Anda di halaman 1dari 11

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan diuraikan hasil dan pembahasan pengumpulan data
penelitian yang berjudul Gambaran pengetahuan remaja tentang infeksi menular
seksual pada siswa kelas XII MA X Bojonegoro tahun 2011 sebanyak 93
responden. Hasil penelitian ini disajikan dalam bentuk diagram dan tabel serta
keterangan singkat. Penyajian data tersebut meliputi gambaran lokasi penelitian,
data umum dan data khusus. Data umum berupa karakteristik responden
berdasarkan umur, jenis kelamin dan informasi yang diperoleh. Sedangkan data
khusus disajikan berupa distribusi berdasarkan variabel yang diteliti yaitu
pengetahuan remaja tentang infeksi menular seksual, kemudian dilakukan
pembahasan tentang hasil penelitian yang diperoleh.

4.1 Hasil Penelitian


4.1.1

Gambaran lokasi

1. Jumlah murid dan guru


1) Jumlah murid
Jumlah seluruhnya
Jumlah murid perempuan
Jumah murid laki-laki
Jumlah murid Kelas IPA
Jumlah murid Kelas IPS
Jumlah murid Kelas Bahasa
2) Jumlah guru dan staf
2. Fasilitas
1) Ruang kepala sekolah
2) Ruang wakil kepala sekolah
3) Ruang guru

: 881 orang
: 507 orang
: 374 orang
: 96 orang
: 121 orang
: 30 orang
: 31 orang
: 1 ruang
: 1 ruang
: 1 ruang

40

41

4) Ruang Tata Usaha


5) Ruang kelas
6) Perpusatakaan
7) Laboratorium
8) Lapangan olah raga
9) Kantin
10) Mushola

: 1 ruang
: 21 ruang
: 1 ruang
: 2 ruang
: Ada
: 1 ruang
: Ada

42

4.1.2

Data Umum

1. Karakteristik responden berdasarkan umur

Sumber : Data primer kuesioner penelitian tahun 2011

Gambar 41 Diagram pie distribusi umur responden di MA X Bojonegoro


tahun 2011
Berdasarkan gambar 4.1 dapat diketahui bahwa lebih dari sebagian
responden dengan umur 17 tahun sebanyak 48 responden (51,6%).
2. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin

43

Sumber : Data primer kuesioner penelitian tahun 2011

Gambar 4.2 Diagram pie distribusi jenis kelamin responden di MA X


Bojonegoro tahun 2011
Berdasarkan gambar 4.2 dapat diketahui bahwa lebih dari sebagian
responden adalah perempuan sebanyak 63 responden (67,7%).

44

3.

Karakteri
stik responden berdasarkan informasi yang diperoleh

Sumber : Data primer kuesioner penelitian tahun 2011


Gambar 4.3 Diagram pie distribusi informasi yang diperoleh responden
di MA X Bojonegoro tahun 2011
Berdasarkan gambar 4.3 dapat diketahui bahwa sebagian besar
responden belum pernah memperoleh informasi tentang IMS sebanyak 70
responden (75,3%).

45

Sumber : Data primer kuesioner penelitian tahun 2011


Gambar 4.4 Diagram pie distribusi sumber informasi di MA X Bojonegoro
tahun 2011
Berdasarkan gambar 4.4 dapat diketahui bahwa dari 23 responden yang
pernah memperoleh informasi tentang IMS, sebagian besar memperoleh dari
televisi sebanyak 18 responden (78,3%).

4.1.3

Data Khusus

Tabel 4.1 Distribusi pengetahuan remaja tentang infeksi menular seksual pada
siswa kelas XII MA X Bojonegoro tahun 2011
No
1.
2.
3.

Pengetahuan remaja tentang IMS


Frekuensi
Baik
17
Cukup
36
Kurang
40
Jumlah
93
Sumber : Data primer kuesioner penelitian tahun 2011

Prosentase (%)
18,3
38,7
43
100

Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa lebih dari sebagian responden
mempunyai pengetahuan kurang tentang infeksi menular seksual sebanyak 40
responden (43%).

4.2 Pembahasan

46

Pada pembahasan ini akan disajikan data penelitian mengenai gambaran


pengetahuan remaja tentang infeksi menular seksual pada siswa kelas XII MA X
Bojonegoro tahun 2011. Data tersebut akan diuraikan sebagai berikut :
Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa lebih dari sebagian responden
mempunyai pengetahuan kurang tentang infeksi menular seksual sebanyak 40
responden (43%). Dalam penelitian ini sebanyak 48 responden (51,6%) berusia 17
tahun.
Pengetahuan adalah penginderaan manusia atau hasil tahu seseorang
terhadap objek melalui indera yang dimilikinya (mata, hidung, telinga dan
sebagainya). Sebagian besar pengetahuan seseorang diperoleh melalui indera
pendengaran (telinga) dan indera penglihatan (mata). Pengetahuan seseorang
terhadap

objek

mempunyai

intensitas

atau

tingkat

yang

berbeda-beda

(Notoatmodjo S, 2003 : 127). Infeksi Menular Seksual (IMS) adalah penyakit


yang ditularkan dari seseorang keorang lain melalui hubungan seksual. Seseorang
beresiko tinggi terkena IMS bila melakukan hubungan seksual dengan bergantiganti pasangan baik melalui vagina, oral maupun anal. Bila tidak diobati dengan
benar, penyakit ini dapat berakibat serius

bagi kesehatan reproduksi

(www.google.com. BKKBN, 2010). Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi


pengetahuan adalah usia, pendidikan dan pengalaman. Pengalaman merupakan
sumber pengetahuan atau pengalaman itu merupakan suatu cara untuk memperoleh
kebenaran pengetahuan. Hal ini dilakukan dengan cara mengulang kembali
pengalaman yang diperoleh dalam memecahkan permasalah yang dihadapi pada

47

masa yang lalu (Notoatmodjo S, 2005 : 13). Masa remaja merupakan periode
transisi antara masa anak-anak kemasa dewasa, atau masa belasan tahun, atau
seseorang yang menunjukkan tingkah laku tertentu seperti susah diatur, mudah
terangsang perasaannya dan sebagainya (Sarwono S, 2006 : 2).
Dari hasil penelitian diketahui bahwa lebih dari sebagian responden
mempunyai pengetahuan kurang tentang infeksi menular seksual, yaitu mereka
banyak yang tidak mengerti tentang pengertian, macam-macam, penyebab, tandatanda, risiko, dampak dan pencegahan terhadap infeksi menular seksual.
Kurangnya pengetahuan responden dikarenakan responden banyak yang belum
memperoleh informasi tentang infeksi menular seksual. Dengan kurangnya
informasi tentang infeksi menular seksual pada siswa baik informasi dari sekolah
maupun media cetak dan elektronik menjadikan banyak dari siswa yang tidak
mengerti dan memahami tentang infeksi menular seksual.
Kurangnya pengetahuan responden dikarenakan usia mereka masih remaja,
pada masa ini remaja masuk pada masa remaja pertengahan. Masa ini ditandai
dengan berkembangnya kemampuan berpikir yang baru. Teman sebaya masih
memiliki peran penting namun individu lebih mampu mengarahkan diri sendiri.
Mulai mengembangkan kematangan tingkah laku, belajar mengendalikan
impulsivitas, membuat keputusan awal yang berkaitan dengan tujuan vokasional
yang ingin dicapai dan penerimaan lawan jenis menjadi penting. Pada usia ini
kemampuan berpikir remaja masih kurang matang sehingga belum dapat
memahami secara benar tentang informasi yang diterimanya. Pemikiran remaja

48

cenderung masih bersifat mencoba-coba karena dalam masa ini remaja dalam
tahap perkembangan ke arah kemampuan berpikir terhadap hal-hal yang baru
dikenalnya. Oleh karena inilah banyak dari responden yang memiliki pengetahuan
kurang.

49

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini akan disajikan kesimpulan dan saran penelitian tentang
Gambaran pengetahuan remaja tentang infeksi menular seksual pada siswa kelas
XII MA X Bojonegoro tahun 2011

5.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang didapatkan, maka dapat diambil kesimpulan
penelitian bahwa lebih dari sebagian siswa kelas XII MA X Bojonegoro tahun
2011 mempunyai pengetahuan kurang tentang infeksi menular seksual.
5.2 Saran
5.2.1

Bagi responden
Remaja seharusnya lebih meningkatkan pengetahuan dengan mencari

informasi tentang infeksi menular seksual baik dari tenaga kesehatan maupun
media elektronik sehingga dengan pengetahuan tersebut siswa dapat membekali
diri khususnya dalam mencegah terjadinya infeksi menular seksual.
5.2.2

Bagi peneliti selanjutnya


Diharapkan kepada peneliti selanjutnya agar dapat mengembangkan

penelitian ini dengan menggunakan metodologi penelitian yang berbeda, serta


menggunakan instrumen penelitian yang lebih valid sehingga dapat diperoleh
hasil penelitian yang lebih baik.

47

50

5.2.3

Bagi institusi
Diharapkan hasil penelitian ini menjadi bahan masukan bagi instansi terkait

dalam memberikan materi pelajaran tentang kesehatan reproduksi terutama


mengenai infeksi menular seksual pada siswa sehingga nantinya dengan
pengetahuan tersebut siswa dapat membekali diri khususnya dalam mencegah
terjadinya infeksi menular seksual.

Anda mungkin juga menyukai