Anda di halaman 1dari 10

I.

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Komponen elektronika berupa sebuah alat atau benda yang menjadi bagian pendukung
suatu rangkaian elektronik yang dapat bekerja sesuai dengan kegunaannya. Komponen
elektronika ini terdiri dari satu atau lebih bahan elektronika, yang terdiri dari satu atau beberapa
unsur materi dan jika disatukan untuk desain rangkaian yang diinginkan dapat berfungsi sesuai
dengan fungsi masing-masing komponen, ada yang untuk mengatur arus dan tegangan,
meratakan arus, menyekat arus, memperkuat sinyal arus dan masih banyak fungsi lainnya.
Komponen elektronika mempunyai betuk atau symbol-simbol tersendiri. Komponen elektronika
terbagi menjadi 2 jenis , yaitu kompenen aktif dan komponen pasif.
Komponen aktif merupakan penggerak dari semua rangkaian, komponen aktif bekerja
sangat memerlukan arus. Adapun contoh dari komponen aktif yaitu transistor, FET (Field Effect
Transistor), UJT (Uni Junction Transistor), IC (Integreted Circuit) dll. Sedangkan Komponen
pasif adalah komponen yang bekerja tidak memerlukan arus, komponen pasif bahkan dapat
memperkecil arus yang masuk. Adapun contoh dari komponen pasif ini yaitu, Resistor,
Potensionmeter, Trafo input/output, dan Kapasitor yang dalam makalah ini akan membahas
tentang Kapasitor yang di gunakan dalam kehidupan sehari-hari khususnya pada bidang
elektronik.

B. Tujuan
Makalah ini di buat bertujuan untuk membahas tentang kapasitor yang bertujuan agar kita
bisa lebih memahami dan mengetahui lebih spesifik tentang kapasior dan menambah
pengetahuan kita tentang kegunaan kapasitor.

II. ISI

A. Cara Kerja Kapasitor


Cara Kerja Kapasitor dapat dibedakan berdasarkan jenis kapasitornya, berikut ini ada
beberapa macam jenis kapasitor, yaitu kapasitor keramik, kertas, kapasitor variable, kapasitor
polister dan kapasitor elektrolit. Setiap masing-masing kapasitor memiliki fungsi yang sama
yaitu sebagai komponen pasif elektronika yang memiliki fungsi menyimpan dan mengatur
muatan listrik dengan jangka waktu tertentu yang terdiri dari dua konduktor yang sengaja
dipisahkan oleh bahan penyekat atau bahan dielektrik (keping), kapasitor biasa disebut juga
sebagai kondensator. Kapasitor pertama kali ditemukan oleh Michael Faraday pada tahun 17911867 oleh karena itu satuan kapasitor dinamakan satuan farad, yang merupakan nama dari
penemu kapasitor ini. Mengapa kapasitor disebut juga sebagai kondensator? Karena pada jaman
itu ilmuwan terkenal dari Italia yaitu Alessandro Volta berpengaruh sangat kuat tentang segala
sesuatu yang berhubungan dengan komponen yang mampu menyimpan suatu muatan yang tinggi
disebut sebagai Condensatore (kondensator).

Gambar 1

B. Simbol Kapasitor
Simbol Kapasitor yang sering digunakan ialah terdiri dari empat simbol, yang masingmasing simbolnya memiliki pengertian yang berbeda-beda yang disesuaikan dengan kegunaan
dan cara kerja nya. Beberapa simbol kondensator atau yang biasa disebut dengan kapasitor
adalah sebagai berikut : simbol kapasitor (Capacitor), simbol Kapasitor elektrolit (Electrolite
2

Condenser) atau biasa disebut ELCO, Kapasitor Variabel (Variable Capacitor) dan Kapasitor
Trimmer (Trimmer Capacitor). Seperti yang kita ketahui bahwa kapasitor atau kondensator ini
merupakan salah satu alat yang dapat menyimpan berbagai macam energi di dalam suatu medan
listrik dengan mengumpulkan segala ketidakseimbangan dalam suatu muatan listrik secara
internal, yang memiliki satuan hitung sendiri yaitu satuan yang bernama farad.

Gambar 2
Simbol Kapasitor pada umumnya memiliki 2 garis lurus horizontal yang memiliki posisi sejajar
yang melambangkan muatan listrik, yang dipisahkan oleh 2 garis sejajar vertikal melambangkan
komponen dielektrik, pada garis horizontal sebelah kiri memiliki muatan positif, sedangkan yang
sebelah kanan adalah muatan negatif. Selain itu terdapat beberapa simbol untuk kapasitor dengan
jenis lain yaitu :

Electrolit Condensator ( Kapasitor Elektrolit)

Simbol Kapasitor Elektrolit memiliki simbol yang hampir mirip dengan kapasitor biasa pada
umumnya, tetapi dilengkapi dengan 2 resistor di masing-masing muatan listriknya yang
bertujuan untuk menahan arus listrik dan menyaring arus tersebut untuk menghalau muatan arus
DC dan membiarkan arus AC.

Variable Capacitor (Kapasitor Variabel)

Simbol Kapasitor Variabel juga sama memiliki simbol yang hampir mirip dengan kapasitor
biasa pada umumnya, tetapi pada kedua komponen dielektriknya di lalui tanda panah serong ke
atas kanan yang menandakan bahwa kapasitor ini menggunakan udara sebagai intinya.

Capacitor Trimmer (Kapasitor Trimmer)

Simbol kapasitor trimmer sama dengan simbol yang dimiliki oleh kapasitor variabel yang
membedakannya adalah ujung garisnya tidak berbentuk panah tapi garis yang terbentuk seperti
huruf T. Yang mana kapasitor jenis ini dapat di set melalui alat bantu berupa obeng.

C. Pengertian Kapasitor
Pengertian Kapasitor adalah perangkat komponen elektronika yang berfungsi untuk
menyimpan muatan listrik dan terdiri dari dua konduktor yang dipisahkan oleh bahan penyekat
(dielektrik) pada tiap konduktor atau yang disebut keping. Kapasitor biasanya disebut dengan
sebutan kondensator yang merupakan komponen listrik dibuat sedemikian rupa sehingga mampu
menyimpan muatan listrik.
Prinsip kerja kapasitor pada umunya hampir sama dengan resistor yang juga termasuk ke dalam
komponen pasif. Komponen pasif adalah jenis komponen yang bekerja tanpa memerlukan arus
panjar. Kapasitor sendiri terdiri dari dua lempeng logam (konduktor) yang dipisahkan oleh bahan
penyekat (isolator). Penyekat atau isolator banyak disebut sebagai bahan zat dielektrik.

Gambar 3

Zat dielektrik yang digunakan untuk menyekat kedua komponen tersebut berguna untuk
membedakan jenis-jenis kapasitor. Di dunia ini terdapat beberapa kapasitor yang menggunakan
bahan dielektrik, antara lain kertas, mika, plastik cairan dan masih banyak lagi bahan dielektrik
lainnya. Dalam rangkaian elektronika, kapasitor sangat diperlukan terutama untuk mencegah
loncatan bunga api listrik pada rangkaian yang mengandung kumparan. Selain itu, kapasitor juga
dapat menyimpan muatan atau energi listrik dalam rangkaian, dapat memilih panjang gelombang
pada radio penerima dan sebagai filter dalam catu daya (Power Supply).
Fungsi kapasitor dalam rangkaian elektronik sebagai penyimpan arus atau tegangan listrik.
Untuk arus DC, kapasitor dapat berfungsi sebagai isulator (penahan arus listrik), sedangkan
untuk arus AC, kapasitor berfungsi sebagai konduktor (melewatkan arus listrik). Dalam
penerapannya, kapasitor banyak di manfaatkan sebagai filter atau penyaring, perata tegangan
yang digunakan untuk mengubah AC ke DC, pembangkit gelombang AC (Isolator) dan masih
banyak lagi penerapan lainnya.
Jenis-Jenis Kapasitor terbagi menjadi bermacam-macam. Karena dibedakan berdasarkan
polaritasnya, bahan pembuatan dan ketetapan nilai kapasitor. Selain memiliki jenis yang banyak,
bentuk dari kapasitor juga bervariasi. Contohnya kapasitor kertas yang besar kapasitasnya 0.1 F,
kapasitor elektrolit yang besar kapasitasnya 105 pF dan kapasitor variable yang besar
kapasitasnya bisa kita rubah hingga maksimum 500 pF.

D. Fungsi Kapasitor
Fungsi Kapasitor dalam komponen elektronika adalah sebagai penyimpan muatan
listrik, selain berfungsi sebagai penyimpan listrik, kapasitor juga dapat digunakan sebagai
penyaring frekuensi. Dalam muatan listrik terdapat kapasitas penyimpanan kemampuan kapasitor
yang dinamakan Farad dengan simbol F. Simbol dari kapasitor sendiri adalah C (kapasitor).
Pada umumnya, kapasitor banyak dibuat dari dua buah lempengan logam yang saling sejajar
antara satu dengan lainnya. Dan diantara kedua lempengan tadi terdapat bahan isolator yang
biasa kita sebut dengan dielektrik. Yang di maksud Dielektrik adalah bahan yang dapat

mempengaruhi nilai dari kapasitansi kapasitor. Bahan dielektrik yang banyak digunakan adalah
kermaik, kertas, udara, metal film, gelas, vakum dan masih terdapat lagi bahan lainnya.

Gambar 4
Dalam dunia elektronika, kapasitor sering disebut sebagai kondensator. Bentuk dan ukuran
kapasitor juga bervariasi, bisa kita bedakan berdasarkan kapasitas, tegangan kerja dan lain
sebagainya. Kapasitor sendiri terbagi menjadi 2 kelompok, yaitu kapasitor yang memiliki
kapasitas tetap dan juga kapasitor yang memiliki kapasitas dapat berubah-ubah atau biasa disebut
variable kapasitor.
Sifat dasar kapasitor adalah kemampuan yang dapat menyimpan muatan listrik, tidak dapat
dilalui arus DC (Direct Current), dapat dilalui arus AC (Alternating Current) dan juga dapat
sebagai impedansi (resistansi yang nilainya tergantung dari frekuensi yang di berikan oleh
sumbernya).
Fungsi kapasitor lainnya dalam rangkaian elektronika adalah sebagai filter dan kopling pada
rangkaian power supply, penggeser fasa, pembangkit frekuensi pada rangkaian osilator dan juga
dapat digunakan untuk mencegah percikan bunga api yang dapat terjadi pada saklar. Sedangkan
fungsi kapasitor yang terdapat pada mesin mobil digunakan untuk menghidupkan dan juga
mematikan mesin.
Cara Kerja Kapasitor yang pertama adalah mengalirkan elektron menuju kapasitor. Setelah
kapasitor sudah dipenuhi dengan elektron, maka tegangan tersebut akan mengalami perubahan.
Selanjutnya, elektron akan keluar dari kapasitor dan menuju rangkaian elektronika. Dengan
begitu, kapasitor akan dapat membangkitkan rektif suatu rangkaian.
6

E. Rumus Kapasitor
Rumus Kapasitor terdiri dari beberapa rumus yang digunakan untung menghitung
besarnya muatan listrik baik yang dihasilkan oleh kapasitor maupun muatan listrik yang masuk.
Berikut ini adalah beberapa rumus tentang kapasitor dengan rangkaian paralel, rangkaian seri
dan rangkaian kapasitor seri dan paralel yang satuan hitungnya adalah farad (F). Berikut ini
adalah rumusan-rumusan yang disimpan dalam keping-keping kapasitor yang bermuatan listrik
sebagai berikut :

Gambar 5
Penjelasan:
Q = Muatan yang satuannya Coulumb
C = Kapasitas yang satuannya Farad
V = Tegangan yang satuannya Volt
(1 Coulumb = 6,3*1018 elektron)
Kapasitor bisa berfungsi sebagai baterai karena tegangan tetap berada di dalam kapasitor
meskipun sudah tidak dihubungkan, lamanya tegangan yang tertinggal bergantung pada kapasitas
kapasitor itu sendiri. Contoh rumus lain dalam rangkaian kapasitor :

Rumus untuk Kapasitor dengan Rangkaian Paralel

C Total = C1 + C2 + C3
Pada Rumus Kapasitor diatas dapat disimpulkan bahwa, pada rangkaian Kapasitor paralel tidak
terjadi sama sekali pembagian untuk tegangan atau muatan listrik, semua tegangan akan
memiliki jumlah yang sama pada setiap titik yang ada di rangkaian kapasitor paralel tersebut
alasannya karena pada titik yang sama kapasitor paralel tersebut dihubungkan, sehingga tidak
memiliki perubahan yang berarti.

Rumus untuk Kapasitor dengan Rangkaian Seri

1/C Total = 1/C1 + 1/C2 + 1/C3


Pada rumus untuk kapasitor dengan rangkaian seri diatas dapat disimpulkan bahwa, pada setiap
pengukuran kapasitor seri ini terjadi pembagian tegangan dari sumber tegangan kepada setiap
titik, yang pada akhirnya jika digabungkan dengan cara di jumlahkan tegangan-tegangannya dari
setiap titik maka akan terlihat sama seperti jumlah tegangan dari sumber tegangan.

Rangkaian Rumus Kapasitor Seri dan Paralel

C Total = (C1 + C2) // C3


1/CA = 1/C1 + 1/C2 (seri)
Pada Rumus Kapasitor dengan rangkaian seri dan paralel diatas dapat disimpulkan bahwa,
rangkaian jenis ini dapat dihitung dengan cara mengkombinasikan dari beberapa persamaan yang
terlihat dari kedua rumus kapasitor tersebut, yaitu seri dan paralel. Sehingga kita dapat
mengetahui jumlah keseluruhan dari gabungan antara 2 jenis kapasitor ini.

F. Jenis-Jenis Kapasitor
Jenis-Jenis Kapasitor dalam rangkaian elektronika terbagi menjadi 2 macam, yaitu
kapasitor polar dan kapasitor non polar. Yang di maksud kapasitor polar adalah jenis kapasitor
yang memiliki dua kutub dan mempunyai polaritas positif/negatif. Kapasitor ini terbuat dari
bahan elektrolit yang mempunyai nilai kapasitansi yang besar di bandingkan dengan kapasitor
yang menggunakan bahan dielektrik.
Sedangkan yang di maksud kapasitor non polar adalah jenis kapasitor tidak memiliki polaritas
postif dan negatif pada kedua kutubnya. Kapasitor ini juga dapat kita gunakan secara berbalik.
Kapasitor ini biasanya memiliki nilai kapasitansi yang kecil karena terbuat dari bahan keramik
dan mika. Meskipun kedua jenis kapasitor ini banyak digunakan untuk menyimpan muatan
8

listrik, tapi masih banyak perbedaan dari kedua jenis tersebut, di antaranya adalah bahan yang
digunakan dan juga fungsi kegunaannya dalam sehari-hari.

Gambar 6
Jenis kapasitor juga dapat kita bedakan menjadi beberapa bagian, yaitu jenis kapasitor keramik,
kapasitor elektrolit (elco), kapasitor tantalum, kapasitor multilayer, kapasitor polyester film,
elekctric double, super kapasitor, trimer dan kapasitor tuning.
Sifat dasar kapasitor adalah menyimpan muatan listrik dan tidak dapat dilalui arus DC (Direct
Current) tetapi dapat dilalui arus AC (Alternating Current) dan juga dapat berfungsi sebagai
impedansi (Resistansi yang nilainya tergantung dari frekuensi). Berdasarkan nilai kapasitansinya,
kapasitor di bagi menjadi 2 bagian, yaitu kapasitor tetap dan kapasitor variable.
Untuk jenis-jenis kapasitor multilayer adalah kapasitor yang terbuat dari bahan material.
Kapasitor ini hampir sama dengan kapasitor keramik, perbedaannya hanya terdapat pada jumlah
lapisan yang menyusun dielektriknya. Bahan dielektrik disusun dengan banyak lapisan dengan
ketebalan 10 sampai 20 m dan pelat elektrodanya dibuat dari logam yang murni. Selain itu,
bentuk dari jenis kapasitor ini juga kecil dan memiliki karakteristik suhu yang bagus di
bandingkan dengan kapasitor lainnya.
Fungsi Kapasitor dalam rangkaian elektronika adalah sebagai penghubung pada masing-masing
bagian dalam rangkaian, memisahkan arus bolak-balik dari arus searah, sebagai filter pada
rangkaian catu daya, sebagai pembangkit frekuensi pada rangkaian elektronik pemancar dan juga
menghemat daya listrik pada rangkaian lampu TL.

DAFTAR PUSTAKA
http://komponenelektronika.biz/kapasitor

10

Anda mungkin juga menyukai