama 15 menit pada waktu yang bersamaan.
4. Pasang stopwatch selama 15 menit agar dapat tepat waktu.
5. Jika nyamuk ada yang hinggap di dinding lalu mulailah tangkap dengan menggunakan
aspirator dengan cara dihisap, nyamuk yang sudah ditangkap di masukkan ke dalam paper
cup, kemudian tutup kembali lubang dengan kapas yang sudah menyesuaikan besar lubang.
6. Hitunglah jumlah semua nyamuk yang berhasil ditangkap .
7. Beri label yang sudah di tulis keterangan tempat dan waktu ditemukannya nyamukpada paper
cup.
8. Catat pada kuesioner praktikumyang telah disediakan.

Pada Malam Hari

1. Siapkan alat dan bahan terlebih dahulu yang ingin dibawa pada saat praktikum.
2. Siapkan beberapa paper cup dengan ditutup menggunakan kain kasa lalu diikat dengan karet
gelang dengan kuat (usahakan agar tidak mudah terbuka), beri ubang secukupnya pada kain
kasa.
3. Penangkapan nyamuk dilakukan di dua tempat ( di dinding dalam rumah dan di dinding luar
rumah) dilakukan pada siang hari selama 15 menit pada waktu yang bersamaan.
4. Setel stopwatch selama 15 menit agar dapat tepat waktu
5. Lakukan umpan badan dengan tubuh manusia, tujuanya agar nyamuk mudah untuk ditangkap.
6. Gunakan senter untuk menerangi pada saat ingin menghisap nyamuk agar terlihat.
7. Jika nyamuk ada yang hinggap di dinding lalu mulailah tangkap dengan menggunakan
aspirator dengan cara dihisap, nyamuk yang sudah ditangkap di masukkan ke dalam paper
cup, kemudian tutup kembali lubang dengan kapas yang sudah menyesuaikan besar lubang.
8. Hitunglah jumlah nyamuk yang berhasil ditangkap.
9. Beri label pda paper cup.
10. Catat pada kuesioner yang telah disediakan.
Pada Kandang Malam Hari
1. Siapkan alat dan bahan terlebih dahulu yang ingin dibawa pada saat praktikum.
2. Siapkan beberapa paper cup dengan ditutup menggunakan kain kasa lalu diikat dengan karet
gelang dengan kuat (usahakan agar tidak mudah terbuka), beri ubang secukupnya pada kain
kasa.
3. Penangkapan nyamuk dilakukan diluar kandang dilakukan pada malam hari selama 15 menit.
4. Setel stopwatch selama 15 menit agar dapat tepat waktu
5. Lakukan umpan badan dengan tubuh manusia, tujuannya agar nyamuk mudah ditangkap
6. Gunakan senter untuk menerangi tempat gelap pada saat ingin menghisap nyamuk agar
memudahkan kita saat melihat.
7. Jika nyamuk sudah hinggap dengan aspirator dengan dengan cara dihisap, kemudian tutup
kembali lubang dengan kapas.
8. Hitunglah jumlah nyamuk yang berhasil ditangkap.
9. Beri label pada paper cup.
10.Catat pada kuisioner yang telah disediakan.

Pada Kandang Malam Hari.

1. Siapkan alat dan bahan terlebih dahulu yang ingin dibawa pada saat praktikum.
2. Siapkan beberapa paper cup dengan ditutup menggunakan kain kasa lalu diikat dengan karet
gelang dengan kuat (usahakan agar tidak mudah terbuka), beri ubang secukupnya pada kain
kasa.
3. Penangkapan nyamuk dilakukan diluar kandang dilakukan pada malam hari selama 15 menit
4. Pasang stopwatch selama 15 menit
5. Lakukan umpan badan dengan tubuh manusia,tujuannya agar nyamuk mudah ditangkap
6. Gunakan senter untuk menerangi pada saat ingin menghisap nyamuk agar terlihat
7. Jika nyamuk sudah tertangkap dengan aspirator dengan cara dihisap, nyamuk yang sudah
ditangkap dimasukan kedalam paper cup, kemudian tutup kembali lubang dengan kapas.
8. Hitunglah jumlah nyamuk yang berhasil ditangkap
9. Beri label pada paper cup
10. Catat pada kuesioner yang telah disediakan.
BAB III

HASIL PENGAMATAN

1. PENANGKAPAN LARVA NYAMUK AEDES SP PADA TEMPAT


PENAMPUNGAN AIR (TPA)
DI DALAM RUMAH TAHUN 2016

*RUMAH 1
N TEMPAT KATEGO KONDISI KEADAAN JENTI HASIL
O PENAMP RI KONTAIN KONTAINE K IDENTIFIKA
UNGAN ER R SI
AIR
(TPA)
1. Bak A a b b -
Mandi

2. Tempayan B -

3. Tampunga B -
n
Dispenser

4. Tampunga B -
n Kulkas

5. Tampunga B -
n Air AC

6. Lainnya
-
-
-
-
-
a. Ada a. Terang a. Tertutup a. Ada a. Ae Aegypti
b. Tidak b. gelap b. Terbuka b. b. Ae
Ada Tidak Albopictus
Ada
c. Lainnya.........
*RUMAH 2

N TEMPAT KATEGO KONDISI KEADAA JENTIK HASIL


O PENAMP RI KONTAI N IDENTIFIKAS
UNGAN NER KONTAIN I
AIR ER
(TPA)
1. Bak A a b b
Mandi

2. Tempayan A a b b

3. Tampunga B
n
Dispenser

4. Tampunga B
n Kulkas

5. Tampunga B
n Air AC

6. Lainnya
-
-
-
-
-
a. Ada a. Terang a. Tertutup a. Ada a. Ae Aegypti
b. Tidak b. gelap b. Terbuka b. Tidak b. Ae
Ada Ada Albopictus
c. Lainnya.........

*RUMAH 3
NO TEMPA KATEGO KONDISI KEADAA JENTIK HASIL
T RI KONTAI N IDENTIFIKAS
PENAM NER KONTAIN I
PUNGA ER
N AIR
(TPA)
1. Bak A b b a Jentik nyamuk
Mandi aegypti

2. Tempaya B
n
3. Tampun B
gan
Dispense
r

4. Tampun B
gan
Kulkas

5. Tampun B
gan Air
AC

6. Lainnya
-
-
-
-
-
a. Ada a. Terang a. Tertutup a. Ada a. Ae Aegypti
b. Tidak b. gelap b. Terbuka b. Tidak b. Ae
Ada Ada Albopictus
c. Lainnya.........

*RUMAH 4
N TEMPAT KATEGO KONDISI KEADAA JENTIK HASIL
O PENAMP RI KONTAI N IDENTIFIKAS
UNGAN NER KONTAIN I
AIR ER
(TPA)
1. Bak A a b a Larva nyamuk
Mandi aedes aegypti

2. Tempayan B

3. Tampunga A b b b
n
Dispenser

4. Tampunga A b a b
-n Kulkas

5. Tampunga B
n Air AC

6. Lainnya
-
-
-
-
-
a. Ada a. Terang a. Tertutup a. Ada a. Ae Aegypti
b. Tidak b. gelap b. Terbuka b. Tidak b. Ae
Ada Ada Albopictus
c. Lainnya.........

2. PENANGKAPAN LARVA NYAMUK AEDES SP PADA TEMPAT


PENAMPUNGAN AIR (TPA)
DI LUAR RUMAH TAHUN 2016

*RUMAH 1
N TEMPAT KATEGO KONDISI KEADAA JENTIK HASIL
O PENAMP RI KONTAIN N IDENTIFIK
UNGAN ER KONTAI ASI
AIR NER
(TPA)
1. Kaleng A a b b
Bekas

2. Vas Bunga B

3. Ban Bekas b

4. Drum b

5. Lainnya
- b a b a Larva Aedes
Aquarium aegypti
- Ember a a b b
-
-
-
a. Ada a. Terang a. Tertutup a. Ada a. Ae Aegypti
b. Tidak b. gelap b. Terbuka b. Tidak b. Ae
Ada Ada Albopictus
c.
Lainnya.........
*RUMAH 2
NO TEMPA KATEGO KONDISI KEADAA JENTIK HASIL
T RI KONTAIN N IDENTIFIKA
PENAM ER KONTAIN SI
PUNGA ER
N AIR
(TPA)
1. Kaleng A b a b
Bekas

2. Vas B
Bunga

3. Ban B
Bekas

4. Drum B

5. Lainnya
- Bak A a b b
Cuci
- A a b b
Becekan
-
-
-
a. Ada a. Terang a. Tertutup a. Ada a. Ae Aegypti
b. Tidak b. gelap b. Terbuka b. Tidak b. Ae
Ada Ada Albopictus
c.
Lainnya.........

*RUMAH 3

N TEMPAT KATEGO KONDISI KEADAA JENTIK HASIL


O PENAMP RI KONTAI N IDENTIFIK
UNGAN NER KONTAIN ASI
AIR ER
(TPA)
1. Kaleng b
Bekas

2. Vas Bunga b

3. Ban Bekas b

4. Drum b
5. Lainnya
- a a b a Larva nyamuk
Aquarium aedes aegypti
- Ember a a b b
-
-
-
a. Ada a. Terang a. Tertutup a. Ada a. Ae Aegypti
b. Tidak b. gelap b. Terbuka b. Tidak b. Ae
Ada Ada Albopictus
c.
Lainnya.........

*RUMAH 4
N TEMPAT KATEG KONDISI KEADAAN JENTIK HASIL
O PENAMPU ORI KONTAIN KONTAIN IDENTIFIKASI
NGAN AIR ER ER
(TPA)
1. Kaleng b
Bekas

2. Vas Bunga b

3. Ban Bekas b

4. Drum b

5. Lainnya
- Tempat a b b a Larva nyamuk
Penampung aedes aegypti
Air
-
-
-
-
a. Ada a. Terang a. Tertutup a. Ada a. Ae Aegypti
b. Tidak b. gelap b. Terbuka b. Tidak b. Ae
Ada Ada Albopictus
c. Lainnya.........
3. PENANGKAPAN NYAMUK ISTIRAHAT YANG HINGGAP DI DINDING
DALAM RUMAH PADA WAKTU PAGI/SIANG/SORE HARI TAHUN 2016

PENANGKAPAN NYAMUKI ISTIRAHAT YANG HINGGAP DI


NO. DINDING DALAM RUMAH PADA WAKTU PAGI/SIANG/SORE
HARI
HASIL IDENTIFIKASI (*)
RUMAH JUMLAH NYAMUK BETINA JANTAN
1 Nama Pemilik a. Ae - -
Rumah : aegypti
Ibu Arni - b. Ae - -

albopictus
No. Rumah : c. Lainnya.... - -
-
2 Nama a. Ae - -
PemilikRumah: aegypti
Ibu Sarman - b. Ae - -

albopictus
No. Rumah : c. Lainnya.... - -

3 Nama a.Ae aegypti - -


PemilikRumah:
Ibu Canah - b. Ae - -
albopictus
No. Rumah : c. Lainnya.... - -

4 Nama Pemilik a.Ae aegypti - -


Rumah :
Ibu Karnah - b. Ae - -
albopictus
No. Rumah : c. Lainnya.... - -

4. PENANGKAPAN NYAMUK ISTIRAHAT YANG HINGGAP DI DINDING


LUAR RUMAH PADA WAKTU PAGI/SIANG/SORE HARI TAHUN 2016

No. PENANGKAPAN NYAMUKI ISTIRAHAT YANG HINGGAP DI


DINDING LUAR RUMAH PADA WAKTU PAGI/SIANG/SORE HARI
Rumah Jumlah Hasi Identifikasi (*)
Nyamuk Betina Jantan
1. Nama Pemilik Rumah : a.Ae aegypti

Ibu Arni - b. Ae - -
albopictus
No. Rumah : c. Lainnya...

2. Nama Pemilik Rumah : a.Ae aegypti

Ibu Sarman - b. Ae - -
albopictus
No. Rumah : c. Lainnya...

3. Nama Pemilik Rumah : a.Ae aegypti

Ibu Canah - b. Ae - -
albopictus
No. Rumah : c. Lainnya....

4. Nama Pemilik Rumah : a.Ae aegypti

Ibu Karnah - b. Ae - -
albopictus
No. Rumah : c. lainnya....

PENAMPAKAN LARVA NYAMUK CULEX DI SAWAH PADA WAKTU PAGI/ SIANG/


SORE HARI TAHUN 2016

Jenis Keaadaan Lingkunga Fisik Keadaan Lingkungan Biologis


n
Habitat Dasar Kekeruhan Kondisi Tanaman air Tanaman Naungan Ikan
sekitar
d a b b a a b a

a.Selokan a.Lumpur a.Jernih a.Tergenang a.Tidak ada a.Tidak ada a.Tidak a.Tidak
ada ada
b. Sumur b.Pasir b.Kotor b.Mengalir b.Ganggang b.Rerumputa b.Jurang b.Ada
gali n
c.Sungai c.Kerikil c.Sangat c.Kangkung c.Semak c.Rapat
kotor
d.Sawah d.Batu d.Eceng d.Rapat
sedang gondok sekali
e.Kubanaga e.Batu e.Lumut
n besar
f.Kolam f.Tanah f.Lain-lain

CIDUKAN KE..... JUMLAH JENTIK HASIL IDENTIFIKASI (*)


1 1 Larva Culex
2 3 Larva Culex
3 8 Larva Culex
4 4 Larva Culex
5 9 Larva Culex
6 1 Larva Culex
7 1 Larva Culex
8 1 Larva Culex
9 3 Larva Culex
10 7 Larva Culex

No. PENANGKAPAN NYAMUKI DENGAN UMPAN BADAN MANUSIA DI LUAR


RUMAH PADA WAKTU MALAM HARI

Rumah Jumlah Hasi Identifikasi (*)

Nyamuk Betina Jantan

1. Nama Pemilik Rumah : a.Ae aegypti

Bu Mimin 2 b. Ae 2
albopictus

No. Rumah : c. Lainnya...

2. Nama Pemilik Rumah : a.Ae aegypti

Pak Caman 1 b. Ae 1
albopictus

No. Rumah : c. Lainnya...

3. Nama Pemilik Rumah : a.Ae aegypti

Bu Titin - b. Ae
albopictus

No. Rumah : c. Lainnya....


4. Nama Pemilik Rumah : a.Ae aegypti

Pak Yaman - b. Ae
albopictus

No. Rumah : c. lainnya....

No. PENANGKAPAN NYAMUKI DENGAN UMPAN BADAN MANUSIA DI


DALAM RUMAH PADA WAKTU MALAM HARI

Rumah Jumlah Hasi Identifikasi (*)

Nyamuk Betina Jantan

1. Nama Pemilik Rumah : a.Culex 3 1

Bu Mimin 4 b.Ae Aegepty

No. Rumah : c. Lainnya...

2. Nama Pemilik Rumah : a.Culex 2 1

Pak Caman 3 b. Ae
albopictus

No. Rumah : c. Lainnya...

3. Nama Pemilik Rumah : a.Culex 3 1

Bu Titin 4 b. Ae
albopictus

No. Rumah : c. Lainnya....

4. Nama Pemilik Rumah : a.Culex 3 1

Pak Yaman 4 b. Ae
albopictus

No. Rumah : c. lainnya....


No Nama Penangkapan di Dinding Sekitar Kandang Kondi Hasil
Pemilik Banyaknya Nyamuk pada Jam si Identifik
Kandang Perut asi
18.00 19.0 20.00 21.00 22.00 23.00 Tot
(*) Spesies
s/d 0 s/d s/d s/d s/d al
Nyamuk
19.00 s/d 21.00 22.00 23.00 24.00
(*)
1 Pak 1 1
Caman
2 Pak 1 1
Caman
3 Pak 1 1
Caman
4 Pak RT 2 2
BAB IV

PEMBAHASAN

Survei yang dilakukan pada rumah pertama yakni pada kediaman Ibu Arni diperoleh
data yang menunjukkan tidak adanya jentik nyamuk yang berada di dalam penampungan air,
baik itu di dalam bak mandi, tempayan, penampung air dispenser,kulkas dan AC. Survei jentik
nyamuk juga di lakukan di luar rumah, hasilnya menunjukan bahwa terdapat jentik nyamuk di
dalam aquarium bekas. Selanjutnya survei yang dilakukan pada rumah kedua yakni pada
kediaman Ibu Sarman diperoleh data yang menunjukkan tidak adanya jentik nyamuk di dalam
penampungan air, baik di dalam bakmandi maupun tempat yang lainnya. Survei jentik nyamuk
yang di lakukan di luar rumah juga tidak menunjukkan adanya jentik nyamuk pada tempat-
tempat penampungan air. Survei dilakukan pda rumah ketiga yakni pada kediaman Ibu Canah
diperoleh data yang mununjukkan terdapat jentik nyamuk pada bak mandi yang berada di
dalam rumah. Sedangkan yang di luar rumah, terdapat jentik di aquariun, namun tidak terdapat
jentik di ember. Survei selanjutnya dilakukan di kediaman Ibu Karnah menunjukkan adanya
jentik nyamuk di bak mandi. Jentik nyamuk pun terdapat pada tempat penampungan air yang
tersimpan di luar rumah.

Selain survei yang dilakukan pada barang-barang yang terdapat di dalam dan luar
rumah, juga di lakukan survei pada dinding dalam dan luar rumah. Namun, ternyata tidak
didapatkan nyamuk di dinding baik di dalam rumah maupun di luar rumah.

Survei juga dilakukan disawah untuk mencari jentik nyamuk Anopheles di sore hari.
Dalam proses penangkapannya dilakukan sebanyak 10 kali cidukan. Pada cidukan pertama,
jumlah jentik nyamuk yang didapat sebanyak 1 buah. Cidukan ke-2, sebanyak 3 buah. Cidukan
ke-3 sebanyak 8 buah. Cidukan ke-4 sebanyak 4 buah. Cidukan ke-5 sebanyak 9 buah. Cidukan
ke- 6 sebanyak 1 buah. Cidukan ke-7 sebanyak 1 buah. Cidukan ke-8 sebanyak 1 buah. Cidukan
ke-8 sebanyak 1 buah. Cidukan ke-9 sebanyak 3 buah dan cidukan ke-10 sebanyak 7 buah.

Penangkapan nyamuk juga dilakukan dengan umpan badan manusia secara langsung di
dalam dan di luar rumah. Survei yang dilakukan di dalam rumah pertama yaitu rumah Ibu
Mimin didapatkan nyamuk sebanyak 2 ekor culex dimana keduanya betina. Pada rumah ke-2,
yaitu rumah Pak Caman, kami berhasil menangkap 1 ekor culex nyamuk betina. Lalu, di rumah
ke-3 yaitu rumah Ibu Titin dan rumah ke-4 yaitu rumah Pak Yaman tidak ditemukan nyamuk.
Sedangkan survei yang dilakukan di luar rumah pertama yaitu Ibu Mimin didapatkan nyamuk
sebanyak 3 ekor betina, 1 ekor jantan. Rumah ke-2 yaitu Pak Caman mendapat tiga ekor
nyamuk culex yang hasil identifikasi jenis kelaminnya betina. Rumah ke-3 yakni, rumah Bu
Titin mendapat empat ekor nyamuk culex dan hasil identifikasi jenis kelamin betina. Rumah
ke-4 yakni di rumah Pak Yaman, mendapat empat ekor nyamuk culex dan seluruhnya berjenis
kelamin betina.

Penangkapan nyamuk yang hinggap disekitar kandang pada malam hari, dilakukan
mulai dari pukul 20.00 s/d 21.00 WIB. Kandang pertama mendapat satu ekor nyamuk, kandang
kedua satu ekor nyamuk.Berikutnya kegiatan dilakukan pada pukul 21.00 s/d 22.00 WIB
dengan dilanjutkan pada kandang ketiga mendapat satu ekor nyamuk, dan kandang terakhir
mendapat dua ekor nyamuk.
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari hasil survei yang sudah dilakukan pada tanggal 25 November 2016 di Dusun
Jatirejan RT 02 / RW 03 pada beberapa rumah warga, didapatkan nyamuk berjumlah
26 ekor dan larva nyamuk berjumlah 38 ekor.
Pada praktikum ini perlu diperhatikan alat dan bahan, cara kerja, dan metode
praktikum secara benar agar hasil praktikum sesuai dengan apa yang diinginkan.
Dengan praktikum ini kita dapat mengidentifikasi nyamuk dewasa dan jentik nyamuk.
Selain itu, kita juga dapat mengetahui dan menjelaskan dengan jelas bagian-bagian dari
nyamuk dewasa dan jentik serta terntunya mahasiswa lebih memahami materi
pembelajaran entomologi yang telah didapat setelah mengikuti praktek.
Kegiatan pemberantasan nyamuk dewasa dapat dilaksakan dengan duacara, yaitu
dengan fogging, repelen, dan teknik serangga mandul. Sedangkan pemberantasan jentik
meliputi fisik, kimia, dan biologi, selain itu pengendalian legislatif.

5.2 Saran

Setiap rumah hendaknya melakukan pembenahan sesegara mungkin, seperti :


1. Dengan selalu menguras bak mandi setiap 1 minggu sekali.
2. Menutup tempat-tempat penampungan air.
3. Selalu menjaga kebersihan lingkungan sekitar rumah.
4. Selalu membersihkan tempat mandi burung, kolam, dll.
5. Membersihkan pot-pot yang tergenang air.
6. Menaburkan bubuk Abate.
DAFTAR PUSTAKA

http://search2.fvpimageviewer.com/search/web?fcoid=417&q=NYAMUK+anopheles

http://search2.fvpimageviewer.com/search/web?fcoid=417&q=nyamuk+aedes

http://search2.fvpimageviewer.com/search/web?fcoid=417&q=nyamuk+culex
LAMPIRAN

5. PENANGKAPAN LARVA NYAMUK AEDES SP PADA TEMPAT


PENAMPUNGAN AIR (TPA)
DI DALAM RUMAH TAHUN 2016

*RUMAH 1
NO TEMPAT KATEGORI KONDISI KEADAAN JENTIK HASIL
PENAMPU KONTAINER KONTAINER IDENTIFIKASI
NGAN AIR
(TPA)
1. Bak Mandi A a b b -

2. Tempayan B -

3. Tampunga B -
n
Dispenser

4. Tampunga B -
n Kulkas

5. Tampunga B -
n Air AC

6. Lainnya
-
-
-
-
-
a. Ada a. Terang a. Tertutup a. Ada a. Ae Aegypti
b. Tidak Ada b. gelap b. Terbuka b. Tidak b. Ae
Ada Albopictus
c. Lainnya.........
*RUMAH 2

NO TEMPAT KATEGORI KONDISI KEADAAN JENTIK HASIL


PENAMPU KONTAINE KONTAINER IDENTIFIKASI
NGAN AIR R
(TPA)
1. Bak Mandi A a b b

2. Tempayan A a b b

3. Tampunga B
n
Dispenser

4. Tampunga B
n Kulkas

5. Tampunga B
n Air AC

6. Lainnya
-
-
-
-
-
a. Ada a. Terang a. Tertutup a. Ada a. Ae Aegypti
b. Tidak b. gelap b. Terbuka b. Tidak b. Ae Albopictus
Ada Ada
c. Lainnya.........

*RUMAH 3
NO TEMPAT KATEGORI KONDISI KEADAAN JENTIK HASIL
PENAMP KONTAINE KONTAINER IDENTIFIKASI
UNGAN R
AIR
(TPA)
1. Bak A b b a Jentik nyamuk
Mandi aegypti
2. Tempaya B
n

3. Tampung B
an
Dispense
r

4. Tampung B
an
Kulkas

5. Tampung B
an Air AC

6. Lainnya
-
-
-
-
-
a. Ada a. Terang a. Tertutup a. Ada a. Ae Aegypti
b. Tidak b. gelap b. Terbuka b. Tidak b. Ae Albopictus
Ada Ada
c. Lainnya.........

*RUMAH 4
NO TEMPAT KATEGORI KONDISI KEADAAN JENTIK HASIL
PENAMPU KONTAINE KONTAINER IDENTIFIKASI
NGAN AIR R
(TPA)
1. Bak Mandi A a b a Larva nyamuk
aedes aegypti

2. Tempayan B

3. Tampunga A b b b
n
Dispenser

4. Tampunga A b a b
-n Kulkas
5. Tampunga B
n Air AC

6. Lainnya
-
-
-
-
-
a. Ada a. Terang a. Tertutup a. Ada a. Ae Aegypti
b. Tidak b. gelap b. Terbuka b. Tidak b. Ae Albopictus
Ada Ada
c. Lainnya.........

6. PENANGKAPAN LARVA NYAMUK AEDES SP PADA TEMPAT


PENAMPUNGAN AIR (TPA)
DI LUAR RUMAH TAHUN 2016

*RUMAH 1
NO TEMPAT KATEGORI KONDISI KEADAAN JENTIK HASIL
PENAMPU KONTAINER KONTAINE IDENTIFIKASI
NGAN AIR R
(TPA)
1. Kaleng A a b b
Bekas

2. Vas Bunga B

3. Ban Bekas b

4. Drum b

5. Lainnya
- b a b a Larva Aedes
Aquarium aegypti
- Ember a a b b
-
-
-
a. Ada a. Terang a. a. Ada a. Ae Aegypti
Tertutup
b. Tidak b. gelap b. Terbuka b. Tidak Ada b. Ae
Ada Albopictus
c.
Lainnya.........

*RUMAH 2
NO TEMPAT KATEGORI KONDISI KEADAAN JENTIK HASIL
PENAMP KONTAINE KONTAINER IDENTIFIKASI
UNGAN R
AIR
(TPA)
1. Kaleng A b a b
Bekas

2. Vas B
Bunga

3. Ban B
Bekas

4. Drum B

5. Lainnya
- Bak A a b b
Cuci
- A a b b
Becekan
-
-
-
a. Ada a. Terang a. Tertutup a. Ada a. Ae Aegypti
b. Tidak b. gelap b. Terbuka b. Tidak b. Ae
Ada Ada Albopictus
c. Lainnya.........

*RUMAH 3

NO TEMPAT KATEGORI KONDISI KEADAAN JENTIK HASIL


PENAMPU KONTAINE KONTAINER IDENTIFIKASI
NGAN AIR R
(TPA)
1. Kaleng b
Bekas

2. Vas Bunga b
3. Ban Bekas b

4. Drum b

5. Lainnya
- a a b a Larva nyamuk
Aquarium aedes aegypti
- Ember a a b b
-
-
-
a. Ada a. Terang a. Tertutup a. Ada a. Ae Aegypti
b. Tidak b. gelap b. Terbuka b. Tidak Ada b. Ae
Ada Albopictus
c.
Lainnya.........

*RUMAH 4
N TEMPAT KATEGO KONDISI KEADAAN JENTIK HASIL
O PENAMPUN RI KONTAINER KONTAINER IDENTIFIKASI
GAN AIR
(TPA)
1. Kaleng Bekas b

2. Vas Bunga b

3. Ban Bekas b

4. Drum b

5. Lainnya
- Tempat a b b a Larva nyamuk
Penampung aedes aegypti
Air
-
-
-
-
a. Ada a. Terang a. Tertutup a. Ada a. Ae Aegypti
b. Tidak b. gelap b. Terbuka b. Tidak b. Ae Albopictus
Ada Ada
c. Lainnya.........
7. PENANGKAPAN NYAMUK ISTIRAHAT YANG HINGGAP DI DINDING
DALAM RUMAH PADA WAKTU PAGI/SIANG/SORE HARI TAHUN 2016

PENANGKAPAN NYAMUKI ISTIRAHAT YANG HINGGAP DI DINDING


NO. DALAM RUMAH PADA WAKTU PAGI/SIANG/SORE HARI
HASIL IDENTIFIKASI (*)
RUMAH JUMLAH NYAMUK BETINA JANTAN
1 Nama Pemilik Rumah a. Ae aegypti - -
:
Ibu Arni - b. Ae - -
albopictus
No. Rumah : c. Lainnya.... - -
-
2 Nama PemilikRumah: a. Ae aegypti - -
Ibu Sarman - b. Ae - -
albopictus
No. Rumah : c. Lainnya.... - -

3 Nama PemilikRumah: a.Ae aegypti - -


Ibu Canah - b. Ae - -
albopictus
No. Rumah : c. Lainnya.... - -

4 Nama Pemilik Rumah a.Ae aegypti - -


:
Ibu Karnah - b. Ae - -
albopictus
No. Rumah : c. Lainnya.... - -

8. PENANGKAPAN NYAMUK ISTIRAHAT YANG HINGGAP DI DINDING


LUAR RUMAH PADA WAKTU PAGI/SIANG/SORE HARI TAHUN 2016

No. PENANGKAPAN NYAMUKI ISTIRAHAT YANG HINGGAP DI DINDING LUAR


RUMAH PADA WAKTU PAGI/SIANG/SORE HARI
Rumah Jumlah Hasi Identifikasi (*)
Nyamuk Betina Jantan
1. Nama Pemilik Rumah : a.Ae aegypti

b. Ae
albopictus
No. Rumah : c. Lainnya...
2. Nama Pemilik Rumah : a.Ae aegypti

b. Ae
albopictus
No. Rumah : c. Lainnya...

3. Nama Pemilik Rumah : a.Ae aegypti

b. Ae
albopictus
No. Rumah : c. Lainnya....

4. Nama Pemilik Rumah : a.Ae aegypti

b. Ae
albopictus
No. Rumah : c. lainnya....

PENAMPAKAN LARVA NYAMUK CULEX DI SAWAH PADA WAKTU PAGI/ SIANG/ SORE HARI TAHUN
2016

Jenis Keaadaan Lingkungan Fisik Keadaan Lingkungan Biologis


Habitat Dasar Kekeruhan Kondisi Tanaman air Tanaman Naungan Ikan
sekitar
d a b b a a b a

a.Selokan a.Lumpur a.Jernih a.Tergenang a.Tidak ada a.Tidak ada a.Tidak a.Tidak
ada ada
b. Sumur b.Pasir b.Kotor b.Mengalir b.Ganggang b.Rerumputa b.Jurang b.Ada
gali n
c.Sungai c.Kerikil c.Sangat c.Kangkung c.Semak c.Rapat
kotor
d.Sawah d.Batu d.Eceng d.Rapat
sedang gondok sekali
e.Kubanaga e.Batu e.Lumut
n besar
f.Kolam f.Tanah f.Lain-lain

CIDUKAN KE..... JUMLAH JENTIK HASIL IDENTIFIKASI (*)


1 1 Larva Culex
2 3 Larva Culex
3 8 Larva Culex
4 4 Larva Culex
5 9 Larva Culex
6 1 Larva Culex
7 1 Larva Culex
8 1 Larva Culex
9 3 Larva Culex
10 7 Larva Culex

No. PENANGKAPAN NYAMUKI DENGAN UMPAN BADAN MANUSIA DI LUAR RUMAH


PADA WAKTU MALAM HARI

Rumah Jumlah Hasi Identifikasi (*)

Nyamuk Betina Jantan

1. Nama Pemilik Rumah : a.Ae aegypti

Bu Mimin 2 b. Ae 2
albopictus

No. Rumah : c. Lainnya...

2. Nama Pemilik Rumah : a.Ae aegypti

Pak Caman 1 b. Ae 1
albopictus

No. Rumah : c. Lainnya...

3. Nama Pemilik Rumah : a.Ae aegypti

Bu Titin - b. Ae
albopictus

No. Rumah : c. Lainnya....


4. Nama Pemilik Rumah : a.Ae aegypti

Pak Yaman - b. Ae
albopictus

No. Rumah : c. lainnya....

No. PENANGKAPAN NYAMUKI DENGAN UMPAN BADAN MANUSIA DI DALAM RUMAH


PADA WAKTU MALAM HARI

Rumah Jumlah Hasi Identifikasi (*)

Nyamuk Betina Jantan

1. Nama Pemilik Rumah : a.Culex 3 1

Bu Mimin 4 b.Ae Aegepty

No. Rumah : c. Lainnya...

2. Nama Pemilik Rumah : a.Culex 2 1

Pak Caman 3 b. Ae
albopictus

No. Rumah : c. Lainnya...

3. Nama Pemilik Rumah : a.Culex 3 1

Bu Titin 4 b. Ae
albopictus

No. Rumah : c. Lainnya....

4. Nama Pemilik Rumah : a.Culex 3 1

Pak Yaman 4 b. Ae
albopictus
No. Rumah : c. lainnya....

No Nama Penangkapan di Dinding Sekitar Kandang Kon Hasil


Pemilik Banyaknya Nyamuk pada Jam disi Identif
Kandang 18.00 19. 20.00 21.00 22.00 23.00 To Per ikasi
s/d 00 s/d s/d s/d s/d tal ut Spesie
19.00 s/d 21.00 22.00 23.00 24.00 (*) s
Nyam
uk (*)
1 Pak 1 1
Caman
2 Pak 1 1
Caman
3 Pak 1 1
Caman
4 Pak RT 2 2
DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai