Anda di halaman 1dari 3

UNIT HEMODIALISA

Unit Hemodialisa merupakan salah satu unit pelayanan yang diperuntukkan bagi
penderita gagal ginjal dalam melakukan cuci darah yang didukung kerjasama tim yang
beranggotakan dokter umum yang bersertifikat HD, dokter penyakit dalam, dokter nefrologi,
serta perawat yang terampil, mahir dan bersertifikat.
Hemodialisis (cuci darah) diperlukan jika fungsi ginjal sudah sangat menurun atau
pada keadaan GGT. Pada keadaan ini ginjal tidak dapat lagi menyaring/membuang racun,
sisa pembakaran/metabolisme, mengatur keseimbangan garam maupun cairan di dalam
tubuh pasien. Dengan hemodialisis darah dibersihkan melalui mesin dengan menggunakan
dialyzer (ginjal buatan) dan cairan pembersih khusus. Sewaktu cuci darah, sisa-sisa racun,
sisa metabolisme dibuang dari tubuh, garam dan cairan diseimbangkan sehingga tubuh
menjadi normal kembali. Pasien dengan gagal ginjal terminal perlu cuci darah 2-3 kali per
minggu. Setiap kali cuci darah butuh waktu rata-rata 4 jam. Pengobatan dengan proses
hemodialisis tersebut akan terus dibutuhkan jika pasien tidak menempuh proses pengobatan
dengan cangkok ginjal.
Dalam melaksanakan pelayanan hemodialisis dibutuhkan beberapa prasarana dan sarana
antara lain:
a. Fasilitas ruangan
1). Ruang Hemodialisis dengan segala perlengkapannya antara lain tempat tidur pasien,
mesin hemodialisis, trolley, timbangan berat badan, meja makan pasien (overbad
table), meja pasien (nakhas), meja perawat, kursi, kulkas obat, lampu tindakan, tiang
infus, lemari obat, kursi, tempat sampah, tempat linen kotor dan lain sebagainya.Demi
kenyamanan pasien dan untuk mengusir kebosanan selama berlangsungnya terapi
hemodialisis, umumnya ruang hemodialisis dilengkapi dengan alat pengatur suhu
ruangan (AC) dan perangkat televisi.
2). Ruang Konsultasi Dokter.
3). Ruang Perawat.
4). Ruang Gudang Penyimpanan Consumable Goods.

5). Ruang Water Treatment di mana sistem pemurni air yang dipakai adalah Reverse
Osmosis (RO) dengan perangkat seperti tangki air, pompa air,multimedia-filter, activated
carbon, softener, tabung reverse osmosis, ultra-violet

filter, bacteria filter dan lain

sebagainya. Air yang dihasilkan adalah air murni yang bebas logam berat maupun
bakteri yang sangat penting untuk dipakai dalam proses hemodialisis di mana pada
umumnya rata-rata diperkirakan dibutuhkan sekitar 30 liter per jam.
6). Ruang reuse dialyzer di mana dialyzer yang sudah dipakai dibersihkan atau diproses
untuk dapat dipakai kembali pada pasien yang sama pada terapi hemodialisis
berikutnya.
7). Ruang Kamar Mandi (Pasien dan Perawat).
b. Bahan Habis Pakai (Consumable Goods) yang terdiri dari antara lain:
1). Dialyzer (ginjal buatan) dan blood-lines (selang darah).
2). Pada pasien GGT, hemodialisis dilakukan dengan mengalirkan darah melalui selang
darah kedalam dialyzer atau ginjal buatan yang terdiri dari dua kompartemen.
Kompartemen pertama adalah kompartemen darah yang di dalamnya mengalir darah
dibatasi oleh selaput semipermeable buatan dengan kompartemen kedua berisi cairan
untuk hemodialisis atau dialisat. Melalui membrane inilah proses pembersihan darah
pasien berlangsung.
3).Cairan dialisat merupakan cairan dengan komposisi khusus yang dipakai dalam proses
hemodialisis, yang terdiri dari cairan acetate dan bicarbonate. Saat ini yang lebih
banyak dipakai adalah bicarbonate dialysis, hemodialysis dengan menggunakan cairan
bicarbonate karena efek samping pasca hemodialisis yang lebih minimal.
4). Bahan medis lain yang dibutuhkan seperti set infus, cairan infus, spuit, kapas alkohol,
kassa steril, cairan antiseptik (seperti bethadine solution), powder antibiotic, plester
micropore, band-aid (pelekat), verban gulung, sarung tangan dan lain sebagainya.
c. Peralatan medis yang dapat dipakai ulang antara lain: klem, gunting, piala ginjal
(nierbeken), thermometer, alas perlak, senter, tourniquet, steteskop, mangkok, gelas ukur,

tensimeter, ECG monitor, tabung oksigen, kertas observasi, status pasien, apron, masker,
bantalan pasir berbagai ukuran dan lain sebagainya.
d. Untuk bahan linen dibutuhkan antara lain: selimut, sprei, sarung bantal, waslap, handuk
kecil, serbet tangan, dan sebagainya lainnya.
e.Untuk perawatan mesin diperlukan cairan desinfectant seperti Sodium hypochloride 2.5%,
Havox/Bayclin 5,25%, Citrosteril 3%, Puristeril 3%, Actril 0,7%, Citic Acid 50% (Fresenius
Medical Care, 2001).
Dalam prosesnya, unit hemodialisa akan menghasilkan limbah. Limbah yang
dihasilkan berupa limbah padat dan cair. Limbah cair akan masuk menuju IPAL untuk
dilakukan pengolahan sebelum di buang ke badan air. Limbah padat yang dihasilkan adalah
limbah B3 botol reagent, botol cairan desinfektan. Selanjutnya limbah B3 medis berupa
masker, botol infus, sarung tangan, selang, verban, kain kassa dan juga benda habis pakai
lainya yang terkena darah.

Anda mungkin juga menyukai