Anda di halaman 1dari 31

LAPORAN PRAKTIKUM

ELECTRIC ELECTRONIC SYSTEM

“DISASSEMBLE & ASSEMBLE MOTOR STARTER”


TESTING ADJUSTING & MEASURING

DISUSUN
OLEH :
KELOMPOK 1
KELAS 3B ALAT
BERAT

Adhitya Rian Pratama B030321025


Akhmad Akbar Ramadhan B030321027
Andre Zatnur Rohim B030321028
Angga Pramuza Rinding Allo B030321029
Bimbi Febriansyah B030321031
Eko Qriano B030321032
Herwandito Hartantyo B030321033
M.Ali syahbana B030321035
Martua Aldes Manalu B030321036
Muhammad B030321037
Muhammad Alfi B030321038
Muhammad Danang Madhribie B030321039
Muhammad Fahrudin B030321041

POLITEKNIK NEGERI BANJARMASIN


BANJARMASIN
2023
i
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT.,


yang telah memberikan kasih dan rahmat-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan penyusunan laporan praktikum ini. Laporan praktikum ini
berjudul LAPORAN PRAKTIKUM DISASSEMBLE & ASSEMBLE MOTOR
STARTER”. Adapun
tujuan dari penyusunan laporan praktikum ini sebagai pelengkap dari kegiatan
praktikum dari mata kuliah Electric And Electronic System.

Dalam penyusunan laporan ini telah melibatkan berbagai pihak.


Untuk sumbangan tenaga, pikiran dan saran yang telah diberikan, kami
ucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak H. M. Syafwansyah Effendi, S.T., M.T., selaku dosen mata


kuliah Electric And Electronic System yang telah membimbing dan
membina kami dalam mata kuliah Electric And Electronic System.
2. Serta rekan-rekan yang telah mendukung lancarnya kegiatan
praktikum mata kuliah Electric And Electronic System.

Kami menyadari bahwa laporan praktikum yang telah disusun ini jauh
dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan adanya kritik dan
saran yangmembangun untuk menyempurnakan laporan praktikum ini. Akhir
kata kamiberharap semoga penulisan laporan praktikum ini dapat memberikan
manfaat bagikita semua.

Banjarmasin, 17 Januari 2023

Tim Penyusun

II
DAFTAR ISI

COVER...................................................................................................................I

KATA PENGANTAR..........................................................................................II

DAFTAR ISI.......................................................................................................III

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................1

1.1 Latar Belakang........................................................................................1


1.2 Tujuan dan Manfaat................................................................................2
BAB II PELAKSANAAN PRAKTIK..................................................................3

2.1 Dasar Teori.............................................................................................3


2.2 Preparation..............................................................................................7
2.3 Perform Job...........................................................................................10
BAB III HASIL PRAKTIK................................................................................16

3.1 Dasar Panduan Spesifikasi dan Identifikasi..........................................16


3.2 Hasil Pengukuran..................................................................................17
3.3 Hasil Identifikasi...................................................................................19
BAB IV PENUTUP..............................................................................................20

4.1 Kesimpulan...........................................................................................20
4.2 Saran.....................................................................................................20

III
BAB I
PENDAHULU
AN

1.1 Latar Belakang


Starting sistem merupakan salah satu sistem yang digunakan untuk
memutar engine pertama kali. Terdapat dua macam staring system yang
digunakan oleh Caterpillar, yaitu Electric Starting System dan Air Starting
System. Pada pelajaran ini akan dibahas starting system yang menggunakan
sistem electric untuk menghidupkan engine.

Starter Motor mengambil energi listrik dari baterai dan mengubahnya


ke dalam energi mekanik untuk memutar flywheel saat engine di-start. Motor
starter sama dengan motor listrik lainnya, dimana gaya putar diperoleh dari
interaksi gaya- gaya magnet di dalam motor itu sendiri.

Disassemble and assemble direkomendasikan untuk dilaksanakan


ketika terdapat permasalahan pada engine, disassemble and assemble motor
starter dilakukan dengan melakukan penggantian sejumlah part yang rusak
maupun aus dengan part yang baru. Komponen yang umumnya mengalami
keausan tersebut yaitu brush dan lain sebagainya. Disamping penggantian
part-part yang telah disebutkan sebelumnya, hal lainnya yang dilakukan
sewaktu melakukan disassemble and assemble adalah :

1. Pemeriksaan yang menyeluruh atas part-part yang lainnya.


2. Penggantian part yang wajib diganti pada saat proses tersebut .
3. Pembersihan seluruh bagian komponen motor starter .
4. Pengukuran pada beberapa komponen pada motor starter.

Praktikum merupakan suatu metode dalam pembelajaran yang mana


peserta didik diminta untuk melakukan berbagai percobaan atau pengujian
yang setelahnya akan diikuti dengan analisis dan penyimpulan terhadap hasil
percobaan atau pengujian tersebut. Menurut Djamarah & Zain (2002:95)
menjelaskan bahwa praktikum adalah proses pembelajaran dimana peserta
didik melakukan dan mengalami sendiri, mengikuti proses, mengamati obyek,
menganalisis, membuktikan dan menarik kesimpulan suatu obyek, keadaan
dan proses dari materi yang dipelajari.

Pembelajaran dengan praktikum sangat efektif untuk mencapai


seluruh ranah pengetahuan secara bersamaan, antara lain melatih agar teori dapat
diterapkan pada permasalahan yang nyata (kognitif), melatih perencanaan
kegiatan secara mandiri (afektif), dan melatih penggunaan instrumen tertentu
(psikomotor) (Rahayuningsih, 2005).

Pada dunia pendidikan khususnya pada lingkungan Politeknik,


praktikummemegang peranan yang sangat penting. Praktikum memberikan bekal
pengalaman dan juga sekaligus mengasah hard skills para peserta didiknya.
Semakin sering peserta didik melakukan praktikum, semakin berpengalaman
dan semakin handal peserta didik di bidang kejuruannya. Sehingga politeknik
dapat mencetak lulusan yang berkompeten dan profesional di berbagai bidang
1
kejuruan.

2
Ada berbagai jenis praktikum yang ada di Politeknik. Salah satunya
adalah praktikum Disassemble & Assemble Motor Starter pada mata kuliah
Electric and Electronic System. Disassemble & Assemble Motor Starter
merupakan suatu prosedur yang dilakukan untuk mengembalikan usia kedua
dengan merekondisi komponen yang dilakukan dengan mengacu pada literatur
Guidline for Reusable Part Caterpillar.

1.2 Tujuan dan Manfaat


Tujuan yang ingin dicapai dari pelaksanaan parktikum mata kuliah
Disassemble & Assemble Motor Starter ini antara lain :

1. Mahasiswa dapat mengetahui prosedur Disassemble and


assemble yangbenar.
2. Memberikan wawasan kepada mahasiswa tentang pencegahan bahaya
saatDisassemble and assemble dan pencegahan terhadap contaminant.
3. Mahasiswa dapat mengetahui komponen - komponen yang ada pada
MotorStarter 42-MT Caterpillar.
4. Mahasiswa dapat mengetahui spesifikasi komponen - komponen
padaMotor Starter 42-MT Caterpillar.
5. Memberikan pemahaman kepada mahasiswa tentang
pentingnyakomunikasi, kebersihan, serta keselamatan
dalam lingkungan kerja.
6. Serta untuk memenuhi nilai praktik dari mata kuliah Electric
andElectronic System.

Serta diharapkan setelah dilakukan praktikum ini mahasiswa bisa


mendapatkan beberapa manfaat diantaranya

1. Pengalaman praktik langsung dengan benda kerja.


2. Mahasiswa terbiasa bekerja secara kelompok dengan pembagian
pekerjaanmasing-masing anggota.
3. Mahasiswa dapat dengan mudah beradaptasi dalam dunia
pekerjaannantinya.

3
BAB II
PELAKSANAAN PRAKTIK

2.1 Dasar Teori


Starting sistem merupakan salah satu sistem yang digunakan untuk
memutar engine pertama kali. Terdapat dua macam staring system yang
digunakan oleh Caterpillar, yaitu Electric Starting System dan Air Starting
System. Pada kesempatan ini akan dibahas starting system yang menggunakan
sistem electric untuk menghidupkan engine.

Komponen – komponen dasar dari sistem starting adalah :

 Battery, komponen yang menyuplai kebutuhan energi ke sirkuit


 Switch starter, berfungsi untuk mengaktifkan system.
 Solenoid, berfungsi untuk menghubungkan battery dengan starting
motor yang sekaligus meng-engage¬-kan pinion ke flywheel untuk
memutarengine
 Starting motor, menyediakan putaran untuk memutar engine


Gambar diatas menunjukkan rangkaian electric starting system.
Ketika starter switch diaktifkan, arus yang kecil mengalir dari baterai ke
solenoid dan kembali ke baterai melalui ground. Solenoid mempunyai fungsi
ganda, yaitu menghubungkan pinion dengan flywheel dan menggerakkan
switch (kontaktor) di dalam solenoid antara baterai dan starter motor, sehingga
arus yang besar mengalir dari battery ke starter motor.

Starter Motor mengambil energi listrik dari baterai dan mengubahnya ke dalam energi
mekanik untuk memutar flywheel saat engine di-start. Motor starter sama dengan motor listrik
lainnya, dimana gaya putar diperoleh dari interaksi gaya- gaya magnet di dalam motor itu
sendiri.

4
Beberapa komponen penyusun motor starter

1. Rear Housing 8. Brushes


2. Solenoid 9. Brush Holder
3. Plunger 10. Pole Shoes
4. Shift 11. Field Winding (Coil)
Lever 12. Armature
Housing 13. Starting
5. Shift Lever Motor
6. Drive Housing Housing
7. Pinion Drive

 Housing

Housing menjadi tempat dudukan untuk field winding coil, pole


shoes, brush holder, dan brushes. Housing juga menjadi tempat berputarnya
armature yang mana disebabkan oleh adanya medan magnet dihasilkan oleh
field winding ketikadialiri arus.

 Armature (Rotor)

Starter motor, berbeda dengan motor listrik sederhana. Starter motor


dapat menghasilkan torsi yang sangat besar pada kecepatan yang relatif tinggi.
Oleh karena itu, dibutuhkan sebuah sistem untuk mendukung lilitan serta
untuk meningkatkan kekuatan setiap medan magnet pada lilitan tersebut.
Sebuah starter armature terdiri atas armature shaft, armature core, commutator
dan armature winding. Starter motor shaft menopang armature pada saat
armature tersebut berputar dalam housing. Commutator diletakkan pada salah
satu ujung armature shaft. Armature core menahan lilitan pada tempatnya.
Armature core terbuat dari besi untuk meningkatkan kekuatan medan magnet
yang dihasilkan oleh lilitan.

5
 Field Winding (Stator)

Field winding adalah sebuah kawat (fixed) terisolasi yang digulung


dengan bentuk melingkar, dan menciptakan medan magnet yang kuat di
sekitar motor armature. Pada saat arus mengalir melalui kumparan, medan
magnet antara kutub menjadi sangat besar. Medan tersebut dapat berkisar 5
hingga 10 kali medan magnet permanen. Pada saat medan magnet di antara
sepatu kutub tolak menolak dengan medan yang dihasilkan armature maka
motor akan berputar dengan daya besar

 Brush Holder

Brush Holder terletak diatas commutator pada housing. Terdapat 4


brushes yang masing-masing dilengkapi dengan brush spring. Brush spring
berfungsi untuk menjaga brushes tetap kontak dengan commutator. Dua brush
holder terhubung dengan positive leads field winding. Dua brush holder
lainnya, terhubung dengan negative terminal pada starting motor.

 Brush

Brushes terbuat dari karbon. Brushes termasuk penghantar listrik.


Brushes menyalurkan arus dari field winding ke commutator. Terdapat 4 buah
brushes, duabuah positif dan dua buah negative.

 Starter Solenoid

Solenoid merupakan kombinasi cara kerja sebuah relay dengan


kemampuan untuk melakukan pekerjaan mekanikal (mengaktifkan
penggerak). Starter solenoid menghasilkan medan magnet yang menarik
solenoid plunger dan disk. Solenoid ditempatkan di bagian atas starter motor
sehingga dapat langsung terhubung dengan overrunning clutch drive untuk
mengaktifkan pinion. Solenoid memiliki dua lilitan yang berbeda untuk
memperoleh operasi yang efektif. Pada saat ignition switch diputar ke posisi start,
arus dari baterai mengalir ke pull-in winding dan hold-in winding untuk
memperoleh daya tarik yang lebih kuat karena menggunakan dua kumparan.

Kumparan tersebut menghasilkan medan magnet yang kuat untuk


menarik plunger ke depan serta mengaktifkan starter drive. Pada saat plunger
mencapai akhir, solenoid bekerja sebagai relay untuk mengalirkan arus besar
ke starter motor. Hal ini juga dapat digunakan untuk memutuskan arus menuju
pull-in winding. Starter motor bekerja, kumparan yang aktif hanya hold-in
winding. Medan magnet yang diciptakan oleh hold-in winding lebih kecil
karena hanya diperlukan untuk menahan plunger pada tempatnya. Hal ini
mengurangi jumlah arus ( ampere), mengurangi panas, serta menyediakan arus
yang lebih banyak menuju starter motor.

6
 Overrunning Clutch Drive
Overrunning clutch drive adalah jenis penggerak clutch paling sederhana
yang digunakan pada starter motor. Overrunning clutch drive membutuhkan
sebuahtuas untuk menggerakkan pinion engage dengan flywheel ring gear.
Pinion tersebut engage dengan flywheel ring gear sebelum armature mulai
berputar. Jenis sistem penggerak ini adalah sebuah sistem khusus yang
digunakan untuk mencegah armature tidak berputar pada kecepatan yang
terlalu tinggi. Tuas akan menarik pinion dari flywheel, sedangkan
overrunning clutch mencegah kecepatan yang terlalu tinggi. Overrunning
clutch mengunci pinion pada satu arah putaran dan mengijinkan putaran ke
arah yang lain. Hal ini memungkinkan pinion gear dapat memutar flywheel
ring gear untuk menghidupkan mesin. Overrunning clutch juga membuat
pinion gear bergerak bebas pada saat engine mulai berjalan.
Overrunningclutch terdiri atas sebuah roller yang ditahan dalam posisinya
oleh pegas terhadap roller clutch. Roller clutch ini memiliki sisi tirus yang
memungkinkan roller dapat mengunci pinion pada porosnya selama crank.
Torsi akan disalurkan melalui clutchhousing dan ditransfer oleh roller ke
pinion gear. Pada saat engine dihidupkan dan kecepatan drive pinion
melebihi kecepatan armature shaft, roller didorong ke arah bawah ramp dan
memungkinkan pinion berputar secara terpisah dari armature shaft. Pada saat
starter drive pinion dilepaskan dari flywheel serta tidak beroperasi, tekanan
pegas akan memaksa roller menyentuh ramp sebagai persiapan untuk starter
berikutnya. Terdapat berbagai rancangan heavy duty untuk penggerak ini.

7
2.2 Preparation
Pada setiap pekerjaan dipeelukan persiapan yang matang agar
pekerjaan tersebut berjalan sebagaimana mestinya. Berikut persiapan-
persiapan yang kami lakukan untuk menunjang pekerjaan tersebut.

2.1.1 Alat Pelindung Diri


Untuk menunjang keselamatan pekerja dan benda kerja,
diperlukanbeberapa Safety Equipment seperti :
1. Safety Helmet
2. Safety Shoes
3. Safety Glasses
4. Safety Gloves
5. Safety Line

2.1.2 Prepare Form


Untuk mendukung kelancaran pekerjaan Disassemble & Assemble
Motor Starter, diperlukan beberapa dokumen pendukung
diantaranya

 Jsa Form (Job Safety Analisys)


Job Safety Analisys (JSA) Form digunakan untuk menjelaskan
bahaya- bahaya pada saat bekerja dan bagaimana Langkah
pengendalian bahaya agar tidak terjadi kecelakan kerja.
 Cc Form (Contamination Control)
Contamination Control (CC) Form digunakan untuk menjelaskan
sumber Contaminant pada saat bekerja dan bagaimana Langkah
pengendalian Contaminant tersebut agar tidak masuk kedalam
system sehingga mengkontaminasi system tersebut.

 Main Step Form (Langkah Utama Pekerjaan)


Main Step Form digunakan untuk menjelaskan Langkah-langkah
utama yang kami laksanakan dalam bekerja agar pekerjaan tersebut
dapat berjalan sesuai rencana awal pekerjaan.

 Tool Request Form (Peralatan Kerja)


Tool Request Form digunakan untuk melakukan permintaan
peralatan kerja yang diperlukan dalam pekerjaan baik itu hand tools,
power tools, special Tools dan tools lain sebagianya.

 Service Part Requestion (SPR)


Service Part Requesition digunakan untuk melakukan pemesanan
dari komponen yang perlu diganti setelah dilakukan inspeksi pada
pekerjaan

 Sims Report (Service Information Management System)


Service Information Management System (SIMS) Report
digunakan untuk melaporkan permasalahan yang terjadi pada
product CAT baik itu perbaikan, penggantian komponen,
Perawatan berkala dan lain sebagainya

8
2.1.3 Literature
Dalam menjalankan semua pekerjaan terkait dengan
praktik Disassemble & Assemble Motor Starter diperlukan
berbagai macam persiapan, salah satu persiapan yang penting
adalah persiapan literature. Literature adalah bahan panduan dari
pekerjaan yang akan dilakukan. Dalam literature terdapat
beberapa pembahasan, seperti peralatan apa saja yang
dipergunakan, Langkah apa saja yang akan dilakukan pada saat
bekerja, bagaimana cara mengidentifikasi komponen yang akan
dikerjakan, bagaimana melakukan pengukuran dan pengetesan
pada bahan kerja, dan lain sebagainya. Dalam melaksanakan
praktikum Disassemble & Assemble Motor Starter, kami
menggunakan literature berupa Service Information System yakni
SIS 2.0 . Untuk dapat mengakses SIS 2.0 diperlukan beberapa
persyaratan diantaranya:
Situs web SIS 2.0
Untuk dapat mengakses Situs Web SIS 2.0, diperlukan
software prambanan seperti mozila firefox, dan Chrome. Dan
pada laman pencarian untuk mengetikkan https://sis2.cat.com/#/
- Akun pengguna
Setiap teknisi memiliki akun untuk dapat mengakses SIS 2.0
berupa user id dan password. Berikut ini contoh halaman
penggunaan SIS 2.0

Identitas Motor Starter


Dalam mencari literature yang sesuai diperlukan identitas Engine
berupa serial number Engine. Seperti berikut ini :

Nama Part : STARTING MOTOR GP - ELECTRIC


Part Number : 207-1554 / 207-1555

Kemungkinanan digunakan pada unit dan


engineModel Unit : Motor Grader
140H Serial Number : SHM2006
Media Number : (SENR358104)
9
2.1.4 Tools and consumables

Hal yang penting juga sebelum melaksanakan pekerjaan adalah


melakukan persiapan peralatan dan bahan habis pakai seperti
 Hand Tools
 Power Tools
 Special Tools
 Measuring Tools
 Plastic Wrap
 Plastic Clips
 Absorband Pad
 Majun

1
2.3 Perform Job
Langkah Pekerjaan Dokumentasi Pekerjaan
1. Preparation/
persiapan sebelum
bekerja

Mengisi form (JSA,


CC, Tools &
Consumable Request,
Main Step),
menyiapkan Tools
yang akan digunakan,
menyiapkan area
kerjadan menyiapkan
bahankerja tersebut.

1
2. Walk
Around
Inspection
/Penginspksian
komponen utama
pada Engine
Melakuakan
pengecekan pada
Motor Starter,
melakukan
pemeriksaan body,
bolt, dan thread.
Pembersihan area
kerja

1
3. Perform
(Disassemble)/
pembongkaran
Komponen Motor
Starter
Melakukan proses
disassemble seluruh
komponen dari motor
starter sesuai dengan
literatur yang
ditentukan.

1
4. Inspection dan
Measurement
(Penginspeksian
dan pengukuran
pada komponen-
komponen)
Inspect :
Seluruh komponen
Motor Starter

Measurement :
Brush
Commutator
Brush holder
Field Winding

Mengisi form :
SPR(Service Part
Requistion)

1
1
5. Perform
(assemble)/
Pemasangan
Melakukan proses
Assemble seluruh
komponen dari motor
starter sesuai dengan
literatur yang
ditentukan.

6. Housekeeping
Pembersihan bahan
kerja, area kerja,
peralatan yang telah
digunakan dan
pembersihan
consumable yang
telahdigunakan.
Pengembalian perlatan
kerja dan bahan kerja
pada tempatnya

7. Reporting

Penyusunan laporan
hasil kerja berupa SPR
dan SIMS Report serta
laporan tertulis lainnya.

1
BAB III
HASIL PRAKTIK

3.1 Dasar Panduan Spesifikasi dan Identifikasi

1
3.2 Hasil Pengukuran
3.2.1 Hold-In Winding Test

Benda yang di-Measuring


Hold In Winding Test Hasil Pengukuran
Jenis Hasil
Pengukura Spesifikasi keterangan
Pengukuran
n
Voltage 20 Volt tidak -
dilakukan
Current 14,6 Ampere tidak -
dilakukan
Resistance 1,37 to 1,77 2,2 ohm Dalam
ohm spesifikasi

3.2.2 Pull-In Winding Test


Benda yang di-Measuring
Pull In Winding Test Hasil Pengukuran
Jenis Hasil
Pengukura Spesifikasi keterangan
Pengukuran
n
Voltage 20 Volt tidak -
dilakukan
92,5 ± 7,5
Current tidak -
Ampere
dilakukan
Resistance 0,43 – 0,49 ohm 1,8 ohm Di luar
spesifikasi

3.2.3 Commutator

Benda yang di-Measuring


Hasil Pengukuran
Commutato
r
Jenis
Spesifikasi Hasil Keterangan
Pengukuran
Diameter 54,0 mm/ 2,13
Inch 53,95 mm Dalam Spesifikasi
Min 51,9 mm/ 2,04
Diameter Inch
RunOut < 0,13 mm 0,05 mm Dalam
spesifikasi

3.2.4 Laminated Core

Benda yang di-Measuring


Laminatd Core Hasil Pengukuran

1
Jenis
Pengukuran Spesifikasi Hasil Keterangan
Run Out < 0,15 mm 0,11 mm Dalam
spesifikasi

1
3.2.5 Brush Length Check

Benda yang di-Measuring


Hasil Pengukuran
Brush
Jenis
Spesifikasi Hasil Keterangan
Pengukuran
23,0 mm(0,91 A (19mm) Dalam
New Length spesifikasi
Inch)
B (20,4 mm) Dalam
spesifikasi
10,0 mm(0,39 C Dalam
Min Length (18,25mm) spesifikasi
inch)
D (20,4 mm) Dalam
spesifikasi

3.2.6 Brush Holder Test

Benda yang di-Measuring Hasil Pengukuran


Brush Holder Test
Jenis
Pengukuran Spesifikasi Hasil keterangan
Resistance + >100.000 0,7 M Ohm Dalam
ohm spesifikasi

2
3.3 Hasil Identifikasi

No Keteranga Dokumentasi
n
1. Nama Part : Kit-
Solenoid(24-
VOLT)(INSULATED)
Part Number : 548-9596
Jenis Kerusakan : crack
Deskripsi :
Dari hasil pengamatan visual pada
Part Kit-Solenoid
(24-VOLT)(INSULATED)
(PN : 548-9596 ) kami menemukan
bagian part yang mengalami
kerusakan berupa Crack

2. Nama Part : Bolt (1/4-28X1-IN)


Part Number : 0S-1597
Jumlah kehilangan : 1 Buah
Deskripsi :
Pada saat proses inspection
awal, kami tidak menemukan 1
buah bolt(1/4-28X1-IN) (PN: 0S-
1597)
pada
posisinya. Sehingga harus dilakukan
pemasangan dengan yang baru
3. Nama Part : Bolt (5/16-
18X0.88-IN)
Part Number : 7X-3373
Jumlah Kehilangan : 1 buah
Deskripsi :
Pada saat proses inspection awal,
kami tidak menemukan 1 buah
bolt(5/16-18X0.88-IN) (PN: 7X-
3373)
pada posisinya. Sehingga harus
dilakukan pemasangan dengan yang
baru

2
BAB IV
PENUT
UP

4.1 Kesimpulan
Setelah kami melakukan dissasemble terhadap starting motor dengan
part number 207-1554/207-1555 yang kemudian dilanjutkan dengan
melakukan inspeksi pada part-part pendukung. Pada kegiatan ini, kami juga
melakukan berbagai pengujian. Pada akhirnya didapatkan kesimpulan bahwa
untuk dapat dioperasikan kembali, starting motor tersebut perlu mendapatkan
beberapa treatment terlebih dahulu. Hal ini disebabkan karena ada beberapa
part yang memerlukan perbaikan atau penggantian dikarenakan telah rusak
atau hilang

4.2 Saran
Sebelumnya terima kasih kepada dosen yang telah memberikan ilmu
kepada kami. Diharapkan program studi lebih memperhatikan alat dan bahan
ajar yang ada di kelas maupun di Workshop agar pembelajaran baik penyampaian
materi maupun pembelajaran praktek dapat dilaksanakan semaksimal
mungkin.

2
Lampiran-Lampiran

1. Jsa Form (Job Safety Analisys)

2
2. Cc Form (Contamination Control)

2
3. Mainstep Form (Langkah Utama Pekerjaan)

2
4. Tools &Consumables request

2
5. SPR Form (Service Part Requisition)

2
6. Sims Report (Service Information Management System)

Anda mungkin juga menyukai