Anda di halaman 1dari 15

Stres Akut & Stres Paska Trauma

Dalam Kedaruratan Bencana


H.M.Zainie Hassan A.R dr SpKJ(K)
Bagian Psikatri FKUP/RSHS
Bandung

Spirituality and Religion strong religious beliefs,spiritual


yearnings,prayer,devotional acts have positive influences on
mental& physical health
Bio(anatomical.struct
rural molecular
effects on biological
functioning

Psychological,effects of
psychodinamic,motivation,pers
onality
Social,cultural,familial
influence einvironment

George Engel 1977

Stresor psikososial
Setiap keadaan /peristiwa yang menyebabkan
perubahan dalam kehidupan seseorang(anak, rema
ja,dewasa),sehingga orang itu terpaksa mengada
kan adaptasi atau menanggulangi stresor tersebut.
Namun tidak semua orang mampu mengadakan
adaptasi/menanggulanginya sehingga timbullah
keluhan keluhan kejiwaan.
Bentuk stresor psikososial; perkawinan, problem
orang tua, hubungan antar pribadi, pekerjaan, ling
kungan hidup, keuangan,hukum,perkembangan
,penyakit fisik, bencana alam, peperangan,dll

Stresor Psikososial Bencana


Stresor berat bencana alam, agresi peperangan,
terjadi pengungsian yang berisiko masalah
kesehatan jiwa baik bagi masyarakat/populasi
yang terpapar bencana,juga kesehatan jiwa pekerja
kemanusiaan(relawan) disamping masalah sosial.
Perlu intervensi kejiwaan dan intervensi sosial.
Intervensi Sosial mempunyai efek kejiwaan
sekunder dan intervensi kejiwaan mempunyai efek
sosial sekunder.

Dampak kejiwaan yang disebabkan


bencana
Pengalaman Bencana
Pengaruh yangkuat

kehilangan

stres sekunder

Syok ketakutan
stres akut

berkabung rasa
bersalah

Depresi,Ggn
nyesuaian,Ggn
Psiko somatik,dll
Pulih

PTSD

DEPRESI

Stres Akut (DSM IV TR)

A.Timbul langsung setelah peristiwa bencana;


1. Mengalami/menyaksikan berhadapan dengan peristiwa
yang mengancam berakibat kematian atau kerusakan
fisik yang berat.
2. Respon dalam bentuk ketakutan yang berat, perasaan
tak berdaya,merasa ngeri.
B. Setelah mengalami/menyaksikan kejadian baha ya,
individu akan timbul tanda tanda;
3. mati rasa/kaku, tidak ada respon emosi.
4. Berkurangnya kesadaran terhadap sekitarnya(menjadi
linglung).

Stres Akut (DSM IV TR)

c. Kejadian traumatik secara menetap dialami kembali dalam


D.
E.
F.
G.

;bayangan, pikiran,mimpi,ilusi.
Menghindar terhadap stimuli yang menyadarkan kembali
peristiwa
trauma(pikiran,perasaan,percakapan,aktivitas,temapat,orang).
Kecemasan yang nyata;sulit tidur,iriritabilitas,konsentrasi
buruk,kewaspadaan berlebihan, gelisah tidak dapat
diam/santai(agitasi)
Ggn menyebabkan penderitaan: gangguan dalam fungsi sosial,
pekerjaaan, atau fungsi penting yang lain.
Tidak ada PGZ, atau kondisi medis lain, atau eksaserbasi
gangguan psikiatrik sebelumnya.

Stres paska trauma


A.Telah terpapar kejadian traumatik/bencana;
1. mengalami,menyaksikan/dihadapkan kejadian yang mengancam
kematian atau cedera serius. Ancaman terhadap integritas fisik diri
sendiri atau orang lain.
2. respon rasa takut, rasa tidak berdaya, horor. Pada anak perilaku
kacau/agitasi.
B. Kejadian traumatik secara menetap dialami dalam; (setelah 1 bulan)
2. mimpi menakutkan yang berulang tentang kejadian.
3. Berkelakuan atau merasa seakan akan kejadian traumatik terjadi
kembali(ilusi,hallusinasi).
C. Penghindaran stimulus secara persisten ; pikiran , perasaan, percakapan,
tempat atau orang yang mmbangkitkan trauma.
D. Kecemasan yang nyata;sulit tidur,iriritabilitas,konsentrasi
buruk,kewaspadaan berlebihan,respon kejut berlebihan.
F. Ggn menyebabkan penderitaan: gangguan dalam fungsi sosial,
pekerjaaan, atau fungsi penting yang lain

DEPRESI

Lesu tak bertenaga.


Rasa sesak
Nafsu makan berkurang.
Gangguan pencernaan
Sakit kepala.
Sedih, murung.
Hilang minat & kesenangan.
Cepat lelah & tidak
bersemangat.
Menyalahkan diri sendiri.
Tidak bisa konsentrasi.

Tidur terganggu.
Tidak percaya diri.
Merasa tidak punya masa
depan.
Merasa tidak berharga dan
ingin mati.

Gaduh Gelisah(Agitasi) & Agresi


Peningkatan aktifitas mental&motorik seseorang
sehingga sukar dikendalikan.
Tindak kekerasan, agresi fisik yang dilakukan
seseorang terhadap orang lain menyakiti atau
melukai orang lain, dapat berupa
penyerangan,pembunuhan.
Psikosis organik(delirium, intoksikasi alkohol)
maupun fungsional(skizofrenia dengan waham
curiga, hallusinasi perintah).
Pada bencana berat konflik etnis, peperangan.

Contoh kasus (dewasa)


Seorang wanita umur 55 tahun datang ke posko
kesehatan pada hari ke 4 paska bencana tsunami
pangandaran dengan keluhan utama sakit kepala,
nafsu makan berkurang, perut terasa penuh, nyeri,
pemeriksaan fisik Tekanan darah dalam batas normal,
nadi cepat(112 kali menit), fisik lainnya dalam batas
normal, tidur susah, mudah terkejut takut datang
tsunami lagi sampai gemetaran, nampak tegang,
menghindar keluar dari tenda pengungsian atau
ketemu orang lain yang membicarakan tsunami.
Rumah nya habis karena bencana tersebut, tetapi
keluarga semua selamat.

Contoh kasus pada Anak


Seorang anak umur 9 tahun, datang ke posko
kesehatan ditemani neneknya dengan keluhan
utama takut yang berlebihan, nafsu makan
berkurang bahkan tidak mau makan, nampak
sedih, tidak berminat ikut main dengan anak
seusianya yang ada ditenda lainnya, tidur mudah
terbangun, ia sedih rumah nya hancur, ibunya
sudah 1 tahun ada di saudi arabia, bapaknya
pengangguran, meskipun tidak ada keluarga yang
meningal dunia akibat bencana tsunami tersebut.

Hasil penilaian & Pelayanan di desa


M Pangandaran
Stres Akut dengan Cemas
19.05 %
Stres Akut dengan Depresi baur Cemas
23,81 %.
Stres Akut dengan Depresi pada Anak 4%
Skizofrenia dengan Gaduh Gelisah 1%

Penatalaksanaan
Psikoterapi + Psikofarmaka anti ansietas, anti
depresan untuk Stres Akut/PTSD gangguan psikiatrik
lainnya.
Psikofarmaka antipsikotik + rawat Inap di Rumah
Sakit untuk Psikotik (dengan Gaduh Gelisah).
Anti ansietas: diazepam, alprazolam.
Anti depresan: amitriptilin, fluoxetine.
Anti psikotik : chlorpromazine, haloperidol,
perpenazin, trifluoperazin,risperidon.
Antikolinergik: triheksifenidil.

Thank You

Anda mungkin juga menyukai