Anda di halaman 1dari 7

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Hari / Tanggal
: Jumat, 6Maret 2016
Waktu
: Pukul 10.00 WIB
Pokok Bahasan
: Kebersihan Diri (Personal Hygiene)
Sub Pokok Bahasa: Menjelaskan Tentang Cara Perawatan Diri
Sasaran
: Keluarga Ny F
Penyuluh
: Kipthia Wardhani
Tempat

I.

: rumah keluarga Ny. F di jl buring

Latar Belakang

Dalam masa nifas, alat-alat genitalia interna maupun eksterna akan berangsurangsur pulih seperti keadaan sebelum hamil. Untuk membantu mempercepat
proses penyembuhan pada masa nifas, maka ibu nifas membutuhkan
pendidikan kesehatan / health education seperti personal hygiene.
Setelah dilakukan penyuluhan tentang Perawatan diri (personal hygiene)
diharapkan ibu-ibu dapat mengetahui dan mengerti teknik perawatan diri yang
baik bagi dirinya sendiri pada masa nifas atau masa pulih kembali yang
berlangsung selama 40 hari atau 6 minggu.
Tujuan Instruksional Khusus (TIK)

II.

Setelah dilakukan penyuluhan tentang perawatan diri (personal hygiene),


diharapkan keluarga Ny Fdapat :
1. Mengetahui apa yang di maksud dengan masa nifas
2. Mengetahui apa saja perawatan diri yang diperlukan ibu dalam masa nifas
3. Mengetahui dan dapat melakukan teknik perawatan diri sendiri secara
mandiri ataupun di bantu
4. Mengajak Ibu-Ibu untuk selalu menjaga personal hygiene

III. Garis-garis Besar Materi


1.
2.
3.
4.

Pengertian Nifas
Sasaran penyuluhan Perawatan diri
Pengertian Personal hygiene (perawatan diri)
Cara melakukan perawatan diri

5. Dampak jika ibu tidak merawat diri dengan baik


6. Memahami dan dapat melakukan teknik perawatan diri

IV. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
3. Demonstrasi

V.

Media dan Alat Peraga


1. Leaflet
2. Power Point: LCD

VI.

Proses Kegiatan Penyuluhan

No

KEGIATAN

1.

Pendahuluan :

2.

Pengertian masa nifas


Sasaran penyuluhan
Pengertian personal hygiene (perawatan
diri)
Menjelaskan Kebutuhan Personal

Waktu

Memberi salam pembuka dan perkenalan


diri
Menjelaskan tujuan
Kontrak waktu
Membalas salam
Mendengarkan
Memberi respon

Penjelasan :

Respon

Menit

Mendengarkan
dengan penuh
perhatian

20
Menit

3.

Penutup :

VII.

Hygiene pada Ibu


Menjelaskan teknik melakukan personal
hygiene
Menjelaskan akibat kurangnya
melakukan perawatan diri

Tanya jawab
Menyimpulkan hasil penyuluhan
Memberikan salam penutup
Menanyakan hal yang belum jelas
Aktif bersama menyimpulkan
Membalas salam

Evaluasi

1. Mengajukan pertanyaan lisan

Tes awal

1. Apakah ibu tahu bagaimana cara merawat diri yang baik setelah
melahirkan ?

Tes akhir

1. Apa yang dimaksud perawatan diri?


2. Sebutkan apa saja cara melakukan perawatan diri ?
3. Sebutkan dampak jika ibu tidak melakukan perawatan diri?

1. Observasi

5 Menit

Respon/tingkah laku ibu saat diberi pertanyaan: apakah mereka diam atau
menjawab (benar atau kurang tepat).
Ibu antusias atau tidak.
Ibu mengajukan pertanyaan atau tidak

MATERI :
PERSONAL HYGIENE (PERAWATAN DIRI) PADA IBU NIFAS
Pengertian Masa Nifas
Masa nifas atau puerperium adalah masa setelah plasenta lahir dan ketika alatalat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil yang berlangsung
selama kira-kira 6 minggu.
Masa nifas adalah masa sesudah persalinan dan kelahiran bayi, plasenta, serta
selaput yang diperlukan untuk memulihkan kembali organ kandungan seperti
sebelum hamil dengan waktu kurang lebih 6 minggu atau 40 hari.
Sasaran
Ibu-Ibu Nifas antara hari pertama sampai 6 minggu
Pengertian Perawatan Diri (Personal Hygiene)
Personal Hygiene berasal dari bahasa Yunani yaitu personal yang artinya
perorangan dan hygiene berarti sehat. Kebersihan seseoang adalah suatu
tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseoran untuk
kesejahteraan fisik dan psikis.
Tujuan melakukan Personal Hygiene
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Meningkatkan derajat kesehatan seseorang


Memelihara kebersihan diri seseorang
Memperbaiki personal hyiene yang kurang
Mencegah penyakit
Menciptakan keindahan
Meningkatkan rasa percaya diri

Kebutuhan Personal Hygiene pada Ibu

Kebersihan diri ibu membantu mengurangi sumber infeksi dan meningkatkan


perasaan nyaman pada ibu. Anjurkan ibu unutuk menjaga kebersihan diri
dengan cara mandi yang teratur minimal 2 kali sehari, mengganti pakaian dan
alas tempat tidur serta lingkungan dimana ibu tinggal.
Ibu harus tetap bersih, segar dan wangi. Merawat perineum dengan baik
dengan menggunakan antiseptik (PK / Dethol) dan selalu diingat bahwa
membersihkan perineum dari arah depan ke belakang.
Jaga kebersihan diri secara keseluruhan untuk menghindari infeksi, baik pada
luka jahitan maupun kulit.
a. Pakaian
Sebaiknya, pakaian agak longgar di daerah dada sehingga payudara tidak
tertekan dan kering. Demikian juga dengan pakaian dalam, agar tidak terjadi
iritasi (lecet) pada daerah sekitarnya akibat lochea.
b. Kebersihan rambut
Setelah bayi lahir, ibu mungkin akan mengalami kerontokan rambut akibat
gangguan perubahan hormon sehingga keadaannya menjadi lebih tipis
dibandingkan keadaan normal. Jumlah dan lamanya kerontokan berbeda-beda
antara satu wanita dengan wanita yang lain. Meskipun demikian, kebanyakan
akan pulih setelah beberapa bulan. Cuci rambut dengan conditioner yang
cukup, lalu menggunakan sisir yang lembut. Hindari penggunaan pengering
rambut.
c. Kebersihan kulit
Setelah persalinan, ekstra cairan tubuh yang dibutuhkan saat hamil akan
dikeluarkan kembali melalui air seni dan keringat untuk menghilangkan
pembengkakan pada wajah, kaki, betis, dan tangan ibu. oleh karena itu, dalam
minggu-minggu pertama setelah melahirkan, ibu akan merasakan jumlah
keringat yang lebih banyak dari biasanya. Usahakan mandi lebih sering dan
jaga agar kulit tetap kering.
d. Kebersihan vulva dan sekitarnya.
1. Mengajarkan ibu membersihkan daerah kelamin dengan cara
membersihkan daerah di sekitar vulva terlebih dahulu, dari depan ke
belakang, baru kemudian membersihkan daerah sekitar anus. Bersihkan
vulva setiap kali buang air kecil atau besar.

2. Sarankan ibu untuk mengganti pembalut atau kain pembalut setidaknya


dua kali sehari. Kain dapat digunakan ulang jika telah dicuci dengan baik
dan dikeringkan di bawah matahari atau disetrika.
3. Sarankan ibu untuk mencuci tangan dengan sabun dan air sebelum dan
sesudah membersihkan daerah kelaminnya.
4. Jika ibu mempunyai luka episiotomi atau laserasi, sarankan kepada ibu
untuk menghindari menyentuh luka, cebok dengan air dingin atau cuci
menggunakan sabun.
Perawatan luka perineum bertujuan untuk mencegah infeksi, meningkatkan
rasa nyaman dan mempercepat penyembuhan. Perawatan luka perineum dapat
dilakukan dengan cara mencuci daerah genital dengan air dan sabun setiap
kali habis BAK/BAB yang dimulai dengan mencuci bagian depan, baru kenudian
daerah anus. Sebelum dan sesudahnya ibu dianjukan untuk mencuci tangan.
Pembalut hendaknya diganti minimal 2 kali sehari. Bila pembalut yang dipakai
ibu bukan pembalut habis pakai, pembalut dapat dipakai kembali dengan
dicuci, dijemur dibawah sinar matahari dan disetrika.

Akibat Kurangnya atau tidak Menjaga Personal Hygiene :


1.
2.
3.
4.
5.

Ibu Mudah Sakit


Ibu terlihat kotor/ kurang bersih
Bayi ibu sakit
Ibu kurang percaya diri
Ibu mengalami infeksi

Personal hygiene pada ibu nifas post SC


Luka operasi merupakan luka bersih sehingga mudah untuk perawatannya,
namun jika salah dalam merawat, maka akan bisa berakibat fatal. Oleh karena
itu pastikan Anda tidak salah dalam merawat luka operasi.
1. Setiap satu minggu kasa harus di buka
Idealnya kasa yang dipakai diganti kasa baru setiap satu minggu sekali. Tidak
terlalu sering agar luka cepat kering, jika sering dibuka luka bisa menempel

pada kasa sehingga sulit untuk kering. Maka mintalah kepada keluarga Anda
untuk membukanya selama satu minggu sekali.
2. Bersihkan jika keluar darah dan langsung ganti kasa
Jika luka operasi keluar darah, maka segeralah untuk mengganti kasanya agar
tidak basah atau lembab oleh darah. Kerena darah merupakan kuman yang
bisa cepat menyebar ke seluruh bagian luka.
3. Jaga luka agar tak lembab
Usahan semaksimal mungkin agar luka tetap kering karena tempat lembab
akan menjadikan kuman cepat berkembang. Misalkan suhu kamar terlalu
dingin dengan AC yang membuat ruangan lembab. Bisa jadi luka anda pun ikut
lembab. Hindari ruangan lembab, dan atur suhu AC Anda.
4. Menjaga kebersihan
Agar luka operasi tidak terkena kotoran yang mengakibatkan cepat
berkembangnya kuman, maka kebersihan diri dan lingkungan sekitar Anda
semaksimal mungkin harus dijaga. Jauhkan luka dari kotoran, untuk itu seprei
dan bantal harus selalu bersih dari debu.
5. Gunakan bahan plastik atau pembalut yang kedap air (Opset)
Jika Anda mau mandi atau aktifitas yang mengharuskan Anda bersentuhan
dengan air, gunakan bahan plastik atau pembalut yang kedap air (opset) untuk
melindungi luka bekas operasi agar tidak terkena air. Upayakan agar luka tidak
sampai basah, karena bisa mempercepat pertumbuhan kuman.

SUMBER :
Saleha, Sitti.2009. Asuhan kebidanan pada Masa Nifas.Makasar : Salemba
Medika
http://superbidanhapsari.wordpress.com/2009/12/14/health-education-personalhygiene-istirahat-dan-tidur-pada-ibu-nifas/
Hidayat, A. Aziz Alimul Hidayat, S.Kp dan Musrifatul
Uliyah, S.Kp.2004.Kebutuhan Dasar Manusia.Jakarta : EGC
http://yoedhasflyingdutchman.blogspot.com/2010/05/konsep-personalhygiene.html

Anda mungkin juga menyukai