Peserta Pelatihan Karya Tulis Ilmiah ITK 2016 1. Peserta merupakan mahasiswa aktif tahun 2015 Institut Teknologi Kalimantan 2. Peserta wajib mengisi data diri di bit.ly/PKTI2016ITK 3. Setelah mengisi data diri, peserta wajib mengumpulkan abstrak (maksimum 1 halaman) kepada panitia PKTI 2016 dalam bentuk hard copy dan kirimkan softcopy (.doc/.docx) abstrak ke email : pkik.kmitk@gmail.com dengan format judul PKTI_NIM_Nama Lengkap 4. Adapun format penulisan abstrak sebagai berikut : Jenis font : Times New Roman, Italic Ukuran Font : 12 Space : 1,0 Jenis Paragraph : Justify Template Abstrak dapat dilihat pada Lampiran 1 Contoh Abstrak dapat dilihat pada Lampiran 2 DEADLINE : 10 FEBRUARI 2016 23.59 5. Berikut timeline PKTI 2016 : 1. 5-10 Februari 2016
: Pendaftaran dan Pengumpulan Abstrak
2. 11-14 Februari 2016
: Proses Seleksi
3. 15 Februari 2016
: Pengumuman Peserta Lolos PKTI 2016
4. 20-21 Februari
: Pelaksanaan PKTI 2016
Contact Person : Ika Anggraini (085654964048) id line : 27agustus Darmarita Perdana (082354767036) id line : dperdananf
PELATIHAN KARYA TULIS ILMIAH 2016
Menulis Gagasan Untuk Negeri Lampiran 1 ABSTRAK JUDUL ABSTRAK Nama Penulis Jurusan Institut Teknologi Kalimantan Isi Abstrak
Abstrak ditulis dengan:
1. Font Times New Roman 11, spasi 1,0 dan dicetak miring (italic). 2. PKM GT (Gagasan Tertulis) adalah kemampuan melatih penulisan ide kreatif sebagai respons intelektual atas persoalan aktual yang dihadapi masyarakat. Ide yang dimaksud adalah unik, kreatif, orisinil, futuristik, kreatif, obyektif dan bermanfaat. 3. Abstrak merupkan gagasan tertulis yang disusun maksimum 1 (satu halaman) dengan jelas dan mencerminkan sebuah gagasan terstruktur serta ilmiah sesuai dengan PKM-Gagasan Tertulis. 4. Isi abstrak memuat : a. Gambaran masalah yang akan diteliti. b. Metode yang digunakan dalam penelitian. c. Hasil yang diperoleh pada penelitian. d. Kesimpulan. e. Kata kunci 5. Sertakan juga header yang tertera di template abstrak.
Kata Kunci:
Lampiran 2 ABSTRAK
PELATIHAN KARYA TULIS ILMIAH 2016
Menulis Gagasan Untuk Negeri SURABAYA GREETY (Green Electrical City) Kota Eco-Wisata dengan Konsep Penggunaan Plant-Microbial Fuel Cell sebagai Solusi Alternative Energi Listrik Tenaga Tumbuhan Nurma Arika Widya Yoga Matematika Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya merupakan salah satu kota metropolitan di Indonesia dengan luas sekitar 326,37 km2 yang menjadi pusat kegiatan perekonomian di daerah Jawa Timur dan sekitarnya. Sebagian besar penduduknya bergerak dalam bidang jasa, industri, dan perdagangan, sehingga jarang ditemukan lahan persawahan, dan kurangnya lahan terbuka hijau. Dengan kurangnya lahan terbuka hijau di Surabaya, mengakibatkan peningkatkan suhu di Surabaya dan daerah resapan polusi udara juga semakin kecil. SURABAYA GREETY ialah sebuah konsep arsitektur kota eco-wisata yang berusaha meminimalisisr pengaruh buruk terhadap lingkungan alam maupun manusia dan menghasilkan tempat hidup yang lebih baik dan nyaman, yang dilakukan dengan cara memanfaatkan sumber energi dan sumber daya alam secara efisien dan optimal. Selain itu, konsep SURABAYA GREETY ini menerapkan konsep green architecture dimana konsep ini lebih bertanggung jawab terhadap lingkungan, memiliki tingkat keselarasan yang tinggi antara strukturnya dengan lingkungan, dan penggunaan sistem utilitas yang sangat baik. SURABAYA GREETY di desain dengan seluruh sektor pembangunannya, mulai dari permukiman, pusat perbelanjaan, sekolah, dan gedung-gedung lainnya dirancang menggunakan Plant-Microbial Fuel Cell yakni penyuplai listrik utama memanfaatkan tumbuhan-tumbuhan yang melakukan proses fotosintesis. 70% bahan material organik yang tidak mampu diproses tumbuhan saat fotosintesis, diekskresikan melalui akar. Kemudian bahan-bahan tersebutlah yang akan diolah oleh bakteri. Bahan organik yang diekskresikan (C 6H12O6 yang diolah oleh bakteri menghasilkan elektron dan ion H+) mengandung muatan elektron, sehingga elektron tersebut bisa masuk ke sisi elektroda lain (katoda di permukaan tanah) tersebut dan mampu menghasilkan arus listrik. Ide yang cukup menjanjikan untuk diterapkan di Surabaya, mengingat kondisi kota Surabaya yang memiliki cuaca dan suatu tergolong ekstrem, dan kebutuhan akan suplai energi listrik yang tergolong tinggi. Dengan adanya konsep arsitektur kota eco-wisata SURABAYA GREETY ini diharapkan dalam jangka panjang mampu mengatasi permasalahan pemanasan global yang terjadi saat ini, selain itu mampu menjadi sarana wisata yang edukatif dalam hal kota Surabaya sebagai kota mandiri dengan penerapan Plant-Microbial Fuel Cell sebagai penyuplai listrik tenaga tumbuhan. Kata Kunci: Fotosintesis, Plant-Microbial Fuel Cell, Surabaya