Anda di halaman 1dari 3

Evaluasi :

Evaluasi Tujuan dari evaluasi adalah untuk mengetahui hasil ataupun proses
kegiatan bila dibandingkan dengan target atau yang diharapkan. Beberapa macam
kegiatan evaluasi dilakukan secara berkala dalam imunisasi. Berdasarkan sumber
data, ada dua macam evaluasi:
a. Evaluasi Dengan Data Sekunder
Dari angka-angka yang dikumpulkan kemudian dianalisis. Bila cara
menganalisisnya baik dan teratur, akan memberikan banyak informasi
penting yang dapat menentukan kebijaksanaan program.
1) Stok Vaksin. Stok vaksin dilaporkan oleh petugas puskesmas,
kabupaten dan provinsi ke tingkat yang di atasnya untuk pengambilan
atau

distribusi

vaksin.

Grafik

dibuat

menurut

waktu,

dapat

dibandingkan dengan cakupan dan batas stok maksimum dan minimum


untuk menilai kesiapan stok vaksin menghadapi kegiatan program. Data
stok vaksin diambil dari kartu stok.
2) Indeks Pemakaian. Vaksin Dari pencatatan stok vaksin setiap bulan
diperoleh jumlah vial/ampul vaksin yang digunakan. Untuk mengetahui
berapa ratarata jumlah dosis diberikan untuk setiap vial/ampul, yang
disebut indeks pemakaian vaksin (IP). Perhitungan IP dilakukan untuk
setiap jenis vaksin. Nilai IP biasanya lebih kecil dari jumlah dosis per
vial/ampul. Hasil perhitungan IP menentukan berapa jumlah vaksin
yang harus disediakan untuk tahun berikutnya. Bila hasil perhitungan IP
dari tahun ke tahun untuk masing-masing vaksin divisualisasikan,
pengelola program akan lebih mudah menilai apakah strategi
operasional yang diterapkan di puskesmas sudah memperhatikan
masalah efisiensi program tanpa mengurangi cakupan dan mutu
pelayanan.
3) Suhu Lemari Es. Pencatatan suhu lemari es atau freezer dilakukan
setiap hari pada grafik suhu yang tersedia untuk masing-masing unit.
Pencatatan suhu dilakukan 2 kali setiap hari pagi dan sore hari. Dengan
menambah catatan saat terjadinya peristiwa penting pada grafik

tersebut, seperti sweeping, KLB, KIPI, penggantian suku cadang, grafik


suhu ini akan menjadi sumber informasi penting.
4) Cakupan per Tahun. Untuk setiap antigen grafik cakupan per tahun
dapat memberikan gambaran secara keseluruhan tentang adanya
kecendrungan:
a) Tingkat pencapaian cakupan imunisasi.
b) Indikasi adanya masalah.
c) Acuan untuk memperbaiki kebijaksanaan atau strategi yang perlu
diambil untuk tahun berikutnya.
b. Evaluasi dengan data primer
1) Survei Cakupan (coverage survey) Tujuan utama adalah untuk
mengetahui tingkat cakupan imunisasi dan tujuan lainnya adalah untuk
memperoleh informasi tentang distribusi umur saat diimunisasi, mutu
pencatatan dan pelaporan, sebab kegagalan imunisasi dan tempat
memperoleh imunisasi.
2) Survei Dampak
Tujuan utama adalah untuk menilai keberhasilan imunisasi terhadap
penurunan morbiditas penyakit tertentu, misalnya: a) Pencapaian
eliminasi tetanus neonatorum yang ditunjukkan oleh insidens rate
a) Pencapaian eliminasi tetanus neonatorum yang ditunjukkan oleh
insidens rate <1/10.000 kelahiran hidup.
b) Pencapaian eradikasi polio yang ditunjukkan oleh insiden rate 0.
c) Pencapaian reduksi mortalitas campak sebesar 90% dan morbidilitas
sebesar 50% dari keadaan sebelum program.
Tujuan lainnya adalah untuk memperoleh gambaran epidemiologis PD3I
seperti distribusi penyakit menurut umur, tempat tinggal dan faktor-faktor
resiko.
3) Uji Potensi Vaksin
Tujuan utama adalah untuk mengetahui potensi dan keamanan dari vaksin
serta untuk mengetahui kualitas cold chain/pengelolaan vaksin.
Metodologi :
a) Yang dipakai sebagai indikator/sample adalah: vaksin DPT-HB (sensitif
terhadap pembekuan); dan vaksin polio (sensitif terhadap panas).
b) Batas minimal vaksin polio yang poten adalah:

(1) type 1 106.0 CCID 50


(2) type 2 105.0 CCID 50
(3) type 3 105.5 CCID 50
c) Dalam vaksin DPT-HB potensi 50 vaksin tetanus minimal adalah 60
IU/dosis, batas minimal vaksin pertussis yang poten adalah 4 IU / dosis.
d) Sample diambil dari tempat penyimpanan di tingkat pusat, provinsi,
kabupaten dan puskesmas. Jumlah sample untuk masing-masing tempat
penyimpanan adalah 3 (tiga) vial.

Daftar Pustaka
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR
42 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN IMUNISASI

Anda mungkin juga menyukai