Anda di halaman 1dari 32

DINAS KESEHATAN ANGKATAN UDARA

LEMBAGA KESEHATAN GIGI DAN MULUT

USULAN
NASKAH AKADEMIK
TENTANG
VALIDASI ORGANISASI LEMBAGA KESEHATAN GIGI DAN MULUT
DINAS KESEHATAN ANGKATAN UDARA
BAB I
PENDAHULUAN
1.

Umum.
a.

Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU) merupakan bagian

integral dari TNI dan sebagai komponen utama dalam sistem pertahanan negara.
Hal ini memerlukan personel yang memiliki kemampuan dan kualitas sumber
daya yang prima apalagi dihadapkan dengan alat utama sistem senjata yang
berteknologi tinggi serta menyelenggarakan tugasnya di matra udara. Dalam
mendukung tugas tersebut Diskesau sebagai Badan Pelaksana Pusat (Balakpus)
mempunyai tugas untuk mendukung kesiapan personel TNI AU dalam
mewujudkan tingkat kesehatan yang prima sehingga mampu mendukung
kegiatan operasi dan latihan TNI AU. Untuk mewujudkan hal tersebut Diskesau
melalui Lembaga Kesehatan Gigi dan Mulut (Lakesgilut) sebagai lembaga
rujukan tertinggi bidang kesehatan gigi dan mulut di lingkungan TNI AU
mempunyai tugas dan fungsi yang berkaitan dengan dukungan operasi-latihan
dan

pelayanan kesehatan gigi dan mulut bagi anggota TNI AU beserta

keluarganya. Dibidang dukungan kesehatan Lakesgilut Diskesau melaksanakan


pembuatan data ante mortem dan dental fitness bagi personel TNI AU untuk
mewujudkan zero accident dan keep them flying, sedangkan dibidang pelayanan
melaksanakan perawatan spesialistik kesehatan gigi dan mulut bagi anggota TNI
AU dan keluarganya, flying dentist, flying specialist, bakti sosial serta pelayanan
kesehatan gigi dan mulut bagi masyarakat sekitarnya.
b.

Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor HK.02.03/I/1713/2013 tentang

Penetapan Kelas Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut Angkatan Udara
(RSGMAU), dalam keputusan ini Rumah Sakit Gigi dan Mulut Angkatan Udara

2
telah ditetapkan

sebagai RSGMAU Tipe B. Dengan adanya keputusan ini

secara langsung RSGM termasuk dalam Sistem Kesehatan Nasional sehingga


harus terlibat

dalam

program

Jaminan

Kesehatan

Nasional.

Dengan

diberlakukanya UU RI Nomor 24 tahun 2011 tentang BPJS yang mulai Januari


2014 yang secara otomatis pasien dari TNI dan keluarganya termasuk
didalamnya, pelayanan pasien di Lakesgilut semakin meningkat
kunjungan pasien tahun 2013 : 24.834 orang,

(jumlah

2014: 28.234 orang, 2015:

semester I 17.096 orang ). Pada masa yang akan datang Lakesgilut Diskesau
akan semakin menjadi andalan dalam

pelayanan kesehatan Gigi dan Mulut.

Guna mewujudkan hal ini pelaksanaan pelayanan kesehatan matra telah


dilaksanakan dalam program kerja tahunan meliputi bidang kesehatan promotif,
preventif (health force protection), kuratif dan rehabilitatif terutama awak pesawat,
personel satuan radar, personel yang bertugas di daerah perbatasan dan daerah
terpencil.

Melihat tantangan ke depan maka Lakesgilut Diskesau

perlu

ditingkatkan kemampuannya dalam rangka peningkatan kesiapan kesehatan


prajurit melalui penyelenggaraan upaya kesehatan pencegahan penyakit gigi dan
mulut baik di lingkungan kerja maupun pada saat penugasan di daerah operasi
dan latihan. Dihadapkan dengan tugas dan fungsi serta beban kerja yang ada,
saat ini organisasi Lakesgilut Diskesau kurang optimal bila dibandingkan dengan
lembaga kesehatan gigi di satuan samping seperti Lembaga Kedokteran Gigi
Angkatan Laut (Ladokgi AL) yang secara organisasi di kepalai oleh pejabat
eselon II/ bintang satu.
c.

Tugas dan fungsi Lakesgilut Diskesau dibidang dukungan kesehatan operasi

dan latihan maupun bidang pelayanan kesehatan gigi dan mulut semakin
meningkat. Dibidang dukungan kesehatan dilaksanakan dalam bentuk dental
fitness yaitu menciptakan kondisi kesehatan gigi dan mulut prajurit dalam kondisi
prima baik sebelum, selama maupun setelah mengikuti kegiatan operasi-latihan,
sedangkan dibidang pelayanan melaksanakan perawatan spesialistik kesehatan
gigi dan mulut bagi anggota TNI AU dan keluarganya, flying dentist, flying
specialist terutama pada personel satuan radar, personel yang bertugas di daerah
perbatasan dan daerah terpencil, bakti sosial serta pelayanan kesehatan gigi dan
mulut bagi masyarakat sekitarnya.

Dengan ditetapkan RSGMAU yang

merupakan bagian dari Lakesgilut fungsi pelayanan semakin meningkat karena


secara langsung harus mengikuti program pemerintah mengenai Jaminan
Kesehatan Nasional.

Berdasarkan fakta-fakta yang ada, tugas dan fungsi serta

3
beban tugas Lakesgilut semakin meningkat, sedangkan struktur organisasi
lakesgilut belum bisa mewadai struktur organisasi RSGMAU, kondisi ini
mengakibatkan Lakesgilut Diskesau kurang optimal bila dibandingkan dengan
lembaga kesehatan gigi di satuan samping seperti Lembaga Kedokteran Gigi
Angkatan Laut (Ladokgi AL) yang secara organisasi dapat memenuhi kinerja
sesuai tugas dan fungsinya berdasarkan DSP yang ada dan di kepalai oleh
pejabat eselon II/bintang satu. Dengan berdasarkan kondisi yang ada saat ini
perlu adanya penataan/pemekaran (validasi) organisasi Lembaga Kesehatan Gigi
dan Mulut Diskesau guna menjamin keberhasilan pelaksanaan tugas
2.

Maksud dan Tujuan.

Maksud penulisan naskah ini adalah memberikan

gambaran tentang rencana validasi organisasi dan pertimbangan akademis dalam


rangka pengajuan validasi Lakesgilut Diskesau, dengan tujuan sebagai bahan masukan
dan pertimbangan bagi pimpinan TNI Angkatan Udara tentang tugas dan

fungsi

Lakesgilut Diskesau untuk menentukan kebijakan selanjutnya terkait dengan penataan


organisasi.
3.

Ruang lingkup.

Ruang lingkup naskah ini meliputi konsep pemikiran tentang

latar belakang, pokok-pokok permasalahan, dan konsep perubahan yang disarankan


beserta analisa, yang disusun dengan tata urut penulisan sebagai berikut:

4.

a.

Pendahuluan.

b.

Latar belakang pemikiran.

c.

Pokok-pokok permasalahan.

d.

Konsep perubahan yang disarankan.

e.

Analisis dan evaluasi.

f.

Penutup.

Dasar.

Dasar yang digunakan dalam pembuatan naskah akademik tentang

rencana validasi Lakesgilut Diskesau adalah sebagai berikut :


a.

Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional

Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 127,


Tambahan Lembaran Negara Nomor 4439).

4
b.

Undang-Undang Nomor 24 tahun 2011 tentang Badan Penyelenggaraan

Jaminan Sosial (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 11,
Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 5256).
c.

Peraturan Presiden Nomor 10 tahun 2010 tentang Susunan Organisasi

Tentara Nasional Indonesia.


d. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor HK.02.03/I/1713/2013 tentang
Penetapan Kelas Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut Angkatan Udara.
e.

Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 147/Menkes/I/2010 Perizinan Rumah

Sakit.
f.

Peraturan Menteri Kesehatan

Nomor 1173/Menkes/Per/X/2004 tentang

Rumah Sakit Gigi dan Mulut.


g.

Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 340/Menkes/Per/III/2010 tentang

Klasifikasi Rumah Sakit.


h.

Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 755/Menkes/Per/IV/2011 tentang

Penyelenggaraan Komite Medik di Rumah Sakit.


i.

Peraturan Panglima TNI Nomor Perpang/52/VIII/2010 tentang Buku

Petunjuk Pelaksanaan Prosedur Validasi Organisasi di Lingkungan TNI.


j.

Peraturan Panglima TNI Nomor Perpang/176/XII/2011 tahun 2011 tentang

Bujukmin Penataan Organisasi di Lingkungan TNI.


k.

Peraturan Kepala Staf Angkatan Udara Nomor Perkasau/114/XII/2009

tahun 2009 tentang Pokok-pokok Organisasi dan Prosedur Lembaga Kesehatan


Gigi dan Mulut.
l.

Peraturan Kepala Staf Angkatan Udara Nomor Perkasau/06/III/2011 tahun

2011 tentang Bujuklak TNI AU tentang Prosedur Validasi Organisasi

5
m.

Peraturan Kepala Staf Angkatan Udara Nomor Perkasau/172/XII/2011

tahun 2011 tentang Pokok-pokok Organisasi untuk Rumah Sakit TNI AU Tingkat II
n.

Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta Nomor121/2013

tentang Izin Operasional Tetap Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut Angkatan
Udara (RSGMAU).

6
BAB II
LATAR BELAKANG PEMIKIRAN
5.

Umum.

Perkembangan lingkungan strategis dan dinamika organisasi

yang begitu cepat, mempunyai konsekuensi logis terhadap beban tugas yang
semakin meningkat. Tugas dan fungsi Lakesgilut dalam operasi militer perang
mendukung

terwujudnya

zero

accident

dan

keep

them

flying

dengan

melaksanakan dental fitness dan identifikasi gigi personel TNI AU. Disamping itu
juga melaksanakan tugas operasi militer selain perang seperti penanganan
bencana alam, flying spesialist dan flying dentist yang jangkauannya semakin
luas ke satuan daerah terpencil dan perbatasan di lingkungan TNI Angkatan
Udara serta bakti sosial.

Dengan adanya penetapan RSGMAU tipe B di

Lakesgilut Diskesau serta berlakunya Jaminan Kesehatan Nasional melalui


pelayanan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (UU RI Nomor 24 tahun 2011
tentang BPJS) yang dilaksanakan pada 1 Januari 2014 yang secara otomatis
seluruh personel TNI dan keluarganya menjadi peserta BPJS serta menjadi pusat
rujukan pelayanan kesehatan gigi dan mulut di lingkungan TNI AU, sangat
berpengaruh terhadap tuntutan tugas yang harus diemban.

Adapun beban

tugas yang dilaksanakan masih ada yang belum tercantum dalam struktur
organisasi dan tugas pokok (POP) Lakesgilut Diskesau sehingga terjadi
pelaksanaan tugas dan tanggung jawab rangkap yang di bebankan kepada
pejabat terkait.

Oleh karena itu perlu adanya validasi Lembaga Kesehatan Gigi

dan Mulut Diskesau agar dalam pelaksanaan tugas dan fungsi lebih tertata dan
sesuai dengan perkembangan serta kebutuhan organisasi dengan kinerja yang
lebih terukur.
6.

Latar Belakang Pemikiran Validasi Organisasi.

Lembaga Kesehatan Gigi

dan Mulut Diskesau telah mengalami perubahan/perkembangan yang lebih maju,


dimana saat ini Lakesgilut Diskesau telah dilengkapi dengan berbagai macam alat
modern guna menunjang pelayanan kesehatan gigi dan mulut. Adapun beberapa
pertimbangan yang melatar belakangi perlu adanya validasi Lembaga Kesehatan Gigi
dan Mulut Diskesau adalah :
a.

Dukungan dan Pelayanan Kesehatan Matra.

Perlunya

pengembangan aspek di bidang kesehatan gigi dan mulut TNI Angkatan Udara
yang berkaitan dengan kesiapan dukungan operasional prajurit di lapangan

7
dalam operasi militer perang terutama dukungan kesehatan gigi penerbangan
meliputi dental fitness berupa pemelihaaan kesehatan gigi dan mulut prajurit
agar tetap prima baik sebelum, selama maupun setelah operasi-latihan sehingga
operasi-latihan dapat berjalan dengan lancar dan

identifikasi yaitu dengan

membuat data odontogram seluruh personel TNI AU. Dalam

operasi militer

selain perang antara lain penanganan korban bencana alam, bakti sosial serta
serta pelayanan kesehatan yang meliputi promotif, preventif (Health Force
Protection), kuratif dan rehabilitatif terutama awak pesawat, personel satuan
radar, personel yang bertugas di daerah perbatasan

dan daerah terpencil,

kegiatan ini dilaksanakan dalam bentuk flying dentis dan flying specialist.
Pengembangan pelayanan berupa peningkatan kemampuan dalam bidang
pelayanan kesehatan meliputi Medik Gigi Dasar, Medik Gigi Spesialis meliputi:
Bedah Mulut, Orthodonsi, Periodonti, Prosthodonti, Konservasi Gigi, Oral
Medicine dan Kedokteran Gigi Anak, Pelayanan Gawat Darurat Kesehatan Gigi
dan Mulut, serta pelayanan kesehatan penunjang klinik lainnya.

Pelaksanaan

Dukungan dan pelayanan kesehatan matra ini semakin hari semakin meningkat
karena Lakesgilut Diskesau selain mamberikan pelayan kesehatan gigi dan mulut
di tempat juga bertanggung jawab terhadap pemeliharaan kesehatan gigi dan
mulut personel yang bertugas di daerah perbatasan

dan daerah terpencil

sehingga memerlukan pengembangan organisasi agar kegiatan dapat berjalan


secara optimal.
b. Terbentuknya RSGMAU di Lakesgilut.
Rumah Sakit Gigi dan Mulut

Saat ini Lakesgilut telah memiliki

berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI

Nomor HK.02.03/I/1713/2013 tentang Penetapan Kelas Rumah Sakit Khusus Gigi


dan Mulut Angkatan Udara. Dalam keputusan ini Rumah Sakit Gigi dan Mulut
Angkatan Udara telah ditetapkan

sebagai RSGM Tipe B. Dalam Peraturan

Menteri Kesehatan RI Nomor 1173/MENKES/X/2004 tentang Rumah Sakit Gigi


dan Mulut disebutkan bahwa RSGM harus memiliki struktur organisasi sekurangkurangnya meliputi bidang pelayanan kesehatan gigi dan mulut, administrasi dan
keuangan , pelayanan penunjang, pendidikan, penelitian dan pengembangan,
rekam medik dan komite medik, satuan medik fungsional dan instalasi. Struktur
Organisas yang ada dalam RSGMAU belum tercantum dalam struktur organisasi
Lakesgilut diskesau

8
c.

Jaminan Kesehatan Nasional.

menggulirkan

rencana

pencapaian

Adanya kebijakan pemerintah yang


Universal

Coverage

Assurance

yaitu

diberlakukannya program jaminan kesehatan nasional bagi seluruh penduduk


Indonesia termasuk anggota TNI/Polri dengan membentuk Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial (UU RI Nomor 24 tahun 2011 tentang BPJS) yang dilaksanakan
pada 1 Januari 2014.

Kebijakan ini akan berimplikasi pada penataan fungsi

organisasi Lembaga Kesehatan Gigi dan Mulut Diskesau terkait perannya dalam
dukungan operasi dan latihan TNI AU maupun sistem pelayanan kesehatannya.
Oleh karena itu perlu pertimbangan untuk menyusun dan merevisi kembali tugas
dan fungsi Lakesgilut Diskesau.
d.

Kesetaraan satuan samping.

Tugas dan fungsi Lakesgilut Diskesau

adalah untuk mendukung operasi baik operasi militer perang maupun operasi
militer selain perang seperti pelayanan kesehatan gigi dan mulut bagi anggota
TNI, TNI AU, PNS beserta keluarganya,

flying dentist, flying specialist, bakti

sosial sesuai dengan program kerja yang dilakukan oleh TNI serta pelayanan
bagi masyarakat umum di sekitarnya. Kondisi ini sesuai dengan tugas dan fungsi
dari Ladokgi AL, sehingga perlu adanya penyetaraan Lakesgilut Diskesau secara
organisasi dengan Ladokgi TNI AL yang dipimpin oleh pejabat eselon II/ bintang
satu.
7. Tuntutan Tugas.

Mewujudkan kinerja Lakesgilut Diskesau yang terarah,

terukur, dan optimal dalam memberikan dukungan kesehatan gigi dan mulut dalam
operasi dan latihan TNI Angkatan Udara serta selalu siap menjalankan tugas dan
fungsi dalam memberikan pelayanan kesehatan gigi dan mulut untuk anggota TNI,
TNI AU, PNS beserta keluarganya dan masyarakat umum, untuk itu diperlukan
penyelenggaraan tugas yang profesional, efektif, efisien dan proporsional serta
modern.
a.

Profesional. Dalam pembinaan SDM, pengawakan organisasi Lakesgilut

Diskesau diisi oleh personel-personel yang profesional, serta kompeten pada


setiap bidang tugasnya (Bedah Mulut, Orthodonsi, Periodonti, Prosthodonti,
Konservasi Gigi, Oral Medicine dan Kedokteran Gigi Anak serta penunjang klinik
yang meliputi farmasi, laboratorium klinik dan teknik gigi).

9
b.

Efektif.

Efektifitas kinerja Lakesgilut Diskesau sangat dipengaruhi oleh

personel yang profesional dan fasilitas kesehatan yang modern dalam


melaksanakan tugas pelayanan kesehatan gigi dan mulut. Lakesgilut Diskesau
saat ini telah memiliki personel yang profesional dan didukung dengan peralatan
kesehatan modern sehingga pelayanan kesehatan gigi dan mulut dapat berjalan
secara prosedural, cepat, tepat dan akurat.
c.

Efisien.

Standard Prosedur Operasional (SPO) Lakesgilut Diskesau

dikembangkan atas dasar tugas dan fungsi, serta tanggung jawab dengan fungsi
wasgiat, dapat diwujudkan secara efisien sehingga pelaksanaan kinerja lebih
optimal.
d.

Proporsional.

Selaku satuan pelaksana teknis Dinas Kesehatan

Angkatan Udara, Lakesgilut Diskesau telah memposisikan secara proporsional


dalam melaksanakan dukungan kesehatan pada latihan dan operasi TNI/TNI
Angkatan Udara serta dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan gigi dan
mulut sesuai tugas pokok dan fungsi.
e.

Modern.

Tuntutan tugas yang dihadapi Lakesgilut Diskesau ke depan

semakin kompleks, permasalahan yang timbul dapat berakibat pada berbagai


bidang disetiap lini organisasi. Persiapan dan kesiapan yang telah dilakukan
dalam rangka mewujudkan Lakesgilut Diskesau sebagai

rujukan tertinggi

kesehatan gigi dan mulut di lingkungan TNI Angkatan Udara,

yaitu

telah

dilengkapinya dengan peralatan modern meliputi dental unit, oral kamera,


radiografi digital dan alat-alat laboratorium teknik gigi guna mengimbangi
kemajuan teknologi kesehatan gigi yang semakin berkembang.

BAB III
POKOK-POKOK PERMASALAHAN
8.

Umum.

Sampai saat ini Lakesgilut Diskesau masih dihadapkan adanya

permasalahan dalam melaksanakan tugas yaitu beban kerja yang berlebihan yang

10
belum terwadahi dalam organisasi.

Permasalahan tersebut mengakibatkan kurang

optimalnya Lakesgilut Diskesau dalam melaksanakan tugas dan fungsinya sehingga


apabila tidak segera dilakukan validasi dapat menimbulkan kesalahan dalam
pelaksanaan tugas karena tidak sesuai kondisi nyata antara beban kerja dengan
susunan organisasi/ jabatan yang ada.
9.

Fakta-fakta.

Lakesgilut Diskesau merupakan satuan pelaksana teknis Dinas

Kesehatan Angkatan Udara dalam memberikan dukungan dan pelayanan kesehatan


gigi dan mulut. Lakesgilut Diskesau yang bertugas memberikan pelayanan kesehatan
gigi dan mulut bagi personel militer, PNS dan keluarganya serta masyarakat umum
memerlukan tenaga yang profesional dengan kinerja yang tinggi serta didukung dengan
sarana dan prasarana serta fasilitas yang selalu mengikuti perkembangan teknologi.
Adapun beberapa hal yang menjadi pertimbangan terkait perlunya validasi organisasi
Lembaga Kesehatan Gigi dan Mulut Diskesau, diantaranya adalah:
a.

Tugas Lakesgilut Diskesau.

Tugas Lakesgilut Diskesau adalah

memberikan dukungan dan pelayanan kesehatan gigi dan mulut.

Dukungan

yang dilaksanakan berupa keikutsertaan dalam latihan-latihan/operasi TNI AU,


baik latihan mandiri maupun latihan yang dilaksanakan bersama dengan
negara lain.

Lakesgilut Diskesau juga mendukung program kerja Diskesau

berupa pelayanan spesialis terhadap pangkalan-pangkalan yang jauh dari


pelayanan kesehatan spesialis yang ada di daerah tersebut (flying specialist).
Dibidang pelayanan kesehatan gigi dan mulut, yang dilaksanakan Lakesgilut
Diskesau berupa pelayanan paripurna di poliklinik yang meliputi semua spesialis
yang ada dibidang kedokteran gigi. Disamping pelayanan di poliklinik, Lakesgilut
Diskesau juga memberikan pelayanan kepada anggota militer dan PNS beserta
keluarganya di seluruh pangkalan TNI AU dan satuan radar yang tidak memiliki
fasilitas kesehatan gigi dan mulut (flying dentist), untuk wilayah Jawa dari Satrad
yang ada di daerah Cibalimbing sampai Ngliyep ditempuh dengan jalan darat,
sedangkan untuk wilayah di luar Jawa dilaksanakan dengan menggunakan
PAUM maupun pesawat sipil.
b.
Letak Strategis.
Lakesgilut Diskesau terletak di Jalan raya Pondok
Gede yang merupakan wilayah Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma (Lanud
Halim Perdanakusuma) yang berbatasan dengan wilayah Jakarta Timur dan
Bekasi.

Di wilayah Lanud Halim Perdanakusuma terdapat 4 skadron udara, 2

skadron paskhas dan sebagian besar rumah dinas anggota baik militer maupun
PNS yang berdinas di Jakarta dan sekitarnya berada di wilayah ini,

hal ini

11
memudahkan personel militer maupun PNS beserta keluarganya memanfaatkan
fasilitas pelayanan kesehatan gigi dan mulut di Lakesgilut Diskesau. Letak ini
juga memudahkan sebagai rujukan dari personel mabes TNI, Mabesau dan
Mabesal.

Selain itu di sekitar Lakesgilut Diskesau juga terdapat puskesmas

seperti Cipayung, Lubang Buaya, Makasar, Jati Asih serta klinik-klinik bersama
yang menjadikan Lakesgilut Diskesau sebagai rujukan dalam masalah kesehatan
gigi dan mulut.

Kondisi ini mengakibatkan beban kerja Lakesgilut Diskesau

dalam bidang pelayanan sangat tinggi, sehingga beberapa klinik hampir setiap
hari melebihi jam kerja.
c.

Keputusan Menteri kesehatan.

Dengan terbitnya Keputusan Menteri

Kesehatan Nomor HK.02.03/I/1713/2013, Lakesgilut Diskesau telah mendapatkan


ketetapan kelas berupa Rumah Sakit Gigi dan Mulut tipe B.

Keputusan ini

merupakan pengakuan dan penghargaan dari Kementerian Kesehatan bahwa


Lakesgilut Diskesau telah disejajarkan dengan rumah sakit khusus tipe B yang
lain, karena dinilai telah mampu memberikan pelayanan spesialisasi di bidangnya
sesuai dengan ketentuan di Kementerian Kesehatan.
d.

Tenaga Medis yang Profesional.

Tenaga medis yang ada di Lakesgilut

Diskesau saat ini sudah meliputi semua tenaga spesialisasi yang ada dibidang
kedokteran gigi meliputi Spesialis Bedah Mulut, Spesialis Orthodonsi, Spesialis
Periodonti, Spesialis Prosthodonti, Spesialis Konservasi Gigi, Spesialis Penyakit
Mulut dan Spesialis Kedokteran Gigi Anak. Selain itu juga memiliki tenaga yang
berkompeten mengawaki Instalasi Gawat Darurat (IGD), kamar operasi, ruang
rawat inap, apotek,

laboratorium klinik, laboratorium teknik gigi dan radiologi

dengan rontgen foto gigi tiga dimensi.

Dengan kemampuan tersebut di atas

Lakesgilut Diskesau sudah dapat memberikan pelayanan kesehatan gigi dan


mulut secara promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif secara paripurna.
e.

Kedokteran Gigi Penerbangan (aviation dentistry).

Mengacu POP

tahun 2009, Lakesgilut Diskesau mempunyai fungsi melaksanakan identifikasi


gigi-geligi bagi anggota TNI AU khususnya awak pesawat terbang. Pada saat ini
pelaksanaan identifikasi telah dikembangkan terhadap seluruh personel TNI AU
melalui kegiatan flying spesialist dan flying dentist, demikian juga seluruh data
pasien yang berobat ke Lakesgilut Diskesau dapat dipakai sebagai data
identifikasi.

Disamping identifikasi, Lakesgilut Diskesau mempunyai tugas

mengembangkan teknis ilmiah di bidang aviation dentistry yang dilaksanakan

12
bersama dengan Organisasi Persatuan Kesehatan Penerbangan dan Antariksa
(Perkespra), demikian juga seiring dengan perkembangan dinamika kemiliteran
saat ini Lakesgilut Diskesau ikut berperan aktif dalam military dentistry (ilmu
kedokteran gigi militer).
f.

Sarana dan Prasarana.

Lakesgilut Diskesau dalam memberikan

pelayanan telah didukung dengan sarana ruangan yang memadai dengan fasilitas
peralatan kesehatan yang modern meliputi ruang klinik-klinik spesialis gigi, klinik
VIP, klinik VVIP, klinik air crew, IGD, ruang operasi mayor, ruang rawat inap,
radiologi, farmasi, laboratorium klinik, laboratorium teknik gigi, ruang kelas untuk
Diklat, Ruang Staf, ruang serbaguna, dan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama
(FKTP).

Selain itu juga dilengkapi dengan prasarana yang sangat memadai

berupa ruang tunggu yang nyaman, lahan parkir yang luas, tenaga listrik PLN
maupun genset, pengolahan air bersih (water treatment), mobil klinik gigi, mobil
lapangan, mushola, taman bermain, ambulance, instalasi pembuangan limbah,
kantin, alat pemadam kebakaran dan alat komunikasi terdiri dari telepon, handy
talkie dan mesin faximile serta Wifi.

Kondisi yang ada ini akan memberikan

kemudahan, keamanan dan kenyaman serta kepuasan dalam memberikan


pelayanan kesehatan gigi dan mulut.
g.

Dikembangkan menjadi lembaga pendidikan.

Dengan kondisi

Lakesgilut Diskesau yang ada saat ini meliputi sarana, prasarana dan fasilitas
yang ada dan didukung dengan tenaga yang profesional dapat dikembangkan
menjadi lembaga pendidikan.
1)

Pendidikan di tingkat Diskesau. Pendidikan penyegaran bagi dokter

gigi dan perawat gigi perlu senantiasa dilakukan sebagai upaya untuk
meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan di bidang klinik, laboratorium
teknik gigi maupun administrasi kesehatan.

Selama ini pendidikan

penyegaran bidang kedokteran gigi yang ada di lingkungan Diskesau


dilaksanakan di Lembaga Kedokteran Gigi Angkatan Laut (Ladokgi AL)
atau Lakespra Saryanto.
2)

Pendidikan Terintegrasi.

dengan

kementerian

Pendidikan ini dilakukan bekerjasama

terkait

(Kemendiknas,

Kemenkes)

untuk

meningkatkan kemampuan dibidang kesehatan gigi dan mulut bagi tenaga


kesehatan TNI Angkatan Udara khususnya dan masyarakat pada
umumnya,

sehingga

bermanfaat

untuk

pengembangan

pelayanan

13
kesehatan gigi dan mulut bagi anggota TNI Angkatan Udara dan
keluarganya di masa mendatang.
10.

Pokok - Pokok Permasalahan.

Dalam menghadapi tuntutan kebutuhan akan

pelayanan kesehatan gigi dan mulut di masa yang akan datang perlu segera dilakukan
validasi Lembaga Kesehatan Gigi dan Mulut Diskesau.

Adapun pokok-pokok

permasalahan menyangkut beban kerja yang belum terwadahi ke dalam fungsi jabatan
organisasi menjadi pertimbangan perlunya validasi.

Secara lengkap permasalahan

yang ada sebagai berikut:


a.

Tugas Lakesgilut Diskesau dibidang dukungan kesehatan gigi semakin

meningkat, kegiatan sosial semakin banyak baik dalam mendukung operasi


maupun latihan TNI sehingga memerlukan sumber daya yang lebih banyak.
Tugas ini akan semakin berat apabila tidak dilakukan penyesuaian organisasi.
b.

Letak yang strategis dan pelayanan yang semakin baik, mengakibatkan

jumlah pasien di Lakesgilut Diskesau baik anggota militer, PNS, keluarga,


purnawirawan maupun masyarakat umum

semakin bertambah sehingga

memerlukan sumber daya manusia yang lebih banyak lagi.


c.

Dengan ditetapkannya status Rumah Sakit Gigi dan Mulut di Lakesgilut

Diskesau, diharapkan organisasi yang ada dapat menyesuaikan dengan


organisasi yang berlaku dalam rumah sakit.

Sesuai Permenkes Nomor 340

tahun 2011 tentang Klasifikasi Rumah Sakit diperlukan struktur organisasi paling
sedikit terdiri atas kepala Rumah Sakit atau Direktur Rumah Sakit, unsur
pelayanan medis, unsur keperawatan, unsur penunjang medis, komite medis,
satuan pemeriksaan internal, pengadaan, hukum dan administrasi umum serta
keuangan. Saat ini POP yang ada belum sesuai dengan struktur organisasi yang
diharapkan, sehingga jabatan tersebut dipegang rangkap oleh dokter yang ada.
d.

Terdapat beberapa klinik yang menangani pasien dalam jumlah yang besar

dan terus meningkat setiap harinya sedangkan jumlah tenaga dokter spesialis
yang kurang sehingga banyak pasien yang mengeluhkan lamanya penanganan.
Oleh karena itu diperlukan tambahan jumlah tenaga dokter spesialis tertentu.
e.

Perkembangan di bidang penerbangan semakin meluas baik di lingkungan

TNI AU maupun maskapai penerbangan sipil, ini menjadi tantangan bagi


Lakesgilut Diskesau yang mempunyai unggulan dibidang aviation dentistry, untuk

14
mengantisipasi perkembangan ini diperlukan personel yang profesional dibidang
ini baik dokter gigi maupun perawat gigi dalam jumlah yang memadai. Selain itu
beban tugas untuk melaksanakan identifikasi gigi bagi seluruh personel TNI AU
membutuhkan personel yang mempunyai kompetensi dan kualifikasi forensik gigi
dengan jumlah yang lebih banyak dan organisasi yang ada sekarang belum bisa
mewadahi.
f.

Sarana dan prasarana serta fasilitas yang ada di Lakesgilut Diskesau

sebagian besar berteknologi tinggi, dengan bertambahnya jam pakai penggunaan


alat-alat kesehatan ini memerlukan pemeliharaan oleh teknisi yang berpendidikan
dan berpengalaman dibidang elektro medik, untuk itu perlu penambahan personel
yang menguasai bidang elektro medik.
g.

Dengan sarana dan prasarana yang memadai perlu adanya wadah untuk

menjalankan fungsi penelitian dan pengembangan ilmiah, hal ini dapat dilakukan
melalui kerjasama lintas sektoral dengan menyelenggarakan pendidikan bagi
anggota Lakesgilut Diskesau.

Pendidikan kerja sama ini akan memberikan

manfaat bagi tenaga kesehatan gigi TNI AU secara keseluruhan dalam


meningkatkan ketrampilan maupun penggunaan alat-alat kesehatan yang
modern. Saat ini belum ada kerjasama dengan instansi lain dalam meningkatan
keterampilan dan pengetahuan, sehingga perlu dikembangkan adanya kerja sama
dengan instansi lain

BAB IV
KONSEP PERUBAHAN YANG DISARANKAN
11.

Umum.

Untuk mewujudkan optimalisasi pelaksanaan tugas dan fungsi

Lakesgilut Diskesau pada masa mendatang maka perlu dilakukan validasi di Lakesgilut
Diskesau untuk menyesuaikan dengan perkembangan lingkungan strategis dan
kebutuhan organisasi saat ini.

Menyikapi perkembangan tersebut maka Lakesgilut

Diskesau yang merupakan satuan pelaksana teknis Dinas Kesehatan Angkatan Udara
perlu menyampaikan saran perubahan dalam penataan organisasi untuk pencapaian
tugas pokok Lakesgilut Diskesau khususnya dibidang dukungan dan pelayanan
kesehatan gigi dan mulut.
12.

Kedudukan.

Kedudukan Lakesgilut Diskesau setelah validasi diharapkan

ada perubahan, adapun perubahan tersebut adalah:

15
a.

Kedudukan semula.

Lembaga Kesehatan Gigi dan Mulut, disingkat

Lakesgilut adalah satuan pelaksana teknis Diskesau berkedudukan langsung


dibawah Kadiskesau.
b.

Kedudukan yang disarankan. Lembaga Kesehatan Gigi dan Mulut

Angkatan Udara, disingkat Lakesgilutau adalah satuan pelaksana teknis


Diskesau berkedudukan langsung dibawah Kadiskesau.
13.

Tugas.

Tugas Lakesgilut setelah validasi terjadi penambahan antara lain

ikut berperan aktif dalam mengembangkan military dentistry. Tugas Lakesgilut yang di
maksud adalah :
a.

Tugas Semula.

Lembaga

Kesehatan

Gigi

dan

Mulut

Diskesau

bertugas melaksanakan usaha promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif


kesehatan gigi dan mulut pada umumnya bagi personel TNI Angkatan Udara
beserta keluarganya, dan juga selaku scientific workshop melaksanakan
perawatan spesialistis kesehatan gigi dan mulut, serta mengembangkan teknis
ilmiah dibidang aviation dentistry.
b.

Tugas yang disarankan.

Tugas Lembaga Kesehatan Gigi dan Mulut

Angkatan Udara yang disarankan selain melaksanakan usaha promotif,


preventif, kuratif dan rehabilitatif kesehatan gigi dan mulut pada umumnya bagi
personel TNI Angkatan Udara beserta keluarganya, dan juga selaku scientific
workshop melaksanakan perawatan spesialistis kesehatan gigi dan mulut, serta
mengembangkan teknis ilmiah dibidang aviation dentistry, berperan aktif
mengembangkan military dentistry.
14.

Fungsi.

Fungsi Lakesgilut Diskesau setelah validasi ada perubahan

terutama dibidang identifikasi gigi-geligi yang semula hanya dilakukan pada awak
pesawat mengalami perkembangan yaitu, dilakukan pada semua personel TNI
Angkatan Udara, dan berperan sebagai pembina profesi bagi dokter gigi dan perawat
gigi di lingkungan TNI Angkatan Udara.

Tugas secara lengkap fungsi dimaksud

adalah:
a.

Fungsi Semula.

Dalam pelaksanaan tugas tersebut diatas, Lembaga

Kesehatan Gigi dan Mulut Diskesau menyelenggarakan fungsi-fungsi sebagai


berikut:

16
1)

Melaksanakan pembinaan dukungan kesehatan gigi dan mulut

dibidang penerbangan yang diperlukan dalam setiap operasi TNI Angkatan


Udara.
2)

Melaksanakan identifikasi gigi geligi bagi anggota TNI Angkatan

Udara khususnya awak pesawat.


3)

Melaksanakan perawatan spesialistis kesehatan gigi dan mulut bagi

anggota TNI beserta keluarganya.


4)

Meningkatkan kemampuan laboratorium teknik gigi dan mulut

sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan


gigi dan mulut.
5)

Melaksanakan pendidikan dibidang kesehatan gigi dan mulut

penerbangan bagi tenaga kesehatan gigi dan mulut.


6)

Melaksanakan penelitian dan pengembangan dibidang kesehatan

gigi dan mulut, terutama aviation dentistry.


b.

Fungsi yang disarankan.


1)

Melaksanakan pembinaan dukungan kesehatan gigi dan mulut di

bidang penerbangan yang diperlukan dalam setiap operasi TNI Angkatan


Udara.
2)

Melaksanakan identifikasi gigi geligi bagi seluruh anggota TNI

Angkatan Udara.
3)

Melaksanakan perawatan spesialistis kesehatan gigi dan mulut bagi

anggota TNI beserta keluarganya.


4)

Meningkatkan kemampuan laboratorium teknik gigi dan mulut

sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan


gigi dan mulut.
5)

Melaksanakan pembinaan kompetensi di bidang kesehatan gigi dan

mulut penerbangan bagi tenaga kesehatan gigi dan mulut.


6)

Melaksanakan penelitian dan pengembangan dibidang kesehatan

gigi dan mulut, terutama aviation dentistry.


7)

Sebagai pembina profesi dokter gigi dan perawat gigi di lingkungan

TNI Angkatan Udara.

17
15.

Organisasi.

Susunan

organisasi

dan

struktur

organisasi

terdapat

beberapa perkembangan antara lain adanya penambahan staf pada unsur pembantu
pimpinan dan pembentukan Rumah Sakit Gigi dan Mulut beserta Komite pada unsur
pelaksana. Rencana validasi sebagai berikut:
a.

Susunan Organisasi Semula.

Berdasarkan

Peraturan

Kepala

Staf

Angkatan Udara Nomor Perkasau/114/XII/2009 tanggal 2 Desember 2009


tentang Pokok-pokok Organisasi dan Prosedur Lembaga Kesehatan Gigi
dan Mulut Angkatan Udara.
1)
Eselon Pimpinan.

Kepala Lembaga Kesehatan Gigi dan Mulut

Diskesau, disingkat Kalakesgilut.


2)

Eselon Pembantu Pimpinan/Staf.


a)

Sekretaris Lembaga Kesehatan Gigi dan Mulut, disingkat

Sesla.
(1)

Tata Urusan Dalam, disingkat Taud


(a)

Urusan Administrasi disingkat Urmin.


i.

Sub Urusan Tata Usaha, disingkat

Suburtu.
ii.

Sub

Urusan

Dalam,

disingkat

Personel,

disingkat

Kasuburdal.
iii.

Sub

Urusan

Suburpers.
iv.

Sub Urusan Administrasi Perbekalan dan

Pemeliharaan

Kesehatan,

disingkat

Suburminbekharkes.

3)

(2)

Pembinaan Profesi, disingkat Binprof.

(3)

Program Kerja dan Anggaran, disingkat Progar

Eselon Pelaksana :
a)

Dokgilutbangan.
(1)

Unitident.

b)

Klinspes.

c)

Diklatlitbang.
(1)

d)

Unitlitbang.

Penunjangan Pelayanan Kesehatan Gigi, disingkat Jangkesgi


(1)

Unitjangyankesgi.

18

(2)
e)

(a)

Urusan Rontgen, disingkat Urront

(b)

Urusan farmasi, disingkat Urfarmasi

Unit Laboratorium Teknik Gigi, disingkat Unitlabtekgi.

Pokli

Struktur organisasi tahun 2009 dapat dilihat pada lampiran III. sedangkan,
pembagian tugas dan tanggung jawab (POP Lakesgilut Diskesau lama) dapat
dilihat dalam lampiran I
b.

Susunan organisasi yang disarankan


1)

Eselon Pimpinan.

Kepala Lembaga Kesehatan Gigi dan Mulut

Angkatan Udara, disingkat Kalakesgilutau.


2)

Eselon Pembantu Pimpinan/Staf.


a)

Kepala Satuan Pengawas Internal, disingkat KaSPI

b)

Sekretaris Lembaga Kesehatan Gigi dan Mulut Angkatan

Udara, disingkat Seslakesgilutau.


(1)

Kepala Bagian Umum, disingkat Kabagum


(a)

Kepala Sub Bagian Administrasi, disingkat

Kasubbagmin
i.

Kepala

Urusan

Personel,

disingkat

Kaurpers
ii.

Kepala Urusan Tata Usaha, disingkat

Kaurtu
iii.

Kepala

Urusan

Dalam,

disingkat

Kaurdal.
iv.

Kepala

Urusan

Administrasi

Bekal

Kesehatan, disingkat Kaurminbekkes


(b)

Kepala

Sub

Bagian

Data

dan

Informasi,

disingkat Kasubbagdatin
i.

Kepala Urusan Barang Milik Negara,

disingkat Kaur BMN .


ii.

Kepala

Urusan

disingkat Kaurinfomed

Informasi

Medis,

19

(2)

Kepala

Program Kerja dan Anggaran, disingkat

Kaprogar

3)

c)

Kepala Pengadaan, disingkat Kaada

d)

Pemegang Kas, disingkat Pekas

Eselon Pelaksana:
a)

Kepala Departemen Kedokteran Gigi Penerbangan, disingkat

Kadepdokgibangan
(1)

Kepala

Sub

Departemen

Odontologi

Forensik,

disingkat Kasubdepodfor
(2)

Kepala Sub Departemen Dukungan Kesehatan Gigi

Penerbangan, disingkat Kasubdepdukkesgibangan.


b)

Kepala Departemen Pembinaan Kompetensi, Penelitian dan

Pengembangan , disingkat Kadepbinkomplitbang.


(1)

Kepala Sub Departemen Pembinaan Kompetensi

Medis, disingkat Kasubdepbinkompdis.


(2)

Kepala Sub Departemen Pembinaan Kompetensi

Keperawatan, Keteknisian Medis dan Non Klinis

disingkat

Kasubdepbinkompwattek.
(3)

Kepala

Sub

Departemen

Penelitian

dan

Pengembangan, disingkat Kasubdeplitbang.


c)

Kepala Rumah Sakit Gigi dan Mulut Angkatan Udara,

disingkat Ka RSGMAU.
(1)

Kepala Komite Medis, disingkat Kakomdis.

(2)

Kepala Komite Keperawatan, Keteknisian Medis dan


Non Klinis, disingkat Kakomwattek.

(3)

Kepala Klinik Spesialis, disingkat Kaklinspes.


(a)

Kepala

Klinik

Penyakit

Mulut,

disingkat

(b)

KaklinPM
Kepala Klinik Periodonsi, disingkat Kaklinperio

20

(4)

(5)

(c)

Kepala

Klinik

Konservasi

Gigi,

disingkat

(d)
(e)

Kaklinkonsergi
Kepala Klinik Bedah Mulut, disingkat KaklinBM
Kepala
Klinik
Prosthodonsi,
disingkat

(f)
(g)

Kaklinprostho
Kepala Klinik Orthodonsi, disingkat Kaklinortho
Kepala Klinik Kedokteran Gigi Anak, disingkat

(h)
(i)

Kaklindokgianak
Kepala Klinik Khusus, disingkat Kaklinsus
Kepala Gawat Darurat , disingkat Kagadar

Kepala Perawatan Umum, disingkat Kawatum


(a)

Kepala

(b)
(c)
(d)
(e)

Kaunitwatlan
Kepala Unit Rawat Inap, disingkat
Kaunitwatinap
Kepala Unit Rekam Medis, disingkat Kaunit RM
Kepala Unit Gizi, disingkat Kaunitgizi

Kepala

Unit

Penunjangan

Rawat

Jalan,

Kesehatan

Gigi,

disingkat

disingkat

Kajangkesgi.
(a)

Kepala Unit laboratorium Teknik Gigi, disingkat

Kaunitlabtekgi
i.

Kepala Urusan Laboratorium Gigi Acrilic,

disingkat Kaurlabgiacril
ii.

Kepala Urusan Laboratorium Gigi Metal

Porselain, disingkat Kaurlabgimetpors


(b)

Kepala Unit Penunjang Pelayanan Kesehatan,

disingkat Kaunitjangyankes.
i.

Kepala

Urusan

Rontgent,

disingkat

Urusan

Farmasi,

disingkat

Kaurront
ii.

Kepala

Kaurfarmasi
iii.

Kepala Urusan Penunjang Keperawatan,

disingkat Kaurjangwat
iv.

Kepala

Urusan

Gudang,

disingkat

Kaurgud
v.

Kepala Urusan Laboratorium Patologi,

disingkat Kaurlabpat.

21
vi.

Kepala

Urusan

Pemeliharaan

Alat

Kesehatan, disingkat Kaurharalkes


vii.

Kepala Urusan Kesehatan Lingkungan,

disingkat Kaurkesling.
d)

Kepala Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama, disingkat Ka

FKTP
(1)

Kepala

Pelayanan

Kesehatan

Umum,

disingkat

Gigi,

disingkat

Kayankesum
(2)

Kepala

Pelayanan

Kesehatan

Kayankesgi
e)

Perwira Kesehatan, disingkat Pakes


(1)
(2)

Perwira kesehatan gol V , disingkat Pakes Gol. V


Perwira Kesehatan gol VI , disingkat Pakes Gol. VI

Struktur Organisasi Lakesgilut yang disarankan dapat dilihat pada lampiran IV,
sedangkan, Pembagian tugas dan tanggung jawab (POP Lakesgilut Diskesau
yang disarankan) dapat dilihat dalam lampiran II
16.

Personel
a.

Jumlah Personel Semula,

berdasarkan Peraturan Kepala Staf

Angkatan Udara Nomor Perkasau/129/XII/2011 tanggal 22 Desember 2011


tentang Penyempurnaan Daftar Susunan Personel (DSP) Mabesau dan Balakpus
TNI AU. Jumlah kekuatan personel berdasar DSP lama sebagai berikut:
1)

Perwira:
a)

Pati

orang

b)

Pamen

17

orang

c)

Pama

orang

Jumlah

22

orang

2)

Bintara

16

orang

3)

Tamtama

orang

4)

PNS:
a)

Gol. I

orang

b)

Gol. II

23

orang

c)

Gol. III

22

orang

d)

Gol. IV

orang

22
Jumlah

94

orang

DSP lama dapat dilihat pada lampiran V


b.

Jumlah Personel yang disarankan:


1)

Perwira:
a)

Pati

orang

b)

Pamen

41

orang

c)

Pama

17

orang

Jumlah

59

orang

2)

Bintara

34

orang

3)

Tamtama

23

orang

4)

PNS:
a)

Gol. I

orang

b)

Gol. II

36

orang

c)

Gol. III

21

orang

d)

Gol. IV

orang

Jumlah

173

orang

DSP yang disarankan dapat dilihat pada Lampiran VI


17.

Materiil.

Sejak awal berdirinya sampai saat ini Lakesgilut Diskesau sudah

mengalami perkembangan yang sangat pesat meliputi sarana dan prasarana serta
fasilitas baik medis, non medis maupun pendukung lainnya. Beberapa bangunan sudah
mengalami perkembangan, ruangan klinik rawat jalan sudah berkembang dan ditambah
dengan ruangan rawat inap, ruangan bedah selain minor dilengkapi dengan ruang
bedah mayor dengan fasilitas modern, laboratorium gigi diperluas dan didukung dengan
alat-alat yang berteknologi tinggi,
beberapa ruang kelas.

ruang serba guna diperluas ditambah dengan

Fasilitas medis diperbarui dengan alat-alat yang berteknologi

tinggi seperti dental unit, dental Rongten dan beberapa alat yang digunakan dalam
masing-masing klinik. Dengan demikian untuk validasi Lakesgilut Diskesau tentang
sarana dan prasarana bukan menjadi kendala lagi karena sarana dan prasarana yang
ada sekarang sudah dapat mendukung validasi tersebut. Adapun materiil yang ada
dilakesgilut Diskesau adalah sebagai berikut :

23

a.

Sarana.
1)

Sarana yang ada di Lakesgilut Diskesau terdiri dari :

Luas tanah sesuai sertifikat tanah dengan Surat Keterangan dari

Disfaskonau Nomor Sket/33/X/2011 tanggal 10 Oktober 2011 adalah


8.929 M.
2)

Luas bangunan sesuai sertifikat tanah dengan Surat Keterangan

dari Disfaskonau Nomor Sket/33/X/2011 tanggal 10 Oktober 2011 adalah


2.587 M.
3)

Ruang rawat jalan medik gigi spesialis :


a)

Bedah mulut yang terdiri dari 2 dental unit dan 1 bed untuk

OK kecil
b)

Orthodonsi terdiri dari 3 dental unit

c)

Konservasi gigi terdiri dari 5 dental unit

d)

Prosthodonsi terdiri dari 2 dental unit

e)

Pedodonsi terdiri dari 2 dental unit

f)

Periodonsi terdiri dari 2 dental unit

g)

Penyakit mulut terdiri dari 1 dental unit

4)

Instalasi gawat darurat terdiri dari 4 tempat tidur dan 1 dental unit

5)

Kesehatan gigi masyarakat terdiri dari 1 ruangan

6)

Ruang dental material terdiri dari 1 ruangan

7)

Ruang oral biologi terdiri dari 1 ruangan

8)

Ruang dental radiologi terdiri dari 2 ruangan

9)

Ruang pemulihan terdiri dari 1 ruangan

10)

Ruang Operasi/OK kecil terdiri dari 2 ruangan

11)

Ruang operasi mayor/besar terdiri 1 ruangan

12)

Farmasi terdiri dari 2 ruangan utuk pasien umum dan BPJS

13)

Gudang bahan kedokteran gigi terdiri dari 1 ruangan

14)

Laboratorium teknik gigi terdiri dari 5 ruangan


a)

Ruang acrlic

b)

Ruang flexi

c)

Ruang laboratorium metal

24
d)

Ruang laboratorium porselen

e)

Ruang administrasi laboratorium

15)

Ruang sterilisasi terdiri dari 1 ruangan

16)

Ruang tunggu terdiri dari 17 ruangan (ruang tunggu OD, pedodonsi

konservasi, endodonsi, orthodonsi, periodonsi, exodonsi, prosthodonsi, VIP


1, VIP 2, aircrew, VIP, VVIP gedung bawah, radiologi, kartu, kasir, apotik)
17)

Ruang perawat terdiri dari 1 ruangan

18)

Ruang diklat terdiri dari 1 ruangan

19)

Ruang rekam medik terdiri dari 2 ruangan

20)

Ruang dokter terdiri dari 1 ruangan

21)

Ruang administrasi terdiri dari 1 ruangan

22)

Ruang makan terdiri dari 1 ruangan

23)

Ruang Perpustakaan 1 ruangan

24)

Ruang Kedokteran Gigi Penerbangan

25)

Ruang Progar 1 ruangan

26)

Ruang Kataud

27)

Ruang Seslakesgilut 1 ruangan

28)

Ruang Kelas 2 ruangan

29)

Ruang Serbaguna 1 ruangan

30)

Ruang komite Medik

31)

PPK I, terdiri dari:

32)

(a)

Ruang administrasi 1 ruangan

(b)

Ruang Ekstraksi 1 ruangan

(c)

Ruang Konservasi 1 ruangan

(d)

Ruang Farmasi 1 ruangan

(e)

Ruang Radiologi 1 ruangan

(f)

Ruang periksa dokter umum 1 ruangan

(g)

Ruang kebidanan 1 ruangan

(h)

Ruang Kajangkesgi 1 ruangan

(i)

Ruang Mess 2 ruanganHalaman

Kantin terdiri dari 1 ruangan

33)

Ruang pelayanan pasien BPJS 2 ruangan

34)

Toilet terdiri dari 22 toilet, yaitu 11 untuk umum, 5 di Vip, Vvip dan Air

crew, 2 di ruang prosthodonsi dan 2 ruang dokter dan 1 di dapur.dan 1


ruang kalakesgilut.

25

b.

Prasarana :
1)

Tenaga listrik

2)

Air bersih

3)

Instalasi pengolahan limbah cair terdiri dari 1 unit.

4)

Instalasi pengolahan limbah padat (bekerjasama dengan pihak

ketiga)
5)

SIMRS ( Sistem Informatika Rumah Sakit), LAN (local area network)

dan Wifi
6)

Alat komunikasi terdiri dari telepon, handy talkie mesin faximile dan

website internet.
7)

Ruang Genset

8)

Alat pemadam kebakaran

9)

Tempat parkir terdiri dari 5 tempat (3 tempat untuk parkir mobil yaitu

dekat jl raya pondok gede, halaman depan dan halaman gedung belakang,
2 tempat parkir motor yaitu samping musola khusus anggota dan halaman
depan untuk tamu/ pasien.
10)

Mobil klinik gigi terdiri dari 1 unit

11)

Mobil ambulans terdiri dari 2 unit

12)

Mobil lapangan terdiri dari 1 unit

13)

Mobil operasional 4 unit

Materiil peralatan dapat dilihat pada lampiran VII

26

BAB V
ANALISA DAN EVALUASI
20.

Umum.

Berdasarkan latar belakang dan pokok-pokok permasalahan serta

perkembangan lingkungan strategis yang terjadi saat ini dihubungkan dengan faktor
internal dan eksternal yang ada menunjukan bahwa eksistensi Lakesgilut Diskesau
perlu dilakukan reorganisasi untuk mengganti POP yang ada, sehingga dapat menjamin
keberhasilan serta lebih optimal dalam melaksanakan tugas dan penyelenggaraan
fungsi Lakesgilut Diskesau sesuai dengan ketentuan dan kebutuhan organisasi.
21.

Analisa.

Ruang lingkup analisa yang digunakan untuk mengoptimalkan

pelaksanaan tugas dan fungsi Lakesgilut Diskesau, meliputi faktor internal (kekuatan
dan kelemahan) dan faktor eksternal (peluang dan ancaman) yang ada di Lakegilut
Diskesau.
a.

Faktor internal.

Lakesgilut Diskesau merupakan lembaga yang sudah

berpengalaman dalam memberikan pelayanan kesehatan gigi dan mulut


khususnya bagi personel TNI AU beserta keluarganya dan juga masyarakat
disekitarnya. Tenaga Medis yang dimiliki Lakesgilut Diskesau saat ini merupakan
tenaga medis yang professional dan kompeten dibidangnya,

disamping itu

Lakesgilut Diskesau juga dilengkapi dengan peralatan kedokteran gigi yang


modern. Dengan melihat pengalaman dalam pelayanan kesehatan gigi dan mulut
yang didukung oleh tenaga medis spasialistik kedokteran gigi yang lengkap serta
peralatan kedokteran gigi yang modern telah menjadikan Lakesgilut Diskesau
sebagai pusat rujukan tertinggi bidang kesehatan gigi dan mulut dilingkungan TNI
AU dan rumah sakit disekitarnya. Namun demikian selain Lakesgilut Diskesau
memiliki kekuatan-kekuatan sebagaimana disebutkan di atas juga memiliki
kelemahan-kelemahan.

Struktur organisasi yang ada saat ini belum mampu

mewadahi kapasitas kinerja pelayanan Lakesgilu Diskesau sebagai Rumah Sakit


Gigi dan Mulut yang ada saat ini, Tugas dan fungsi dalam struktur organisasi
Rumah Sakit Gigi dan MUlut banyak yang tidak tercantum dalam POP Lakesgilut
Diskesau, sehingga menyebabkan pelaksanaan tugas dan fungsi tidak dapat
berjalan secara optimal. Pelayanan kesehatan gigi dan mulut yang diberikan di
Lakesgilut Diskesau semakin terus meningkat, baik pelayanan spesialistik, bakti

27
sosial (baksos), flying dentis dan flying spesialist yang semakin meluas
jangkauanya terutama

di daerah-daerah terpencil dan perbatasan.

Dalam

kegiatan bakti sosial, flying dentis dan flying spesialist terutama di daerah-daerah
terpencil dan perbatasan banyak membutuhkan tenaga medis, paramedis dan
teknisi sehingga dengan adanya tugas ganda ini secara bermakna mengganggu
pelayanan yang ada di Lakesgilut Diskesau.

Berdasarkan faktor internal

tersebut diatas akan sangat berpengaruh terhadap pelayanan yang diberikan,


oleh karena itu Lakesgilut Diskesau akan lebih optimal dalam melaksanakan
tugas dan fungsi dalam dukungan dan pelayanan kesehatan gigi dan mulut
apabila dilakukan validasi organisasi sesuai dengan kebutuhan.
b.

Faktor

Eksternal.

Keputusan

Menteri

Kesehatan

RI

Nomor

HK.02.03/I/1713/2013 tentang Penetapan Kelas Rumah Sakit Khusus Gigi dan


Mulut Angkatan Udara, yang menetapkan bahwa Rumah Sakit Gigi dan Mulut
Angkatan Udara telah ditetapkan

sebagai RSGM Tipe B. Keputusan Menteri

Kesehatan ini merupakan pengakuan bahwa Lakesgilut Diskesau telah


disejajarkan dengan rumah sakit yang ada di lingkungan Kementerian Kesehatan
terutama dalam memberikan pelayanan kesehatan gigi dan mulut baik kepada
personel

TNI AU

beserta

keluarganya

maupun

masyarakat

sekitarnya.

Pelayanan yang diberikan Lakesgilut Diskesau ini akan semakin meningkat


karena letaknya yang strategis yaitu berada dijalan raya Pondok Gede, dalam
Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma yang membawahi 4 Skadron Udara, 2
Skadron Paskhas dan berada di tengah-tengah sebagian besar rumah Dinas
personel TNI AU yang berdinas di wilayah Jakarta dan sekitarnya. Tugas dan
fungsi Lakesgilut Diskesau dibidang dukungan dan pelayanan kesehatan gigi dan
mulut setara dengan tugas dan fungsi Ladokgi AL yang dikepalai eselon II
(bintang satu), sehingga sangat penting untuk dikembangkan seperti satuan
samping yang ada.

Pelaksanaan tugas dan fungsi Lakesgilut Diskesau tidak

telepas dari tantangan yang datang dari luar sehingga dapat mengakibatkan
kurang optimalnya

pelaksanaan tugas dan fungsinya. Dihadapkan dengan

persaingan pasar bebas bidang kesehatan dengan masuknya tenaga-tenaga


kesehatan dari luar yang segera akan terjadi, Lakesgilut Diskesau akan
ketinggalan dalam pelayanan kesehatan gigi dan mulut bila tidak mengikuti
perkembangan lingkungan strategis yang berkembang begitu cepat. Belum
terakreditasinya Rumah Sakit Gigi dan Mulut Angkatan Udara merupakan
gambaran keterlambatan dalam menyikapi perkembangan lingkungan yang ada
disekitarnya.

Adanya tuntutan dari Undang-Undang RI

No. 44 Tahun 2009

28
tentang Rumah Sakit yang mewajibkan seluruh rumah sakit di Indonesia untuk
meningkatkan mutu pelayanannya melalui akreditasi.
inimengharuskan Lakesgilut Diskesau untuk segera

Kondisi ini,

Kondisi

menyesuaikan dengan

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta perkembangan lingkungan


strategis yang selalu dinamis. Untuk menghadapi acaman yang mungkin terjadi,
Lakesgilut Diskesau harus memanfaatkan peluang yang ada melalui penataan
kembali tugas dan fungsi dalam struktur organisasi sehingga dukungan dan
pelayanan kesehatan gigi dan mulut dapat dilaksanakan secara optimal sejalan
dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta perkembangan
lingkungan strategis yang selalu dinamis
22.

Evaluasi

Mengacu pada pokok-pokok permasalahan yang ada maka perlu

dilakukan evaluasi yang menyangkut analisa tugas dan fungsi Lakesgilut Diskesau yang
berkaitan dengan dukungan dan pelayanan kesehatan serta

penyesuaian struktur

organisasi sesuai dengan perkembangan lingkungan strategis yang ada. Adapun


evaluasi tersebut meliputi:
a.

Dukungan Kesehatan.

Salah satu tugas dan fungsi Lakesgilut Diskesau

adalah untuk mendukung operasi yang dilakukan oleh TNI/TNI AU. Sasaran dari
tugas dukungan tersebut adalah memprioritaskan kesehatan personel dalam
melaksanakan tugas operasi, sehingga mendukung terwujudnya zero accident
dan keep them flying dengan melaksanakan dental fitness dan identifikasi gigi
personel TNI AU.

Dental fitness dimaksudkan untuk menciptakan kondisi

kesehatan gigi dan mulut yang prima bagi setiap personel TNI/TNI AU yang akan
melaksanakan tugas operasi-latihan, sedangkan identifikasi gigi dilakukan
terhadap semua personel TNI AU melalui pembuatan data di skadron-skadron
udara yang ada, dalam kegiatan

flying spesialist dan flying dentist dan

pengambilan data saat pasien berobat di Lakesgilut diskesau. Untuk pelaksanaan


tugas tersebut, dibutuhkan pengawakan yang proporsional sehingga dalam
pelaksanaannya dapat terlaksana secara optimal.
b.

Pelayanan Kesehatan.

Bidang pelayanan kesehatan gigi dan mulut

meliputi promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif yang dilaksanakan melalui


dua cara, yaitu pelayanan yang dilakukan di Lakesgilut Diskesau berupa
pelayananan spesialistik secara paripurna yang melibatkan semua spesialis yang
ada di bidang kedokteran gigi dan pelayanan diluar Lakesgilut Diskesau berupa
flying spesialist dan flying dentist yang jangkauannya semakin luas ke satuan

29
daerah terpencil dan perbatasan di lingkungan TNI Angkatan Udara serta bakti
sosial. Di Lakesgilut Diskesau jumlah dokter spesialis yang ada sangat terbatas,
sedangkan struktur organiasi yang ada sangat kecil sehingga dokter spesialis
yang sdh eligible untuk dipromosikan kolonel harus mencari tempat di luar
Lakesgilut Diskesau sedangkan dari keilmuanya sangat dibutuhkan. Pelayanan
kesehatan gigi dan mulut yang dilakukan diluar Lakesgilut Diskesau banyak
membutuhkan tenaga medis, paramedis dan teknisi sehingga secara bermakna
mengganggu pelayanan yang ada di Lakesgilut Diskesau. Untuk pelaksanaan
tugas tersebut, dibutuhkan struktur organisasi yang mampu menampung dokter
spesialis sesuai dengan bidangnya dan pengawakan yang proporsional sehingga
dalam pelaksanaannya dapat terlaksana secara optimal.
c.

Rumah Sakit Gigi dan Mulut.

Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor

HK.02.03/I/1713/2013 tentang Penetapan Kelas Rumah Sakit Khusus Gigi dan


Mulut Angkatan Udara, dalam keputusan ini Rumah Sakit Gigi dan Mulut
Angkatan Udara telah ditetapkan

sebagai RSGM Tipe B.Dalam Peraturan

Menteri Kesehatan RI Nomor 1173/MENKES/X/2004 tentang Rumah Sakit Gigi


dan Mulut disebutkan bahwa RSGM harus memiliki struktur organisasi sekurangkurangnya meliputi bidang pelayanan kesehatan gigi dan mulut, administrasi dan
keuangan , pelayanan penunjang, pendidikan, penelitian dan pengembangan,
rekam medik dan komite medik, satuan medik fungsional dan instalasi.
Dikarenakan beban tugas dan fungsi yang semakin meningkat, maka diperlukan
upaya penyesuaian antara organisasi dengan pelaksanaannya. Kebutuhan akan
adanya jabatan-jabatan yang perlu di sebuah rumah sakit (sesuai dengan
permenkes tentang rumah sakit) perlu disesuaikan. Dengan demikian perlu
peninjauan kembali tentang pengawakan organisasi (validasi organisasi)
Lakesgilut Diskesau agar pelaksanaan tugas menjadi lebih efektif, efisien, terarah
dan terukur.
23.

Kesimpulan dan Saran.


a.

Kesimpulan.

Berdasarkan analisa dan evaluasi yang telah dilakukan

dapat diambil kesimpulan, sebagai berikut:


1)

Pelaksanaan tugas dan fungsi Lakesgilut Diskesau semakin

meningkat

baik

dibidang

dukungan

kesehatan

maupun

pelayanan

30
kesehatan. Dibidang pelayanan kesehatan gigi dan mulut terutama flying
spesialist dan flying dentist yang jangkauannya semakin luas ke satuan
daerah terpencil dan perbatasan di lingkungan TNI Angkatan Udara. Untuk
pelaksanaan tugas tersebut, dibutuhkan pengawakan yang proporsional
sehingga dalam pelaksanaannya dapat terlaksana secara optimal.
2)

Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan di Lakesgilut Diskesau

telah ditetapakan Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut Angkatan Udara,
sehingga perlu adanya penyesuaian struktur organisasi yang ada dengan
struktur organisasi sebuah rumah sakit.
b.

Saran. Dengan kekuatan dan peluang yang dimiliki Lakesgilut Diskesau

saat ini, serta perkembangan lingkungan strategis yang dinamis, disarankan :


1)

Perlunya pengawakan Lakesgilut Diskesau yang proporsional

sehingga dalam pelaksanaan tugas dan fungsi dapat terlaksana secara


optimal.
2)
Segera

terealisasi

perubahan

struktur

organisasi

Lembaga

Kesehatan Gigi dan Mulut Diskesau sesuai rencana pertahapannya agar


mampu mewadai struktur organisasi dalam sebuah rumah sakit.
3)

Perlu adanya perangkat lunak yang mengatur tentang kedudukan


dan tugas pelayanan Lakesgilut Diskesau sebagai rumah sakit gigi
dan mulut agar dapat dilaksanakan pengawasan dan pengendalian
secara optimal.

VI

31
PENUTUP
24.

Demikianlah konsep Naskah Akademik Validasi Organisasi Lakesgilut Diskesau

disusun untuk dapat terealisasi/tercapai pada tahun 2015. Pada tahap tahun berikutnya
diharapkan dapat dilanjutkan pembangunan Lakesgilut Diskesau yang ideal untuk
dapat mengimbangi perkembangan sarana pelayanan kesehatan gigi lainnya di era
modernisasi teknologi.

Jakarta,

Agustus 2015

drg. Koesmiati, Sp.Pros.


Kolonel Kes NRP 510142

Lampiran:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Pokok-Pokok Organisasi Lakesgilut Diskesau yang lama


Pokok-Pokok Organisasi Lakesgilut Diskesau yang baru
Struktur Organisasi Lakesgilut Diskesau lama
Struktur Organisasi Lakesgilut Diskesau baru.
DSP Organisasi Lakesgilut Diskesau lama
DSP Organisasi Lakesgilut Diskesau baru
Materiil yang ada di Lakesgilut .

32

Anda mungkin juga menyukai