201
3
Page
201
3
PENDAHULUAN
Rumah Sakit sebagai salah satu sarana kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan
kepada masyarakat memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat. Oleh karena itu rumah sakit dituntut untuk dapat memberikan
pelayanan yang bermutu sesuai dengan standar yang sudah ditentukan.
Masyarakat yang menerima pelayanan kesehatan, tenaga kesehatan dan pengunjung di
rumah sakit dihadapkan pada risiko terjadinya infeksi yang diperoleh di rumah sakit, baik
karena perawatan atau datang berkunjung ke rumah sakit.
Infeksi rumah sakit ( HAIs) adalah infeksi yang didapat atau timbul pada waktu pasien
dirawat dirumah sakit dan pada saat masuk tidak sedang dalam masa inkubasi. Dampak
infeksi rumah sakit bagi pasien dirumah sakit merupakan masalah yang serius karena dapat
memberikan
dampak
bertambahnya
ketidak
berdayaan
fungsional,
menyebabkan
kecacatan, selain itu dapat menjadi penyebab langsung maupun tidak langsung kematian
pasien.
Page
201
3
Penyebab infeksi rumah sakit oleh kuman yang berada dilingkungan rumah sakit disebut
kuman eksogen atau oleh kuman yang sudah dibawa oleh pasien itu sendiri yaitu kuman
endogen, dari batasan ini dapat disimpulkan bahwa kejadian infeksi nosokomial adalah
infeksi yang dapat dicegah dengan strategi-strategi yang telah tersedia dan relative murah
atau sebaliknya infeksi nosokomial ini merupakan infeksi yang tidak dapat dicegah.
Untuk meminimalkan risiko terjadinya infeksi di rumah sakit dan fasilitas pelayanan
kesehatan lainnya perlu diterapkan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI), yaitu
kegiatan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, pembinaan, pendidikan dan pelatihan,
serta monitoring dan evaluasi. Dan semua kegiatan tersebut harus ada personil yang
mengatur pelaksanaan PPI yaitu Infection Prevention Control Nurse (IPCN) atau perawat
pengendali infeksi.
IPCN atau perawat pengendali infeksi merupakan motor penggerak dalam melaksanaan PPI
di rumah sakit atau fasilitas pelayanan kesehatan lainnya. Karena tanpa IPCN program PPI
tidak dapat berjalan sebagaimana mestinya. Maka dari itu agar IPCN dapat menjalankan
tugas dan fungsinya dengan baik harus dibekali dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan
serta sikap bagaimana menjadi seorang IPCN yang professional.
PELAKSANAAN KEGIATAN
Pelatihan IPCN (Infection Prevention Control Nurses) telah dilaksanakan selama 7 (TUJUH)
hari pada ;
Hari / Tanggal
Waktu
Tempat Pelatihan
Peserta
Nara Sumber
HASIL KEGIATAN
Page
201
3
Pelatihan IPCN (Infection Prevention Control Nurse) telah terselenggara selama 6 (ENAM)
hari yang seyogyanya dilaksanakan selama 7 (TUJUH) hari berjalan dengan lancar, tanpa
suatu kendala yang berarti,
Hari Pertama (Minggu 20 Oktober 2013) acara dimulai dengan registrasi pukul 13.00 s. d.
17.00, selanjutnya acara pembukaan dimulai pukul 17.00 21.00 diawali dengan laporan
Ketua Panitia pelatihan IPCN, diteruskan dengan sambutan Ketua HIPPII Pusat,Yang
membuka pelatihan IPCN adalah Ketua HIPPII Pusat yang seyogya akan di buka oleh
Ketua PP-PPNI, namun karena berhalangan hadir sehingga Ketua HIPPII Pusat yang
membuka acara tersebut, selanjutnya Building Learning Commitment yang disampaikan
oleh Bu Costy Panjaitan, CVRN SKM, MARS, kemudian acara ditutup dengan makan
bersama peserta pelatihan dan panitia, ACARA berakhir pukul 21.00 WIB
HARI KEDUA (SENIN ; 21 OKTOBER 2013) acara dimulai pukul 07.45 dengan reflection
dari peserta (pembacaan doa) , pemberian materi dimulai tepat pukul 08.00 dan berjalan
lancar semua peserta hadir dan nara sumber datang tepat waktu dan pemberian materi
sesuai jadwal yang telah ditentukan, Selama pembelajaran semua peserta antusias dengan
banyaknya pernyataan dan berjalan interaktif, ACARA berakhir pukul 20.00 dilanjutkan
dengan mentoring dari fasilitator sampai dengan pukul 21.00.
HARI KETIGA (SELASA ; 22 OKTOBER 2013) acara dimulai pukul 07.45 dengan reflection
dan pembacaan doa serta rangkuman materi hari kemarin yang disampaikan oleh Ketua
Kelas, pemberian materi dimulai tepat pukul 08.00 dan berjalan lancar, semua peserta hadir
dan nara sumber datang tepat waktu sesuai dan pemberian materi sesuai dengan jadwal
yang telah ditentukan, namun dalam pemberian materi terkadang tidak sesuai dengan
alokasi waktu yang telah ditentukan yaitu 1 jam Pelajaran sama dengan 45 Menit, ada
beberapa narasumber yang melebihi alokasi waktu, selama pembelajaran semua peserta
antusias dengan banyak pernyataan dan berjalan interaktif, pada hari ketiga ada keluhan
ruang kelas bocor tanpa di duga sebelumnya, sehingga pembelajaran agak terganngu,
namun tidak mengurangi waktu pembelajaran. ACARA berakhir pukul 20.00 dilanjutkan
dengan mentoring dari fasilitator sampai dengan pukul 21.00. Setelah selesai pembelajaran
kelas dipindah ke ruangan sebelah.
HARI KE EMPAT (RABU 23 OKTOBER 2013) acara dimulai pukul 07.45 dengan reflection
dan pembacaan doa serta rangkuman materi hari kemarin yang disampaikan oleh Ketua
Kelas, pada hari keempat ini ada penataan ruangan, sehingga pemberian materi dimulai
tepat pukul 08.20 dan berjalan lancar, semua peserta hadir dan nara sumber datang tepat
THT PELATIHAN IPCN HIPPII
Page
201
3
waktu sesuai dan pemberian materi sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan, namun
dalam pemberian materi terkadang tidak sesuai dengan alokasi waktu yang telah ditentukan
yaitu 1 jam Pelajaran sama dengan 45 Menit, ada beberapa narasumber yang melebihi
alokasi waktu, selama pembelajaran semua peserta antusias dengan banyak pernyataan
dan berjalan interaktif, selain itu hambatan nya adalah keluhan perserta karena ruangan
bocor dan ruangan sempit, namun tidak mengurangi jam pembelajaran, ACARA berakhir
pukul 20.20 dilanjutkan dengan mentoring dari fasilitator sampai dengan pukul 21.00.
HARI KE LIMA (KAMIS, 24 OKTOBER 2013) acara dimulai pukul 07.45 dengan reflection
dan pembacaan doa serta rangkuman materi hari kemarin yang disampaikan oleh Ketua
Kelas, pada hari kelima pemberian materi dimulai tepat pukul 08.00 dan berjalan lancar,
semua peserta hadir dan nara sumber datang tepat waktu sesuai dan pemberian materi
sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan, namun karena ada penambahan materi
kebijakan Kemkes dalam PPI yang seyogyanya hari senin diberikan, di undur pada hari
kamis, sehingga jadwal agak kacau dalam pemberian materi terkadang tidak sesuai dengan
alokasi waktu yang telah ditentukan yaitu 1 jam Pelajaran sama dengan 45 Menit, ada
beberapa narasumber yang melebihi alokasi waktu, selama pembelajaran semua peserta
antusias dengan banyak pernyataan dan berjalan interaktif, selain itu hambatan nya adalah
kurang koordinasi diantara panitia banyak yang mengambil keputusan, banyak komando,
dalam acara tersebut terutama acara malam keakraban sehingga tidak semua panitia ikut
dalam acara malam keakraban tersebut, Sebelum acara malam keakraban pembelajaran
diakhiri dengan post test, sebagai evaluasi akhir. ACARA dilanjutkan dengan malam
keaakraban dan makan malam bersama, acara berakhir pukul 23.00
HARI KE ENAM (JUMAT 25 OKTOBER 2013) Acara dimulai pukul 07.45 dengan reflection
dan pembacaan doa serta rangkuman materi hari kemarin yang disampaikan oleh Ketua
Kelas, dalam pemberian materi ada mispersepsi namun tidak mengurangi makna
pembelajaran hanya jam pembelajaran mundur 30 menit dari jam yang telah ditentukan,
sehingga pembelajaran dimulai jam 09.15.
Pada hari ke enam ini sebelum peserta pelatihan melakukan kunjangan ke tiap ruangan
diberikan penjelasan tentang kunjungan lapangan dan dibagi dalam 4 (empat) kelompok
dan setalah itu hasil kunjungan dari tiap kelompok dipresentasikan, hal ini dilakukan untuk
evaluasi dan masukan ke RS Jantung dan Pembuluh darah Harapan Kita, untuk lebih
memperhatikan dan terus meningkatkan Mutu Pelayanan Rumah Sakit, memperhatikan
sarana dan prasarana kebersihan tangan, pengelolaan sampah, pengelolaan linen,
Page
201
3
Page
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Novan
Sei Murdiningsih
Wineria
Ririn Setiyarini
Sari Ratna Nala
Rochim
201
3
1. Meigy
2. Umiarti
3. Solechudin
4. Amelia
5. Maria Sofia
6.
HASIL EVALUASI
Hasil Evaluasi dilakukan sebagai berikut ;
A. EVALUASI PESERTA ;
1. Evaluasi Kehadiran Peserta
Kehadiran peserta 100 % mulai dari tanggal 20 Oktober sampai dengan 26
Oktober
2013
2. Evaluasi pre dan post test para peserta pelatihan
Page
201
3
Peserta pelatihan yang lulus pre-test hanya sebanyak 3(tiga) orang (NBL=70), namun pada
post test semua peserta pelatihan dinyatakan lulus. Adapun peserta pelatihan yang melebihi
NBL adalah :
1. Ade Ruliyanti, AmKep
2. Retno Mulyani Kurniastanti, AMK
3. Inggrit Bogar
Adapun nilai tertinggi dan terendah dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
KETERANGAN
NILAI TERTINGGI
NILAI TERENDAH
NILAI RATA-RATA
PRE TEST
73
30
POST TEST
Panitia juga telah memilih 3 orang peserta pelatihan terbaik, dengan kriteria : kehadiran
100%, mempunyai nilai post test tertinggi dan memiliki range nilai tertinggi antara pre dan
post test, yaitu :
1. Lilik Fitriana (RSUD SIAK Kep. Riau)
2. Meigy Leta Martai, AMKep
3. Nihan Narastri, AMK ( RS Kraton Pekalongan)
Panitia juga sudah mengidentifikasi peserta pelatihan yang memperoleh kenaikan nilai
tertinggi (antara pre dan post test), yaitu sebanyak 6 (enam) orang, yaitu : Rekapitulasi nilai
pre dan post test secara lebih rinci dapat dilihat pada tabel berikut ini.
NAMA PESERTA
ASAL INSTITUSI
NILAI
Page
JML
BENAR
PRE
TEST
1.
RS Caritas Palembang
73
2.
Amelia, SKep,Ns
RSUP Persahabatan
68
3.
Apriliana
RS Pakalabumi Riau
63
4.
RS PKT Bontang
63
5.
Asmi Angkat
RS HAM Medan
65
6.
Asrul Sani
48
7.
RS Tugu Ibu
58
8.
38
9.
63
10
RS Caritas Palembang
63
11
RS Pakalabumi Riau
55
12
Inggrit Bogar
RS Siloam Makasar
72
13
Irwan Subekti
43
14
Khatarina Hanampun
RS Harapan Siantar
48
15
38
16
Lasmaria, Haniholan,SKep
68
17
RS St Carolus
45
18
RS Kanker Darmais
48
19
RS Pelni Jakarta
32
20
Maisyaroh
48
21
38
22
58
23
50
24
Nurhaida Simarmata
RS Otorita Batam
55
25
Novan Subekti
RS Siloam Lippovilage
55
26
52
27
Nina Indrawati
RS Sentra Medika
60
28
RS Siloam Bali
63
201
3
JML
BENAR
Page
POST
TEST
29
Rahmawati Zartika
55
30
Rini Usman
RS M Jamil Padang
58
31
Rokhim, SKM,SKep,MKes
RSAL Surabaya
43
32
PT B Braun Medical
55
33
RSUP Karyadi
73
34
43
35
RS Nganjuk
43
36
Sony Budiono
RSUD Wonosobo
43
37
50
38
Sri Rusmini
RS Telegorejo
65
39
58
40
Solehudin, SKep,Ns
RS PMI Bogor
60
41
RS UKI Jakarta
63
42
Syahroni
RS Waled Cirebon
45
43
Sutarmiyah
RS Panti wilasa
55
44
Saniasa Luba
48
45
Sonti Pangaribuan
RS HAM Medan
46
PT BBraun Medical
48
47
RSUD Nganjuk
43
48
RS PMI Bogor
63
49
RS Bethesda, Yogya
33
50
RS Telegorejo Semarang
68
51
65
52
RS Mayapada Tangerang
63
53
Warniyati, SKep
30
54
RS Siloam Bali
65
201
3
JUMLAH NILAI
NILAI RATA-RATA
Page
201
3
B. EVALUASI FASILITATOR
Semua fasilitator dapat hadir sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Berdasarkan
evaluasi dari peserta pelatihan, semua fasilitator masuk dalam kategori baik secara
penguasaan materi, cara penyajian, manfaat materi, interaksi dengan peserta dan
penggunaan alat bantu. Evaluasi fasilitator secara rinci dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
NO.
NAMA FASILITATOR
KESIMPULAN
Sangat sempit, tidak memuaskan, peserta
terlalu banyak
Ketepatan Waktu
Servis Panitia
Alat Bantu (Lcd, Laptop, Saund System
Bahan Pembelajaran
Suasana Pembelajaran
Kondusif
Berdasarkan tabel di atas, maka dapat disimpulkan bahwa peserta pelatihan puas dengan
ketepatan waktu, bahan pembelajaran, suasana yang kondusif dan servis panitia.
Sedangkan untuk ruang belajar, dan alat bantu pembelajaran perlu ada peningkatan. Hal ini
juga menjadi masukan bagi panitia untuk pelatihan yang akan datang untuk lebih
memperhatikan adanya fasilitas ruang belajar yang layak untuk pencapaian tujuan
pembelajaran akan lebih optimal
PENUTUP
Pelatihan IPCN (Infection Prevention Control Nurse) yang semula dijadwalkan 7 (tujuh) hari,
acara dipadatkan menjadi 6 (enam) hari, karena di hari ke 7 hanya acara penutupan tidak
ada lagi pemberian materi, sehingga penutupan di selenggarakan pada hari ke enam (jumat
sore dan malam).
Demikianlah laporan kegiatan pelatihan ini kami buat dengan sebenar-benarnya. Mudahmudahan pelatihan ini akan membawa banyak kebaikan untuk semua pihak, terutama
kepada para IPCN di Rumah Sakit masing-masing
Page
201
3
Page