Anda di halaman 1dari 14

PRESENTASI KONKEB

TUGAS WAWANCARA
DI POLINDES (PKD)

Anggota Kelompok:
1. Amalia Hana Yolanda

6. Fildiah Susilowati

2. Anik Pramudika Yanti

7. Hafari Fajria

3. Azmi Luthfia

8. Liana Maria

4. Dewi Kartika Sari

9. Istiqomah Novita

5. Fina Wahyuningrum

DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA


1. Apakah polindes itu ?
2. Fungsinya untuk melayani apa saja ?
3. Sudah berapa lama anda bekerja di sini ?
4. Apa fungsi dan peran seorang bidan menurut pandangan ibu ?
5. Dalam peran bidan sebagai pelaksana, peran apakah yang pernah ibu
jalani selama menjadi bidan di polindes ini?
6. Dalam memberi pelayanan pada ibu bersalin, apa ibu pernah
berkolaborasi dengan tenaga kesehatan lain ?
7. Bagaimana dengan peran bidan di polindes sebagai pengelola ?
8. Bagi bidan yang bekerja di polindes, meliputi apa sajakah peran bidan
sebagai pendidik?

9. Pernahkah ibu membimbing dan melatih dukun bayi agar dapat menolong
persalinan dengan benar ?
10.Pernahkah ibu memberikan pelayanan atau penyuluhan pada remaja dan wanita
pranikah?
11.
Bagaimana cara ibu untuk meningkatkan kesadaran akan kesehatan masyarakat
sekitar?
12.
Bagimana ibu melaksanakan peran dan fungsi bidan sebagai peneliti di polindes
ini ?
13.
Dalam menjalankan tugasnya, menurut ibu apa saja yang menjadi wewenang
bidan ?
14.
Sebagai seorang bidan, bagaimana pandangan ibu terhadap penghargaan yang
seharusnya diterima oleh seorang bidan ?
15.
Atas dasar apa reward itu diberikan ?
16.
Penghargaan atau reward apakah yang didapat oleh bidan ?

17. Apakah anda sudah pernah mendapat reward dari klien dan pemerintah?
Jika pernah. Berupa apakah reward tersebut ?
18. Jika ada seorang klien yang kurang mampu sehingga tidak dapat membayar,
maka reward apa yang diberikan kepada anda ?
19. Berbicara mengenai sanksi, apa sanksi yang paling tepat diberikan pada
pemberi jasa pelayanan kesehatan ( bidan khususnya ) yang melanggar kode
etik ?
20.Apakah sebenarnya malpraktek menurut ibu ?
21. Norma norma apa saja yang wajib bidan ketahui dalam melayani
masyarakat ?
22.Selama menjadi seorang bidan, kendala apa yang pernah ibu temui ?
23.Suka duka ibu selama menjadi bidan apa saja ?
24.Hal apa yang paling mengesankan selama ibu menjalani profesi ini ?

LAMPIRAN

LAMPIRAN

JAWABAN PERTANYAAN WAWANCARA DENGAN IBU LIS BAROKAH EL DI


PKD MERTAN KECAMATAN SECANG

1. Polindes adalah Polindes adalah Pos Bersalin Desa yang sekarang


berubah nama menjadi PKD (Poliklinik Kesehatan Desa).
2. Fungsi Polindes adalah untuk melayani pengobatan masyarakat
pada umumnya, meningkatkan KIA dan KB, penanggulangan gizi,
penanggulangan diare, melayani KB, memberikan pendidikan
kesehatan, memberikan rujukan kepada klien. PKD tidak digunakan
secara maksimal, karena tidak ditempati bidan. Jika ada bidan yang
bertempat tinggal di PKD ini maka semua akan dilayani.
3. Ibu Lis Barokah bekerja selama 12 tahun, sejak tahun 1999 yaitu
ketika berdirinya polindes gizi seperti posyandu di desa ini.
4. Fungsi bidan adalah sebagai pelaksana, pendidik, peneliti dan
pengelola seperti yang tercantum di Undang-undang.
5. Pelaksana yaitu tidak melayani persalinan karena alat yang terbatas,
melayani KB, misalnya suntik KB, jika ada orang sakit, maka bidan
melayani atau mengobati penyakit tersebut, memberikan pelayanan
dasar pada anak remaja dan pranikah, memberikan asuhan
kebidanan kepada klien selama kehamilan normal, memberikan
asuhan kebidan kepada klien dalam masa persalinan dengan
melibatkan klien/keluarga, memberikan asuhan kebidanan kepada
bayi, balita dengan melibatkan balita.

6. Pernah berkolaborasi dengan dokter di Puskesmas atau dokter


kandungan atau dokter yang bertugas di Rumah sakit.
7. Sebagai pengelola yaitu Ibu Lis Barokah mengelola kegiatan pelayanan
kesehatan khususnya KIA/KB sesuai dengan rencana.
8. Sebagai pendidik yaitu memberikan pendidikan dan penyuluhan
kesehatan kepada individu, keluarga dan masyarakat tentang
penanggulangan masalah kesehatan khususnya KIA/KB.
9. Pernah
10.Pernah
11.Memberikan pendidikan kesehatan dan penyuluhan kepada
masyarakat.
12.Sebagai peneliti yaitu Ibu Lis Barokah meneliti misalnya saja jumlah
pasien yang sakit diare, dan cara pengobatannya.
13.Ibu Lis Barokah mempunyai wewenang sebagai seorang bidan yaitu
meliputi periksa kehamilan, melayani KB, menyuntik pasien,
memberikan pengobatan sederhana.
14.Bidan itu tidak butuh penghargaan secara khusus.
15.Reward diberikan atas dasar keberhasilan dalam pencapaian target
atau program yang telah dicanangkan.

16.Penghargaan yang pantas untuk diberikan kepada seorang bidan


adalah diterima baik oleh masyarakat, dihargai oleh masyarakat,
dapat bekerja sama dengan aparat.
17.Belum pernah mendapatkan reward dari pemerintah ataupun
masyarakat.
18.Pasien membalasnya dengan memberikan sesuatu yang berupa
belanja kepada Ibu Lis Barokah, adapula yang tidak membayar karena
sudah ada jamkesmas dan mereka berpikir kalau bidan sudah dibayar
oleh pemerintah sehingga masyarakat tidak perlu untuk membayar
lagi kepada bidan tersebut.
19.Sanksi yang diberikan jika melanggar kode etik yaitu ditegur secara
lisan.
20.Malpraktek menurut Ibu Lis Barokah adalah bekerja yang tidak sesuai
dengan standar yang telah ditetapkan.
21.Norma agama, norma sosial, adat istiadat, budaya, dan lain-lain.
22.Kendala yang pernah Ibu Lis Barokah alami ketika menjadi seorang
bidan yaitu jika mendapat pasien yang ngeyel dan pasien yang
ditangani kurang berpendidikan, karena mereka sangat susah
menerima pendidikan kesehatan yang kita berikan. Kendala itu baru
sangat terasa saat masih awal-awal menjalani profesi bidan. Tetapi
lama-lama kendala tersebut tidak dirasakan menjadi sebuah kendala
lagi karena sudah merupakan hal yang biasa, apalagi manusia itu
berbeda-beda dan sifatnya pun juga berbeda-beda

23.Suka duka yang pernah Ibu Lis Barokah rasakan selama menjalani
profesi sebagai seorang bidan yaitu suka mendapat pasien yang bisa
menerima nasehat yang kita berikan, bisa menolong persalinan
dimana ibu dan bayinya selamat, dihargai oleh orang yang telah kita
tolong. Ibu Lis juga pernah merasakan duka yaitu jika kita tidak bisa
memberi manfaat bagi masyarakat, jika kita dibicarakan sisi
negatifnya oleh masyarakat.
24.Hal yang paling berkesan bagi Ibu Lis Barokah adalah saat Ibu Lis
Barokah magang di daerah Ngablak. Waktu itu Ibu Lis Barokah dalam
perjalanan pulang dari tempat magang dimana pada saat itu beliau
menempuh jalan sejauh 5 km dengan jalan kaki. Di tengah perjalanan
ada seorang bapak yang meminta tolong beliau agar anaknya disuntik
obat untuk meredakan flu dan batuk, dan beliau pun memberikannya
di tengah perjalanan, tidak di tempat yang selayaknya melakukan
pengobatan.

LAMPIRAN JAWABAN
WAWANCARA PERAN-FUNGSI BIDAN DAN REWARD DAN SANKSINYA DI
PKD BRINGIN

1. Polindes adalah sebuah lembaga kesehatan desa yang berfungsi


untuk mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat,
bertujuan untuk mengurangi AKI, dan memberikan pelayanan
pengobatan dasar sesuai dengan yang sudah dilegalisasikan.
2. Bidan Sri Indrayati mulai bekerja di PKD Bringin ini mulai tahun 1992sampai sekarang
3. Melayani KB,dan yang lain akan tetapi bidan tidak boleh memberikan
antibiotik
4. Fungsi bidan adalah:
a.Memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat di rumahrumah,mengenai persalinan,pelayanan keluarga berencana dan
pengayoman medis kontrasepsi.
b.Menggerakkan dan membina peran serta masyarakat dalam
bidang kesehatan, yang sesuai dengan permasalahan kesehatan
setempat.
c.Membina dan memberikan bimbingan teknis kepada kader serta
dukun bayi
d.Melakukan rujukan medis maupun rujukan kesehatan ke
Puskesmas kecuali dalam keadaan darurat harus dirujuk ke

5. Reward itu diberikan apabila kita berprestasi, tugas kita Tiap bulan
melakukan PKK, atau melakukan pertemuan tertentu kepada
masyarakat, kepada kader tiap bulan
6. Pernah melakukan kolaborasi yaitu dengan tokoh masyarakat, bidan
lain
7. Tugas bidan kita semua yang melaksanakan
8. Tugas bidan sebagai pendidik adalah memberikan Penkes kepada
masyarakat, khususnya saat pasien datang untuk periksa
9. Dulu pernah membimbing dan melatih dukun bayi akan tetapi untuk
sekarang sudah jarang
10.Memberikan pelayanan atau penyuluhan pada remaja, wanita
pranikah itu sudah ada rim tersendiri dari puskesmas
11.Untuk meningkatkan kesadaran mayarakat sekitar itu masih sulit
karena faktor pendidikan, ekonomi dan pengetahuan
12.Sebagai peneliti, tidak bisa bekerja sendiri. Melibatkan kader, tokoh
masyarakat
13.Wewenang bidan itu menolong persalinan fisiologi, sesuai dengan
progta, KB, memberikan pelayanan pengobatan dasar sesuai dengan
pendelegasian Puskesmas
14.Tidak sesuai dengan apa yang sudah kita kerjakan, kita bekerja
selama 24 jam
15.di Polindes selesai semua, tidak pernah membolos, serta pasiennya
banyak

16.Dari Puskesmas sendiri tidk memberikan reward pada bidan


17. Reward yang diberikan oleh pemerintah berupa alat-alat elektronik
seperti kulkas, TV, radio. Reward dari pasien berupa komisi yang
diberikan setelah kita memberikan pelayanan kesehatan
18.Klien yang kurang mampu kadang-kadang membayar sesuai dengan
ke mampuannya atau kadang tidak membayar
19.Bidan yang melakukan malpraktek diberi bimbingan lagi dari
pemerintah yang ditempatkan di dinas kesehatan
20.Malpraktik adalah bekerja yang tidak sesuai kewenangan bidan
21.Yaitu menjaga rahasia pasien, tidak melanggar kode etik dan lain
sebagainnya
22.Kendala yang beliau temui yaitu kurangnya fasiltas, kurangnya
perhatian dari tingkat desa ke bidan, dan kurangnya dukungan
masyarakat dengan program kesehatan
23.Suka-duka beliau selama menjadi bidan:
24.Sukanya, dalam menolong persalinan ibu dan bayi dapat selamat dan
keluarga pasien dapat diajak kerjasama
.
Dukanya, kita dipojokkan apabila dalam proses persalinan
melakukan kesalahan dan disalahkan terus
. Dulu pernah menolong persalinan distorsia bahu, dan butuh kerja
ekstra (kerja keras).

Anda mungkin juga menyukai