Anda di halaman 1dari 4

CARA MEMBUAT PROPOSAL USAHA DISERTAI CONTOH

PROPOSAL USAHA
Contoh proposal usaha atau contoh proposal bisnis akn saya sampaikan dalam posting kali ini.
pada posting sebelumnya saya sudah meyampaikan pentingnya membuat proposal usaha.
Cara membuat proposal usaha atau proposal bisnis adalah sebagai berikut. Yang harus
tercantum di sebuah proposal usaha atau proposal bisnis adalah:
Hasil Studi Kelayakan Usaha yang membahas tentang potensi pasar targeting dan
segmenting
Kebutuhan investasi atu modal
Biaya operasional
Neraca awal yang berisi estimasi pendapatan,margin, biaya ops dan keuntungan
Strategi bisnis
CONTOH PROPOSAL USAHA SEMBAKO BAGI Anda yang ingin membuka suatu usaha namun
memiliki kendala modal maka sebaiknya membuat proposal usaha untuk ditawarkan kepada
investor atau penyandang modal, pihak bank dan lembaga keuangan. Keuntungan yang
diperoleh jika Anda mampu menyusun proposal adalah:
a. Investor atau bank dapat memahami dengan baik usulan usaha yang ditawarkan.
b. Investor atau bank dapat memberikan penyertaan modal atau pinjaman yang
diperlukan.
c. Memperoleh kesempatan mengembangkan usaha ke skala yang lebih besar.
d. Mendapatkan calon relasi usaha yang lebih luas.
Berikut adalah susunan dari suatu proposal usaha pada umumnya:
1. Judul Proposal Usaha
2. Ringkasan Proposal Usaha
Pada dasarnya merupakan ringkasan gambaran proposal usaha. Biasanya investor atau
bahkan pihak bank sebelum membaca secara lengkap mengenai proposal usaha yang
ditawarkan, pertama ingin mengetahui lebih dahulu dengan cepat mengenai prospek usaha.
Jika mereka tertarik, maka akan membaca secara lengkap proposal usaha yang kita ajukan.
Namun bila tidak tertarik, pada umumnya calon investor atau bank kemungkinan besar akan
menolak usulan usaha tersebut
3. Analisis Permintaan-Penawaran dan Persaingan Usaha.
Kelangsungan suatu kegiatan usaha bergantung kepada adanya kebutuhan ataupermintaan
atas barang dan jasa. Untuk mengetahui kebutuhan konsumen ataupermintaan, diperlukan
survei atau observasi (pengamatan). Survey dimaksudkanuntuk mengumpulkan data dan
informasi di lapangan yang berhubungan dengan bidang usaha yang akan dijalankan,
sehingga ditemukan hal-hal yang memungkinkan tumbuh berkembangnya kegiatan ekonomi
baru. Berikut contoh pengumpulan data untuk membuka suatu jenis usaha di suatu
lingkungan perumahan tertentu.
Misalkan kita ingin membuka toko barang kebutuhan sehari-hari maka sebaiknya dilakukan
pengumpulan data untuk dilakukan perhitungan-perhitungan sebagai berikut :
- Jumlah KK 500
- Pendapat rata-rata/per bulan per KK Rp 1.000.000,00

- Prosentase biaya hidup dibandingkan pendapatan adalah 80 % atau Rp 800.000,00


- Rata-rata biaya hidup utama (beras, lauk-pauk, sandang dll) adalah 60 % dari total biaya
hidup 0.6 x Rp 800.000,00
= Rp 480.000,00
- Pendapatan yang dibelanjakan di lingkungan sendiri adalah 25% dari biaya hidup utama
atau 25% x Rp 480.000,00
= Rp 120.000,00 Data itu menghasilkan kemungkinan belanja di lingkungan sendiri,
misalnya 40% kepada pedagang
keliling (lauk pauk) dan sisanya 60% ke toko kebutuhan hidup sehari-hari atau sebesar 0,6 x
Rp 120.000,00
= Rp 72.000,00 karena itu, potensi permintaan kebutuhan hidup utama sehari-hari yang
dapat dipenuhi melalui
belanja toko adalah Rp 72.000,00. Per KK per bulan.
- Selain itu perlu pula pengamatan atas kedua toko yang ada di kawasan tersebut dengan
mengetahui besarnya nilai
dagangan kemampuan jual serta karakter pembeli (misalnya barang yang laku dan yang
kurang laku). Jika hasilnya
menunjukkan hanya sebagian kecil potensi permintaan yang telah digarap atau kita yakin
bahwa kita dapat
bersaing dengan toko yang sudah ada, maka masih terdapat peluang membuka usaha baru
yang menjual
kebutuhan hidup sehari-hari.
4. Aspek Produksi
Apabila dalam usulan usaha terdapat kegiatan memproduksi suatu jenis barang maka dalam
proposal tersebut sebaiknya dijelaskan mengenai teknologi yangditerapkan, mesin dan
peralatan serta spesifikasi harga. Juga sebaiknya dijelaskan proses produksi secara singkat,
bagan dan arus produksi, kapasitas produksi yang direncanakan, rencana produksi dan
karyawan yang dibutuhkan.
Penting juga dijelaskan mengenai bahan baku dan bahan pembantu untuk memproduksi
barang tersebut. Penjelasan tersebut dapat mengacu kepada
a. Sumber dan ketersediaan bahan baku dan bahan penolong.
b. Mudah tidaknya pengadaan bahan baku dan bahan pembantu.
c. Volume bahan baku dan bahan penolong yang diperlukan sesuai dengan
rencanaproduksi.
d. Sistem pembelian bahan baku apakah tunai atau kredit.
Hal yang perlu diterangkan, adalah lokasi usaha, bisa dengan cara membuat gambar peta
lokasi usaha secara kasar, termasuk status kepemilikannya.
5. Rencana Pemasaran
Apabila ingin membuat rencana pemasaran maka hal terpenting yang harus dijelaskan
minimal mencakup 4 aspek meliputi produk yang akan dibuat ataudijual, harga berapa produk
tersebut akan dijual, promosi yang akan dilakukan
dan di mana serta ke mana produk tersebut akan dipasarkan atau sering disebut dengan
istilah saluran distribusi. Rencana pemasaran dalam jargon pemasaran dikenal sebagai
Marketing Mix (Bauran Pemasaran) yang terdiri dari 4 P :Product, Price, Promotion dan
Place.
6. Rencana Keuangan Proyeksi atau rencana keuangan
Umumnya dibuat dalam jangka waktu 5 tahun dengan periode tahunan atau minimal setahun
dengan periode bulanan. Jadi misalkan proyeksi keuangan 5 tahun maka sebaiknya dibuat

proyeksi keuangan tahun ke 1sampai dengan tahun ke 5. Apabila proyeksi keuangan cuma
setahun maka dibuat proyeksi bulanan yaitu dari bulan Januari sampai Desember.
Rencana atau proyeksi keuangan minimal terdiri dari :
- Proyeksi laba rugi
- Proyeksi neraca
- Proyeksi arus kas (sumber dan penggunaan dana)
Dalam membuat rencana atau proyeksi keuangan maka yang perlu diperhatikan adalah
membuat asumsi-asumsi yang bersifat realistik sebagai dasar pembuatan proyeksi atau
rencana keuangan. Didasarkan atas asumsi-asumsi yang realitik dan wajar maka proposal
usaha dapat memberikan gambaran kepada calon investor tentang kemungkinan laba dan
risiko yang mungkin terjadi apabila asumsi penjulan dan asumsi biaya tidak tercapai.
Asumsi-asumsi yang penting untuk dilakukan adalah :
I. Asumsi produksi
a. Jam dan hari produksi (per hari, per minggu, per bulan, dan per tahun)
b. Kapasitas produksi (per jam, per minggu, per bulan dan per tahun)
c. Berapa produksi barang yang dihasilkan (harian, mingguan, bulanan, tahunan)
II. Asumsi Penjualan
a. Hari penjualan (dalam seminggu, dalam sebulan dan dalam setahun)
b. Harga jual barang atau jasa (per unit, per lusin, per boks dan lain-lain)
c. Penjualan pada saat awal periode penjualan (minggu pertama, bulan pertama,
tahun pertama)
d. Pertumbuhan penjualan dalam periode tertentu (mingguan, bulanan, tahunan)
III. Asumsi Biaya
a. Biaya produksi langsung
b. Biaya bahan baku
c. Biaya bahan penolong
d. Biaya tenaga kerja
e. Biaya administrasi
f. Biaya penjualan
g. Biaya bunga pinjaman
h. Biaya lain-lain
Berdasarkan rencana atau proyeksi keuangan yang dibuat berdasarkan asumsi-asumsi yang
realitis tersebut maka sebagai kesimpulannya dapat dihitung dan disajikan beberapa evaluasi
keuangan. Evaluasi keuangan dapat menggunakan beberapa parameter finansial dasar yang
umum dioakai dalam menentukan layak tidaknya suatu proyek usaha untuk dijalankan atau
tingkat profitabilitas suatu usaha. Parameter-parameter tersebut adalah
a). Net present value (NPV),
b). Internal rate of return (IRR),
c). Return on investment (ROI), dan
d). Payback period (PP).
7. Lampiran
Informasi tambahan lain yang mendukung dan penting, dapat disertakan dalam lampiran
proposal usaha seperti :
a. Struktur Organisasi dan manajemen.
b. Jaminan, khususnya bila kita ingin meminjam dari bank tentunya
diperlukan jaminan, sehingga apabila
kita memiliki asset yang dapat dijaminkan maka dapat dicantumkan wujud
jaminannya seperti tanah

dan bangunan, mesin serta jaminan lain.


c. Gambar-gambar atau foto-foto pendukung.
d. Fotokopi dokumen-dokumen resmi perusahaan seperti: SIUP, TDP, NPWP,
Akta Pendirian.
e. Hal lain yang perlu ditambahkan

Anda mungkin juga menyukai