Sesuai dengan namanya. Project Based Learning, maka siswa belajar dari
melakukan proyek. Karena itu, kalau ingin menyelenggarakan Project Based
Learning, harus ada proyek dulu yang ingin dikerjakan. Misalnya ada proyek
penghijauan atau Pembuatan Kebun Tanaman Obat Keluarga, atau Renovasi
Ruang Kelas dll.
Ketika melakukan proyek penghijauan, misalnya siswa belajar tentang IPA,
Matematika, Bahasa Indonesia, IPS dan mata pelajaran lain. Dengan mencatat
perkembangan perkembangan tumbuhan yang ditanam dalam proyek
penghijauan tersebut, anak belajar matematika. Dengan mencatat ukuranan
bentuk dari daun dan aspek lain dari tanaman yang ditanam, anak belajar IPA
dan
sekaligus matematika. Dengan menganalisis pertumbuhan serta mencatat dan
melaporkan hasilnya kepada teman, guru atau pihak lain, anak belajar bahasa
Inonesia. Demikianlah seterusnya.
Catatan :
Pembelajaran berbasis proyek biasanya dilaksanakan dalam periode waktu
yang lama. Minimal satu minggu penuh, bahkan bisa satu bulan, atau satu
semester.
Karena itu pembelajaran berbasis proyek tidak dimaksudkan untuk
menggantikan kegiatan kegiatan pembelajaran yang sudah ada di dalam Buku
Siswa dan Buku Pedoman Guru. Pembelajaran Berbasis Proyek tersebut
disarankan untuk diterapkan di kelas 4 dan pada setiap minggu keempat dari
satu
tema.
Problem Based Learning
Problem Based Learning atau dalam bahasa Indonesia disebut Pembelajaran
Berbasis Masalah.
Discovery Learning
Discovery Learning atau dalam bahasa Indonesia disebut Metode Penemuan
Langkah-Langkah pembelajaran dengan metode penemuan ini adalah
sebagai beikut :