Anda di halaman 1dari 2

BAB II

TINJAUAN TEORI
A. Pengertian Nyeri
Nyeri adalah suatu pengalaman sensorik dan emosional yang tidak
menyenangkan akibat dari kerusakan jaringan yang bersifat subyektif.
Nyeri merupakan kondisi tidak menyenangkan. Sifatnya sangat subyektif
karena perasaaan nyeri berbeda pada setiap orang dalam hal skala atau
tingkatannya, dan hanya orang tersebutlah yang dapat menjelaskan atau
mengevaluasi rasa nyeri yang dialaminya (Hidayat dan Aziz, 2008; h. 120).
B. Mekanisme Nyeri
Ada beberapa teori yang menjelaskan mengenai transmisi nyeri. Teori
tersebut diantaranya :
1. Teori spesifik
Otak menerima informasi mengenai objek eksternal dan struktur tubuh
melalui saraf sensorik, saraf sensorik untuk setiap indra perasa bersifat
spesifik. Ada dua tipe saraf serabut yang mengantar stimulus nyeri yaitu
serabut saraf tipe A dan serabut saraf tipe C. Menurut teori ini timbulnya
sensasi nyeri berhubungan dengan pengaktifan serabut bebas oleh
perubahan mekanik, rangsangan kimia, atau temperature yang berlebihan.
2. Teori Intensitas
Setiap rangsangan sensorik punya potensi untuk menimbulkan nyeri jika
intensitasnnya cukup kuat.
3. Teori Kontrol Pintu (Gate Control Theory)
Pada teori ini kegiatannya bergantung pada aktivitas serat saraf aferen
berdiameter besar atau kecil yang dapat mempengaruhi sel saraf di
substansia gelatinosa. Aktivitas serat yang berdiameter besar menghambat
transmisi yang artinya pintu ditutup, sedangkan saraf yang berdiameter
kecil mempermudah transmisi yang artinya pintu dibuka (Asmadi, 2008:
h.147-148)

C. Nyeri Persalinan
Rasa tidak nyaman selama persalinan disebabkan oleh dua hal. Pada tahap
pertama persalinan, kontraksi rahim menyebabkan (1) dilatasi dan penipisan

serviks serta (2) iskemia rahim (penurunan aliran darah sehingga oksigen lokal
mengalami defisit) akibat kontrakkasi arteri miometrium. Impuls rasa nyeri
pada tahap pertama persalinan ditransmisi melalui segmen saraf spinalis T1112 dan saraf-saraf asesori torakal bawah serta saraf simpatik lumbar atas.
Saraf-saraf ini berasal dari korpus uterus dan saerviks.
Rasa tidak nyaman akibat perubahan serviks dan iskemia rahim ialah nyeri
visceral. Nyeri ini bebrasal dari bagian bawah abdomen dan menyebar ke
daerah lumbar punggung dan menurun ke paha. Biasanya ibu mengalami rasa
nyeri ini hanya selama kontraksi dan bebas dari rasa nyeri pada interval antar
kontraksi.
Selama tahap kedua persalinan, yakni tahap pengeluaran bayi, ibu
mengalami nyeri somatik atau nyeri pada perineum. Rasa tidak nyaman pada
perineum ini timbul akibat peregangan jaringan perineum dan topangan
uteroservikal saat kontraksi. Impuls nyeri selama tahap kedua persalinan
dihantar melalui S1-4 dan sistem parasimpatis jaringan perineum. Nyeri yang
dialami pada persalinan tahap ketiga ialah nyeri rahim, nyeri yang mirip
dengan nyeri yang dialami pada awal tahap pertama persalinan.
Nyeri dapat berupa nyeri lokal disertai kram dan sensasi robekan akibat
distensi dan laserasi serviks, vagina, atau jaringan perineum. Rasa tidak
nyaman sering digambarkan sebagai sensasi terbakar yang dirasakan saat
jaringan meregang. Nyeri juga dapat beralih sehingga dapat dirasakan di
punggung, di pinggang, dan di paha.

Anda mungkin juga menyukai