Anda di halaman 1dari 29

DIET UNTUK

PENYAKIT HATI

Fungsi

Hati : sangat berperan dalam


metabolisme zat-zat gizi seperti ;
Karbohidrat, Protein dan lemak
Menyimpan mineral : Fe, tembaga
( Cu ) serta vitamin ADEK dan vitamin
B 12
Menawar racun dan bahan-bahan
toksik hasil metabolisme, dan
mengeluarkannya dari tubuh.

HEPAR
ORGAN BESAR, COKLAT KEMERAHMERAHAN
KONSISTENSI PADAT
KUADRAN KANAN ATAS
INTRAPERITONEAL
BENTUK HEMISPHERIUM
TERDIRI DARI LOBUS DEXTER ET SINISTER
FACIES VISCERALIS PORTA HEPATIS

ANATOMI
BMD-BMSS

ANATOMI
BMD-BMSS

ETIOLOGI
Penyakit hati banyak terjadi karena :
Infeksi
Zat beracun
Metabolisme atau faktor gizi
Penyumbatan pada saluran / kantong
empedu
kanker

Gross Anatomy of
Liver

Diaphragmatic surface

Anterior/superior
Bare area fused to diaphragm
Falciform ligament between left
and right lobes

Visceral surface

Posterior/inferior
Quadrate lobe
Caudate lobe

ANATOMI
BMD-BMSS

Both part of left lobe

Disebabkan

HEPATITIS

oleh 6 jenis virus


Hepatitis A : terjadi akibat penyebaran dari
orang ke orang.
Sering terjadi pada lingkungan dan
sanitasi yang buruk
Hepatitis C : disebarkan melalui jarum
suntik dan tidak steril
Hepatitis dapat pula disebabkan oleh
obat-obatan

Keadaan klinis pasien hepatitis dibagi pada


3 stadium
Stadium pre ikterus : 2 10 hari
Gejala : sakit kepala, lesu, anoreksia,
mual, muntah, kadang diare, kencing
bewarna seperti teh, lutut nyeri ketok
Stadium Ikterus ( kuning ) terutama pada
mata, muka telapak tangan dan dada Pada
pem. Lab : bilirubin positif, SGOT & SGPT
tinggi, globulin meningkat
Post ikterus : Setelah warna kuning pada
tubuh hilang

Terapi : Istirahat
Tujuan Diet :
total dan diet
1. Memberikan makanan yang
membantu mencegah kerusakan hati
lebih lanjut, tanpa memberatkan
pekerjaan hati
2. Memperbaiki sel hati yang rusak
Syarat Diet
1.Energi harus diberikan cukup untuk
mempertahankan berat badan normal

Protein

1 gr / kg BB untuk
memperbaiki sel-sel hati yang rusak
serta menjaga kerusakan lebih lanjut
Lemak mudah cerna ( MCT )
pemberian lemak cukup
Makanan diberikan dalam bentuk
lunak
Porsi kecil tapi sering
Berikan bumbu yang tidak
merangsang untuk menambah rasa

Diet Pada Penyakit


Kantong Empedu
Penyebab

pasti belum diketahui


Empedu berfungsi untuk mengemulsikan
lemak
Empedu dibuat oleh hati dan akan
dikeluarkan oleh hati bila kita memakan
lemak
Bila terjadi kelainan pada kantong empedu
maka metabolisme lemak terganggu

Cholelithiasis
( batu empedu )

Gejala :
Biasanya ada hubungannya dengan batu
empedu disertai rasa sakit, sebah, mual,
muntah dan demam.
Rasa sakit bila kantong empedu
berkontraksi
Bila makan lemak menyebabkan rasa
tidak enak

Pengobatan :
Diet
Obat-obatan
Atau

operasi, tergantung keadaan penyakit

Prinsip Diet
1. Energi : Energi diberikan sesuai kebutuhan

2. Lemak : selama keadaan akut


penderita perlu dipuasakan
kemudian diberikan lemak terbatas
20 30 gr / hari
3. Kolesterol : normal
4. Perlu membatasi makanan yang
mengandung gas

Adalah

Cholecystitis

infeksi atau peradangan pada


kantong empedu
Peradangan tersebut dapat
disebabkan infeksi lama, bakteri,
infeksi tonsil, sakit gigi dan infeksi
usus buntu
Dapat juga disebabkan karena
kegemukan, hamil, konstipasi atau
kebiasaan makan yang tidak baik

Tanda-tanda

: kantong empedu
menjadi merah, bengkak dan kadangkadang bernanah

Gejala :
Rasa sakit didaerah kantong empedu
Mual, muntah
Tidak ada nafsu makan, kembung
Joundice ( warna kuning )
Biasanya timbul diatas 40 tahun

Diet :
Dalam

keadaan akut dipuasakan,


pasien diberi parenteral nutrisi.

Setelah

masa akut diberikan


makanan lunak, rendah lemak secara
bertahap

Cirhosis Hepatis
Adalah

penyakit peradangan yang diffus


dan kronis pada hati. Kerusakan sel hati
terjadi terus menerus dan terjadi
regenerasi moduler serta terbentuknya
jaringan ikat yang diffus.
Hati mengecil dan fungsinya menurun

Etiologi
Faktor makanan kekurangan vit.
A,C,D & protein dalam jangka waktu
lama
Alkohol
Hepatitis kronis
Penyakit kelamin
Zat-zat hepatotoksin seperti
aflatoksin, carbon tetrachlorida
phospor
Komplikasi diabetes

Gejala :
Anoreksia, mual, muntah, demam
Perasaan cepat kenyang
Berat badan menurun
Sakit pada bagian perut
Hematemesis melena
Klinis
Ascites, ikterus, odema,
hepatomegali, spidernevi, varises
oesopagus, hipertensi portal dan
ikterus

TERAPI
1.

2.
3.
4.

5.

Istirahat ditempat tidur sampai ada


perbaikan ascites, ikterus dan
demam
Mengatasi infeksi dengan obatobatan dan antibiotik
Obat-obatan : Vitamin B, enzim dll
Memperbaiki status gizi bila
diperlukan berikan makanan
parenteral
Diet

TUJUAN DIET :
Memperbaiki keadaan gizi pasien,
umumnya sukar dicapai
Mencegah kerusakan lebih lanjut dari
sel-sel hati
SYARAT DIET
Energi diberikan sesuai dengan
kebutuhan, biasanya lebih tinggi
karena status gizi pasien kurang
Biasanya : 25- 50 Kcal / kg/BB

Hidrat

arang tinggi, agar protein tidak


dipecah menjadi energi dan dapat
melindungi sel hati
Protein tinggi, diberikan bertahap
sesuai dengan keadaan penyakit
pasien dan tidak menyebabkan koma
Pemberian protein harus hati-hati
mulai dari 0,8 gr / kg/BB
Lemak diberikan yang mudah cerna
dan jumlahnya cukup

Vitamin

: sering terjadi defisiensi akibat


malabsorbsi Vit. B kompleks perlu diberikan
cukup.
Vitamin C perlu ditingkatkan
Vitamin larut lemak perlu dimonitor dan bila
perlu ditambah
Natrium : bila udema atau asites perlu
pembatasan natrium
Cairan perlu dibatasi bila udema dan asites
Porsi kecil dan sering, bentuk makanan
tergantung kemampuan pasien

Hepatic Ensephalopathy
/ Coma
Keadaan ini terjadi pada
gangguanHepatic
fungsi
hati berat
Gejala : tidak tenang, gelisah, ngacau,
apatis, kesadaran menurun, tremor pada
tangan
Ketidak seimbangan antara asam amino
aromatik ( AAA ) dan BCAA (branched
Chain Amino Acid ) merupakan salah satu
gangguan neurotransmitter.
Dalam keadaan normal perbandingan
BCAA : AAA = 3,5 : 1, kalau sakit berubah
menjadi : 1 : 1

Tingginya kadar AAA, menyebabkan


pembentukkan neurotransmitter yang salah
sehingga menyebabkan encephalopathy.
Yang termasuk BCAA adalah : leucine,
isoleusine dan Valin
Bahan yang banyak mengandung BCAA
adalah kacang kedelai, kentang, dan beras
Untuk mengatasi ketidak seimbangan ini
dapat diberi larutan asam amino yang
tinggi BCAA

1.

2.

Terapi : Medikamentosa : antara lain


dengan antibiotika untuk menekan
pertumbuhan bakteri
Diet :
Tanpa protein biasanya selama 1
2 hari, sampai keadaan koma
dapat diatasi. Kemudian protein
diberikan secara bertahap sedikit
demi sedikit
Kalori tinggi untuk mencegah
pemecahan protein tubuh

Intake

kalium harus diperhatikan


karena sering terjadi kekurangan
kalium terutama bila menggunakan
diuretika
Vit. B kompleks dan vitamin K perlu
ditingkatkan
Bentuk makanan : cair, kemudian
secara bertahap ditingkatkan jadi
makanan lunak sesuai kemampuan
dan keadaan pasien

Anda mungkin juga menyukai