Disusun Oleh:
Bayu Ramadhan
0220140039
KONSENTRASI MEKATRONIKA
KATA PENGANTAR
Puji serta rasa syukur sepatutnya kita panjatkan kepada Allah SWT, karena atas rahmat dan
hidayah-Nya kita masih diberi kesempatan untuk bernafas di bumi yang indah ini. Selawat serta salam
semoga tetap tercurah limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW. Tak lupa kepada keluarga, sahabat,
sampai kepada kita selaku umatnya yang mudah mudahan tunduk kepada ajarannya hingga akhir
zaman, Amin.
Hal pertama yang ingin saya sampaikan adalah ucapan terima kasih yang setinggi tingginya
kepada instruktur mata kuliah Maintenance atas ilmu yang telah diberikan tempat praktikum yang telah
disediakan. Selanjutnya ucapan terima kasih kepada rekan kelompok B Mekatronika II yang telah
menemani dan membantu saya dalam kegiatan praktikum semester ini.
Selanjutnya, permohonan maaf dari saya pribadi kepada instruktur mata kuliah Maintenance atas
segala kekhilafan, kelalaian, dan kekurangan saya selama kegiatan praktikum berlangsung. Permohonan
maaf juga jika hasil yang saya kerjakan kurang optimal.
Terakhir, saya berharap seiring dengan berakhirnya section mata kuliah maintenance ini, dapat
memanfaatkan ilmu yang telah saya dapatkan di kemudian hari. Semoga penyusunan laporan ini dapat
dijadikan referensi bagi instruktur mata kuliah Maintenance untuk pemberian nilai akhir mata kuliah.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................... 1
BAB I
PENDAHULUAN............................................................................................... 4
I.I.
Teknik Perawatan........................................................................................... 4
I.II.
I.III.
Jenis Perawatan.............................................................................................. 4
I.III.I.
Preventive Maintenance..........................................................................5
I.III.II.
Predictive Maintenance...........................................................................5
Kerusakan...................................................................................................... 6
I.IV.I.
I.IV.II.
I.V.
Alignment...................................................................................................... 7
Misalignment........................................................................................... 7
I.V.III.
I.V.IV.
I.VI.
Overhaul........................................................................................................ 8
BAB II
HASIL PRAKTIKUM.......................................................................................... 9
II.I.
Alignment...................................................................................................... 9
2
Rantai.................................................................................................... 10
II.I.III.
II.I.IV.
Coupling................................................................................................ 14
II.I.V.
Bearing.................................................................................................. 15
II.I.VI.
Oli.......................................................................................................... 19
II.I.VII. Grease................................................................................................... 20
II.I.VIII. Coolant.................................................................................................. 22
II.II.
Overhaul...................................................................................................... 24
Predictive Maintenance................................................................................26
II.V.I.
II.V.II.
Checksheet............................................................................................ 26
II.V.III.
Penjadwalan.......................................................................................... 26
II.V.IV.
Budgeting.............................................................................................. 26
Kesimpulan.................................................................................................. 27
III.II. Saran........................................................................................................... 27
BAB I
I.I.
PENDAHULUAN
Teknik Perawatan
Ditinjau dari arti setiap kata, teknik memiliki arti metode atau system mengerjakan
sesuatu, dan perawatan memiliki arti memelihara, menjaga, mengurus, membela. Kedua kata ini
4
jika digambungkan menjadi teknik perawatan berarti Semua tindakan atau kombinasi dari berbagai
kegiatan yang dilaksanakan, dalam rangka mempertahankan dan mengembalikan suatu kondisi
mesin atau peralatan, pada standard yang sudah ditetapkan.
I.II.
I.III.
Jenis Perawatan
Teknik perawatan berdasarkan tindakannya dibedakan menjadi 2:
Preventive Maintenance
komponen.
Inspeksi dilakukan guna menjaga performa komponen komponen dan tools pada
mesin, meliputi komponen elektrikal dan komponen mekanikal.
5
Cleaning dilakukan guna membersihkan mesin dari oli, chip, debu dan benda
benda lain yang dapat mengganggu proses produksi
I.III.II.
Predictive Maintenance
dilakukan setelah terjadi kerusakan , kegagalan, atau kelainan proses produksi sehingga
tidak dapat berfungsi dengan baik.
Tindakan yang dilakukan pada Corrective maintenance adalah:
I.IV.
Repair
Replacement
Overhaul
Kerusakan
Kerusakan terjadi apabila performance suatu sistem atau komponen mesin mengalami
kegagalan fungsi atau tidak memenuhi harapan. Terdapat dua kerusakan yang biasa terjadi yaitu,
kerusakan pada bagian elektrik & mekanik.
I.IV.I.
Gejala kerusakan elektrik tidak tampak secara fisik dan dapat diketahui dari
performa yang menurun, hasil pengukuran dan secara fisik dapat diketahui dari panas
yang berlebih.
Malfunction:
o Sistem tidak berfungsi semestinya
6
o Performance menurun
o Perubahan setting parameter
Tripped
o Pengaman atau fuse rusak
o Overload atau short circuit
Failure
o Sistem tidak berkerja
o Komponen rusak
o Loss contact
I.IV.II.
Secara fisik terlihat gejalanya seperti geratan berlebih, suara abnormal, dll.
Kategori kerusakan sistem mekanik:
Damage-defect yaitu suatu kondisi terjadi akumulasi aliran plastis pada struktur tetapi
masih bermanfaat
Facture-break yaitu suatu keadaan konstruksi patah menjadi dua bagian atau lebih
Rupture yaitu suatu kondisi khusus dimana konstruksi patah disertai plastic slip
(material ulet). Struktur mengalami creep (pengujian pada tegangan konstan dalam
temperatur tinggi) akan rupture.
I.V.
Alignment
Alignment adalah suatu pekerjaan yang meluruskan / mensejajarkan dua sumbu poros
lurus (antara poros penggerak dengan sumbu poros yang digerakkan).
I.V.I.
Tujuan Alignment
Menghindarkan kebisingan.
I.V.II.
Misalignment
Ketidak sejajaran poros atau biasa di sebut dengan misalignment adalah proses
terjadinya optimalisasi sebuah poros yang mencapai puncak kekuatan suatu poros,
sehingga membuat kinerja mesin berkurang pada saat mesin sedang beroperasi.
I.V.III.
I.VI.
Bearing failure
Shaft failure
Seal failure
Coupling wear
Overheating
Energy loss
High vibration
Overhaul
Overhaul (rebuild) adalah suatu prosedur (pekerjaan / program) terorganisir yang
dilakukan untuk mengembalikan performa engine ke nilai spesifikasi standar pabrik dan
memberikan usia kedua dengan merekondisi komponen yang aus atau rusak mengacu pada
petunjuk pemakai ulang (Reusable Parts) komponen menurut standar pabrik.
Biasanya engine overhaul dilakukan karena adanya masalah pada bagian mesin seperti,
adanya suara abnormal, kompresi rendah atau adanya oli yang terbakar akibat ausnya ring piston
atau silinder pada block silinder, kerusakan pada piston, batang piston, poros engkol dan lain
sebagainya.
BAB II
II.I.
HASIL PRAKTIKUM
Alignment
II.I.I.
Roda Gigi
Roda gigi adalah bagian dari mesin yang berputar yang berguna untuk
mentransmisikan daya. Roda gigi memiliki gigi-gigi yang saling bersinggungan dengan
gigi dari roda gigi yang lain. Dua atau lebih roda gigi yang bersinggungan dan bekerja
bersama-sama disebut sebagai transmisi roda gigi, dan bisa menghasilkan keuntungan
mekanis melalui rasio jumlah gigi. Roda gigi mampu mengubah kecepatan putar, torsi,
dan arah daya terhadap sumber daya.
Alat dan bahan:
Kunci L
Penggaris
Kaliper
Water pass
Dial
Oli
Soft Hammer
Majun
No
Urutan Kerja
1 Lepaskan roda gigi, shaft, dan
Standar
Tidak ada komponen lain
Keterangan
Gunakan kunci L10
dan L5
kerja
Bersihkan semua komponen
Gunakan majun
Semua komponen
dimensinya terukur
dengan jelas
Ketinggian setiap bidang
sama
waterpass
Pasang bearing pada meja
Gunakan caliper,
Gunakan waterpass
kencang, untuk
menyesuaikan dengan
6
terpasang kuat
Kedua poros tidak
membentuk trapesium
Perbedaan panjang=0
10
Gunakan mistar
bagian
Gunakan dial
Gunakan minyak
pelumas
Hasil kerja
No
1
2
Item
Shaft/ poros
Roda gigi
Pengukuran
Diameter: 50 mm
Diameter kecil: 35 mm
Jumlah gigi: 40
3
4
Tebal: 49 mm
Diameter: 50 mm
Ketinggian dengan
Bearing
Alignment yang dilakukan
II.I.II.
waterpass
Terjadi backlash
Kesejajaran pas
Kemiringan tidak terjadi
Rantai
11
Kunci L
Penggaris
Tang
Kaliper
Water pass
Dial
Oli
Soft Hammer
Majun
No
Urutan Kerja
1 Lepaskan rantai, sprocket,
Standar
Tidak ada komponen lain
Keterangan
Gunakan kunci L10
tang, dan L5
Gunakan majun
Semua komponen
sprocket
dimensinya terukur
dengan jelas
Ketinggian setiap bidang
sama
waterpass
Pasang dudukan bearing pada
Gunakan kunci L
meja
Pasang bearing pada meja
Gunakan caliper,
Gunakan waterpass
kencang, untuk
menyesuaikan dengan
7
9
10
terpasang kuat
Rantai tidak lepas
Bearing tidak dapat
12
11
bergeser
referensi
Sejajarkan poros kedua dan
Kenduran rantai<30mm
Gunakan kunci L
Perbedaan panjang=0
Gunakan mistar
Gunakan dial
Gunakan minyak
13
14
pelumas
Hasil Kerja
No
1
2
Item
Shaft/ poros
Sprocket
Pengukuran
Diameter: 50 mm
Diameter besar: 145,9 mm
Diameter kecil: 119,4 mm
Tebal besar: 14 mm
3
4
Tebal kecil: 14 mm
Diameter: 50 mm
Panjang: 190,2 mm
Bearing
Spacer
Lebar: 99,3 mm
5
Tebal: 15 mm
Ketinggian meja sekitar 3
Alignment
II.I.III.
mm lebih tinggi
Regangan rantai: 2,5 cm
Kemiringan poros: 30
(dial)
Kesejajaran rata
Pulley adalah suatu alat mekanis yang digunakan sebagai sabuk untuk
menjalankan sesuatu kekuatan alur yang berfungsi menghantarkan suatu daya. Cara kerja
13
Pulley sering digunakan untuk mengubah arah dari gaya yang diberikan, mengirimkan
gerak rotasi, memberikan keuntungan mekanis apabila digunakan pada mesin.
Kunci pass
Kunci L
Water pass
Vernier Calliper
Mistar
Soft Hamer
No
Urutan Kerja
1 Lepaskan v-belt, motor, pulley
Standar
Tidak ada komponen lain
Keterangan
Gunakan kunci L
di meja
Komponen dan meja
Semua komponen
dan dudukannya
dimensinya terukur
dengan jelas
Ketinggian setiap bidang
sama
waterpass
Pasang motor pada meja
Gunakan kunci L
sebagai referensi
Pasang dudukan poros
Pemasangan dudukan
panjang
kunci pas
14
Gunakan caliper,
Gunakan waterpass
bagian
Hasil Kerja
No
1
2
Gunakan minyak
pelumas
Item
Shaft/ poros
Pulley
Pengukuran
Diameter: 50 mm
Diameter dalam besar: 132
mm
Diameter luar besar: 152 mm
Diameter dalam kecil: 91mm
Diameter dalam besar: 113
mm
Panjang : 95 mm
Paralel blok *4
Lebar 35 mm
4
Tinggi: 43 mm
V-belt kencang
Penyimpangan: -
Alignment
II.I.IV.
Coupling
Komponen ini berbufngsi untuk menghubungkan antara satu poros dengan poros
lainya dengan perantara piringan yang saling di satukan maupun yang dapat diputuskan
oleh pengguna.apabila kopling mengalami tidak kesumbuan maka salah satu dari
koponen ini akan mengalami kerusakan yang lebih cepat seperti pada bantalan.
Alat dan bahan:
Dial Caliper
Dial dan Stand Dial
Mistar
Water Pass
Kunci Pass
Kunci L
Square Line
Filler
Plat
No
Urutan Kerja
1 Lepaskan motor, pompa, dan
Standar
Tidak ada komponen lain
15
di meja
Komponen dan meja
Semua komponen
kopling,
dimensinya terukur
dengan jelas
Ketinggian setiap bidang
sama
waterpass
Pasang dudukan motor pada
Terpasang kencang
Gunakan kunci L
meja
Pasang motor di dudukannya
Terpasang kencang
Gunakan kunci L
sebagai referensi
Pasang pompa pada
Gunakan kunci L
dudukannya
Sejajarkan tinggi kedua bagian
Gunakan filler
sejajar
Gunakan caliper,
Gunakan waterpass
kerataan kiri-kanan
Beri jarak antar kedua bagian
Gunakan filler
10
kopling
Pasang baut pada kopling
terpisah
Baut terpasang kencang
Gunakan kunci L
Komponen licin
11
pelumas
Hasil Kerja
No
1
3
Item
Piringan Kopling
Pengukuran
Diameter besar: 111 mm
Alignment
II.I.V.
Bearing
Standar
Tidak licin dan berdebu
Keterangan
Gunakan majun
Ketelitian 0,1mm
Bearing dan shaft licin
Gunakan kaliper
Gunakan minyak
pelumas
Gunakan Center
menyilang
lepas kembali bearing dari
Hammer
Gunakan Tracker
shaft nya
rusak/ cacat
Kunci pas
Langkah kerja :
No
Urutan Kerja
1 Bersihkan meja dan bearing
Standar
Tidak licin dan berdebu
Keterangan
Gunakan majun
2
3
Ketelitian 0,1mm
Bearing dan shaft licin
Gunakan kaliper
Gunakan minyak
pelumas
Gunakan Center
menyilang
lepas kembali bearing dari
Hammer
Gunakan Tracker
shaft nya
rusak/ cacat
Standar
Tidak licin dan berdebu
Keterangan
Gunakan majun
2
3
Ketelitian 0,1mm
Suhu 1000C
Gunakan kaliper
Gunakan heater,
termometer
Gunakan sarung
tangan
Gunakan Center
menyilang
lepas kembali bearing dari
Hammer
Gunakan Tracker
shaft nya
rusak/ cacat
Outside
Standar
Tidak licin dan berdebu
Keterangan
Gunakan majun
2
3
Ketelitian 0,1mm
Bearing dan shaft licin
Gunakan kaliper
Gunakan minyak
pelumas
Gunakan hook
gauge
masuk
lepas kembali bearing dari
Gunakan pompa
shaft nya
rusak/ cacat
hidrolik
II.I.VI.
Oli
19
Langkah kerja
No
Urutan Kerja
Siapkan sample oli
Panaskan oli
Masukkan ke corong besi,
Standar
100ml
50C, 70C, 90C,
Tidak ada yang tumpah
Keterangan
Gelas ukur
Gunakan heater
Gunakan stopwatch
Standar
1000 ml
Mengambang
Keterangan
Tabung reaksi
Precysion
hydrometer
Hasil pengukuran:
No
Jenis Oli
Tellus 32
Tellus 46
Tellus 68
Tonna 68
Rored 80
Suhu (C)
50
70
90
50
70
90
50
70
90
50
70
90
50
70
90
20
Waktu
39
32
29
45
42
35
12
44
42
55
42
32
217
11
53
II.I.VII. Grease
Alat dan bahan
Sample grease
Beban pemberat
Kotak penahan lingkaran
Akrilik lingkaran
Akrilik lingkaran yang dilubangi
Kertas ukur
Heater
Termometer
Langkah kerja
1. Uji tekan
No
Urutan Kerja
Standar
Siapkan sample grease
Secukupnya
Ambil grease dan masukkan ke Sampai rata
Keterangan
Gunakan sendok
Sampai dasar
dilubangi, tempatkan ke
dudukan lingkarannya
Tutup dengan lingkaran yang
Gunakan pemberat
Hasil pengukuran:
N
Nama Grease
NLGI 0
NLGI 1
Pertamina NLGI 3
Mobile Unirex NLGI 3
12 mm
9 mm
7 mm
4 mm
o
1
2
3
4
21
2. Uji panas
No
Urutan Kerja
Siapkan sample grease
Ambil grease dan tempatkan
Standar
Secukupnya
Sampai rata
Keterangan
Gunakan sendok
Sampai rata
gunakan heater
50, 70, 90
Ambil jarak terjauh
Gunakan termometer
Gunakan kertas ukur
Hasil pengukuran:
N
Nama Grease
o
1
2
3
4
Hasil pemanasan(2mm)
500
700
900
NLGI 0
NLGI 1
Pertamina NLGI 3
Mobil Unirex NLGI
7
6
3
5
12
10
5
7
3
II.I.VIII. Coolant
Alat dan bahan :
Refractometer
Gelas ukur
Tissue
Ph meter
Microscope
pipet
Kaca
Air
22
30
13
6
11
Sampel coolant
1. Cek kadar coolant
Langkah kerja
Siapkan refraktometer
Cek kadar coolant di beberapa mesin
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Mesin
Milling06
Milling07
Milling08
Milling04
Gerinda13
TurningNC01
Saw01
MillingNC07
MillingNC08
MillingNC09
Kadar Coolant
3%
2%
4%
2%
3%
6%
3%
2,5%
1%
1%
Kadar Coolant
1%
6%
3% (buatan sendiri
pH
7,71
8,67
9,2
Overhaul
Praktikum overhaul yang dilakukan terhadap mesin kompressor screw Kaeser.
Kompresor yaitu mesin yang berfungsi untuk memampatkan atau menaikkan tekanan
atau memindahkan fluida gas dari suatu tekanan statis rendah ke keadaan tekanan statis
yang lebih tinggi.
Praktikum yang dilakukan:
23
Hasil praktikum:
II.III.
Preventive Corrective
Preventif korektif yang
dilakukan terhadap beberapa
mesin di lab CNC2,
manufaktur 2 dan manufaktur
2
Praktikum yang
dilakukan:
No
1
Mesin
EDM CNC Sodick
Lab Perlakuan
CNC2 Penggantian
kontaktor
Tindak lanjut
Masih terdapat tegangan
yang tidak stabil di
kontaktor, ditindak lanjuti
JENGJIH JHB 35
Bending Metal
Forming
M1
Cleaning
Inspeksi pada
stopper (titik 0)
Pelumasan
Penggantian
kontaktor
24
pihak maintenance
Setelah penggantian
kontaktor, counter masih
tidak dapat bekerja,
ditindak lanjuti pihak
maintenance
Counter karena
3
Monaset Tool
M2
counter rusak
Penggantian
baut pengunci
Pelubangan
ulang
Ulir ulang M8
Perakitan
sumbu Z
Pemasangan
Grinding
Milling Aciera F3
M2
Perakitan selanjutnya
diserahkan ke kelompok
maintenance selanjutnya
handle
II.IV.
II.V.
Predictive Maintenance
II.V.I.
Telah dilaporkan
II.V.II.
Checksheet
Telah dilaporkan
II.V.III. Penjadwalan
Telah dilaporkan
II.V.IV.
Budgeting
Telah dilaporkan
25
BAB III
III.I.
PENUTUP
Kesimpulan
1. Dari praktikum alignment kita dapat mengetahui bahwa segala transmisi yang
digunakan harus sejajar / teralignment agar penggunaannya lebih efisien
2. Dari praktikum overhaul kita dapat mengetahui setiap komponen dari suatu sistem
mesin, sehingga kita dapat mengetahui prinsip kerja dari mesin tersebut
3. Dari praktikum preventif korektif, kita belajar bagaimana memperbaiki suatu sistem
kerja mesin yang rusak, dan bagaimana mempertahankan kondisi mesin agar tetap
dapat digunakan
4. Dari praktikum prediktif, kita dapat belajar bagaimana menyusun sebuah prosedur
perawatan, hingga bagaimana mengatur biaya perawatan dalam jangka waktu satu
tahun
III.II.
Saran
Saran yang dapat saya sampaikan adalah untuk pengadaan komponen
komponen cadangan bisa lebih diperbanyak, agar penggantian komponen yang rusak bisa
dilakukan.
26