OLEH :
Dedi Febriandaru
PENDAMPING :
dr. Edwin
dr. Harry Kuncoro
: 16 Maret 2016
Presenter
Obyektif Presentasi :
Keilmuan
Keterampilan
Penyegaran
Tinjauan Pustaka
Diagnostik
Manajemen
Masalah
Istimewa
Neonatus
Bayi
Anak
Remaja
Dewasa
Lansia
Bumil
Deskripsi : Laki-laki 70 tahun datang ke IGD RSPB dengan keluhan nyeri dada
tengah seperti tertekan benda berat atas sejak 45 menit SMRS, disertai keringat dingin
dan sesak napas. Mual, muntah, dan nyeri abdomen disangkal.
Tujuan
Bahan Bacaan
Tinjauan Pustaka
Riset
Kasus
Cara Membahas
Diskusi
Data Pasien
Nama Klinik
Audit
Pos
: mesocephale
Mata
Hidung
Telinga
: discharge (-/-)
Mulut
Kulit
Thorax
Paru :
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
: timpani
Palpasi
: supel, nyeri tekan (-), hepar tidak teraba, lien tidak teraba
Genital
Inferior
Akral dingin
-/-
+/+
Sianosis
-/-
-/-
Edema
-/-
-/-
c. Pemeriksaan Penunjang :
GDS : 121 mg/dl
EKG : STEMI Inferior, NSTEMI Lateral, LBBB
8. Penatalaksanaan :
Infus RL gerojok 1 L kemudian evaluasi tanda vital (TD, HR, akral)
Hasil evaluasi tensi dan nadi masih buruk
Inf. D5 + dopamin 1 ampul
Inj. Vascon Line 1 via syringe pump
Inj. Ranitidin 2 x 1 amp/hari
Aspilet po 2 x 80 mg dilanjutkan 1 x 80 mg
Clopidogrel po 4 x 75 mg dilanjutkan 1 x 75 mg
Antasida syr 3 x CII
ISDN po 3 x 5 mg tunggu tekanan darah stabil
Morphin im 10 mg tunggu tekanan darah stabil
Awasi tanda-tanda perburukan (cegah batuk, mengejan, berbicara)
Lab: Hb, AL, AT, Cr, GDS
Pasang DC
EKG Ulang per 12 jam
Rawat IPI
5
RANGKUMAN PORTOPOLIO
1. Subyektif :
Pasien datang dengan keluhan nyeri dada di tengah atas seperti tertekan benda
berat sejak 45 menit SMRS, keluhan dirasakan terum-menerus tidak mereda.
Keluhan disertai keringat dingin dan sesak napas. Mual muntah dan nyeri diperut
disangkal. Sebelumnya pasien belum pernah merasakan keluhan yang serupa.
Riwayat merokok setiap hari 15 batang rokok linting dan rutin minum kopi hitam
2-3 gelas per hari.
2. Obyektif :
Keadaan Umum : tampak kesakitan dan sesak
Tanda vital :
Tekanan darah : 80/palpasi
Nadi
: 135 kali/menit
Suhu
: 36,5 C
RR
: 33 kali/menit
Pemeriksaan penunjang :
GDS 121 mg/dl
3. Assesment
Diagnosis: AMI dengan Syok Kardiogenik
Acute Miocard Infark (AMI) merupakan salah satu kegawatan bidang
kardiologi, dimana telah terjadi penyumbatan pada pembuluh darah yang
memberikan nutrisi otot jantung sehingga terjadi kematian otot jantung
akibat hipoksia. Terjadinya AMI sangat berkaitan erat dengan adanya
aterosklerosis yang sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor yang dapat
dimodifikasi maupun tidak dapat dimodifikasi.
Menurut Guideline Penatalaksanaan Sindrom Koroner Akut PERKI 2015,
nyeri dada yang khas pada pasien SKA adalah Angina tipikal berupa rasa
tertekan/berat daerah retrosternal menjalar ke lengan kiri, leher, area
interskapuler, bahu, atau epigastrium; berlangsung intermiten atau persisten
(>20 menit); sering disertai diaphoresis, mual/muntah, nyeri abdominal,
sesak napas, dan sinkop.
Kriteria penegakan diagnosis SKA menurut PERKI menggunakan 3 kriteria
utama yaitu: anamnesis berupa keluhan angina tipikal, gambaran EKG yang
menunjukkan adanya SKA, dan pemeriksaan marker jantung. Apabila
didapat 2 kriteria yang memenuhi dapat disimpulkan bahwa pasien tersebut
mengalami SKA. Namun kriteria pemeriksaan laboratorium marker jantung
butuh waktu paling cepat setelah onset angina. Pentingnya EKG dalam kasus
SKA adalah membedakan adanya STEMI dan NSTEMI karena menurut
guideline SKA PERKI terdapat perbedaan dalam prinsip terapi.
4. Plan
Infus RL gerojok 1 L kemudian evaluasi tanda vital (TD, HR, akral)
Hasil evaluasi tensi dan nadi masih buruk
Inf. D5 + dopamin 1 ampul
Edukasi:
Edukasi diberikan kepada keluarga berkaitan dengan kondisi pasien.
Memberitahukan tentang pencegahan terjadinya refleks vagal yang memicu
perburukan seperti diajak berbicara banyak, mengejan, dan batuk.
menunjukkan
depolarisasi
ventrikel,
dimana
tinggi
gelombang
SB, NSR, ST
JUNCTIONAL
ATRIAL
Af, AF, AT
IRAMA
Untuk memudahkanVENTRIKULAR
penentuan irama, yang harus diperhatikan adalah ada
tidaknya gelombang P positif selain AVR. Melihat EKG sebaiknya semua lead
diamati, tidak menutup kemungkinan di beberapa lead gelombang P tak nampak.
10
11
300
Jumlah Kotak Besar
atau
1500
Jumlah Kotak Kecil . Apabila dalam kondisi emergency dapat digunakan
rumus perkiraan dengan melihat kotak besar antara R ke R.
D. Interval PR, AV Blok, dan Preeksitasi
Interval PR berhubungan dengan kelainan jantung yaitu AV blok.
Normalnya nterval PR adalah 0,12-0,22 detik (3-5,5 kotak kecil). Apabila lebih
dapat dikatakan sebagai AV Blok derajat I.
12
melalui serabut Kent (Wolf Parkinson White) dan serabut James (Lown Ganong
Levine). Sindrom WPW ditandai dengan adanya pemendekan segmen PR disertai
gelombang delta dan T inverted. Sedangkan LGL ditandai dengan segmen PR
yang memendek tanpa gelombang delta dan T upright.
14
15
16
Gambar 14. RAH ditandai P pulmonal dengan amplitudo > 2,5 kotak kecil
17
18
19
DAFTAR PUSTAKA
1. Irawan B. 2000. Pelatihan EKG tingkat lanjutan untuk dokter. Naskah lengkap
pelatihan EKG lanjut.
20
21