Ny. Ayu 45 tahun, wanita karir datang ke UGD RSAL dengan keluhan hiperemia pada
oculi dextra. Tidak ada pandangan kabur dan sensasi corpus alienum
Insidensi
Discharge
Vision
Nyeri
Conjuctival
injection
Konjungtivitis
akut
Sering sekali
terjadi
Sedang sampai
banyak
Tidak ada efek
pada penglihatan
Tidak ada
Iritis akut
Glaukoma akut
Umum
Tidak ada
Tidak umum
terjadi
Tidak ada
Sedikit kabur
Kabur
Sedang
Parah
Pericorneal
vascular
injection
Biasanya
jernih
Diffuse
Dari fornix ke
central
Cornea
Jernih
Berkabut
(steamy)
Ukuran pupil
Kecil
Reflex
cahaya pupil
Tekanan IO
Smear
Buruk
Dilatasi
sedang dan
fixed
Tidak ada
N
Ada organisme
penyebab
N
Tidak ada
organism
Meningkat
Tidak ada
organism
Trauma kornea
atau infeksi
Umum
Berair atau
purulent
Biasanya kabur
Sedang
parah
Pericorneal
vascular
injection
Perubahan
pada
kejernihan
terkait causa
N
N
N
Organisme
ditemukan
hanya pada
ulcer kornea
Dia merasa seperti itu karena dia dipukul suaminya 1 jam lalu karena pertengkaran
akibat PIL. Tidak ada nyeri dan perluasan kemerahan. Pada PE : BP = 120 / 80
mmHg ; HR = 78x/min ; RR = 18 x/min ; T = 36,5C ; VAODS = 6/6 ; TODS = 17,3
mmHg
METAMORF TEAM
METAMORF TEAM
METAMORF TEAM
Retina mendrainase
pada vena yang
bersama2 cabang dan
truncus dari a. centralis
Lapisan luar drainase
oleh vena vorticosa
pada lapisan luar dari
choroid. Vena2 ini
menyatu menjadi 4
atau 5 truncus,
menembus sclera
antara N.II dan
corneoscleral junction
untuk mendrainase
menuju v. ophtalmica
superior.
# Histologi bola
mata (terutama
bagian yang terluka)
(Vaughan)
Conjunctiva adalah :
Suatu epitel yang menutupi bagian sklera yang terpapar dan permukaan
dalam kelopak mata
Berbentuk epitel berlapis silindris dan suatu epitel berlapis yang tidak biasa
dengan sel goblet pada lapisan permukaannya.
Melanocyte ditemukan dalam lapisan basal.
Sekresi mukus dari conjunctiva berperan sebagai lapisan pelindung dari
permukaan mata yang terpapar, dan memungkinkan kelopak mata untuk
bergerak dengan bebas terhadap mata.
Di bawah epitel conjunctiva adalah jaringan ikat kendor bervaskular.
Struktur conjunctiva
Secara histologis, konjungtiva terdiri atas 3 lapisan yang bernama:
1. Lapisan epitel
2. Lapisan adenoid
3. Lapisan fibrous
1) Epitelium
Lapisan sel epitel pada conjunctiva beragam tiap regio dan bagian-bagian yang
berbeda tersebut adalah:
METAMORF TEAM
2) Lapisan adenoid
Disebut juga lapisan lymphoid dan terdiri atas
retikulum jaringan ikat yang halus dalam jala tempat
lymphocyte berada. Lapisan ini adalah lapisan yang
5 ini tidak
paling berkembang dalam fornix. Lapisan
muncul sejak lahir namun berkembang setelah 3-4
bulan kehidupan. Karena alasan inilah, inflamasi
conjunctiva pada bayi yang baru lahir (infant) tidak
menghasilkan reaksi folikuler (follicular reaction).
3) Fibrous layer
Terdiri atas jalinan (meshwork) sabut elastis dan
kolagen. Lapisan ini lebih tebal daripada lapisan adenoid,
kecuali pada regio tarsal conjunctiva, dimana lapisan
ini sangat tipis. Lapisan ini mengandung pembuluh
darah dan saraf conjunctiva. Lapisan ini bergabung dengan
kapsula Tenon yang berada di bawah pada regio bulbar
conjunctiva.
Kelenjar conjunctiva
Terdiri atas 2 tipe kelenjar:
Struktur mikroskopis
1) Mucin secretory glands
conjunctiva yang menunjukkan
Kelenjar ini adalah sel goblet (Kelenjar
uniseluler yang terletak dalam lapisan epitel). 3 lapisan (A) dan susunan sel
epitel dalam regio-regio yang
Kripta Henle (ada di tarsal conjunctiva) dan
berbeda di conjunctiva (B)
kelenjar Manz (ditemukan dalam limbal
konjungtiva). Kelenjar2 ini mensekresikan mucus yang penting untuk
membasahi cornea dan conjunctiva.
2) Accessory lacrimal glands
Kelenjar ini adalah:
- Glands of Krause (ada di jaringan ikat subconjunctiva pada fornix; sekitar
42 kelenjar di fornix superior dan 8 kelenjar di fornix inferior, dan
- Glands of Wolfring (tampak disepanjang margo superior dari tarsus
superior dan di sepanjang margo inferior dari tarsus inferior)
Plica semilunaris
Suatu lipatan menyerupai bulan sabit di conjunctiva, nampak pada medial canthus.
Batas bebas di sebelah lateral berbentuk cekung. Struktur ini adalah sebuah
METAMORF TEAM
o
o
Reaksi
tidur
diinisiasi
oleh
otak
(keletihan,
kelelahan)
(ing=fatigue,tiredness)
Set point dari temperatur tubuh bergeser ke arah level yang lebih
tinggi (demam)
Sumsum tulang distimulasi
9 untuk melepaskan lebih banyak leukosit
Liver distimulasi untuk menyerap lebih banyak besi (mengambilnya
dari bakteri di dalam plasma) dan distimulasi untuk memproduksi
acute phase protein (diantara dari mereka: C reactive protein (CRP)
dan serum amyloid A (SAA) )
Sistem imun distimulasi (pembentukan antibodi)
Lipolisis dan katabolisme diinisiasi (kehilangan berat badan)
Perbaikan Jaringan (Tissue Repair). Setelah formasi transien dari sel yang kaya
jaringan granulasi (macrofag), maka dikarakteristikan oleh proses budding
pembuluh darah, platelet derived growth factor (PDGF) dan mediator lainnya yang
menstimulasi proliferasi dan imigrasi dari fibroblas. Mereka memproduksi
glikosaminoglikan yang membengkak dan mendeposit dirinya sendiri pada fiber
kolagen. Kolagen baru juga dibentuk; mengkerutnya (shrinking) dari kolagen ini
menutup dari batas luka. Akhirnya, fiber kolagen (scar) digantikan oleh jaringan
normal dari bagian tersebut (restitution ad integrum). Kejadian yang terakhir adalah
bagaimanapun kenyataannya hanya untuk bagian yang kecil, luka jaringan yang
tidak terinfeksi. Jika penyebab dari inflamasi (benda asing, infeksi pada luka) tidak
bisa dilepaskan seketika itu juga, maka penyembuhan luka tertunda dan respon
pertahanan oleh fagosit iintesifkan. Banyak energi yang dikeluarkan didalam hal ini
(peningkatan panas) juga menjadi berkurang karena ketidak cukupan oksigen, dan
jatuhnya nilai Ph (formasi asam laktat anaerob). Oksidan yang dibebaskan juga
merusak sel tubuh sendiri. Ketika sel tubuh mati, maka enzim lisosom dibebaskan
yang menyebabkan akhirnya leukosit dan sel dari jaringan yang terinflamasi juga
mati. Kematian jaringan ini (nekrosis) yang bisa menyebabkan pembentukan abses,
adalah bayaran harga untuk menahan penyebaran dari inflamasi dan biasanya
menghasilkan
sebuah
skar
yang
permanen.
Ini
juga
terjadi
ketika
kerusakan/kecacatan terlalu besar (gaping wound)
Sebuah gangguan dari penyembuhan luka terjadi ketika prose inflamasi
dan penyembuhan mengalami keseimbangan satu sama lain. (inflamasi
kronik contoh perokok bronkitis, atau kerusakan hati disebabkan alcohol).
Jika kolagen dalam jumlah besar dibentuk, hasilnya berupa fibrosing
inflamation (contoh liver cirrhosis), dimana formasi berlebihan dari jaringan
granulasi merupakan karakteristik dari inflamasi granulasi (contoh
tuberkulosis, benda asing)
Jika jaringan scar dari kualitas yang inferior, contohnya, ketika sintesis
kolagen terganggu oleh kortikoid atau adanya sebuah abnormalitas dari
METAMORF TEAM
Palpebra oedema +/Conjunctiva chemosis +/-, subconjunctiva bleeding +/-, hyperaemia +/Cornea fluoresceins test -/-, prolaps iris -/-, oedema -/COA deep +/+
Iris radier +/+
Pupils are round +/+, LR +/+, diameter 3 mm +/+
Lens are clear +/+
METAMORF TEAM
iii.
Ruptur mengarah pada luka ketebalan penuh dari dinding mata (eye
wall) disebabkan oleh dampak dari trauma tumpul. Luka terjadi karena
peningkatan tekanan intraokular oleh inside-outside injury mechanism.
Laserasi mengacu pada luka ketebalan penuh dari dinding
mata(eyewall) yang disebabkan oleh benda tajam. Luka terjadi di
lokasi dampak oleh inside-outside injury mechanism. Hal ini termasuk:
Penetrating injury mengarah pada laserasi tunggal eyewall yang
disebabkan oleh benda tajam.
Perforating injury mengarah pada dua laserasi ketebalan penuh
(satu masuk dan satu keluar) dari eyewall yang disebabkan oleh
benda tajam atau peluru. Kedua luka pasti disebabkan oleh agen
yang sama.
11 secara teknis termasuk cidera
Cedera benda asing intraokular
penetrasi (penetrating injury) terkait dengan tertahannya benda asing
intraokular. Namun, dikelompokkan secara terpisah karena berbeda
implikasi klinisnya.
Pukulan langsung ke bola mata dengan kepalan tangan, bola atau benda
tumpul seperti tongkat, dan batu-batu besar.
Kecelakaan trauma tumpul pada bola mata juga bisa terjadi pada kecelakaan
di jalan, kecelakaan mobil, cedera pertanian dan alat industri / mesin dan
jatuh tertimpa benda tumpul.
METAMORF TEAM
12
# Mode of damage
Gaya yang berbeda dari trauma tumpul yang dijelaskan di atas dapat
menyebabkan kerusakan pada struktur bola mata oleh satu atau lebih dari cara
berikut:
1) Robekan mekanis pada jaringan bola mata.
2) Kerusakan dari jaringan dapat menyebabkan gangguan dari aktivitas
fisiologis
3) Kerusakan vaskular mengarah ke iskemia, edema dan perdarahan.
4) Trophic changes(trophic: promoting cellular growth, differentiation and
survival) karena gangguan dari suplai saraf.
5) Delayed complication(komplikasi lambat) dari trauma tumpul seperti
glaucoma sekunder,hemophthalmitis, late rossete cataract and retinal
detachment.
METAMORF TEAM
Sclera
Penebalan parsial luka sclera (laserasi lamellar sclera) dapat terjadi sendirian atau
berhubungan dengan lesi lain dari closed-globe injury.
Anterior chamber
1. Traumatic hyphaema (darah pada anterior chamber).
Terjadi karena cedera iris atau pembuluh darah ciliary body.
2. Exudates.
Mengumpul pada anterior chamber mengikuti traumatic uveitis.
Iris, pupil dan ciliary body
1. Traumatic miosis.
Awalnya terjadi karena iritasi dari nervus ciliaris. Dapat berhubungan dengan
spasme akomodasi.
2. Traumatic mydriasis (Iridoplegia).
Biasanya permanen dan dapat berhubungan dengan traumatic cycloplegia.
3. Rupture of the papillary margin merupakan kejadian yang umum dari closedglobe injury.
4. Radiating tears in the iris stroma.
Kadang mencapai ciliary body, dapat terjadi secara berkala.
5. Iridodialysis.
Pelepasan iris dari akarnya pada ciliary body sering terjadi. Menyebabkan Dshaped pupil dan area biconvex hitam terlihat di perifer.
6. Anteflexion of the iris.
Mengarah pada rotasi dari bagian iris yang terlepas, dimana permukaan
posteriornya menghadap anterior. Ini terjadi mengikuti extensive iridodialysis.
7. Retroflexion of the iris.
Kondisi ini dipakai saat seluruh iris berganda kembali ke ciliary region dan
menjadi tidak terlihat.
8. Traumatic aniridia atau iridemia.
METAMORF TEAM
14
Lensa
Dapat ditemukan perubahan berikut:
1. Vossius ring.
Merupakan cincin sirkular dari pigmen coklat yang terlihat pada anterior
capsule. Ini terjadi karena penarikan kontraksi papillary margin terhadap
crystalline lens. Selalu lebih kecil daripada ukuran pupil.
2. Concussion cataract.
Terjadi umumnya karena masuknya aqueous dan sebagian karena efek
mekanik langsung dari cedera pada serat lensa. Dapat diperkirakan
bentuknya sebagai berikut:
Discrete subepithelial opacities adalah yang paling umum terjadi.
Early rosette cataract (punctate). Merupakan bentuk paling tipikal dari
concussion cataract. Tampak sebagai garis tipis opasitas sepanjang
garis suture berbentuk bintang; biasanya pada posterior cortex.
Late rosette cataract. Berkembang di posterior cortex 1 sampai 2
tahun setelah cedera. Pemanjangan sutural lebih pendek dan lebih
padat daripada early rosette cataract.
Traumatic zonular cataract. Terjadi pada beberapa kasus, walaupun
jarang.
Diffuse (total) concussion cataract. Sering terjadi.
Early maturation of senile cataract dapat mengikuti trauma tumpul.
3. Traumatic absorption of the lens.
Kadang terjadi pada anak-anak muda menyebabkan aphakia.
4. Subluxation of the lens.
Terjadi karena sobekan parsial dari zonule. Subluxated lens sedikit bergeser
tetapi masih ada pada area pupil. Saat pupil dilatasi ujungnya dapat terlihat.
Tergantung dari tempat sobekan zonular subluxation dapat vertikal (atas atau
bawah), atau lateral (nasal atau temporal).
5. Dislocation of the lens.
Terjadi saat rupture dari zonule sempurna. Dapat intraocular (umumnya) atau
ekstraocular (terkadang). Dislokasi intraocular dapat anterior (menuju
anterior chamber) atau posterior (menuju vitreous). Dislokasi ekstraocular
dapat berada di subconjunctival space (phakocele) atau jatuh keluar dari
mata. Untuk treatment dari subluxated atau dislokasi lensa (?)
Vitreous
METAMORF TEAM
METAMORF TEAM
METAMORF TEAM
METAMORF TEAM
#
Kondisi
pada
SYMPTOMATIC
CONJUNCTIVA (Khurana)
CONDITIONS
OF
Hyperaemia konjungtiva
Chemosis konjungtiva
Ecchymosis konjungtiva
Xerosis konjungtiva
Discoloration (perubahan warna) konjungtiva
# CHEMOSIS KONJUNGTIVA
Chemosis atau edema konjungtiva sering terjadi akibat kelemahan jaringan.
Penyebab
METAMORF TEAM
# Ecchymosis konjungtiva
Echhymosis atau perdarahan subkonjungtiva sangat sering terjadi. Bervariasi dari
perdarahan petechia kecil sampai ekstensif menyebar di seluruh konjungtiva bulbi
dan menyebabkan sklera (putih) tidak tampak.
Etiologi
1. Trauma
Penyebab paling sering dari perdarahan subkonjungtiva. Bisa dalam bentuk
i.
Trauma lokal konjungtiva misalnya karena operasi dan injeksi
subkonjungtiva
ii.
Perdarahan retrobulbar yang langsung menyebar di bawah konjungtiva
bulbar. Kebanyakan disebabkan injeksi retrobulbar dan trauma yang
melibatkan dinding orbita.
2. Inflamasi konjungtiva
Perdarahan subkonjungtiva petechial biasanya disertai acute haemorrhagic
konjungtivitis yang disebabkan picornavirus, konjungtivitis pneumococcus
dan leptospirosis icterohaemorrhagica conjungtivitis.
3. Kongesti vena kepala mendadak
Perdarahan subkonjungtiva bisa terjadi karena rupturnya kapiler konjungtiva
yang disebabkan oleh peningkatan tekanan yang mendadak. Kondisi yang
umum terjadi antara lain batuk rejan, epilepsi, strangulasi (terjepitnya) atau
penekanan vena jugularis dan penekanan keras thorax dan abdomen.
4. Ruptur spontan kapiler yang mudah pecah
Bisa terjadi pada penyakit vaskular seperti arteriosklerosis, hipertensi dan
diabetes melitus.
5. Anomali vaskular loikal seperti telengiectasia, varicosities, aneurisma atau
angiomatous tumor
6. Blood dyscrasia seperti anemia, leukemia dan dysproteinaemia
7. Gangguan perdarahan seperti purpura, hemofilia dan scurvy
8. Infeksi sistemik febril akut seperti malaria, typhoid, difteri, meningococcal
septicaemia, campak dan scarlet fever.
METAMORF TEAM
Setelah melakukan beberapa pemeriksaan, Ny. Ayu diberi tetes mata epinefrin dan
setelah penggunaan obat 10 hari, perdarahan subkonjungtiva menghilang.
METAMORF TEAM