Anda di halaman 1dari 1

Infeksi Rubela merupakan penyakit infeksi ringan pada anak dan dewasa

muda, tetapi memberi nuansa istimewa seandainya infeksinya mengenai ibu


hamil, dimana virus dapat menembus barier plasenta dan langsung patogenik
terhadap janin yang dikandungnya. Dampak kelainan kongenital setelah kelahiran
terutama dapat berupa katarak mata atau strabismus, kelainan jantung, dan tuli.
Biasanya anak lahir dengan berat badan lahir rendah, trombositopenia, purpura,
mikrofthalmia, glaukoma, kornea yang keru, retinopati pigmentosa, tuli dan
gambaran radiolusen pada tulang. Gejala-gejala yang agak khas tersebut dalam
infeksi virus rubella disatukan sebagai sindrom rubella.
Sindrom rubella kongenital antara lain pada :
1.
2.
3.
4.
5.

Mata
Telinga
Jantung
Sistem saraf pusat
Lain lain

: glaukoma, katarak, pengkabutan kornea dan retinopati


: ketulian
: stenosis pulmnale, PDA dan VSD
: mikrosefali, ensefalitis, retardasi mental, kalsifikasi otak
: IUGR, hepato splenomegali, DM, trombositopenia,

purpura, anemia dan perubahan pada tulang


Virus rubella dapat diekskresikan melalui urin maupun pernapasan sampai
selama 2 tahun tetapi sebagian menetap dalam tubuh bayi yang membentuk
respons imunitas kuat. Dilaporkan pula bahwa virus rubella persisten pada bayo
dan anak dapat menyebabkan kelainan kelenjar endokrin, kekurnagan hormon
pertumbuhan, radang paru-paru atau DM apabila terinfeksi pula oleh virus.
(Haksohusodo, 2002; h. 25)

Anda mungkin juga menyukai