Anda di halaman 1dari 44

BAB 1

POLA ILMIAH POKOK (PIP)


PERGURUAN TINGGI

Prof. Dr. Sapto J. Poerwowidagdo, M.Sc


&
Sasmito Jati Utama, S.Sos, M.AP

Company
LOGO
POLA ILMIAH POKOK

POLA

POKOK

ILMIAH

2
POLA ILMIAH POKOK ADALAH…..

Segala sesuatu yang dijadikan


petunjuk, acuan bagi perguruan tinggi
dalam menjawab, bagaimana dan
untuk apa tentang fenomena yang ada
di masyarakat, dalam melaksanakan
Tri Dharma Perguruan Tinggi
TRI DHARMA PERGURUAN TINGGI

PENDIDIKAN & PENGAJARAN

PERGURUAN
TINGGI

ABDIMAS PENELITIAN

4
POLA ILMIAH POKOK
UNIVERSITAS
HANG TUAH
????
POLA ILMIAH POKOK (PIP) UNIVERSITAS
HANG TUAH ADALAH …………………..

IPTEK (Ilmu
Pengetahuan,
dan
Teknologi)
KELAUTAN
ILMU & ILMIAH

Ilmu = Science  Scire (latin)  to know.


Ilmu diartikan sebagai ‘common sense’
(pengetahuan biasa) yang
diorganisasikan, mengadakan pendekatan
terhadap benda-benda atau peristiwa-
peristiwa dengan menggunakan metode-
metode observasi yang teliti dan kritis.
PRINSIP ILMU

PENGETAHUAN BIASA –
COMMON SENSE

DIORGANISA PEMIKIRAN
SIKAN PENGUNAAN MENGUJI
CERMAT KEBENARAN
METODE
+ + TELITI
DISISTEMATI
SASIKAN
SIFAT ILMU

 Rasional  Proses pemikiran


berpegang pada kaidah-kaidah logika
 Empiris  Pengetahuan yang dapat
dibuktikan melalui panca indra
 Umum  bersifat universal tidak
terbatas ruang dan waktu
 Akumulatif  merupakan kumpulan
pengetahuan yang sistematis tentang
gejala/fenomena
SIKAP ILMIAH MELIPUTI :

 Tidak ada perasaan yang pamrih sehingga


mencapai pengetahuan ilmiah yang obyektif
 Selektif, artinya mengadakan pemilihan
terhadap permasalahan yang dihadapi supaya
didukung oleh fakta atau gejala dan
mengadakan pemilihan terhadap hipotesa yang
ada.
 Merasa pasti bahwa setiap pendapat, teori,
maupun aksioma terdahulu telah mencapai
kepastian, namun masih bersifat terbuka
untuk dibuktikan kembali.
PENGETAHUAN &
ILMU PENGETAHUAN

 PENGETAHUAN adalah proses


dari usaha/upaya manusia untuk
tahu.
 Upaya untuk mengetahui
tersebut merupakan hasil dari
MENGENALI, MENYADARI,
MENGINSYAFI, MENGERTI &
KEPANDAIAN.
JENIS PENGETAHUAN

a. Pengetahuan Pengetahuan
biasa (common biasa (common sense)
diperoleh dari
sense)
pengalaman
sehari-hari
b. Pengetahuan ilmu
c. Pengetahuan Pengetahuan
filsafat khusus mengenai
ILMU, FILSAFAT DAN
d. Pengetahuan RELIGI.
religi
CIRI COMMON SENSE :

 Cenderung biasa dan tetap, atau bersifat


pengulangan, peniruan atau pewarisan
dari masa lampau
 Sering kabur atau samar dan memiliki
arti ganda (ambigous)
 Merupakan suatu kebenaran atau
kepercayaan yang tidak atau tidak
pernah teruji kebenarannya
TEKNOLOGI

Ilmu pengetahuan yang


diterapkan dalam seni industri
dan karenanya mencakup alat-alat
yang memungkinkan terlaksananya
efisiensi tenaga kerja.
Menurut keragaman kemampuan
terdapat 3 macam teknologi :
1. Teknologi tradisonal : padat karya (banyak
tenaga kerja), menggunakan ketrampilan
setempat, menggunakan alat setempat,
menggunakan bahan setempat, dan berdasarkan
kebiasaan atau pengamatan
2. Teknologi madya : padat karya, dapat
dikerjakan oleh ketrampilan setempat,
menggunakan alat setempat, menggunakan bahan
setempat, dan berdasarkan suatu penelitian.
3. Teknologi modern : padat modal, mekanis-
elektris, menggunakan bahan impor, dan
berdasarkan penelitian mutakhir.
ALIH TEKNOLOGI

Pengalihan atau pemindahan dari


suatu sumber ilmu, pengetahuan,
dan teknologi yang lebih maju
kepada penerima, untuk
dimanfaatkan sebagai sarana
pengembangan sumberdaya yang
ada untuk kepentingan yang luas
ILMU PENGETAHUAN DAN
TEKNOLOGI
 Adalah berhubungan dengan proses
produksi, menyangkut cara bagaimana
berbagai sumber, tanah,modal, tenaga
kerja, dan ketrampilan dikombinasikan
untuk merealisasikan tujuan produksi
 Siklus tahap inovasi teknologi :
IDE KREATIF  PENERAPAN PRAKTISNYA DIFUSI
(PENYEBARLUASAN KE MASYARAKAT) IDE
KREATIF  dll
KONSEP-KONSEP

 LAUT adalah kumpulan air asin dalam jumlah


banyak
 LAUTAN adalah laut yang luas sekali
 KELAUTAN adalah segala hal yang berhubungan
dengan laut
 MARITIM adalah berkenaan dengan laut,
berhubungan dengan pelayaran dan perdagangan
di laut
 KEMARITIMAN adalah hal yang menyangkut
masalah maritim.
(Kamus Besar Bahasa Indonesia)
 PULAU adalah daratan yang dikelilingi
oleh laut
 BAHARI adalah segala sesuatu yang
berhubungan dengan laut
 INDUSTRI BAHARI adalah semua
industri yang berkaitan dengan bahari
atau laut, baik transportasi laut, industri
pariwisata bahari, industri perikanan,
industri pertambangan lepas pantai, dan
laut dalam maupun yang lain
 JIWA BAHARI adalah semangat
memanfaatkan atau menggunakan laut
sebagai sarana kegiatan dan kehidupan
sehari-hari

 MUSEUM BAHARI adalah museum yang


menghimpun, menyimpan, dan melestarikan
benda yang berkaitan dengan bahari atau laut

 WISATA BAHARI adalah wisata yang


memanfaatkan keindahan atau tantangan laut
sebagai obyeknya
MARITIM & KEMARITIMAN

Menyiratkan suatu bidang yang


menyangkut kegiatan-kegiatan
yang bersifat lebih teknis yang
terkait dengan laut, misalnya
pelayaran, pelabuhan,
perdagangan antar pulau,
ekspedisi muatan kapal laut dan
lain-lain.
PERBEDAAN DAN PERSAMAAN
(BAHARI-MARITIM-LAUT)

PERSAMAAN
Bahari-maritim-laut  berkenaan dengan laut

PERBEDAAN
 BAHARI  lebih menonjol sifat filosofis dan makna
abstrak yang terkait didalamnya.
 LAUT  lebih mengarah kepada makna wilayah
atau ruang yang terkandung didalamnya
 MARITIM  terarah pada hal yang lebih teknis,
misalnya pelayaran, pelabuhan, pedagangan
melalui laut dan lain-lain
IPTEK KELAUTAN

IPTEK KELAUTAN  berhubungan


dengan proses produksi kelautan,
menyangkut cara bagaimana laut,
SDM kelautan, modal, dan
ketrampilan yang berkaitan dengan
kelautan untuk mencapai tujuan
produksi dari usaha dan industri
maritim
POLA ILMIAH POKOK
IPTEK KELAUTAN

ADALAH ACUAN ATAU PETUNJUK UTAMA


YAG DIPERGUNAKAN OLEH UNIVERSITAS
HANG TUAH DALAM MELAKSANAKAN
SECARA ILMIAH TRI DHARMA PERGURUAN
TINGGI

ADALAH UPAYA UNTUK MENCAPAI


TUJUAN HASIL PRODUKSI DARI USAHA
DAN INDUSTRI KELAUTAN DENGAN
SEEFEKTIF MUNGKIN
POLA ILMIAH POKOK…………

BACK

POLA = PATTERN
Segala sesuatu yang :
 Dapat dijadikan petunjuk
 Contoh
 Model MELAKSANAKAN
SESUATU
 Rancangan
 Acuan

Pola atau pattern adalah sesuatu yang bisa dijadikan


petunjuk, contoh, model, rancangan, acuan dalam
melaksanakan sesuatu
POLA ILMIAH POKOK…………

ILMIAH
Kegiatan yang diharapkan dapat
menjawab :
 APA
GEJALA YANG
 BAGAIMANA ADA DI
 UNTUK APA LINGKUNGAN

Kegiatan ilmiah adalah kegiatan yang diharapkan dapat


menjawab apa, bagaimana, dan untuk apa terhadap gejala
atau fenomena yang ada di lingkungan
LANDASAN HAKIKAT ILMU
Ontologis
 ontologis menjawab pertanyaan apa mengenai sesuatu objek
atau gejala

Epistemologis
 epistemologis bertugas menjawab pertanyaan bagaimana
menghadapi atau mengatasi masalah atau gejala tersebut

Aksiologis
 aksiologis memberikan jawaban atas pertanyaan untuk
apa dilakukan sesuatu terhadap gejala atau masalah tersebut.
Contoh 1: Kasus Ajinomoto
• Kasus bermula dari fatwa MUI bahwa bumbu masak
Ajinomoto adalah haram.
• Untuk memahami secara ilmiah, maka secara ontologis, perlu
ditelusuri terlebih dahulu apa masalahnya. Bumbu masak
Ajinomoto adalah mono-sodium glutamate yang dalam proses
pembuatannya menggunakan katalisator yang melibatkan
beberapa zat tertentu yang mempengaruhi hasil keluarannya.
(Zat yang dimaksud adalah bactryocone, yang diduga berasal
dari pancreas babi).
• Staf ahli MUI, secara epistemologis mempelajari bagaimana
proses pembuatan bumbu masak Ajinomoto tersebut dalam
penggunaan katalisator, zat apa yang digunakan. Pada
penelitian tersebut memang diketahui bahwa digunakan zat
yang dianggap mengandung babi.
• Dengan demikian, secara aksiologis, bisa disimpulkan bahwa
bumbu masak Ajinomoto adalah haram, karena dalam proses
pembuatannya menggunakan unsur yang mengandung babi.
31
• Di pihak lain, pemerintah melalui BPPT, dengan pola yang
sama, (secara ontologis) mencari pangkal permasalahan yaitu
adanya unsur bactryocone sebagai katalisator dalam proses
pembuatan bumbu masak Ajinomoto.
• Secara epistemologis, meneliti proses keterlibatan
bactryocone tadi sebagai katalisator, ternyata terbukti tidak
terkait langsung dalam proses, ibaratnya tidak bersentuhan
langsung ataupun tidak langsung dengan proses utama
pembuatan bumbu masak.
• Oleh karena itu (secara aksiologis) pemerintah menyatakan
bahwa bumbu masak Ajinomoto adalah halal. Dua-duanya
adalah proses ilmiah.
• Pada akhirnya, ternyata setelah Ajinomoto mengganti unsur
bactryocone dengan mameno yang berasal dari komponen
yang halal, bukan babi, maka MUI menyatakan bahwa
bumbu masak Ajinomoto yang menggunakan mameno
sebagai katalisator, adalah halal.
32
Contoh 2: KONVERSI KOMPOR
 Ontologis
Harga minyak dunia meningkat terus pernah mencapai hampir
$150 per barrel. Subsidi pemerintah indonesia untuk konsumsi
minyak tanah semakin membesar.
 Epistemologis
Perlu penggunaan kompor gas yang lebih bersih dan irit/efektif
penggunaannya dan diperlukan konversi penggunaan kompor
minyak ke kompor gas. Hal ini dilakukan dengan penyiapan
tabung gas konversi, organisasi pelaksana konversi,
pelaksanaan pendataan warga penerima, pelaksanaan
pembagian tabung gas
 Aksiologis
Terjadi penghematan konsumsi minyak tanah yang selama ini
disubsidi dan jumlahnya sangat besar BACK
POLA ILMIAH POKOK…………

BACK
POKOK

 UTAMA
 HAL PERTAMA
SESUATU
 INTISARI

Pokok adalah sesuatu yang utama, dijadikan hal yang


pertama, intisari dari sesuatu
PENDIDIKAN & PENGAJARAN

Kegiatan proses
belajar mengajar
oleh civitas
akademika, yaitu
dosen dan
mahasiswa

BACK
PENELITIAN

Penelitian adalah
kegiatan ilmiah
yang dilakukan
civitas akademika,
baik oleh
mahasiswa,
maupun (terutama)
oleh para dosen
BACK
PENGABDIAN MASYARAKAT

Kegiatan yang
dilakukan oleh civitas
akademika dalam
menerapkan apa yang
sedang atau telah
dilakukan dalam
kegiatan pendidikan
dan pengajaran,
maupun penelitian
untuk kepentingan
masyarakat
lingkungan BACK
SAMPAI JUGA AKHIRNYA ….
SELAMAT TINGGAL LAPTOP..

Anda mungkin juga menyukai