DISUSUN
OLEH :
KELOMPOK 1
KELAS 3B ALAT
BERAT
Kami menyadari bahwa laporan praktikum yang telah disusun ini jauh
dari kata sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan adanya kritik dan
saran yangmembangun untuk menyempurnakan laporan praktikum ini. Akhir
kata kamiberharap semoga penulisan laporan praktikum ini dapat memberikan
manfaat bagikita semua.
Tim Penyusun
II
DAFTAR ISI
COVER...................................................................................................................I
KATA PENGANTAR..........................................................................................II
DAFTAR ISI.......................................................................................................III
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................1
4.1 Kesimpulan...........................................................................................20
4.2 Saran.....................................................................................................20
III
BAB I
PENDAHULU
AN
2
Ada berbagai jenis praktikum yang ada di Politeknik. Salah satunya
adalah praktikum Disassemble & Assemble Motor Starter pada mata kuliah
Electric and Electronic System. Disassemble & Assemble Motor Starter
merupakan suatu prosedur yang dilakukan untuk mengembalikan usia kedua
dengan merekondisi komponen yang dilakukan dengan mengacu pada literatur
Guidline for Reusable Part Caterpillar.
3
BAB II
PELAKSANAAN PRAKTIK
Gambar diatas menunjukkan rangkaian electric starting system.
Ketika starter switch diaktifkan, arus yang kecil mengalir dari baterai ke
solenoid dan kembali ke baterai melalui ground. Solenoid mempunyai fungsi
ganda, yaitu menghubungkan pinion dengan flywheel dan menggerakkan
switch (kontaktor) di dalam solenoid antara baterai dan starter motor, sehingga
arus yang besar mengalir dari battery ke starter motor.
Starter Motor mengambil energi listrik dari baterai dan mengubahnya ke dalam energi
mekanik untuk memutar flywheel saat engine di-start. Motor starter sama dengan motor listrik
lainnya, dimana gaya putar diperoleh dari interaksi gaya- gaya magnet di dalam motor itu
sendiri.
4
Beberapa komponen penyusun motor starter
Housing
Armature (Rotor)
5
Field Winding (Stator)
Brush Holder
Brush
Starter Solenoid
6
Overrunning Clutch Drive
Overrunning clutch drive adalah jenis penggerak clutch paling sederhana
yang digunakan pada starter motor. Overrunning clutch drive membutuhkan
sebuahtuas untuk menggerakkan pinion engage dengan flywheel ring gear.
Pinion tersebut engage dengan flywheel ring gear sebelum armature mulai
berputar. Jenis sistem penggerak ini adalah sebuah sistem khusus yang
digunakan untuk mencegah armature tidak berputar pada kecepatan yang
terlalu tinggi. Tuas akan menarik pinion dari flywheel, sedangkan
overrunning clutch mencegah kecepatan yang terlalu tinggi. Overrunning
clutch mengunci pinion pada satu arah putaran dan mengijinkan putaran ke
arah yang lain. Hal ini memungkinkan pinion gear dapat memutar flywheel
ring gear untuk menghidupkan mesin. Overrunning clutch juga membuat
pinion gear bergerak bebas pada saat engine mulai berjalan.
Overrunningclutch terdiri atas sebuah roller yang ditahan dalam posisinya
oleh pegas terhadap roller clutch. Roller clutch ini memiliki sisi tirus yang
memungkinkan roller dapat mengunci pinion pada porosnya selama crank.
Torsi akan disalurkan melalui clutchhousing dan ditransfer oleh roller ke
pinion gear. Pada saat engine dihidupkan dan kecepatan drive pinion
melebihi kecepatan armature shaft, roller didorong ke arah bawah ramp dan
memungkinkan pinion berputar secara terpisah dari armature shaft. Pada saat
starter drive pinion dilepaskan dari flywheel serta tidak beroperasi, tekanan
pegas akan memaksa roller menyentuh ramp sebagai persiapan untuk starter
berikutnya. Terdapat berbagai rancangan heavy duty untuk penggerak ini.
7
2.2 Preparation
Pada setiap pekerjaan dipeelukan persiapan yang matang agar
pekerjaan tersebut berjalan sebagaimana mestinya. Berikut persiapan-
persiapan yang kami lakukan untuk menunjang pekerjaan tersebut.
8
2.1.3 Literature
Dalam menjalankan semua pekerjaan terkait dengan
praktik Disassemble & Assemble Motor Starter diperlukan
berbagai macam persiapan, salah satu persiapan yang penting
adalah persiapan literature. Literature adalah bahan panduan dari
pekerjaan yang akan dilakukan. Dalam literature terdapat
beberapa pembahasan, seperti peralatan apa saja yang
dipergunakan, Langkah apa saja yang akan dilakukan pada saat
bekerja, bagaimana cara mengidentifikasi komponen yang akan
dikerjakan, bagaimana melakukan pengukuran dan pengetesan
pada bahan kerja, dan lain sebagainya. Dalam melaksanakan
praktikum Disassemble & Assemble Motor Starter, kami
menggunakan literature berupa Service Information System yakni
SIS 2.0 . Untuk dapat mengakses SIS 2.0 diperlukan beberapa
persyaratan diantaranya:
Situs web SIS 2.0
Untuk dapat mengakses Situs Web SIS 2.0, diperlukan
software prambanan seperti mozila firefox, dan Chrome. Dan
pada laman pencarian untuk mengetikkan https://sis2.cat.com/#/
- Akun pengguna
Setiap teknisi memiliki akun untuk dapat mengakses SIS 2.0
berupa user id dan password. Berikut ini contoh halaman
penggunaan SIS 2.0
1
2.3 Perform Job
Langkah Pekerjaan Dokumentasi Pekerjaan
1. Preparation/
persiapan sebelum
bekerja
1
2. Walk
Around
Inspection
/Penginspksian
komponen utama
pada Engine
Melakuakan
pengecekan pada
Motor Starter,
melakukan
pemeriksaan body,
bolt, dan thread.
Pembersihan area
kerja
1
3. Perform
(Disassemble)/
pembongkaran
Komponen Motor
Starter
Melakukan proses
disassemble seluruh
komponen dari motor
starter sesuai dengan
literatur yang
ditentukan.
1
4. Inspection dan
Measurement
(Penginspeksian
dan pengukuran
pada komponen-
komponen)
Inspect :
Seluruh komponen
Motor Starter
Measurement :
Brush
Commutator
Brush holder
Field Winding
Mengisi form :
SPR(Service Part
Requistion)
1
1
5. Perform
(assemble)/
Pemasangan
Melakukan proses
Assemble seluruh
komponen dari motor
starter sesuai dengan
literatur yang
ditentukan.
6. Housekeeping
Pembersihan bahan
kerja, area kerja,
peralatan yang telah
digunakan dan
pembersihan
consumable yang
telahdigunakan.
Pengembalian perlatan
kerja dan bahan kerja
pada tempatnya
7. Reporting
Penyusunan laporan
hasil kerja berupa SPR
dan SIMS Report serta
laporan tertulis lainnya.
1
BAB III
HASIL PRAKTIK
1
3.2 Hasil Pengukuran
3.2.1 Hold-In Winding Test
3.2.3 Commutator
1
Jenis
Pengukuran Spesifikasi Hasil Keterangan
Run Out < 0,15 mm 0,11 mm Dalam
spesifikasi
1
3.2.5 Brush Length Check
2
3.3 Hasil Identifikasi
No Keteranga Dokumentasi
n
1. Nama Part : Kit-
Solenoid(24-
VOLT)(INSULATED)
Part Number : 548-9596
Jenis Kerusakan : crack
Deskripsi :
Dari hasil pengamatan visual pada
Part Kit-Solenoid
(24-VOLT)(INSULATED)
(PN : 548-9596 ) kami menemukan
bagian part yang mengalami
kerusakan berupa Crack
2
BAB IV
PENUT
UP
4.1 Kesimpulan
Setelah kami melakukan dissasemble terhadap starting motor dengan
part number 207-1554/207-1555 yang kemudian dilanjutkan dengan
melakukan inspeksi pada part-part pendukung. Pada kegiatan ini, kami juga
melakukan berbagai pengujian. Pada akhirnya didapatkan kesimpulan bahwa
untuk dapat dioperasikan kembali, starting motor tersebut perlu mendapatkan
beberapa treatment terlebih dahulu. Hal ini disebabkan karena ada beberapa
part yang memerlukan perbaikan atau penggantian dikarenakan telah rusak
atau hilang
4.2 Saran
Sebelumnya terima kasih kepada dosen yang telah memberikan ilmu
kepada kami. Diharapkan program studi lebih memperhatikan alat dan bahan
ajar yang ada di kelas maupun di Workshop agar pembelajaran baik penyampaian
materi maupun pembelajaran praktek dapat dilaksanakan semaksimal
mungkin.
2
Lampiran-Lampiran
2
2. Cc Form (Contamination Control)
2
3. Mainstep Form (Langkah Utama Pekerjaan)
2
4. Tools &Consumables request
2
5. SPR Form (Service Part Requisition)
2
6. Sims Report (Service Information Management System)