Obligasi : adalah kewajiban berjangka yang disertai bunga.
Dari sisi penerbit, obligasi dicatat sebagai kewajiban Dari sisi pengakuisisi, obligasi dicatat sebagai aktiva/ investasi tergantung jatuh tempo ketika diakuisisi. Masalah obligasi timbul : -Pada saat perusahaan (Induk/anak) membeli obligasi dari pihak eksternal dimana obligasi itu diterbitkan oleh perusahaan afiliasinya. -Perolehan obligasi tersebut merupakan penarikan hutang afiliasi. Keuntungan/ Kerugian penarikan obligasi (pembelian dari pihak eksternal) secara konstruktif diakui sebagai keuntungan kerugian konstruktif. 1. Perolehan Obligasi Perusahaan Induk, 1.1. Pemilikan Induk = 100%. 1.2.
Pemilikan Induk < 100%.
Contoh Pembelian Obligasi Rugi. PT.Peron pada 1 januari memiliki 80% PT.Sandika pada nilai buku Rp 40.000.000 dengan modal saham 40.000.000 dan laba ditahan 10.000.000,- tidak lama kemudian PT. Sandika membeli obligasi PT. Peron dipasar Sebesar Rp 1.200.000,untuk obligasi dengan nilai buku Rp 1.100.000,- 10% dari total obligasi sebesar 11.000.000,- dengan nilai buku Rp 10.000.000 dan agio Rp 1.000.000,Pencatatan yang dilakukan oleh PT.Sandika adalah: Investasi pd obligasi PT.P.1.200.000 Kas.1.200.000 Pembelian obligasi induk oleh anak senilai 1.200.000,- sedangkan nilai buku obligasi induk adalah 1.100.000, menyebabkan kerugian (kerugian konstruktif=kerugian konsolidasi) sebesar 100.000 yang dihitung dari: Harga beli 1.200.000 Nilai buku (termasuk Agio 100.000)...1.100.000 Rugi Konstruktif 100.000 1
Untuk mengakui Rugi konstruktif ini PT.Peron (Induk)
menyesuaikannya dengan membuat jurnal: Pendapatan dari PT.Sandika. Rp 100.000 Investasi Pd PT Sandika. Rp 100.000 Jurnal Penyesuaian untuk laba anak sebesar 3.000.000: Investasi pada anak...2.400.000 Pendapatan dr anak2.400.000 Jurnal penyesuaian untuk deviden sebesar 2.000.000 Kas1.600.000 Investasi pd anak.1.600.000 Jika pd tgl 31 Des disusun kertas kerja konsolidasi, maka jurnal kertas kerja konsolidasi adalah: Hutang Obligasi.. Rp 1.000.000 Agio Obligasi.. .. Rp 100.000 Rugi Konstruktif Rp 100.000 Investasi Obligasi ..Rp 1.200.000
KERTAS KERJA KONSOLIDASI :
Contoh Pembelian Obligasi Untung. PT.Peron pada 1 januari
memiliki 80% PT.Sandika pada nilai buku Rp 40.000.000 dengan modal saham 40.000.000 dan laba ditahan 10.000.000,- tidak lama kemudian PT. Sandika membeli obligasi PT. Peron dipasar Sebesar Rp 1.000.000,untuk obligasi dengan nilai buku Rp 1.100.000,- 10% dari total obligasi sebesar 11.000.000,- dengan nilai buku Rp 10.000.000 dan agio Rp 1.000.000,Pencatatan yang dilakukan oleh PT.Sandika adalah: Investasi pd obligasi PT.P.1.000.000 Kas.1.000.000 Pembelian obligasi induk oleh anak senilai 1.000.000,- sedangkan nilai buku obligasi induk adalah 1.100.000, menyebabkan keuntungan (keuntungan konstruktif=keuntungan konsolidasi) sebesar 100.000 yang dihitung dari: Harga beli 1.000.000 Nilai buku.1.100.000 Laba Konstruktif 100.000 Untuk mengakui untung konstruktif ini PT.Peron (Induk) menyesuaikannya dengan membuat jurnal: Investasi Pd PT Sandika. Rp 100.000 Pendapatan dari PT.Sandika. Rp 100.000 Jika pd tgl 1 jan disusun kertas kerja konsolidasi, maka jurnal kertas kerja konsolidasi adalah: Hutang Obligasi.. Rp 1.000.000 Agio Obligasi.. .. Rp 100.000 Investasi Pada Obli PT.P Rp 1.000.000 Laba Konstruktif Rp 100.000
Kertas Kerja Konsolidasi:
Jurnal-Jurnal PT P Beban bunga Rp 500.000 Kas.. Rp 500.000 Beban Bunga Rp 500.000 Htg Bunga.. Rp 500.000 Agio Obligasi..Rp 200.000 Beban bunga.. Rp 200.000