Anda di halaman 1dari 42

KESEHATAN DAERAH MILITER III / SILIWANGI

RUMAH SAKIT TK. II 03.05.01 DUSTIRA

PETUNJUK PELAKSANAAN
SOP ( STANDARD OPERATIONAL PROCEDURE)
PENCEGAHAN PENGENDALIAN INFEKSI NOSOKOMIAL
DI RUMAH SAKIT TK. II 03.05.01 DUSTIRA
BAB I
PENDAHULUAN
1.

Umum
Petunjuk pelaksanaan (Juklak) yang juga oleh institusi lain disebut SOP
(Standard Operational Procedure) adalah statu instruksi atau langkah langkah
yang dilakukan untuk menyelesaikan kerja rutin disuatu pelayanan kesehatan
khususnya Rumah Sakit , juklak ini menguraikan tentang langkah langkah yang
benar untuk melaksanakan tindakan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
Nosokomial. Tim PPIRS (Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Nosokomial
Rumah Sakit) dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan kepada pasien,
menyusun juklak (SOP) sebagai panduan bagi tenaga kesehatan dalam
melaksanakan upaya Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Nosokmial di Rumah
Sakit TK. II 03.05.01 Dustira.

2.

Maksud dan Tujuan


a. Maksud
Juklak (SOP) ini disusun dengan maksud untuk dijadikan pedoman dalam
melaksanakan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Nosokomial.
b. Tujuan
1)
Sebagai parameter penilaian mutu Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
Nosokomial.
2)
Untuk mencegah atau meminimalkan kejadian Infeksi Nosokomial.

3.

Pengertian
Juklak adalah statu perangkat instruksi atau langkah langkah yang dilakukan
untuk menyelesaikan statu proses kerja rutin tertentu.

4.

Ruang Lingkup dan Tata Urut


Juklak (SOP) Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Nosokomial di Rumah
Sakit TK. II 03.05.01 Dustira, disusun dengan tata urut sebagai berikut :
a. Pendahuluan
b. Juklak (SOP) Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Nosokomial
c. Penutup

5.

Dasar
a. Keputusan Kasad Staf TNI Angkatan Darat Nomor : Kep / 50 / XII / 2006
tenggal 29 Desember 2006 perihal Organisasi dan Tugas Rumah Sakit TK. II
03.05.01 Dustira.
b. Program kerja Seksi Pengendalian Infeksi Nosokomial Rumah Sakit TK. II
03.05.01 Dustira tahun 2009.

BAB II
JUKLAK
6.

Juklak (SOP) Pencegahan dan Pengendalian Infeksi


Nosokomial di Rumah Sakit TK. II 03.05.01 Dustira.
Pada bab ini akan di uraikan Juklak (SOP) Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi Nosokomial, sebagai berikut :
a. SOP : Kebijakan Pengendalian Infeksi Nosokomial
b. SOP : Suveilans
c. SOP : Mencuci tangan dengan sabun dan air
d. SOP : Mencuci tangan dengan larutan berbahan dasar Alkohol
e. SOP : Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD)
f. SOP : Dekontaminasi Meja Kerja atau Operasi
g. SOP : Dekontaminasi Tumpahan Darah (Cairan Tubuh)
h. SOP : Dekontaminasi Alat alat kesehatan
i. SOP : Pembersihan kereta dorong untuk barang barang yang steril
j. SOP : Pembersihan kereta dorong untuk barang barang yang tidak steril
k. SOP : Kebersihan Laundry
l. SOP : Pelayanan sterilisasi diluar jam kerja
m. SOP : Penerimaan dan pendistribusian barang atau bahan yang di sterilkan
n. SOP : Penyimpanan alat atau bahan steril
o. SOP : Pemisahan dan pembuangan sampah
p. SOP : Pembuangan sampah terkontaminasi
q. SOP : Pencatatan dan permintaan linen
r. SOP : Penyimpanan linen
s. SOP : Penerimaan dan pendistribusian linen
t. SOP : Alat pelindung diri untuk petugas linen
u. SOP : Sirkulasi linen
v. SOP : Penatalaksanaan linen kotor di ruangan
w. SOP : Penatalaksanaan linen kotor di laundry
x. SOP : Pengelolaan linen siap pakai

BAB III
PENUTUP
7.

Penutup
Dengan adanya Juklak (SOP) Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
Nosokomial diharapkan seluruh petugas kesehatan di Rumah Sakit TK. II 03.05.01
Dustira dapat melaksanakan tugas sesuai Juklak (SOP), sehingga dapat
mencegah atau meminimalkan terjadinya Infeksi Nosokomial.
Cimahi, 23 Desember 2009
Kepala Rumah Sakit Dustira

dr. Sutrisno, MARS


Kolonel CKM NRP. 31433

KEBIJAKAN PENGENDALIAN INFEKSI NOSOKOMIAL

RUMKIT TK.II 03.05.01


DUSTIRA
Jl. dr. Dustira No.1 Cimahi
Telp. 6652207 Faks. 6652170
email : rsdustira@yahoo.com

No. Dokumen

No. Revisi

Halaman

..

Ditetapkan,
Kepala Rumah Sakit Dustira
PETUNJUK
PELAKSANAAN

Tanggal terbit
..
dr. Sutrisno, MARS
Kolonel Ckm NRP. 31433

PENGERTIAN

Pengendalian infeksi di Rumah Sakit adalah Pengendalian Infeksi Nosokomial.


Infeksi Nosokomial adalah Infeksi yang di dapat pasien selama atau sewaktu
di rawat di Rumah Sakit.

TUJUAN

Mengurangi faktor resiko terjadinya Infeksi Nosokomialpada pasien, petugas,


dan pengunjung.
1.
2.
3.

PERATURAN
RUJUKAN

4.
5.
6.
7.

Undang undang Republik Indonesia Nomor : 23,


Tahun 1992, tentang Kesehatan (Lembaran Negara RI Tahun 1992
Nomor 100, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 3495).
Undang undang Republik Indonesia Nomor : 29,
Tahun 2004, tentang Praktik Kedokteran (Lembaran Negara RI Tahun
2004 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4431).
Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor :
40 Tahun 2001, tentang Pedoman Kelembagaan dan Pengendalian
Rumah Sakit.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor : 159b atau Menkes atau SK atau Per atau II atau 1988 tentang
Rumah Sakit.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor : 986 atau Menkes atau SK atau Per atau XI atau 1992 tentang
Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor : 1575 atau Menkes atau SK atau Per atau XI atau 2005 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Departemen Kesehatan.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor : 1333 atau Menkes atau SK atau Per atau XII atau 1999 tentang
Standar Pelayanan Rumah Sakit.

KEBIJAKAN PENGENDALIAN INFEKSI NOSOKOMIAL

RUMKIT TK.II 03.05.01


DUSTIRA
Jl. dr. Dustira No.1 Cimahi
Telp. 6652207 Faks. 6652170
email : rsdustira@yahoo.com

RUANG
LINGKUP

No. Dokumen

No. Revisi

Halaman

..

Sistem Pengendalian Infeksi Nosokomial di Rumah Sakit TK. II 03.05.01


Dustira merupakan suatu upaya untuk mencegah dan mengendalikan
terjadinya Infeksi Nosokomial di Gadar, Poliklinik, Rawat Inap, Ruang
Tindakan, Kamar Jenazah, Farmasi, Laboratorium serta unit unit terkait
lainnya.
1.
2.

TANGGUNG
JAWAB
3.

Kepala Rumah Sakit TK. II 03.05.01 Dustira


adalah pelindung dan penanggung jawab dari sistem Pengendalian
Infeksi Nosokomial di Rumah Sakit TK. II 03.05.01 Dustira.
Tim Pengendalian Infeksi Nosokomial Rumah
Sakit bertanggung jawab kepada Direktur Pelayanan Medik,
mengkoordinasikan seluruh kegiatan kegiatan Pengendalian Infeksi
Nosokomial.
Pelaksanaan Pengendalian Infeksi Nosokomial di
Departemen atau Ruangan bertanggung jawab kepada Koordinator atau
Kepala Departemen atas pelaksanaan pengendalian Infeksi Nosokomial
di Unit atau Ruangan masing masing.

ISI KEBIJAKAN
1.
2.

3.
4.

5.

6.

7.

Pengendalian Infeksi Nosokomial dilaksanakan di


Rumah Sakit TK. II 03.05.01 Dustira dibawah Koordinasi Komite Medik.
Dalam sistem Pengendalian Infeksi Nosokomial
ini disusun manual yang berisi tentang falsafah dan tujuan, administrasi
dan pengelolaan staf, program pendidikan, evaluasi dan pengendalian
mutu.
Untuk
pelaksanaan
Pengendalian
Infeksi
Nosokomial disusun Program Kerja Tim Dalin, Prosedur, dan instruksi
kerja di unit terkait.
Penggunaan Antibiotika yang rasional harus di
tentukan berdasarkan hasil biakan kuman dan penilaian klinis penderita.
Dokter dapat memilih Antibiotika yang paling sesuai dengan kasus yang
dihadapi terutama bila hasil uji reaksi dan uji kepekaan kuman belum ada
hasil atau tidak dapat di kerjakan.
Kebijakan tenaga medis dan paramedik yang
bekerja di bidang yang beresiko mencakup tindakan perawatan pasien
termasuk tindakan rutin, tindakan bedah, otopsi, atau perawatan gigi yang
menggunakan bor kecepatan tinggi diwajibkan memakai alat pelindung
diri (sarung tangan, masker, kacamata, pelindung wajah, baju kerja, dan
sepatu boat).
Untuk mencegah infeksi pada petugas harus
dipisahkan antara sampah medis dan non medis, dan dibuang pada
tempat yang telah ditentukan antara lain : Incerator untuk sampah medis
dan tempat pembuangan akhir termasuk perlakuan khusus terhadap
benda tajam.
Pelayanan sterilisasi mencakup penggunaan
Desinfektan di Instalasi Sterilisasi sentral lainnya.

KEBIJAKAN PENGENDALIAN INFEKSI NOSOKOMIAL

RUMKIT TK.II 03.05.01


DUSTIRA
Jl. dr. Dustira No.1 Cimahi
Telp. 6652207 Faks. 6652170
email : rsdustira@yahoo.com

1.
LAMPIRAN
2.

No. Dokumen

No. Revisi

Halaman

..

Sk. Kepala Rumah Sakit TK. II 03.05.01 Dustira


tentang Visi, Misi, Falsafah, dan Tujuan Tim Pengendalian Infeksi
Nosokomial di Rumah Sakit TK. II 03.05.01 Dustira.
Susunan keanggotaan Tim Pengendalian Infeksi
Nosokomial di Rumah Sakit TK. II 03.05.01 Dustira.

SURVEILANS

RUMKIT TK.II 03.05.01


DUSTIRA
Jl. dr. Dustira No.1 Cimahi
Telp. 6652207 Faks. 6652170
email : rsdustira@yahoo.com

No. Dokumen

No. Revisi

Halaman

..

Ditetapkan,
Kepala Rumah Sakit Dustira
PETUNJUK
PELAKSANAAN

Tanggal terbit
..
dr. Sutrisno, MARS
Kolonel Ckm NRP. 31433

PENGERTIAN

TUJUAN

Surveilans adalahpengumpulan yang sistematik, analisis dan interpretasi yang


terus menerus dari data kesehatan yang penting, untuk digunakan dalam
perencanaan, penerapan, dan evaluasi suatu tindakan yang berhubungan
dengan kesehatan yang di desiminasikan secara berkala pada pihak pihak
yang memerlukan.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Memperoleh data dasar.


Untuk kewaspadaan dini KLB.
Untuk menilai stndar mutu.
sebagai sarana mengidentifikasi Mal Praktek.
Menilai keberhasilan statu program PPI.
Meyakinkan Klinisi.
Sebagai suatu tolak ukur Akreditasi.
Mengidentifikasi peningkatan angka kejadian
Infeksi Nosokomial.

1.
a.
b.
c.
d.
e.
PROSEDUR

2.

Tahapan Surveilans :
Menetapkan kategori infeksi.
Pengumpulan data.
Menghitung dan menganalisa data infeksi.
Stratifikasi.
Laporan dan rekomendasi rindak lanjut serta diseminasi.

Cara Kerja :
Data sudah terkumpul di Nosokomial antara tanggal 5 10
setiap bulan.
b.
Setelah data terkumpul, kemudian memasukan data sesuai
kategori masing masing.
c.
Kemudian dihitung rate Infeksi Nosokomial : Kalau Angka
Decubitus, Phlebitis, ISK, VAP dihitung dengan :
a.

SURVEILANS

RUMKIT TK.II 03.05.01


DUSTIRA
Jl. dr. Dustira No.1 Cimahi
Telp. 6652207 Faks. 6652170
email : rsdustira@yahoo.com

No. Dokumen

No. Revisi

Halaman

..

Rate ISK :
Jumlah ISK
X 1000 %
Jumlah hari pemasangan Kateter Urine
d.
PROSEDUR

Untuk mencari ILO.


Rate ILO :
Jumlah ILO
X 100 %
Jumlah Kasus Operasi

Setelah ditabulasi, kemudian data dianalisa sampai menjadi laporan kemudian


di tandatangani dan di edarkan kembali ke Pimpinan dan Instalasi terkait.
UNIT TERKAIT

Petugas Si Dal Nosokomial.

MENCUCI TANGAN DENGAN SABUN DAN AIR

RUMKIT TK.II 03.05.01


DUSTIRA
Jl. dr. Dustira No.1 Cimahi
Telp. 6652207 Faks. 6652170
email : rsdustira@yahoo.com

No. Dokumen

No. Revisi

Halaman

..

Ditetapkan,
Kepala Rumah Sakit Dustira
PETUNJUK
PELAKSANAAN

Tanggal terbit
..
dr. Sutrisno, MARS
Kolonel Ckm NRP. 31433

PENGERTIAN

Adalah proses yang secara mekanik melepaskna kotoran dan debu dari kulit
tangan dengan menggunakan sabun biasa dan air.
1.

Menghilangkan atau meminimalkan Mikroorganisme


di tangan.

TUJUAN

2.
3.

1.
2.
3.
4.
INDIKASI
5.
6.

mencegah perpindahan Mikroorganisme dari


lingkungan pasien dan dari pasien ke petugas kesehatan.
Tindakan utama dalam Pengendalian Infeksi
Nosokomial.
Sebelum dan sesudah kontak dengan pasien.
Setelah melepas sarung tangan.
Sebelum memegang peralatan invasive yang
digunakan untuk merawat pasien.
Setelah kontak dengan cairan tubuh, ekskresi,
membran mucous, non intac skin, atau dressing luka.
Jika berpindah dari bagian tubuh yang
terkontaminasi ke bagian tubuh yang bersih saat merawat pasien.
Setelah kontak dengan objek yang terkontaminasi
dari cairan tubuh, ekskresi, membran mucous, non intac skin, atau
dressing luka.

PROSEDUR
1.

Persiapan Alat :
Sarana cuci tangan di siapkan di setiap ruang penderita, dan
ruang tindakan koridor.
b.
Air bersih mengalir.
c.
Sabun sebaiknya dalam bentuk cair.
d.
Setiap kertas atau kain yang kering untuk satu kali pakai.
a.

2.
a.
b.
c.

Pelaksanaan :
Basuh tangan dengan air.
Tuangkan sabun secukupnya, kemudian ratakan dengan
kedua telapak tangan.
Gosok punggung dan sela sela jari tangan kiri dengan

tangan kanan dan sebaliknya.

MENCUCI TANGAN DENGAN SABUN DAN AIR

RUMKIT TK.II 03.05.01


DUSTIRA
Jl. dr. Dustira No.1 Cimahi
Telp. 6652207 Faks. 6652170
email : rsdustira@yahoo.com

No. Dokumen

No. Revisi

Halaman

..

d.
e.
f.

Gosok kedua telapak tangan dengan sela sela jari.


Jari jari sisi dalam dari kedua tangan saling mengunci.
Gosok ibu jari kiri berputar dalam genggaman tangan kanan
dan lakukan sebaliknya.
g.
Gosokan dengan memutar ujung jari jari tangan kanan di
telapak tangan kiri dan sebaliknya.
h.
Gosok pergelangan tangan kiri dengan menggunakan tangan
kanan dan lakukan sebaliknya.
i.
Bilas kedua tangan dengan air mengalir.
j.
Keringkan dengan handuk atau tissue sekali pakai benar
benar kering dan gunakan handuk tersebut untuk menutup keran,
sewaktu mematikan air (tindakan ini dilakukan selama 15-20 detik).

PROSEDUR

1.
PERHATIAN

Jika saat mencuci tangan, tangan menempel pada


wastafel, ulangi proses pencucian tangan dari awal.
2.
Jika terdapat luka pada tangan, gunakan sarung
tangan saat melakukan tindakan.
1.

UNIT TERKAIT

Seluruh petugas ruang rawat inap dan rawat jalan


di Rumah Sakit TK. II 03.05.01 Dustira
2.
Seluruh petugas ruang tindakan di Rumah Sakit
TK. II 03.05.01 Dustira.

MENCUCI TANGAN DENGAN LARUTAN


BERBAHAN DASAR ALKOHOL
RUMKIT TK.II 03.05.01
DUSTIRA
Jl. dr. Dustira No.1 Cimahi
Telp. 6652207 Faks. 6652170
email : rsdustira@yahoo.com

No. Dokumen

No. Revisi

Halaman

..

Ditetapkan,
Kepala Rumah Sakit Dustira
PETUNJUK
PELAKSANAAN

Tanggal terbit
..
dr. Sutrisno, MARS
Kolonel Ckm NRP. 31433

PENGERTIAN

Adalah proses yang secara mekanik melepaskna kotoran dan debu dari kulit
tangan dengan menggunakan sabun biasa dan air.
1.

TUJUAN

2.
3.

1.
2.
3.
4.
INDIKASI
5.
6.

Menghilangkan
atau
meminimalkan
Mikroorganisme di tangan.
mencegah perpindahan Mikroorganisme dari
lingkungan pasien dan dari pasien ke petugas kesehatan.
Tindakan utama dalam Pengendalian Infeksi
Nosokomial.
Sebelum dan sesudah kontak dengan pasien.
Setelah melepas sarung tangan.
Sebelum memegang peralatan invasive yang
digunakan untuk merawat pasien.
Setelah kontak dengan cairan tubuh, ekskresi,
membran mucous, non intac skin, atau dressing luka.
Jika berpindah dari bagian tubuh yang
terkontaminasi ke bagian tubuh yang bersih saat merawat pasien.
Setelah kontak dengan objek yang terkontaminasi
dari cairan tubuh, ekskresi, membran mucous, non intac skin, atau
dressing luka.

PROSEDUR
1.

2.

Persiapan Alat :
Tempatkan larutan cuci tangan berbahan dasar alkohol di setiap
ruangan pasien, ruang tindakan, dan koridor.
Pelaksanaan :
Tuangkan larutan berbahan dasar alkohol ke telapak tangan
secukupnya, lalu gosokan kedua telapak tangan.
b.
Gosok punggung dan sela sela jari tangan kiri dengan
tangan kanan dan sebaliknya
c.
Gosok kedua telapak tangan dengan sela sela jari.
d.
Jari jari sisi dalam dari kedua tangan saling mengunci
e.
Gosok ibu jari kiri berputar dalam genggaman tangan kanan
a.

dan lakukan sebaliknya.

MENCUCI TANGAN DENGAN LARUTAN


BERBAHAN DASAR ALKOHOL
RUMKIT TK.II 03.05.01
DUSTIRA
Jl. dr. Dustira No.1 Cimahi
Telp. 6652207 Faks. 6652170
email : rsdustira@yahoo.com

No. Dokumen

No. Revisi

Halaman

..

f.

Gosok ibu jari kiri berputar dalam genggaman tangan kanan


dan lakukan sebaliknya.
g.
Gosokan dengan memutar ujung jari jari tangan kanan di
telapak tangan kiri dan sebaliknya.
h.
Gosok pergelangan tangan kiri dengan menggunakan tangan
kanan dan lakukan sebaliknya.
i.
Setelah kering, kedua tangan anda kini aman.

PROSEDUR

1.
UNIT TERKAIT

2.

Seluruh petugas ruang rawat inap dan rawat jalan


di Rumah Sakit TK. II 03.05.01 Dustira
Seluruh petugas ruang tindakan di Rumah Sakit
TK. II 03.05.01 Dustira.

LANGKAH LANGKAH MENGENAKAN ALAT PELINDUNG DIRI

RUMKIT TK.II 03.05.01


DUSTIRA
Jl. dr. Dustira No.1 Cimahi
Telp. 6652207 Faks. 6652170
email : rsdustira@yahoo.com

No. Dokumen

No. Revisi

Halaman

..

Ditetapkan,
Kepala Rumah Sakit Dustira
PETUNJUK
PELAKSANAAN

Tanggal terbit
..
dr. Sutrisno, MARS
Kolonel Ckm NRP. 31433

PENGERTIAN

Alat Pelindung Diri adalah alat untuk melindungi pasien dari Mikroorganisme
yang ada pada petugas kesehatan.

TUJUAN

Untuk melindungi atau proteksi bagian-bagian tubuh agar terhindar dari


bahaya-bahaya kecelakaan yang di akibatkan oleh suatu proses pekerjaan.

INDIKASI

Setiap petugas Rumah Sakit TK. II 03.05.01 Dustira yang melaksanakan tugas
di tempat yang berisiko dan membahayakan dirinya, selama bekerja harus
menggunakan alat pelindung diri secara benar.
1.

Kenakan baju operasi sebagai lapisan pertama


pakaian pelindung.

PROSEDUR

UNIT TERKAIT

2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Kenakan sepatu boat karet.


Kenakan sepasang sarung tangan.
Kenakan gaun luar.
Kenakan selemek plastik.
Kenakan sepasang sarung tangan ksedua.
Kenakan masker.
Kenakan penutup kepala.
Kenakan alat pelindung mata.

1.
2.
3.

Petugas di Instalasi Kamar Operasi.


Petugas di Instalasi Anastesi.
Petugas di Ruang Tindakan.

LANGKAH LANGKAH MELEPASKAN ALAT PELINDUNG DIRI

RUMKIT TK.II 03.05.01


DUSTIRA
Jl. dr. Dustira No.1 Cimahi
Telp. 6652207 Faks. 6652170
email : rsdustira@yahoo.com

No. Dokumen

No. Revisi

Halaman

..

Ditetapkan,
Kepala Rumah Sakit Dustira
PETUNJUK
PELAKSANAAN

Tanggal terbit
..
dr. Sutrisno, MARS
Kolonel Ckm NRP. 31433

PENGERTIAN

Alat Pelindung Diri adalah alat untuk melindungi pasien dari Mikroorganisme
yang ada pada petugas kesehatan.

TUJUAN

Untuk melindungi atau proteksi bagian-bagian tubuh agar terhindar dari


bahaya-bahaya kecelakaan yang di akibatkan oleh suatu proses pekerjaan.

INDIKASI

Setiap petugas Rumah Sakit TK. II 03.05.01 Dustira yang melaksanakan tugas
di tempat yang berisiko dan membahayakan dirinya, selama bekerja harus
menggunakan alat pelindung diri secara benar.
1.
2.
3.
4.
5.
6.

PROSEDUR

UNIT TERKAIT

Disinfeksi sepasang sarung tangan bagian luar.


Disinseksi celemek dan sepatu boat.
Lepaskan sepasang sarung tangan bagian luar.
Lepaskan celemek.
Lepaskan gaun bagian luar.
Disinfeksi tangan yang mengenakan sarung
tangan.

7.
8.
9.
10.
11.
12.

Lepaskan pelindung mata.


Lepaskan penutup kepala.
Lepaskan masker.
Lepaskan sepatu boat.
Lepaskan sepasang sarung tangan bagian dalam.
Cuci tangan dengan sabun dan air bersih.

1.
2.
3.

Petugas di Instalasi Kamar Operasi.


Petugas di Instalasi Anastesi.
Petugas di Ruang Tindakan.

DEKONTAMINASI MEJA KERJA atau OPERASI

RUMKIT TK.II 03.05.01


DUSTIRA
Jl. dr. Dustira No.1 Cimahi
Telp. 6652207 Faks. 6652170
email : rsdustira@yahoo.com

No. Dokumen

No. Revisi

Halaman

..

Ditetapkan,
Kepala Rumah Sakit Dustira
PETUNJUK
PELAKSANAAN

Tanggal terbit
..
dr. Sutrisno, MARS
Kolonel Ckm NRP. 31433

PENGERTIAN

Dekontaminasi adalah proses yang membuat benda mati lebih aman untuk di
tangani oleh petugas sebelum di bersihkan (contohnya mengin-aktivasi
HBV,HBC, dan HIV) dan mengurangi tapi tidak menghilangkan jumlah
Mikroorganisme yang mengontaminasi.
1.

Mencegah

penyebaran

infeksi

melalui

alat

kesehatan.
2.
TUJUAN
3.
4.

INDIKASI

PROSEDUR

UNIT TERKAIT

Mematikan Mikroorganisme dan kotoran lain yang


tidak tampak.

1.
2.
3.

Mempersiapkan permukaan alat untuk kontak


langsung dengan Desinfektan.
Mlindungi petugas dan pasien.
Saat melakukan atau membantu prosedur bedah.
Saat menangani instrument operasi.
Saat membersihkan alat-alat instrument.

Persiapan Alat :
1.
Alat pelindung.
2.
Larutan natrium Hipoklorit 0,5 % (dalam alat
penyemprot atau botol) untuk dekontaminasi permukaan meja periksa
atau permukaan meja bedah atau bahan lain yang tidak berpori.
3.
Lap bersih.
4.
Sarana cuci tangan.
5.
Buka sarung tangan, masukan dalam wadah
sementara menunggu dekontaminasi sarung tangan dan proses
selanjutnya.
6.
Cuci tangan pada air yang mengalir.
Seluruh Petugas di Instalasi Kamar Operasi.

DEKONTAMINASI TUMPAHAN DARAH (CAIRAN TUBUH)

RUMKIT TK.II 03.05.01


DUSTIRA
Jl. dr. Dustira No.1 Cimahi
Telp. 6652207 Faks. 6652170
email : rsdustira@yahoo.com

No. Dokumen

No. Revisi

Halaman

..

Ditetapkan,
Kepala Rumah Sakit Dustira
PETUNJUK
PELAKSANAAN

Tanggal terbit
..
dr. Sutrisno, MARS
Kolonel Ckm NRP. 31433

PENGERTIAN

Dekontaminasi adalah proses yang membuat benda mati lebih aman untuk di
tangani oleh petugas sebelum di bersihkan (contohnya mengin-aktivasi
HBV,HBC, dan HIV) dan mengurangi tapi tidak menghilangkan jumlah
Mikroorganisme yang mengontaminasi.
1.

Mencegah

penyebaran

infeksi

melalui

alat

kesehatan.
2.
TUJUAN
3.
4.

INDIKASI

Mematikan Mikroorganisme dan kotoran lain yang


tidak tampak.
Mempersiapkan permukaan alat untuk kontak
langsung dengan Desinfektan.
Melindungi petugas dan pasien.

1.
2.
3.
1.

Saat melakukan atau membantu prosedur bedah.


Saat menangani instrument operasi.
Saat membersihkan alat-alat instrument.
Persiapan Alat :
Alat pelindung.
Kertas penyerap,atau kertas tissue atau koran bekas.
Larutan natrium Hipoklorit 0,5 % (dalam alat penyemprot atau
botol) untuk dekontaminasi permukaan meja periksa atau permukaan
meja bedah atau bahan lain yang tidak berpori.
d.
Lap bersih.
e.
Sarana cuci tangan pada air mengalir.
a.
b.
c.

PROSEDUR
2.

a.
b.
c.

Cara Kerja :
Cuci tangan pada air mengalir.
Pakai sarung tangan rumah tangga, masker, kacamata atau
pelindung wajah.
Serap darah atau cairan tubuh sebanyak-banyaknya dengan
tissue, kertas atau koran bekas.

DEKONTAMINASI TUMPAHAN DARAH (CAIRAN TUBUH)

RUMKIT TK.II 03.05.01


DUSTIRA
Jl. dr. Dustira No.1 Cimahi
Telp. 6652207 Faks. 6652170
email : rsdustira@yahoo.com

No. Dokumen

No. Revisi

d.

PROSEDUR

UNIT TERKAIT

Halaman

..

Buang kertas penyerap bersama sampah medis dalam


kantongan yang kedap air berwarna kuning.
e.
Tuangi atau tempat area bekas tumpahan darah dengan
Natrium Hipoklorit 0,5 % biarkan 10 menit kemudian bersihkan.
f.
Bilas dengan lap basah yang bersih hingga Klorin terangkat.
g.
Buka sarung tangan, masukan dalam wadah sementara
menunggu dekontaminasi sarung tangan dan proses selanjutnya.
h.
Cuci tangan pada air yang mengalir.
Seluruh Personil.

DEKONTAMINASI ALAT-ALAT KESEHATAN

RUMKIT TK.II 03.05.01


DUSTIRA
Jl. dr. Dustira No.1 Cimahi
Telp. 6652207 Faks. 6652170
email : rsdustira@yahoo.com

No. Dokumen

No. Revisi

Halaman

..

Ditetapkan,
Kepala Rumah Sakit Dustira
PETUNJUK
PELAKSANAAN

Tanggal terbit
..
dr. Sutrisno, MARS
Kolonel Ckm NRP. 31433

PENGERTIAN

Dekontaminasi adalah proses yang membuat benda mati lebih aman untuk di
tangani oleh petugas sebelum di bersihkan (contohnya mengin-aktivasi
HBV,HBC, dan HIV) dan mengurangi tapi tidak menghilangkan jumlah
Mikroorganisme yang mengontaminasi.
1.

Mencegah

Infeksi

Nosokomial

melalui

alat

kesehatan.
2.
TUJUAN
3.
4.

INDIKASI

Mematikan Mikroorganisme dan kotoran lain yang


tidak tampak.
Mempersiapkan permukaan alat untuk kontak
langsung dengan Desinfektan.
Memudahkan petugas dalam bekerja.

1.
2.
3.

Saat melakukan atau membantu prosedur bedah.


Saat menangani instrument operasi.
Saat membersihkan alat-alat instrument.

PROSEDUR
1.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
2.

Persiapan Alat :
Larutan Klorin 0,5 %.
Air mengalir.
Gelas ukur.
Wadah plastik untuk menampung larutan klorin.
Sarung tangan rumah tangga.
Jubah atau Apron pelindung wajah.
Kacamata pelindung wajah.

Cara Kerja :
Cuci tangan pada air mengalir.
Pakai sarung tangan rumah tangga, jubah atau apron, master,
dan kacamata pelkindung wajah.
3.
Rendam alat kesehatan estela di pakai dalam larutan Klorin
0,5 % selama 10 menit (sebaiknya jangan lebih dari 10 menit, karena
alat akan terjadi korosi).
4.
Segera bilas dengan air bersih atau mengalir.
1.
2.

DEKONTAMINASI ALAT-ALAT KESEHATAN

RUMKIT TK.II 03.05.01


DUSTIRA
Jl. dr. Dustira No.1 Cimahi
Telp. 6652207 Faks. 6652170
email : rsdustira@yahoo.com

No. Revisi

Halaman

..

5.
6.
7.

Segera bilas dengan air bersih atau mengalir.


Lanjutkan dengan pembersihan dan keringkan.
Buka sarung tangan, masukan dalam wadah, sementara
menunggu Dekontaminasi sarung tangan dan lanjutkan dengan
proses selanjutnya.
8.
Cuci tangan pada air yang mengalir.

PROSEDUR

UNIT TERKAIT

No. Dokumen

1.
2.

Petugas di Ruang Rawat Inap dan Rawat Jalan.


Petugas di Ruang Tindakan.

PEMBERSIHAN KERETA DORONG UNTUK


BARANG-BARANG YANG STERIL
RUMKIT TK.II 03.05.01
DUSTIRA
Jl. dr. Dustira No.1 Cimahi
Telp. 6652207 Faks. 6652170
email : rsdustira@yahoo.com

No. Dokumen

No. Revisi

Halaman

..

Ditetapkan,
Kepala Rumah Sakit Dustira
PETUNJUK
PELAKSANAAN

Tanggal terbit
..
dr. Sutrisno, MARS
Kolonel Ckm NRP. 31433

PENGERTIAN

TUJUAN

Pembersihan adalah proses yang secara fisik membuang semua debu yang
tampak, kotoran, darah atau cairan tubuh lainnya dari benda mati ataupun
membuang sejumlah Mikroorganisme untuk mengurangi resiko bagian mereka
yang menyentuh kulit atau menangani obyek tersebut.
Untuk mencegah terrjadinya Infeksi Nosokomial.

KEBIJAKAN

Sebelum pemakaian kereta dorong, kereta dorong harus di desinfeksi terlebih


dahulu dengan Klorin 1 %.

PROSEDUR

1.
2.
3.

UNIT TERKAIT

Pembersihan dilakukan setiap pagi dan setelah alum digunakan.


Membersihkan kereta dorong dengan cairan desinfectan (Klorin 1 %).
Di simpan di ruangan Steril.

Instalasi Kamar Operasi.

PEMBERSIHAN KERETA DORONG UNTUK


BARANG-BARANG YANG TIDAK STERIL
RUMKIT TK.II 03.05.01
DUSTIRA
Jl. dr. Dustira No.1 Cimahi
Telp. 6652207 Faks. 6652170
email : rsdustira@yahoo.com

No. Dokumen

No. Revisi

Halaman

..

Ditetapkan,
Kepala Rumah Sakit Dustira
PETUNJUK
PELAKSANAAN

Tanggal terbit
..
dr. Sutrisno, MARS
Kolonel Ckm NRP. 31433

PENGERTIAN

TUJUAN

KEBIJAKAN

Pembersihan adalah proses yang secara fisik membuang semua debu yang
tampak, kotoran, darah atau cairan tubuh lainnya dari benda mati ataupun
membuang sejumlah Mikroorganisme untuk mengurangi resiko bagian mereka
yang menyentuh kulit atau menangani obyek tersebut.
1.
2.
3.

Perawatan kereta dorong dilakukan setiap hari sehingga kereta selalu siap
pakai.
1.
2.

PROSEDUR
3.

UNIT TERKAIT

Mencegah Infeksi Nosokomial.


Untuk menghilangkan debu dan kotoran.
Agar troly tetap bersih dan siap pakai.

Petugas memakai sarung tangan rumah tangga.


Kereta dorong dibersihkan setiap hari dengan
menggunakan cairan Desinfektan Klorin 1 % dan lap.
Pembungkus kereta dorong barang-barang yang
tidak steril di cuci setiap hari.

Semua Departemen atau Unit Terkait.

KEBERSIHAN LAUNDRY

RUMKIT TK.II 03.05.01


DUSTIRA
Jl. dr. Dustira No.1 Cimahi
Telp. 6652207 Faks. 6652170
email : rsdustira@yahoo.com

No. Dokumen

No. Revisi

Halaman

..

Ditetapkan,
Kepala Rumah Sakit Dustira
PETUNJUK
PELAKSANAAN

Tanggal terbit
..
dr. Sutrisno, MARS
Kolonel Ckm NRP. 31433

PENGERTIAN

Kebersihan Laundry adalah tindakan untuk membersihkan lantai maupun


mesin-mesin cuci yang digunakan untuk meletakkan maupun mencuci linen
infeksius maupun non infeksius.

TUJUAN

Mencegah terjadinya Infeksi Nosokomial, akibat dari Virus atau Bakteri yang
dibawa oleh linen kotor bekas pakai dan membasmi Virus atau Bakteri yang
ada pada pasca kegiatan pencucian.

INDIKASI

Melaksanakan kebersihan laundry harus dengan baik dan benar untuk


menghindari Infeksi Nosokomial, baik terhadap petugas kebersihan maupun
orang lain.

PROSEDUR
Persiapan :
1.
Petugas Clearing Service (Kebersihan) melengkapi diri
dengan alat pelindung diri, seperti masker, sarung tangan karet, sepatu
boat, tutup kepala, dan kenakan baju khusus (Apron) kedap air.
2.
Persiapan alat dan chemical, seperti : sapu, pengki, sikat,
mop, ember, karbol, floor cleaner, dll.
Cara Kerja :
1.
Pelaksanaan kebersihan 2 x sehari, yaitu pagi dan sore.
2.
Bersihkan lantai dari sampah dengan menggunakan sapu dan
pengki.
3.
Basahi dengan merata seluruh permukaan lantai dengan
cairan Karbol dan biarkan selama 15 menit.
4.
Gunakan sikat lantai untuk membersihkan kotoran yang
melekat di lantai.
5.
Gunakan wiper lantai untuk mengeringkan lantai dari cairan
karbol.
6.
Pel lantai dengan mop dan cairan floor cleaner.
7.
Dilanjutkan dengan membersihkan dinding dengan mengelap
permukaan dinding dengan kain dan porstek dengan merata.
8.
Mengelap pintu-pintu mesin cuci dengan lap yang dibasahi
dengan cairan Desinfektan dan dikeringkan.

9.

Pelaksanaan selesai, dilanjutkan dengan pembersihan diri


petugas.

KEBERSIHAN LAUNDRY

RUMKIT TK.II 03.05.01


DUSTIRA
Jl. dr. Dustira No.1 Cimahi
Telp. 6652207 Faks. 6652170
email : rsdustira@yahoo.com

UNIT TERKAIT

1.
2.
3.

No. Dokumen

No. Revisi

Pengelola Cleaning Service.


Unit Nosokomial.
Unit Jangwat.

Halaman

..

PELAYANAN STERILISASI DILUAR JAM KERJA

RUMKIT TK.II 03.05.01


DUSTIRA
Jl. dr. Dustira No.1 Cimahi
Telp. 6652207 Faks. 6652170
email : rsdustira@yahoo.com

No. Dokumen

No. Revisi

Halaman

..

Ditetapkan,
Kepala Rumah Sakit Dustira
PETUNJUK
PELAKSANAAN

Tanggal terbit
..
dr. Sutrisno, MARS
Kolonel Ckm NRP. 31433

PENGERTIAN
TUJUAN

Adalah suatu kegiatan pelaksanaan sterilisasiyang dilakukan di luar jam kerja.


Terpenuhi alat-alat yang digunakan dalam keadaan steril.
1.

PROSEDUR

UNIT TERKAIT

2.
3.

Adanya pengajuan tertulis yang disertai dengan alasan yang


tepat an di tandatanganioleh penanggung jawab ruangan.
Ajukan pada petugas Bedah Sentral yang jaga 24 jam.
Petugas 24 jam menghubungi petugas Theater Sterilisasi
Supplay Unit (TSSU) yang jaga pada saat itu.

Petugas jaga 24 jam, Theater Sterilisasi Supplay Unit (TSSU), dan Ruang
yang bersangkutan.

PROSEDUR PENYIMPANAN ALAT ATAU BAHAN STERIL

RUMKIT TK.II 03.05.01


DUSTIRA
Jl. dr. Dustira No.1 Cimahi
Telp. 6652207 Faks. 6652170
email : rsdustira@yahoo.com

No. Dokumen

No. Revisi

Halaman

..

Ditetapkan,
Kepala Rumah Sakit Dustira
PETUNJUK
PELAKSANAAN

Tanggal terbit
..
dr. Sutrisno, MARS
Kolonel Ckm NRP. 31433

PENGERTIAN

Adalah menjaga alat atau bahan yang di sterilkan agar tetap steril dengan
menyimpan di tempat yang bebas debu, bersih, dan kering.

TUJUAN

Agar alat atau bahan tetap steril sesuai dengan batas waktu masing-masing
alat yang sudah di sterilkan.

INDIKASI

1.
2.
1.
2.
3.

PROSEDUR

4.
5.
6.

UNIT TERKAIT

1.
2.
3.

Alat atau bahan yang sudah di sterilkan.


Mencegah Infeksi Nosokomial.
Penyimpanan alat atau bahan atau set yang sudah steril
disimpan di tempat khusus dan selalu bersih, kering serta bebas debu.
Alat atau bahan atau set yang dibungkus kertas dapat
disimpan kurang dari 3 hari.
Alat atau bahan atau set dalam bungkus khusus (Pouches)
dapat disimpan 3-4 minggu.
Alat atau bahan atau set dalam tromol tidak lebih dari 3 x buka
/ tutup.
Alat atau bahan atau set yang sudah di sterilkan harus
disimpan dengan jarak 20-25 cm dari lantai, 45-50 cm dari langit-langit
dan 15-20 cm dari dinding luar.
Tempat penyimpanan tidak boleh menggunakan kardus
karena dapat menjadi tempat bersembunyinya serangga.
Petugas TSSU.
Petugas Ruang Rawat Inap dan Rawat Jalan.
Petugas Ruang Tindakan.

PROSEDUR PEMISAHAN DAN PEMBUANGAN SAMPAH

RUMKIT TK.II 03.05.01


DUSTIRA
Jl. dr. Dustira No.1 Cimahi Telp.
6652207 Faks. 6652170 email :
rsdustira@yahoo.com

No. Dokumen

No. Revisi

Halaman

..

Ditetapkan,
Kepala Rumah Sakit Dustira
PETUNJUK
PELAKSANAAN

Tanggal terbit
..
dr. Sutrisno, MARS
Kolonel Ckm NRP. 31433
1.

PENGERTIAN
2.

Sampah Rumah Sakit adalah bahan yang tidak


berguna atau tidak di gunakan ataupun yang terbuang,yang disebabkan
menjadi sampah medis dan non medis, serta di kategorikan : sampah
radioaktif, sampah infeksius, sampah citostatica, dan sampah umum
(domestic).
prosedur pembuangan sampah ini memuat tata cara
pembuangan sampah dari sumber sampai ke tempat pembuangan
sementara.

1.

Melindungi petugas pembuangan sampah dari


perlukaan.

2.
TUJUAN

Melindungi

penyebaran

infeksi

terhadap

para

petugas kesehatan.
3.

Mencegah penularan infeksi pada masyarakat


sekitarnya.

4.

INDIKASI

Membuang bahan-bahan berbahaya (bahan toksik


dan radioaktif) dengan aman.

Setiap petugas kesehatan melaksanakan pembuangan sampah dengan baik


dan benar untuk menghindari penyebaran infeksi terhadap orang lain.

PROSEDUR
1.

Pengelolaan Sampah :
Pada tempat pengumpulan sampah, harus di sediakan tempat
pembungkus sampah, bak sampah serta lokasi tempat pengumpulan
sampah sementara yang memnuhi syarat.
b.
Sampah harus di pisahkan sesuai kategori jenis sampah dan
di masukan ke dalam kantong plastik sesuai dengan warna dan
kategori.
1)
Sampah Umum (Domestik), tempat pembungkus
sampah warna hitam.
2)
Sampah Infeksius, tempat pembungkus sampah
warna kuning.
3)
Sampah Citotastica, tempat pembungkus sampah
warna ungu.
a.

4)

Sampah Radioaktif, tempat pembungkus sampah


warna merah.

PROSEDUR PEMISAHAN DAN PEMBUANGAN SAMPAH

RUMKIT TK.II 03.05.01


DUSTIRA
Jl. dr. Dustira No.1 Cimahi Telp.
6652207 Faks. 6652170 email :
rsdustira@yahoo.com

No. Dokumen

No. Revisi

c.
d.
e.

f.
g.
h.
i.
PROSEDUR

2.

Halaman

..

Tempat sampah harus dilapisi kantong plastik pembungkus


sampah dengan warna yang sesuai dengan kategori sampahnya.
Kantong plastik tersebut di angkat apabila 2/3 bagian telah
terisi sampah.
Tempat sampah harus di sediakan minimal 1 buah untuk
setiap ruangan / kamar, atau minimal 1 buah untuk setiap radius 10
meter dan setiap jarak 20 meter pada ruangn tunggu dan ruang
terbuka.
Khusus tempat sampah yang dilapisi kantong plastik kuning
dan ungu, tempat penampungan sampah sementara harus di
desinfeksi segera setelah kosong.
Pengangkutan sampah segera dilakukan dan tempat sampah
harus di kosongkan sekurang-kurangnya 1x24 jam, paling lambat
pukul 10 WIB.
Sampah Infeksius, Patologis, dan Citotastica harus di
musnahkan dengan Incinerator dalam suhu di atas 1000 C.
Sampah Radioaktif di musnahkan dengan Incinerator.

Pembuangan Sampah
Setelah masuk dalam gerobak sampah, maka siap di buang
atau di musnahkan.
b.
Pembuangan sampah dari ruangan / unit kerja dan halaman
(sampah medis dan non medis) melalui samping gedung menuju
Tempat Pembuangan Sementara (TPS) Container Dins Kebersihan
Bandung atau Incinerator Rumah Sakit TK. II 03.05.01 Dustira.
c.
Waktu pelaksanaan pembuangan sampah adalah :
1)
Jika pembuangan sampah dilakukan di luar jam kerja, maka
petugas dari unit kerja yang bersangkutan akan menghubungi
bagian Sanitasi / Stooring.
2)
Sampah umum (Non medis) di buang ke Container Dinas
Kebersihan Bandung, sedangkan sampah medis di angkut ke
Incinerator untuk di musnahkan.
d.
Setelah selesai pembuangan, gerobak sampah dan tempat
sampah di bersihkan dan atau di desinfeksi.
e.
Akses dari pembuangan sampah akan terus di jaga agar
tidak terhalang.
a.

UNIT TERKAIT

1.
2.
3.

Seluruh Petugas Bagian, Unit dan Departemen.


Petugas Instalasi Rawat Inap dan Rawat Jalan.
Petugas Kamar Operasi dan Ruang Tindakan.

PROSEDUR PEMBUANGAN SAMPAH TERKONTAMINASI

RUMKIT TK.II 03.05.01


DUSTIRA
Jl. dr. Dustira No.1 Cimahi Telp.
6652207 Faks. 6652170 email :
rsdustira@yahoo.com

No. Dokumen

No. Revisi

Halaman

..

Ditetapkan,
Kepala Rumah Sakit Dustira
PETUNJUK
PELAKSANAAN

Tanggal terbit
..
dr. Sutrisno, MARS
Kolonel Ckm NRP. 31433

PENGERTIAN

Mengubur atau menimbun sampah dalam keadaan yang secara potensial atau
telah terjadi kontak dengan mikroorganisme.
1.

Melindungi petugas pembuangan sampah dari


perlukaan.

2.
TUJUAN

Melindungi penyebaran infeksi terhadap para


petugas kesehatan.

3.

Mencegah penularan infeksi pada masyarakat


sekitarnya.

4.

INDIKASI

Membuang bahan-bahan berbahaya (bahan


toksik dan radioaktif) dengan aman.

Setiap petugas kesehatan melaksanakan pembuangan sampah dengan baik


dan benar untuk menghindari penyebaran infeksi terhadap orang lain.

PROSEDUR
1.
2.
3.

4.
5.

Untuk sampah terkontaminasi, pakailahwadah


plastik atau di sepuh logam dengan tutup yang rapat.
Gunakan wadah tahan tembus untuk
pembuangan semua benda-benda tajam (benda-benda tajam yang tidak
akan digunakan kembali).
Tempatkan wadah sampah dekat lokasi
terjadinya sampah itu dan mudah di capai oleh pemakai (membawa
sampah kemana-mana meningkatkan resiko infeksi pada pembawanya).
Terutama penting melindungi diri dari benda tajam yang membawa resiko
besar kecelakaan perlukaan pada petugas kesehatan dan staf.
Peralatan yang dipakai untuk mengumpulkan
dan mengangkat sampah tidak boleh dipakai untuk keperluan lain di klinik
atau Rumah Sakit (sebaiknya menandai wadah sampah terkontaminasi).
Cuci semua wadah sampah dengan larutan

6.
7.
8.

pembersih desinfektan (larutan Chlorine 0,5 % + sabun) dan bilas teratur


dengan air.
Jika mungkin, gunaka wadah terpisah untuk
sampah yang akan di bakar dan yang akan dibuang. Langkah ini aan
menghindarkan petugas dari memisahkan sampah dengan tangan.
Gunakan Perlengkapan Perlindungan Diri
(PPD) ketika menangani sampah (misalnya : sarung tangan utilitas dan
sepatu pelindung tertutup).
Cuci tangan atau gunakan penggosok tangan
antiseptik berbahan dasar alkohol tanpa air setelah melepaskan sarung
tangan apabila menangani sampah.

PROSEDUR PEMBUANGAN SAMPAH TERKONTAMINASI

RUMKIT TK.II 03.05.01


DUSTIRA
Jl. dr. Dustira No.1 Cimahi Telp.
6652207 Faks. 6652170 email :
rsdustira@yahoo.com

PERHATIAN

No. Dokumen

No. Revisi

..

Tumpukan sampah terbuka harus di hindari, karena :


1.
Menjadi objek pemulung yang akan
memanfaatkan sampah yang terkontaminasi.
2.
Dapat menyebabkan perlukaan.
3.
Menimbulkan bau busuk.
4.
Mengundang lalat dan hewan penyebar
penyakit lainnya.
1.

UNIT TERKAIT

Halaman

Seluruh

Petugas

Ruang

Tindakan

dan

Instalasi Kamar Operasi.


2.

Seluruh Petugas Ruang Rawat Inap dan


Rawat Jalan.

TATA CARA PENCATATAN DAN PERMINTAAN LINEN

RUMKIT TK.II 03.05.01


DUSTIRA
Jl. dr. Dustira No.1 Cimahi Telp.
6652207 Faks. 6652170 email :
rsdustira@yahoo.com

No. Dokumen

No. Revisi

Halaman

..

Ditetapkan,
Kepala Rumah Sakit Dustira
PETUNJUK
PELAKSANAAN

Tanggal terbit
..
dr. Sutrisno, MARS
Kolonel Ckm NRP. 31433

PENGERTIAN

TUJUAN

Pencatatan dan permintaan linen adalah kegiatan pendataan linen kotor dari
ruangan dan linen bersih yang ada di Laundry.
1.
2.

Untuk mencatat keluar masuk linen.


Untuk mengetahui jumlah linen

yang

dibutuhkan.
1.

Pencatatan
Keluar masuk linen supaya dilakukan pencatatan secara continue
untuk mengetahui jumlah linen.

PROSEDUR
2.
a.
b.

Permintaan linen dilakukan dengan 2 cara :


Dari Ruangan ke Laundry.
Dari Laundry ke Pihak Manajemen / Jangum.

1.
UNIT TERKAIT

Petugas

Linen

Departemen.
2.

Petugas Laundry.

dari

Ruangan

atau

TATA CARA PENYIMPANAN LINEN

RUMKIT TK.II 03.05.01


DUSTIRA
Jl. dr. Dustira No.1 Cimahi Telp.
6652207 Faks. 6652170 email :
rsdustira@yahoo.com

No. Dokumen

No. Revisi

Halaman

..

Ditetapkan,
Kepala Rumah Sakit Dustira
PETUNJUK
PELAKSANAAN

Tanggal terbit
..
dr. Sutrisno, MARS
Kolonel Ckm NRP. 31433

PENGERTIAN

Penyimpanan adalah kegiatan yang dilakukan dalam rangka menyimpanan


linen yang telah selesai di proses penyetrikaan dan penjahitan.

TUJUAN

Untuk mempermudah dalam pelaksanaan penerimaan dan pendistribusian


linen siap pakai.

INDIKASI

Linen bersih dan rapi.

1.
CARA KERJA

2.
3.

Linen disimpan dan dikemas di lemari atau


rak sebelum di ambil oleh Ruangan atau Departemen.
Suhu penyimpanan 22 C - 27 C,
kelembaban 45 C - 75 RH.
Pendistribusian linen menerapkan cara FIFO
(First In First Out) .

UNIT TERKAIT
Petugas Laundry.

TATA CARA PENERIMAAN DAN PENDISTRIBUSIAN LINEN

RUMKIT TK.II 03.05.01


DUSTIRA
Jl. dr. Dustira No.1 Cimahi Telp.
6652207 Faks. 6652170 email :
rsdustira@yahoo.com

No. Dokumen

No. Revisi

Halaman

..

Ditetapkan,
Kepala Rumah Sakit Dustira
PETUNJUK
PELAKSANAAN

Tanggal terbit
..
dr. Sutrisno, MARS
Kolonel Ckm NRP. 31433

PENGERTIAN

Penerimaan dan pendistribusian linen adalah suatu kegiatan yang dilakukan


untuk memberikan palayanan penerimaan dan pendistribusian linen yang siap
dipakai seluruh Ruangan atau Departemen.

TUJUAN

Untuk mempermudah dalam pelaksanaan penerimaan dan pendistribusian


linen siap pakai di Ruangan atau Departemen.

INDIKASI

Linen bersih dan rapi.

CARA KERJA
1.

Di ruang pengumpulan linen infeksius dan non


infeksius, linen dipisahkan dengan menggunakan kantong plastic sesuai
standar.

2.

menerima linen kotor dari seluruh Ruangan


atau Departemen, sebagai berikut :
a.
Senin s/d Jumat, pukul 08.00 s/d 11.00 WIB.
b.
Sabtu s/d Minggu / hari libur, pukul 08.00 s/d 10.00 WIB.

3.

Pendistribusian linen bersih :


Senin s/d Jumat, pukul 11.00 s/d 14.00 WIB.
Sabtu s/d Minggu / hari libur, pukul 11.00 s/d 12.00 WIB.

a.
b.
4.

Mencatat di buku Ekspedisi masing-masing.

5.

Ditulis tanggal dan jam penerimaan.

6.

Di tanda tangani oleh Petugas Laundry dan


Ruangan.

UNIT TERKAIT

1.
2.

Petugas Linen Ruangan atau Departemen.


Petugas Laundry.

ALAT PELINDUNG DIRI (APD) UNTUK PETUGAS LINEN


RUMKIT TK.II 03.05.01
DUSTIRA
Jl. dr. Dustira No.1 Cimahi Telp.
6652207 Faks. 6652170 email :
rsdustira@yahoo.com

No. Dokumen

No. Revisi

Halaman

..

Ditetapkan,
Kepala Rumah Sakit Dustira
PETUNJUK
PELAKSANAAN

Tanggal terbit
..
dr. Sutrisno, MARS
Kolonel Ckm NRP. 31433

PENGERTIAN

TUJUAN

APD untuk petugas linen adalah alat yang dipakai oleh petugas saat
menangani linen kotor yang bertujuan untuk melindungi petugas dari bahan
infeksius.
1.
2.

Melindungi petugas dari linen infeksius.


Mencagah Infeksi Nokomial

1.
INDIKASI

Pada saat petugas menangani linen infeksius


dan non infeksius.

2.
3.

Mencuci linen kotor dengan tangan.


Memasukan linen kedalam mesin cuci.

1.
PROSEDUR

a.
b.
c.
d.

Persiapan Alat :
Sarung tangan rumah tangga.
Sarung tangan bedah 2 buah.
Kacamata pelindung.
Masker.

e.
f.
g.
2.

Apron plastik / karet.


Gaun.
Sepatu tertutup dari bahan karet / kulit.

Cara Kerja :
Pakai kacamata pelindung sesuai ukuran.
Pakai masker harus cukup besar untuk menutupi hidung, dan
wajah bagian bawah.
c.
Pakai sarung tangan rumah tangga, bila tidak ada boleh
sarung tangan bedah 2 buah dan tidak bocor
d.
Pakai gaun dan apron harus sesuai dengan ukuran bentuk
petugas.
e.
Pakai sepatu tertutup yang terbuat dari karet yang selalu
dalam keadaan bersih.
a.
b.

UNIT TERKAIT

1.
2.

Petugas Linen Ruangan.


Petugas Laundry.

SIRKULASI LINEN

RUMKIT TK.II 03.05.01


DUSTIRA
Jl. dr. Dustira No.1 Cimahi Telp.
6652207 Faks. 6652170 email :
rsdustira@yahoo.com

No. Dokumen

No. Revisi

Halaman

..

Ditetapkan,
Kepala Rumah Sakit Dustira
PETUNJUK
PELAKSANAAN

Tanggal terbit
..
dr. Sutrisno, MARS
Kolonel Ckm NRP. 31433

PENGERTIAN

Sirkulasi linen adalah suatu kegiatan yang mencakup dari perencanaan


kebutuhan, menyimpan, memelihara, mendistribusikan, disposal terhadap
linen.
1.

TUJUAN
2.

INDIKASI

Memberikan dukungan secara berkesinambungan


terhadap penyediaan linen siap pakai ke seluruh Ruangan / Departemen.
Mencegah terjadinya Infeksi Nosokomial.

Agar memudahkan, memonitor perputaran linen.

PROSEDUR
1.
2.

Menerima linen kotor yang sudah dipisahkan


dari Ruangan / Departemen dengan menggunakan kantong plastik seuai
standar, lalu dilakukan pencatatan.
kemudian linen kotor di serahkan ke Ur

3.
4.

5.

UNIT TERKAIT

Laundry untuk dilakukan penimbangan, perendaman sampai dengan


pencucian dan pengeringan serta penyetrikaan.
Linen bersih disimpan sesuai jenisnya dengan
suhu 22 C - 27 C.
Linen siap untuk di distribusikan, pada saat
pendistribusian linen dari ruangan ke Laundry tidak sama jumlahnya
dengan linen yang masuk ke ruangan, di sesuaikan dengan jumlah linen
yang ada di Laundry saat itu, dengan catatan persediaan linen ruangan
minimal ada 30 %.
Satu hari sebelum jadwal penggantian linen
secara keseluruhan di ruangan, linen sudah di distribusikan ke ruangan
sesuai jumlah pasien pada saat itu.

1.
2.

Petugas Linen Departemen.


Petugas Laundry.

PENATALAKSANAAN LINEN KOTOR DI RUANGAN

RUMKIT TK.II 03.05.01


DUSTIRA
Jl. dr. Dustira No.1 Cimahi Telp.
6652207 Faks. 6652170 email :
rsdustira@yahoo.com

No. Dokumen

No. Revisi

Halaman

..

Ditetapkan,
Kepala Rumah Sakit Dustira
PETUNJUK
PELAKSANAAN

Tanggal terbit
..
dr. Sutrisno, MARS
Kolonel Ckm NRP. 31433

PENGERTIAN

Linen kotor infeksius adalah linen kotor beks di pakai oleh pasien dan yang
ternoda cairan tubuh dan darah serta bekas pasien berpenyakit menular.
1.

TUJUAN

INDIKASI

Untuk membersihkan linen dari kotoran / noda


/ darah / abu.

2.
3.

Untuk mencegah kontaminasi mikroba.


Untuk mencegah Infeksi Nosokomial.

1.
2.

Linen setelah dipakai oleh pasien infeksius.


Linen yang ternoda oleh faces, darah, dan
cairan tubuh lainnya.

1.

Persiapan Alat :
Sarung tangan rumah tangga 1 pasang
Skort dari plastik
Topi
Kacamata pelindung
Masker
Sepatu boat
Buku ekspedisi
Pulpen
Kantong plastik berwarna kuning
Kereta dorong

a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
PROSEDUR

2.
a.
1)
2)
3)
4)

Cara Kerja :
Tahap Pengumpulan
Petugas memakai skort, topi, sepatu boat, masker,
dan sarung tangan rumah tangga.
Mengumpulkan linen kotor pada satu tempat
pengumpulan.
Memisahkan antara linen kotor infeksius dengan
linen kotor non infeksius.
Memasukan linen ke dalam kantong plastik
berwarna kuning.
a) Linen kotor infeksius dimasukan ke dalam kantong plastik
berwarna kuning.
b) Linen kotor non infeksius dimasukan ke dalam kantong
plastik berwarna hitam.

PENATALAKSANAAN LINEN KOTOR DI RUANGAN

RUMKIT TK.II 03.05.01


DUSTIRA
Jl. dr. Dustira No.1 Cimahi Telp.
6652207 Faks. 6652170 email :
rsdustira@yahoo.com

No. Dokumen

No. Revisi

5)
PROSEDUR

UNIT TERKAIT

Halaman

..

Menghitung dan mencatat terhadap jenis dan


jumlah linen ke dalam buku ekspedisi.
6)
Kemudian dimasukan ke dalam kantong plastik dan
di tutup rapat sebelum dikirim ke tempat pencucian.
Seluruh Petugas Ruang Rawat Inap.

PENATALAKSANAAN LINEN KOTOR DI LAUNDRY

RUMKIT TK.II 03.05.01


DUSTIRA
Jl. dr. Dustira No.1 Cimahi Telp.
6652207 Faks. 6652170 email :
rsdustira@yahoo.com

No. Dokumen

No. Revisi

Halaman

..

Ditetapkan,
Kepala Rumah Sakit Dustira
PETUNJUK
PELAKSANAAN

Tanggal terbit
..
dr. Sutrisno, MARS
Kolonel Ckm NRP. 31433

PENGERTIAN

Linen kotor infeksius adalah linen kotor beks di pakai oleh pasien dan yang
ternoda cairan tubuh dan darah serta bekas pasien berpenyakit menular.
1.

TUJUAN

Untuk membersihkan linen dari kotoran / noda


/ darah / abu.

2.
3.

Untuk mencegah kontaminasi mikroba.


Untuk mencegah Infeksi Nosokomial.

INDIKASI

Setelah linen sampai di Laundy.

1.

Persiapan Alat :
Detergent
400 gr
Alkali
500 gr
Pemutih
200 gr
Penteralisir
200 gr
Pelembut
250 gr
Tutup kepala
Masker
Sarung tangan rumah tangga
Baju khusus yang tidak tembus air

a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
PROSEDUR

2.
a.

Cara Kerja :
Tahap Penerimaan
1)
Petugas menerima linen kotor yang
sudah dipisahkan antara linen kotor infeksius dan linen kotor non
infeksius yang sudah di bedakan dari pembungkusnya.
2)

Kemudian
petugas
penerima
menghitung dan mencatat pada buku dan kartu tanda terima
rangkap 2 (dua), tembusannya diserahkan kepada petugas
pengirim, sedangkan yang aslinya diserahkan kepada petugas
pendistribusian.

3)

Yang perlu diperhatikan adalah :

PENATALAKSANAAN LINEN KOTOR DI LAUNDRY

RUMKIT TK.II 03.05.01


DUSTIRA
Jl. dr. Dustira No.1 Cimahi Telp.
6652207 Faks. 6652170 email :
rsdustira@yahoo.com

No. Dokumen

No. Revisi

a)
b)
c)
d)

PROSEDUR

Halaman

..

Jumlah linen keseluruhan


Jenis linen
Ruangan atau lantai yang mengirim linen
Tanda tangan petugas yang menerima

4)

Mengadakan pemilihan linen kotor


infeksius berdasarkan :
a) Infeksius atau non infeksius
b) Tingkat kotoran (berat / ringan)
c) Jenis linen (tebal / tipis. Berwarna / tidak)

5)

Petugas
penerimaan
dalam
melaksanakan tugasnya menggunakan ADP sebagai berikut :
a) Tutup kepala
b) Masker dan kacamata pelindung
c) Sarung tangan rumah tangga
d) Baju khusus yang tidak tembus air
e) Sepatu tertutup dari baha karet atau kulit

6)

b.

Setelah selesai melaksanakan tugas


APD tersebut langsung di cuci (tidak boleh digantung / disimpan
sebelum di cuci).

Proses Pencucian
Linen kotor yang susah diterima oleh petugas
penerima sesuai dengan tingkat kekotorannya, jenis linen
infeksius ditimbang sesuai dengan kemampuan mesin cuci,
yaitu : khusus linen kotor infeksius maximum 40 kg sekali cuci.
2)
Proses pencucian yang dilaksanakan sebagai
berikut :
a) Merendam linen kotor akibat darah / cairan tubuh dengan
larutan Chlorine 0,5 % selama 10 menit oleh petugas
ruangan.
b) Memasukan linen kotor ke dalam mesin.
c) Menyiapkan kebutuhan detergent berdasarkan tingkat cucian
(infeksius) yaitu :
(1)
Detergent
400 gr
(2)
Alkali
500 gr
(3)
Pemutih
200 gr
(4)
Penteralisir
200 gr
(5)
Pelembut
250 gr
1)

c.

Memprogram mesin cuci yang di sesuaikan dengan linen kotor


terhadap suhu dan waktu yang dibutuhkan serta prosesnya, yaitu :
1)
Infeksius
a) Suhu maximal 90 C
b) Waktu yang dibutuhkan 45 menit
c) Proses pencucian
(1)
Pre wash 3 menit
(2)
Pembuangan ke 1 dilanjutkan pencucian
utama 15 menit dengan memasukan jenis detergent
dan alkali.

PENATALAKSANAAN LINEN KOTOR DI LAUNDRY

RUMKIT TK.II 03.05.01


DUSTIRA
Jl. dr. Dustira No.1 Cimahi Telp.
6652207 Faks. 6652170 email :
rsdustira@yahoo.com

No. Dokumen

No. Revisi

(3)
PROSEDUR
(4)
(5)
(6)
2)

Halaman

..

Pembuangan ke 2 dilanjutkan dengan


pencucian ke 2 selama 10 menit tanpa detergent /
bersifat pembilasan.
Pembuangan ke 3 dilanjutkan dengan
pencucian ke 3 dan memasukan penetrasi.
Pembuangan ke 4 dilanjutkan dengan
pencucian ke 4 (akhir) dengan memasukan pelembut.
Pembuangan ke 5 dilanjutkan dengan
pemerasan kemudian menuju ke proses pengeringan.

Cucian berat, sedang, dan ringan program


mesin cucinya sama, yang membedakan adalah jumlah
detergentnya. Proses pencuciannya adalah sebagai berikut :
a) Suhu maximal 80 C
b) Waktu yang dibutuhkan 45 menit

c) Proses pencucian sama dengan program pencucian non


infeksius
d.

Proses Pengeringan
Linen yang telah dipilih tersebut di atas, dimasukan dalam mesin
pengering dengan suhu maximum 80 C dengan berpedoman waktu
sebagai berikut :
1)
Linen tipis 10 15 menit
2)
Linen tebal 10 20 menit

e.
1)

2)

Proses Penyetrikaan
Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap ini adalah :
a) Pemilihan berdasarkan jenis linen
b) Pelaksanaan penyetrikaan
Pada kegiatan pemilihan yang perlu diperhatikan adalah
pemisahan menjadi dua kelompok :
a) Kelompok satu di setrika dengan menggunakan mesin roll
press meliputi :
(1)
Sprei
(2)
Steak laken
(3)
Duk
(4)
Dan lain-lain yang bersifat lembaran
b) Kelompok dua di setrika dengan menggunakan mesin rollary
press meliputi :
(1)
Sarung bantal dan guling
(2)
Piyama dan daster
(3)
Gordyn, dll

f.

Proses Pelipatan dan Penyimpanan


Pelipatan

1)

PENATALAKSANAAN LINEN KOTOR DI LAUNDRY

RUMKIT TK.II 03.05.01


DUSTIRA
Jl. dr. Dustira No.1 Cimahi Telp.
6652207 Faks. 6652170 email :
rsdustira@yahoo.com

No. Dokumen

No. Revisi

Halaman

..

Setelah melalui proses penyetrikaan, petugas melipat linen


dengan rapih dan dipisahkan sesuai jenisnya.

PROSEDUR
2)

g.

Penyimpanan
Meliputi pemisahan jenis linen yang merupakan lanjutan dari
pelipatan, kemudian menempatkan linen yang sudah rapi
kedalam rak-rak sesuai daftar ruangan / lantai dan kartu tanda
terima.

Pendistribusian
Petugas distribusi melakukan kegiatan sebagai berikut :
1)
Memeriksa apakah linen sudah lengkap dari segi
jenis dan jumlah
2)
Memastikan bahwa jenis linen tidak tertukar dengan
linen dari ruangan lain
3)
Menyerahkan linen bersih kepada petugas ruangan

4)

UNIT TERKAIT

yang mengambil sesuai kartu tanda terima


Pengambilan linen bersih dilaksanakan pukul 11.00
s/d 14.00 WIB.

Seluruh Petugas Laundry.

PROSEDUR PENGELOLAAN LINEN SIAP PAKAI

RUMKIT TK.II 03.05.01


DUSTIRA
Jl. dr. Dustira No.1 Cimahi Telp.
6652207 Faks. 6652170 email :
rsdustira@yahoo.com

No. Dokumen

No. Revisi

Halaman

..

Ditetapkan,
Kepala Rumah Sakit Dustira
PETUNJUK
PELAKSANAAN

Tanggal terbit
..
dr. Sutrisno, MARS
Kolonel Ckm NRP. 31433

PENGERTIAN

Untuk memudahkan penyimpanan, pendistribusian linen siap pakai ke seluruh


Instalasi Rawat Inap, Rawat Jalan, Kamar Operasi, dan Ruang Tindakan.
Meningkatkan suatu pelayanan dengan menyediakan linen siap pakai.

TUJUAN

1.
INDIKASI

Mencegah

Infeksi

Noskomial.
2.

Memudahkan
petugas untuk memenuhi kebutuhan linen siap pakai.

1.

Pengumpulan
linen
kotor di ruang rawat yang penanganannya dilakukan secara khusus.
a. Di ruang rawat, pengumpulan linen infeksius dan non infeksius
dipisahkan dengan menggunakan kantong plastik masing-masing
yang berbeda warna.
b. Linen infeksius di kantong plastik berwarna kuning.
c. Linen yang bernoda darah, faces, dan muntahan harus dibersihkan
dahulu lalu dimasukan ke kantong plastik berwarna kuning.
d. Linen non infeksius dimasukan ke kantong plastik berwarna hitam.
e. Kumpulkan semua kantong dan masukan ke trolly linen kotor dan
segera kirim ke Laundry.
f. Di anjurkan trolly linen kotor tidak dipakai untuk trolly linen bersih. Bila
trolly linen terbatas, setiap habis pakai di cuci menggunakan
detergent.
g. Kemudian kantong trolly harus diganti setiap setelah trolly di cuci.

2.

Proses pembersihan
dilakukan di Laundry, dengan tahapan sebagai berikut dan harus
diperhatikan sebelum dan sesudah kontak dengan linen harus mencuci
tangan.
a. Penerimaan linen kotor dengan prosedur pencatatan, dicatat jumlah
dan jenis linennya. Tidak dilakukan pembongkaran untuk mencegah
penyebaran mikroorganisme.
b. Pemilihan dan penimbangan linen kotor dipilih sesuai kantong
plastiknya. Usahakan kantong linen infeksius tidak dibuka untuk
perhitungan ulang, penimbangan penting untuk penghitungan bahan
kima. Linen infeksius direndam dahulu dengan larutan Chlorine 0,5 %

PROSEDUR

PROSEDUR PENGELOLAAN LINEN SIAP PAKAI

RUMKIT TK.II 03.05.01


DUSTIRA
Jl. dr. Dustira No.1 Cimahi Telp.
6652207 Faks. 6652170 email :
rsdustira@yahoo.com

PROSEDUR

No. Dokumen

No. Revisi

Halaman

..

Selama 10 menit
Pencucian dan pemerasan, diperhatikan waktu, suhu 90 C, untuk
linen tertentu sesuai petunjuk, bahan kima, jumlah muatan, level air,
dan motor penggerak yang stabil sehingga dihasilkan cucian yang
baik.
d. Pengeringan dengan suhu 37 C selama 10 menit, diharapkan
mikroorganisme akan mati.
e. Penyetrikaan dapat si stel sampai 120 C, sedangkan untuk linen
tertentu antara 70 C - 80 C.
f. Melipat linen mempunyai tujuan selain kerapihan juga untuk
memudahkanpenggunanya. Pada saat inilah dilakukan pemantauan
apakah linen masih laayk pakai atau tidak.
g. Penyimpanan selain untuk melindungi linen dari terkontaminasi ulang
c.

juga untuk mengontrol posisi linen tetap stabil jumlahnya, sebaiknya


diberi anti ngengat yaitu kapur barus. Kondisi suhu ruangan 22 C 27 C dan kelembaban 45 75 % RH.
h. Pendistribusian disini diterapkan sistem FIFO.
i. Penggantian linen rusak dan kuman termasuk dapat di kategorikan
karena umur linen, standar sudah tercapai dan kuman termasuk
hilang. Yang masih bisa diperbaiki, dikirim ke kamar jahit, dan yang
tidak bisa diperbaiki / lapuk akan dimusnahkan dan diganti yang baru.
1.
UNIT TERKAIT

Instalasi Rawat Inap,


Rawat Jalan, Kamar Operasi.

2.

Ruang Tindakan.

Anda mungkin juga menyukai