PETUNJUK PELAKSANAAN
SOP ( STANDARD OPERATIONAL PROCEDURE)
PENCEGAHAN PENGENDALIAN INFEKSI NOSOKOMIAL
DI RUMAH SAKIT TK. II 03.05.01 DUSTIRA
BAB I
PENDAHULUAN
1.
Umum
Petunjuk pelaksanaan (Juklak) yang juga oleh institusi lain disebut SOP
(Standard Operational Procedure) adalah statu instruksi atau langkah langkah
yang dilakukan untuk menyelesaikan kerja rutin disuatu pelayanan kesehatan
khususnya Rumah Sakit , juklak ini menguraikan tentang langkah langkah yang
benar untuk melaksanakan tindakan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
Nosokomial. Tim PPIRS (Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Nosokomial
Rumah Sakit) dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan kepada pasien,
menyusun juklak (SOP) sebagai panduan bagi tenaga kesehatan dalam
melaksanakan upaya Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Nosokmial di Rumah
Sakit TK. II 03.05.01 Dustira.
2.
3.
Pengertian
Juklak adalah statu perangkat instruksi atau langkah langkah yang dilakukan
untuk menyelesaikan statu proses kerja rutin tertentu.
4.
5.
Dasar
a. Keputusan Kasad Staf TNI Angkatan Darat Nomor : Kep / 50 / XII / 2006
tenggal 29 Desember 2006 perihal Organisasi dan Tugas Rumah Sakit TK. II
03.05.01 Dustira.
b. Program kerja Seksi Pengendalian Infeksi Nosokomial Rumah Sakit TK. II
03.05.01 Dustira tahun 2009.
BAB II
JUKLAK
6.
BAB III
PENUTUP
7.
Penutup
Dengan adanya Juklak (SOP) Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
Nosokomial diharapkan seluruh petugas kesehatan di Rumah Sakit TK. II 03.05.01
Dustira dapat melaksanakan tugas sesuai Juklak (SOP), sehingga dapat
mencegah atau meminimalkan terjadinya Infeksi Nosokomial.
Cimahi, 23 Desember 2009
Kepala Rumah Sakit Dustira
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
..
Ditetapkan,
Kepala Rumah Sakit Dustira
PETUNJUK
PELAKSANAAN
Tanggal terbit
..
dr. Sutrisno, MARS
Kolonel Ckm NRP. 31433
PENGERTIAN
TUJUAN
PERATURAN
RUJUKAN
4.
5.
6.
7.
RUANG
LINGKUP
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
..
TANGGUNG
JAWAB
3.
ISI KEBIJAKAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
1.
LAMPIRAN
2.
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
..
SURVEILANS
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
..
Ditetapkan,
Kepala Rumah Sakit Dustira
PETUNJUK
PELAKSANAAN
Tanggal terbit
..
dr. Sutrisno, MARS
Kolonel Ckm NRP. 31433
PENGERTIAN
TUJUAN
1.
a.
b.
c.
d.
e.
PROSEDUR
2.
Tahapan Surveilans :
Menetapkan kategori infeksi.
Pengumpulan data.
Menghitung dan menganalisa data infeksi.
Stratifikasi.
Laporan dan rekomendasi rindak lanjut serta diseminasi.
Cara Kerja :
Data sudah terkumpul di Nosokomial antara tanggal 5 10
setiap bulan.
b.
Setelah data terkumpul, kemudian memasukan data sesuai
kategori masing masing.
c.
Kemudian dihitung rate Infeksi Nosokomial : Kalau Angka
Decubitus, Phlebitis, ISK, VAP dihitung dengan :
a.
SURVEILANS
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
..
Rate ISK :
Jumlah ISK
X 1000 %
Jumlah hari pemasangan Kateter Urine
d.
PROSEDUR
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
..
Ditetapkan,
Kepala Rumah Sakit Dustira
PETUNJUK
PELAKSANAAN
Tanggal terbit
..
dr. Sutrisno, MARS
Kolonel Ckm NRP. 31433
PENGERTIAN
Adalah proses yang secara mekanik melepaskna kotoran dan debu dari kulit
tangan dengan menggunakan sabun biasa dan air.
1.
TUJUAN
2.
3.
1.
2.
3.
4.
INDIKASI
5.
6.
PROSEDUR
1.
Persiapan Alat :
Sarana cuci tangan di siapkan di setiap ruang penderita, dan
ruang tindakan koridor.
b.
Air bersih mengalir.
c.
Sabun sebaiknya dalam bentuk cair.
d.
Setiap kertas atau kain yang kering untuk satu kali pakai.
a.
2.
a.
b.
c.
Pelaksanaan :
Basuh tangan dengan air.
Tuangkan sabun secukupnya, kemudian ratakan dengan
kedua telapak tangan.
Gosok punggung dan sela sela jari tangan kiri dengan
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
..
d.
e.
f.
PROSEDUR
1.
PERHATIAN
UNIT TERKAIT
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
..
Ditetapkan,
Kepala Rumah Sakit Dustira
PETUNJUK
PELAKSANAAN
Tanggal terbit
..
dr. Sutrisno, MARS
Kolonel Ckm NRP. 31433
PENGERTIAN
Adalah proses yang secara mekanik melepaskna kotoran dan debu dari kulit
tangan dengan menggunakan sabun biasa dan air.
1.
TUJUAN
2.
3.
1.
2.
3.
4.
INDIKASI
5.
6.
Menghilangkan
atau
meminimalkan
Mikroorganisme di tangan.
mencegah perpindahan Mikroorganisme dari
lingkungan pasien dan dari pasien ke petugas kesehatan.
Tindakan utama dalam Pengendalian Infeksi
Nosokomial.
Sebelum dan sesudah kontak dengan pasien.
Setelah melepas sarung tangan.
Sebelum memegang peralatan invasive yang
digunakan untuk merawat pasien.
Setelah kontak dengan cairan tubuh, ekskresi,
membran mucous, non intac skin, atau dressing luka.
Jika berpindah dari bagian tubuh yang
terkontaminasi ke bagian tubuh yang bersih saat merawat pasien.
Setelah kontak dengan objek yang terkontaminasi
dari cairan tubuh, ekskresi, membran mucous, non intac skin, atau
dressing luka.
PROSEDUR
1.
2.
Persiapan Alat :
Tempatkan larutan cuci tangan berbahan dasar alkohol di setiap
ruangan pasien, ruang tindakan, dan koridor.
Pelaksanaan :
Tuangkan larutan berbahan dasar alkohol ke telapak tangan
secukupnya, lalu gosokan kedua telapak tangan.
b.
Gosok punggung dan sela sela jari tangan kiri dengan
tangan kanan dan sebaliknya
c.
Gosok kedua telapak tangan dengan sela sela jari.
d.
Jari jari sisi dalam dari kedua tangan saling mengunci
e.
Gosok ibu jari kiri berputar dalam genggaman tangan kanan
a.
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
..
f.
PROSEDUR
1.
UNIT TERKAIT
2.
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
..
Ditetapkan,
Kepala Rumah Sakit Dustira
PETUNJUK
PELAKSANAAN
Tanggal terbit
..
dr. Sutrisno, MARS
Kolonel Ckm NRP. 31433
PENGERTIAN
Alat Pelindung Diri adalah alat untuk melindungi pasien dari Mikroorganisme
yang ada pada petugas kesehatan.
TUJUAN
INDIKASI
Setiap petugas Rumah Sakit TK. II 03.05.01 Dustira yang melaksanakan tugas
di tempat yang berisiko dan membahayakan dirinya, selama bekerja harus
menggunakan alat pelindung diri secara benar.
1.
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
1.
2.
3.
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
..
Ditetapkan,
Kepala Rumah Sakit Dustira
PETUNJUK
PELAKSANAAN
Tanggal terbit
..
dr. Sutrisno, MARS
Kolonel Ckm NRP. 31433
PENGERTIAN
Alat Pelindung Diri adalah alat untuk melindungi pasien dari Mikroorganisme
yang ada pada petugas kesehatan.
TUJUAN
INDIKASI
Setiap petugas Rumah Sakit TK. II 03.05.01 Dustira yang melaksanakan tugas
di tempat yang berisiko dan membahayakan dirinya, selama bekerja harus
menggunakan alat pelindung diri secara benar.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
7.
8.
9.
10.
11.
12.
1.
2.
3.
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
..
Ditetapkan,
Kepala Rumah Sakit Dustira
PETUNJUK
PELAKSANAAN
Tanggal terbit
..
dr. Sutrisno, MARS
Kolonel Ckm NRP. 31433
PENGERTIAN
Dekontaminasi adalah proses yang membuat benda mati lebih aman untuk di
tangani oleh petugas sebelum di bersihkan (contohnya mengin-aktivasi
HBV,HBC, dan HIV) dan mengurangi tapi tidak menghilangkan jumlah
Mikroorganisme yang mengontaminasi.
1.
Mencegah
penyebaran
infeksi
melalui
alat
kesehatan.
2.
TUJUAN
3.
4.
INDIKASI
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
1.
2.
3.
Persiapan Alat :
1.
Alat pelindung.
2.
Larutan natrium Hipoklorit 0,5 % (dalam alat
penyemprot atau botol) untuk dekontaminasi permukaan meja periksa
atau permukaan meja bedah atau bahan lain yang tidak berpori.
3.
Lap bersih.
4.
Sarana cuci tangan.
5.
Buka sarung tangan, masukan dalam wadah
sementara menunggu dekontaminasi sarung tangan dan proses
selanjutnya.
6.
Cuci tangan pada air yang mengalir.
Seluruh Petugas di Instalasi Kamar Operasi.
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
..
Ditetapkan,
Kepala Rumah Sakit Dustira
PETUNJUK
PELAKSANAAN
Tanggal terbit
..
dr. Sutrisno, MARS
Kolonel Ckm NRP. 31433
PENGERTIAN
Dekontaminasi adalah proses yang membuat benda mati lebih aman untuk di
tangani oleh petugas sebelum di bersihkan (contohnya mengin-aktivasi
HBV,HBC, dan HIV) dan mengurangi tapi tidak menghilangkan jumlah
Mikroorganisme yang mengontaminasi.
1.
Mencegah
penyebaran
infeksi
melalui
alat
kesehatan.
2.
TUJUAN
3.
4.
INDIKASI
1.
2.
3.
1.
PROSEDUR
2.
a.
b.
c.
Cara Kerja :
Cuci tangan pada air mengalir.
Pakai sarung tangan rumah tangga, masker, kacamata atau
pelindung wajah.
Serap darah atau cairan tubuh sebanyak-banyaknya dengan
tissue, kertas atau koran bekas.
No. Dokumen
No. Revisi
d.
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
Halaman
..
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
..
Ditetapkan,
Kepala Rumah Sakit Dustira
PETUNJUK
PELAKSANAAN
Tanggal terbit
..
dr. Sutrisno, MARS
Kolonel Ckm NRP. 31433
PENGERTIAN
Dekontaminasi adalah proses yang membuat benda mati lebih aman untuk di
tangani oleh petugas sebelum di bersihkan (contohnya mengin-aktivasi
HBV,HBC, dan HIV) dan mengurangi tapi tidak menghilangkan jumlah
Mikroorganisme yang mengontaminasi.
1.
Mencegah
Infeksi
Nosokomial
melalui
alat
kesehatan.
2.
TUJUAN
3.
4.
INDIKASI
1.
2.
3.
PROSEDUR
1.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
2.
Persiapan Alat :
Larutan Klorin 0,5 %.
Air mengalir.
Gelas ukur.
Wadah plastik untuk menampung larutan klorin.
Sarung tangan rumah tangga.
Jubah atau Apron pelindung wajah.
Kacamata pelindung wajah.
Cara Kerja :
Cuci tangan pada air mengalir.
Pakai sarung tangan rumah tangga, jubah atau apron, master,
dan kacamata pelkindung wajah.
3.
Rendam alat kesehatan estela di pakai dalam larutan Klorin
0,5 % selama 10 menit (sebaiknya jangan lebih dari 10 menit, karena
alat akan terjadi korosi).
4.
Segera bilas dengan air bersih atau mengalir.
1.
2.
No. Revisi
Halaman
..
5.
6.
7.
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
No. Dokumen
1.
2.
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
..
Ditetapkan,
Kepala Rumah Sakit Dustira
PETUNJUK
PELAKSANAAN
Tanggal terbit
..
dr. Sutrisno, MARS
Kolonel Ckm NRP. 31433
PENGERTIAN
TUJUAN
Pembersihan adalah proses yang secara fisik membuang semua debu yang
tampak, kotoran, darah atau cairan tubuh lainnya dari benda mati ataupun
membuang sejumlah Mikroorganisme untuk mengurangi resiko bagian mereka
yang menyentuh kulit atau menangani obyek tersebut.
Untuk mencegah terrjadinya Infeksi Nosokomial.
KEBIJAKAN
PROSEDUR
1.
2.
3.
UNIT TERKAIT
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
..
Ditetapkan,
Kepala Rumah Sakit Dustira
PETUNJUK
PELAKSANAAN
Tanggal terbit
..
dr. Sutrisno, MARS
Kolonel Ckm NRP. 31433
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
Pembersihan adalah proses yang secara fisik membuang semua debu yang
tampak, kotoran, darah atau cairan tubuh lainnya dari benda mati ataupun
membuang sejumlah Mikroorganisme untuk mengurangi resiko bagian mereka
yang menyentuh kulit atau menangani obyek tersebut.
1.
2.
3.
Perawatan kereta dorong dilakukan setiap hari sehingga kereta selalu siap
pakai.
1.
2.
PROSEDUR
3.
UNIT TERKAIT
KEBERSIHAN LAUNDRY
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
..
Ditetapkan,
Kepala Rumah Sakit Dustira
PETUNJUK
PELAKSANAAN
Tanggal terbit
..
dr. Sutrisno, MARS
Kolonel Ckm NRP. 31433
PENGERTIAN
TUJUAN
Mencegah terjadinya Infeksi Nosokomial, akibat dari Virus atau Bakteri yang
dibawa oleh linen kotor bekas pakai dan membasmi Virus atau Bakteri yang
ada pada pasca kegiatan pencucian.
INDIKASI
PROSEDUR
Persiapan :
1.
Petugas Clearing Service (Kebersihan) melengkapi diri
dengan alat pelindung diri, seperti masker, sarung tangan karet, sepatu
boat, tutup kepala, dan kenakan baju khusus (Apron) kedap air.
2.
Persiapan alat dan chemical, seperti : sapu, pengki, sikat,
mop, ember, karbol, floor cleaner, dll.
Cara Kerja :
1.
Pelaksanaan kebersihan 2 x sehari, yaitu pagi dan sore.
2.
Bersihkan lantai dari sampah dengan menggunakan sapu dan
pengki.
3.
Basahi dengan merata seluruh permukaan lantai dengan
cairan Karbol dan biarkan selama 15 menit.
4.
Gunakan sikat lantai untuk membersihkan kotoran yang
melekat di lantai.
5.
Gunakan wiper lantai untuk mengeringkan lantai dari cairan
karbol.
6.
Pel lantai dengan mop dan cairan floor cleaner.
7.
Dilanjutkan dengan membersihkan dinding dengan mengelap
permukaan dinding dengan kain dan porstek dengan merata.
8.
Mengelap pintu-pintu mesin cuci dengan lap yang dibasahi
dengan cairan Desinfektan dan dikeringkan.
9.
KEBERSIHAN LAUNDRY
UNIT TERKAIT
1.
2.
3.
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
..
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
..
Ditetapkan,
Kepala Rumah Sakit Dustira
PETUNJUK
PELAKSANAAN
Tanggal terbit
..
dr. Sutrisno, MARS
Kolonel Ckm NRP. 31433
PENGERTIAN
TUJUAN
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
2.
3.
Petugas jaga 24 jam, Theater Sterilisasi Supplay Unit (TSSU), dan Ruang
yang bersangkutan.
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
..
Ditetapkan,
Kepala Rumah Sakit Dustira
PETUNJUK
PELAKSANAAN
Tanggal terbit
..
dr. Sutrisno, MARS
Kolonel Ckm NRP. 31433
PENGERTIAN
Adalah menjaga alat atau bahan yang di sterilkan agar tetap steril dengan
menyimpan di tempat yang bebas debu, bersih, dan kering.
TUJUAN
Agar alat atau bahan tetap steril sesuai dengan batas waktu masing-masing
alat yang sudah di sterilkan.
INDIKASI
1.
2.
1.
2.
3.
PROSEDUR
4.
5.
6.
UNIT TERKAIT
1.
2.
3.
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
..
Ditetapkan,
Kepala Rumah Sakit Dustira
PETUNJUK
PELAKSANAAN
Tanggal terbit
..
dr. Sutrisno, MARS
Kolonel Ckm NRP. 31433
1.
PENGERTIAN
2.
1.
2.
TUJUAN
Melindungi
penyebaran
infeksi
terhadap
para
petugas kesehatan.
3.
4.
INDIKASI
PROSEDUR
1.
Pengelolaan Sampah :
Pada tempat pengumpulan sampah, harus di sediakan tempat
pembungkus sampah, bak sampah serta lokasi tempat pengumpulan
sampah sementara yang memnuhi syarat.
b.
Sampah harus di pisahkan sesuai kategori jenis sampah dan
di masukan ke dalam kantong plastik sesuai dengan warna dan
kategori.
1)
Sampah Umum (Domestik), tempat pembungkus
sampah warna hitam.
2)
Sampah Infeksius, tempat pembungkus sampah
warna kuning.
3)
Sampah Citotastica, tempat pembungkus sampah
warna ungu.
a.
4)
No. Dokumen
No. Revisi
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
PROSEDUR
2.
Halaman
..
Pembuangan Sampah
Setelah masuk dalam gerobak sampah, maka siap di buang
atau di musnahkan.
b.
Pembuangan sampah dari ruangan / unit kerja dan halaman
(sampah medis dan non medis) melalui samping gedung menuju
Tempat Pembuangan Sementara (TPS) Container Dins Kebersihan
Bandung atau Incinerator Rumah Sakit TK. II 03.05.01 Dustira.
c.
Waktu pelaksanaan pembuangan sampah adalah :
1)
Jika pembuangan sampah dilakukan di luar jam kerja, maka
petugas dari unit kerja yang bersangkutan akan menghubungi
bagian Sanitasi / Stooring.
2)
Sampah umum (Non medis) di buang ke Container Dinas
Kebersihan Bandung, sedangkan sampah medis di angkut ke
Incinerator untuk di musnahkan.
d.
Setelah selesai pembuangan, gerobak sampah dan tempat
sampah di bersihkan dan atau di desinfeksi.
e.
Akses dari pembuangan sampah akan terus di jaga agar
tidak terhalang.
a.
UNIT TERKAIT
1.
2.
3.
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
..
Ditetapkan,
Kepala Rumah Sakit Dustira
PETUNJUK
PELAKSANAAN
Tanggal terbit
..
dr. Sutrisno, MARS
Kolonel Ckm NRP. 31433
PENGERTIAN
Mengubur atau menimbun sampah dalam keadaan yang secara potensial atau
telah terjadi kontak dengan mikroorganisme.
1.
2.
TUJUAN
3.
4.
INDIKASI
PROSEDUR
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
PERHATIAN
No. Dokumen
No. Revisi
..
UNIT TERKAIT
Halaman
Seluruh
Petugas
Ruang
Tindakan
dan
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
..
Ditetapkan,
Kepala Rumah Sakit Dustira
PETUNJUK
PELAKSANAAN
Tanggal terbit
..
dr. Sutrisno, MARS
Kolonel Ckm NRP. 31433
PENGERTIAN
TUJUAN
Pencatatan dan permintaan linen adalah kegiatan pendataan linen kotor dari
ruangan dan linen bersih yang ada di Laundry.
1.
2.
yang
dibutuhkan.
1.
Pencatatan
Keluar masuk linen supaya dilakukan pencatatan secara continue
untuk mengetahui jumlah linen.
PROSEDUR
2.
a.
b.
1.
UNIT TERKAIT
Petugas
Linen
Departemen.
2.
Petugas Laundry.
dari
Ruangan
atau
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
..
Ditetapkan,
Kepala Rumah Sakit Dustira
PETUNJUK
PELAKSANAAN
Tanggal terbit
..
dr. Sutrisno, MARS
Kolonel Ckm NRP. 31433
PENGERTIAN
TUJUAN
INDIKASI
1.
CARA KERJA
2.
3.
UNIT TERKAIT
Petugas Laundry.
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
..
Ditetapkan,
Kepala Rumah Sakit Dustira
PETUNJUK
PELAKSANAAN
Tanggal terbit
..
dr. Sutrisno, MARS
Kolonel Ckm NRP. 31433
PENGERTIAN
TUJUAN
INDIKASI
CARA KERJA
1.
2.
3.
a.
b.
4.
5.
6.
UNIT TERKAIT
1.
2.
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
..
Ditetapkan,
Kepala Rumah Sakit Dustira
PETUNJUK
PELAKSANAAN
Tanggal terbit
..
dr. Sutrisno, MARS
Kolonel Ckm NRP. 31433
PENGERTIAN
TUJUAN
APD untuk petugas linen adalah alat yang dipakai oleh petugas saat
menangani linen kotor yang bertujuan untuk melindungi petugas dari bahan
infeksius.
1.
2.
1.
INDIKASI
2.
3.
1.
PROSEDUR
a.
b.
c.
d.
Persiapan Alat :
Sarung tangan rumah tangga.
Sarung tangan bedah 2 buah.
Kacamata pelindung.
Masker.
e.
f.
g.
2.
Cara Kerja :
Pakai kacamata pelindung sesuai ukuran.
Pakai masker harus cukup besar untuk menutupi hidung, dan
wajah bagian bawah.
c.
Pakai sarung tangan rumah tangga, bila tidak ada boleh
sarung tangan bedah 2 buah dan tidak bocor
d.
Pakai gaun dan apron harus sesuai dengan ukuran bentuk
petugas.
e.
Pakai sepatu tertutup yang terbuat dari karet yang selalu
dalam keadaan bersih.
a.
b.
UNIT TERKAIT
1.
2.
SIRKULASI LINEN
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
..
Ditetapkan,
Kepala Rumah Sakit Dustira
PETUNJUK
PELAKSANAAN
Tanggal terbit
..
dr. Sutrisno, MARS
Kolonel Ckm NRP. 31433
PENGERTIAN
TUJUAN
2.
INDIKASI
PROSEDUR
1.
2.
3.
4.
5.
UNIT TERKAIT
1.
2.
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
..
Ditetapkan,
Kepala Rumah Sakit Dustira
PETUNJUK
PELAKSANAAN
Tanggal terbit
..
dr. Sutrisno, MARS
Kolonel Ckm NRP. 31433
PENGERTIAN
Linen kotor infeksius adalah linen kotor beks di pakai oleh pasien dan yang
ternoda cairan tubuh dan darah serta bekas pasien berpenyakit menular.
1.
TUJUAN
INDIKASI
2.
3.
1.
2.
1.
Persiapan Alat :
Sarung tangan rumah tangga 1 pasang
Skort dari plastik
Topi
Kacamata pelindung
Masker
Sepatu boat
Buku ekspedisi
Pulpen
Kantong plastik berwarna kuning
Kereta dorong
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
PROSEDUR
2.
a.
1)
2)
3)
4)
Cara Kerja :
Tahap Pengumpulan
Petugas memakai skort, topi, sepatu boat, masker,
dan sarung tangan rumah tangga.
Mengumpulkan linen kotor pada satu tempat
pengumpulan.
Memisahkan antara linen kotor infeksius dengan
linen kotor non infeksius.
Memasukan linen ke dalam kantong plastik
berwarna kuning.
a) Linen kotor infeksius dimasukan ke dalam kantong plastik
berwarna kuning.
b) Linen kotor non infeksius dimasukan ke dalam kantong
plastik berwarna hitam.
No. Dokumen
No. Revisi
5)
PROSEDUR
UNIT TERKAIT
Halaman
..
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
..
Ditetapkan,
Kepala Rumah Sakit Dustira
PETUNJUK
PELAKSANAAN
Tanggal terbit
..
dr. Sutrisno, MARS
Kolonel Ckm NRP. 31433
PENGERTIAN
Linen kotor infeksius adalah linen kotor beks di pakai oleh pasien dan yang
ternoda cairan tubuh dan darah serta bekas pasien berpenyakit menular.
1.
TUJUAN
2.
3.
INDIKASI
1.
Persiapan Alat :
Detergent
400 gr
Alkali
500 gr
Pemutih
200 gr
Penteralisir
200 gr
Pelembut
250 gr
Tutup kepala
Masker
Sarung tangan rumah tangga
Baju khusus yang tidak tembus air
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
PROSEDUR
2.
a.
Cara Kerja :
Tahap Penerimaan
1)
Petugas menerima linen kotor yang
sudah dipisahkan antara linen kotor infeksius dan linen kotor non
infeksius yang sudah di bedakan dari pembungkusnya.
2)
Kemudian
petugas
penerima
menghitung dan mencatat pada buku dan kartu tanda terima
rangkap 2 (dua), tembusannya diserahkan kepada petugas
pengirim, sedangkan yang aslinya diserahkan kepada petugas
pendistribusian.
3)
No. Dokumen
No. Revisi
a)
b)
c)
d)
PROSEDUR
Halaman
..
4)
5)
Petugas
penerimaan
dalam
melaksanakan tugasnya menggunakan ADP sebagai berikut :
a) Tutup kepala
b) Masker dan kacamata pelindung
c) Sarung tangan rumah tangga
d) Baju khusus yang tidak tembus air
e) Sepatu tertutup dari baha karet atau kulit
6)
b.
Proses Pencucian
Linen kotor yang susah diterima oleh petugas
penerima sesuai dengan tingkat kekotorannya, jenis linen
infeksius ditimbang sesuai dengan kemampuan mesin cuci,
yaitu : khusus linen kotor infeksius maximum 40 kg sekali cuci.
2)
Proses pencucian yang dilaksanakan sebagai
berikut :
a) Merendam linen kotor akibat darah / cairan tubuh dengan
larutan Chlorine 0,5 % selama 10 menit oleh petugas
ruangan.
b) Memasukan linen kotor ke dalam mesin.
c) Menyiapkan kebutuhan detergent berdasarkan tingkat cucian
(infeksius) yaitu :
(1)
Detergent
400 gr
(2)
Alkali
500 gr
(3)
Pemutih
200 gr
(4)
Penteralisir
200 gr
(5)
Pelembut
250 gr
1)
c.
No. Dokumen
No. Revisi
(3)
PROSEDUR
(4)
(5)
(6)
2)
Halaman
..
Proses Pengeringan
Linen yang telah dipilih tersebut di atas, dimasukan dalam mesin
pengering dengan suhu maximum 80 C dengan berpedoman waktu
sebagai berikut :
1)
Linen tipis 10 15 menit
2)
Linen tebal 10 20 menit
e.
1)
2)
Proses Penyetrikaan
Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap ini adalah :
a) Pemilihan berdasarkan jenis linen
b) Pelaksanaan penyetrikaan
Pada kegiatan pemilihan yang perlu diperhatikan adalah
pemisahan menjadi dua kelompok :
a) Kelompok satu di setrika dengan menggunakan mesin roll
press meliputi :
(1)
Sprei
(2)
Steak laken
(3)
Duk
(4)
Dan lain-lain yang bersifat lembaran
b) Kelompok dua di setrika dengan menggunakan mesin rollary
press meliputi :
(1)
Sarung bantal dan guling
(2)
Piyama dan daster
(3)
Gordyn, dll
f.
1)
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
..
PROSEDUR
2)
g.
Penyimpanan
Meliputi pemisahan jenis linen yang merupakan lanjutan dari
pelipatan, kemudian menempatkan linen yang sudah rapi
kedalam rak-rak sesuai daftar ruangan / lantai dan kartu tanda
terima.
Pendistribusian
Petugas distribusi melakukan kegiatan sebagai berikut :
1)
Memeriksa apakah linen sudah lengkap dari segi
jenis dan jumlah
2)
Memastikan bahwa jenis linen tidak tertukar dengan
linen dari ruangan lain
3)
Menyerahkan linen bersih kepada petugas ruangan
4)
UNIT TERKAIT
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
..
Ditetapkan,
Kepala Rumah Sakit Dustira
PETUNJUK
PELAKSANAAN
Tanggal terbit
..
dr. Sutrisno, MARS
Kolonel Ckm NRP. 31433
PENGERTIAN
TUJUAN
1.
INDIKASI
Mencegah
Infeksi
Noskomial.
2.
Memudahkan
petugas untuk memenuhi kebutuhan linen siap pakai.
1.
Pengumpulan
linen
kotor di ruang rawat yang penanganannya dilakukan secara khusus.
a. Di ruang rawat, pengumpulan linen infeksius dan non infeksius
dipisahkan dengan menggunakan kantong plastik masing-masing
yang berbeda warna.
b. Linen infeksius di kantong plastik berwarna kuning.
c. Linen yang bernoda darah, faces, dan muntahan harus dibersihkan
dahulu lalu dimasukan ke kantong plastik berwarna kuning.
d. Linen non infeksius dimasukan ke kantong plastik berwarna hitam.
e. Kumpulkan semua kantong dan masukan ke trolly linen kotor dan
segera kirim ke Laundry.
f. Di anjurkan trolly linen kotor tidak dipakai untuk trolly linen bersih. Bila
trolly linen terbatas, setiap habis pakai di cuci menggunakan
detergent.
g. Kemudian kantong trolly harus diganti setiap setelah trolly di cuci.
2.
Proses pembersihan
dilakukan di Laundry, dengan tahapan sebagai berikut dan harus
diperhatikan sebelum dan sesudah kontak dengan linen harus mencuci
tangan.
a. Penerimaan linen kotor dengan prosedur pencatatan, dicatat jumlah
dan jenis linennya. Tidak dilakukan pembongkaran untuk mencegah
penyebaran mikroorganisme.
b. Pemilihan dan penimbangan linen kotor dipilih sesuai kantong
plastiknya. Usahakan kantong linen infeksius tidak dibuka untuk
perhitungan ulang, penimbangan penting untuk penghitungan bahan
kima. Linen infeksius direndam dahulu dengan larutan Chlorine 0,5 %
PROSEDUR
PROSEDUR
No. Dokumen
No. Revisi
Halaman
..
Selama 10 menit
Pencucian dan pemerasan, diperhatikan waktu, suhu 90 C, untuk
linen tertentu sesuai petunjuk, bahan kima, jumlah muatan, level air,
dan motor penggerak yang stabil sehingga dihasilkan cucian yang
baik.
d. Pengeringan dengan suhu 37 C selama 10 menit, diharapkan
mikroorganisme akan mati.
e. Penyetrikaan dapat si stel sampai 120 C, sedangkan untuk linen
tertentu antara 70 C - 80 C.
f. Melipat linen mempunyai tujuan selain kerapihan juga untuk
memudahkanpenggunanya. Pada saat inilah dilakukan pemantauan
apakah linen masih laayk pakai atau tidak.
g. Penyimpanan selain untuk melindungi linen dari terkontaminasi ulang
c.
2.
Ruang Tindakan.