Anda di halaman 1dari 22

SISTEM INFORMASI

Praktikum Jaringan Komputer

LAPORAN RESMI
PC Router

Dosen : Anteng Widodo, M.Kom

Anggota Kelompok :
1. Aditia Rasid
2. Nur Ivo Jayanti

(201453025)
(201453022)

Nama

: Aditia Rasid

Nim

: 201453025

Kelas

: SIS 215 B

Kelompok

:7

Program Studi Sistem Informasi


Universitas Muria Kudus
2015

Landasan Teori
Pada dasarnya, komunikasi terjadi antara dua komputer. Misalnya, Amir berkomunikasi
dengan Badu dalam satu jaringan, maka dapat diilustrasikan seperti pada Gambar 1.

Gambar 1. Komunikasi dua


Komputer
Jika Amir dan Badu hendak berkomunikasi di jaringan yang lebih besar, dan antara
keduanya tidak berada pada jaringan sama, maka perlu penghubung agar keduanya dapat saling
berhubungan/berkomunikasi. Penghubung antara satu jaringan dengan jaringan yang lain disebut
sebagai router.

Gambar 2. Komunikasi antar jaringan membutuhkan penghubung(Router)


Konsepnya, pengirim paket akan menguji tujuan dari paket apakah tujuan IP berada pada jaringan
lokal atau tidak. Jika tidak, pengirim paket akan meminta bantuan ke router yang terhubung
dengannya dan paket diberikan ke router untuk diteruskan. Router yang diberi paket pada
prinsipnya juga bekerja seperti pengirim paket tadi. Setiap router mengulangi cara yang sama
sampai paket berada pada router yang mempunyai koneksi lokal dengan penerima. Router
bertugas untuk menyampaikan paket data dari satu jaringan ke jaringan lainnya, jaringan
pengirim hanya tahu bahwa tujuan jauh dari router. Dan routerlah yang mengatur mekanisme
pengiriman selain itu router juga memilih jalan terbaik untuk mencapai tujuan. Diberikan
ilustrasi sederhana dapat dilihat pada gambar 3.

Gambar 3. Konsep Pengiriman Paket Melalui


Router

Meneruskan sebuah paket melalui router sangatlah sederhana. Router dikoneksi langsung ke
Amir, sehingga dapat mengirim sebuah paket Ethernet ke Badu dengan menentukan alamat
ethernet-nya sebagai tujuan. Akan tetapi pada tingkat IP, tujuan akhir dari paket adalah Badu,
bukan router. Dengan demikian Amir menset alamat tujuan IP ke IP Badu. Hasilnya adalah
paket dengan pengalamatan sbb :
Tabel 1. Paket dan Pengalamatan

Dari tabel 1 ada beberapa hal yang perlu diperhatikan :


Source address (Alamat Pengirim) : baik ethernet dan IP terhubung ke Amir.
Destination Address (Alamat tujuan) : Ethernet ke router sedangkan IP tujuan ke Badu.
Ethernet tujuan dalam paket hanya terkait dengan hop, sedangkan IP tujuan adalah tujuan
paket.
Ketika sebuah router menerima paket dengan Nomor IP yang bukan miliknya, maka ini
menjadi permintaan implisit untuk meneruskan paket ke tujuan.

Sebuah mesin hanya bisa meneruskan paket ke router yang terkoneksi langsung dengannya.
Dan digunakan mekanisme yang sama untuk mengirim ke sebuah router. Jika tidak ada
router pada jaringan Amir, maka Amir tidak dapat mengirim ke semua komputer di luar
jaringannya.
Router juga dapat melewatkan paket hanya ke host/router yang ada pada jaringan yang
terkoneksi langsung kepadanya. Dengan demikian supaya router berfungsi, ia harus
dikoneksikan langsung ke lebih dari satu jaringan.
Perjalanan melintasi jaringan ke banyak hop :
Setiap hop yang berubah adalah segmet ethernet dari tujuan.
Setiap hop adalah pengirim ke router, router ke router atau router ke tujuan.
Kita dapat mendiagnosa memakai tcpdump. Sehingga kita dapat memeriksa jalannya jaringan
dan jika ada masalah bisa mengetahui masalah ada pada hop yang mana.
Gambar 4 berikut ini merupakan ilustrasi perubahan alamat paket dari hop ke hop sampai
data ke tujuan.

Gambar 4 Ilustrasi Perubahan Alamat Paket Hop demi Hop


Jadi yang berubah hanya MAC Address, sedangkan nomor IP selalu sama.
Default Gateway
Router adalah komputer general purpose (untuk tujuan yang lebih luas) dengan dua atau lebih
interface jaringan (NIC Card) di dalamnya yang berfungsi hubungan 2 jaringan atau lebih,
sehingga dia bisa meneruskan paket dari satu jaringan ke jaringan yang lain.
Untuk jaringan kecil, interface-nya adalah NIC Card, sehingga router mempunyai 2 NIC atau

lebih yang bisa menghubungkan dengan jaringan lain. Untuk LAN kecil yang terhubung internet,
salah satu interface adalah NIC card, dan interface yang lain adalah sembarang hardware jaringan
misal modem untuk leased line atau ISDN atau koneksi internet ADSL yang digunakan. Router
bisa dibuat dari komputer yang difungsikan sebagai router, jadi tidak harus hardware khusus
misalnya cisco router . Default gateway dari suatu jaringan merupakan sebuah router yang
digunakan untuk meneruskan paket-paket dari jaringan tersebut ke jaringan yang lain. Biasanya
LAN dikonfigurasi hanya mengetahui LAN miliknya dan default gateway-nya.

Jika dalam suatu LAN tidak ada default gateway-nya maka LAN tersebut tidak bisa terkoneksi
dengan jaringan lainnya. Jadi supaya dapat melakukan routing maka setting/Konfigurasi jaringan
perlu ditambahkan satu lagi yaitu default gateway. Sekarang ada tiga parameter yang penting pada
setting/konfigurasi jaringan yaitu :

1. IP Address
2. Netmask
3. Default Gateway.
Tabel Routing
Supaya router bisa melayani permintaan untuk meneruskan pengiriman data, maka router
harus mempunyai tabel yang dipakai sebagai patokan data ini harus saya kirim ke jaringan
yang mana? Tabel yang dipunyai oleh router disebut sebagai tabel routing yang berisi NETID
dan Default gatewaynya.

Gambar 5 Contoh gambar desain jaringan dengan dua subnet

Berdasarkan gambar 5, berikut ini adalah skenario pengiriman data


dari komputer 192.168.1.5 ke komputer 192.168.2.36 :
1. Komputer 192.168.1.5 ingin mengirim data ke 192.168.2.36, menyadari bahwa alamat
tujuan tidak berada di jaringan lokal, maka komputer mencari daftar default gateway
pada property TCP/IP yaitu 192.168.1.13. Paket data kemudian dikirim ke Gateway
tersebut.
2. Pada komputer 192.168.1.13 paket data tersebut kembali diperiksa, dan ditemukan pada
tabel routing bahwa paket tersebut dapat dikirim ke jaringan 192.168.2 lewat IP
192.168.2.43
3. Via IP 192.168.2.43 akhirnya data dapat ditransmisi ke tujuan yaitu 192.168.2.36
Router yang mempunyai tabel routing yang dikelola secara manual disebut sebagai static routing.
Tabel tersebut berisi daftar jaringan yang dapat dicapai oleh router tersebut.

Static routing dapat mempelajari jaringan yang berada di sekelilingnya secara terbatas (bila
hanya 2 jaringan), tapi bila terdapat banyak jaringan, maka administrator harus mengelola
tabel routing tersebut secara cermat.
Contoh tabel routing :

Perintah-perintah yang berhubungan dengan Table Routing


# route n
Digunakan untuk melihat list table routing
# route add net default gw <IP_GTW>
Digunakan untuk menambahkan default routing dengan IP gateway IP_GTW, contoh
penggunaan:
# route add net default gw 10.252.108.1
# route del net 192.168.1.0 netmask 255.255.255.0 gw
10.252.108.1
Digunakan untuk menghapus jalur routing menuju ke jaringan 192.168.1.0/24 yang melalui
gateway 10.252.108.1

Langkah - langkah Praktikum


A. Gambar topologi jaringan beserta informasi IP Addressnya.

PC client IP 10.19.2.32

PC router IP 10.19.16.7

PC server 10.19.0.1

Gambar 1.1 : Topologi jaringan DHCP


Analisa : Gambar diatas adalah skema/topologi pemasangan jaringan dengan 2 komputer, 1 sebagai PC
Router dan 1 sebagai PC Client.

Gambar 1.2 : Mengkoneksikan dengan kabeldhcp


Analisa : Koneksikan computer ke kabeldhcp untuk mendapatkan IP dari server PSI.

Gambar 1.3 : Terkoneksi kabeldhcp


Analisa : Gambar diatas menunjukkan computer telah terkoneksi/menggunakan setting kabeldhcp untuk
mendapatkan IP secara otomatis dari server PSI.

Gambar 1.4 : Perintah ifconfig


Analisa : Gunakan perintah ifconfig untuk melihat IP yang kita dapat dari server setelah sebelumnya
mengkoneksikan ke kabledhcp.
B. Catat hasil tes koneksi dengan perintah ping (poin 2)
a. Ping server PSI : ping 10.19.0.1

Gambar 1.5 : ping 10.19.0.1


Analisa : Perintah diatas digunakan untuk mengechek koneksi computer kita dengan server PSI
(10.19.0.1). Gambar diatas menunjukan computer kita telah terhubung/terkoneksi dengan server PSI.

b. Ping IP kelompok lain ping 10.19.8.35

Gambar 1.6 : ping 10.19.8.35


Analisa : melakukan test koneksi dengan IP kelompok lain. Gambar diatas menunjukkan bahwa computer
kita terkoneksi dengan IP 10.19.8.35, karna berada pada server yang sama.
c. Ping si.umk.ac.id

Gambar 1.7 : ping si.umk.ac.id


Analisa : melakukan test koneksi dengan IP si.umk.ac.id (180.250.148.117). Gambar diatas menunjukkan
bahwa computer kita terkoneksi dengan IP si.umk.ac.id, karna IP tersebut merupakan IP dari server local
UMK.

d. ping library.si.umk.ac.id

Gambar 1.8 : ping library.si.umk.ac.id


Analisa : melakukan test koneksi dengan IP library.si.umk.ac.id (180.250.148.117). Gambar diatas
menunjukkan bahwa computer kita terkoneksi dengan IP si.umk.ac.id, karna IP tersebut merupakan IP
dari server local UMK.

C. Gambarkan topologi jaringan beserta informasi IP Addressnya pada poin 3.


Topologi jaringan dengan router dan IP baru

PC client IP 192.168.7.12

PC router IP 10.19.16.7 / 192.168.7.11

PC server 10.19.0.1

Gambar 1.9 : Topologi jaringan dengan router dan IP baru


Analisa : Setting jaringan dirubah secara manual dengan menggunakan satu PC client dengan satu PC
router yang nantinya akan terkoneksi dengan PC server dengan menggunakan 2 subnet. Keuntungan
menggunakan ubuntu adalah IPnya dapat diisi dua walaupun hanya menggunakan 1 NIC (LAN Card).

a. Setting IP pada PC client.

Gambar 1.10 : Setting kabelstatik


Analisa : Tambahkan setting koneksi baru kabelstatik untuk membuat pengalamatan IP sendiri pada
computer kita. Setting kabelstatik seperti gambar diatas.

Gambar 1.11 : Setting IP kabelstatik


Analisa : Pada method pilih settingan manual lalu pada address isikan IP sesuai kelompok dan nomor
computer (197.168.7.12) netmask (255.255.255.0) dan Gateway dikosongkan dahulu lalu save.

Gambar 1.12 : Koneksi kabelstatik


Analisa : Setelah melakukan konfigurasi/setting seperti langkah diatas, selanjutnya koneksikan/gunakan
konfigurasi kabelstatik.

b. Setting IP pada PC router.

Gambar 1.13 : Setting dengan IP Aliasing pada eth8:1


Analisa : perintah diatas digunakan untuk menambah NIC (secara virtual) pada eth8 sehingga nantinya
akan terdapat 2 NIC (eth8 dan eth8:1) atau lebih dikenal dengan IP Aliasing.

c. Mengaktifkan IP Forward pada PC router

Gambar 1.14 : Pengaktifan IP_forward pada PC router


Analisa : Langkah diatas digunakan untuk mengaktifkan ip_forward untuk melakukan proses routing.

D. Catat hasil ping dan traceroute pada poin 3.d


Poin 3.d.
ping:
1. ping IP PC router : ping 192.168.7.11

Gambar 1.15 : ping IP PC router


Analisa : Melakukan ping/tes koneksi ke IP PC router. Gambar diatas menunjukkan proses ping berhasil,
karna IP pada PC router berada pada satu subnet yang sama dengan IP PC client.
2. ping IP Cisco router (berbeda subnet) : ping 10.19.0.1

Gambar 1.16 : ping ke IP Cisco router


Analisa : Gambar diatas menunjukkan bahwa IP computer kita tidak terhubung dengan IP Cisco router
(10.19.0.1), karena pada saat setting kabelstatik IP Gateway-nya masih kosong/belum dihubungkkan ke
IP PC router, jadi IP Cisco tersebut masih berada pada subnet yang berbeda.

3. ping IP PC kelompok lain (berbeda subnet)

Gambar 1.17 : ping kelompok lain


Analisa : melakukan ping/test koneksi ke IP PC kelompok lain (192.168.5.13) yang berbeda subnet.
Gambar diatas menunjukkan bahwa IP pada PC kita tidak terhubung dengan IP yang dituju
(192.168.5.13) karna berada pada subnet yang berbeda.

Traceroute :
1. Traceroute IP PC router : traceroute 192.168.7.11

Gambar 1.18 : traceroute IP PC router


Analisa : Gambar diatas menunjukkan untuk menuju IP PC router tidak melewati/melakukan banyak
lompatan/langsung menuju ke IP PC router, karena berada pada 1 subnet yang sama.
2. Traceroute IP Cisco router (berbeda subnet) : traceroute 10.19.0.1

Gambar 1.19 : traceroute IP PC cisco router


Analisa : Gambar diatas menunjukkan bahwa IP computer kita tidak terhubung dengan IP Cisco router
(10.19.0.1), karena pada saat setting kabelstatik IP Gateway-nya masih kosong/belum dihubungkkan ke
IP PC router, jadi IP Cisco tersebut masih berada pada subnet yang berbeda.

3. Traceroute IP PC kelompok lain (berbeda subnet)

Gambar 1.20 : traceroute IP PC berbeda subnet


Analisa : melakukan traceroute (untuk mengetahui berapa kai lompatan menuju IP yang dituju) ke IP PC
kelompok lain (192.168.5.13) yang berbeda subnet. Gambar diatas menunjukkan bahwa IP pada PC kita
tidak terhubung dengan IP yang dituju (192.168.5.13) karna berada pada subnet yang berbeda.

E. Catat tabel routing di komputer PC Client maupun PC Router (poin 3.e.)


Poin 3.e.
Tabel routing pada PC router

Gambar 1.21 : Tabel routing pada PC router


Analisa : gambar diatas menjelaskan bahwa PC router berada pada 2 subnet yaitu 10.19.0.1 dan
192.168.7.0 .

Tabel routing pada PC client

Gambar 1.22 : Tabel routing pada PC client


Analisa : Gambar diatas menjelaskan bahwa PC client hanya berada pada 1 subnet yaitu 192.168.7.0 .

Gambar 1.23 : Menambahkan IP Gateway


Analisa : Agar jaringan 192.168.7.0 bisa terkoneksi ke 10.19.0.0 , maka perlu ditambahkan default
gateway ke PC Client, dengan cara Edit connection pada kabelstatik lalu edit dan tambahkan address
Gateway-nya dengan IP PC router.

F. Catat hasil pada poin 5 dan bandingkan hasilnya dgn 3.d.


ping :
1. Ping IP PC router : ping 192.168.7.11

Gambar 1.24 : ping IP PC router


Analisa : Melakukan ping/tes koneksi ke IP PC router. Gambar diatas menunjukkan proses ping berhasil,
karna IP pada PC router berada pada satu subnet yang sama dengan IP PC client.
2. ping IP Cisco router (berbeda subnet) : ping 10.19.0.1

Gambar 1.25 : ping IP Cisco router


Analisa : Gambar diatas menunjukkan bahwa jaringan PC client sudah terkoneksi/terhubung dengan IP
Cisco router tapi di blok oleh server, karena pada Gateway sudah ditambahkan IP PC router yang
digunakan untuk menghubungkan 2 subnet yang berbeda.

3. ping IP PC kelompok lain (berbeda subnet)

Gambar 1.26 : ping IP PC kelompok lain(berbeda subnet)


Analisa : Gambar diatas menunjukkan bahwa jaringan PC client sudah terkoneksi/terhubung dengan IP
192.168.5.13 (berbeda subnet) tapi di blok oleh server, karena pada Gateway sudah ditambahkan IP PC
router yang digunakan untuk menghubungkan 2 subnet yang berbeda.
traceroute :
1. traceroute IP PC router : traceroute 192.168.7.11

Gambar 1.27 : traceroute IP PC Router


Analisa : Gambar diatas menunjukkan untuk menuju IP PC router tidak melewati/melakukan banyak
lompatan/langsung menuju ke IP PC router, karena berada pada 1 subnet yang sama.

2. Traceroute IP Cisco router (berbeda subnet) : traceroute 10.19.0.1

Gambar 1.28 : traceroute IP PC cisco router


Analisa : Gambar diatas menunjukkan bahwa IP computer kita telah terhubung dengan IP Cisco router
(10.19.0.1), karena pada saat setting kabelstatik IP Gateway-nya sudah dihubungkkan ke IP PC router,
jadi IP Cisco tersebut sudah bias terhubung dengan IP PC client dengan perantara IP PC router.

3. Traceroute IP PC kelompok lain (berbeda subnet)

Gambar 1.29 : traceroute IP PC berbeda subnet


Analisa : Gambar diatas menunjukkan bahwa jaringan PC client sudah terkoneksi/terhubung dengan IP
192.168.5.13 (berbeda subnet) tapi di blok oleh server, karena pada Gateway sudah ditambahkan IP PC
router yang digunakan untuk menghubungkan 2 subnet yang berbeda.
G. Catat hasil pada poin 6 dan bandingkan hasilnya dgn 3.e.
PC client :

Gambar 1.30 : Tabel routing pada PC Client


Analisa : Gambar diatas menjelaskan perbedaan dengan percobaan 3.e (sebelum penambahan IP
Gateway) dimana pada tabel jaringan terdapat penambahan gateway yang berfungsi sebagi penghubung
dengan PC server.
PC router :

Gambar 1.31 : Tabel routing pada PC router


Analisa : gambar diatas menjelaskan bahwa PC router berada pada 2 subnet yaitu 10.19.0.1 dan
192.168.7.0 .

H. Beri kesimpulan sementara pada percobaan yang telah anda lakukan (poin 7)
Pada sebuah jaringan kita dapat menghubungkan 2 subnet yang berbeda dengan menggunakan PC router
yang dipasang menggunakan 2 NIC (LAN Card) atau bisa menggunakan 1 NIC namun disetting
menggunakan 2 alamat IP dengan cara menggunakan IP Aliasing, sehingga kita dapat membagi 1 PC
router yang terkoneksi ke 2 subnet yang berbeda.

Tugas
1.Jelaskan apa yang dimaksud dengan router !
Router adalah sebuah alat yang mengirimkan paket data melalui sebuah jaringan atau Internet menuju
tujuannya, melalui sebuah proses yang dikenal sebagai routing. Proses routing terjadi pada lapisan 3
(Lapisan jaringan seperti Internet Protocol) dari stack protokol tujuh-lapis OSI.
2.Jelaskan secara singkat bagaimana komputer bisa mengirim data antar jaringan !
Komputer bisa mengirim data antar jaringan dengan bantuan router sehingga paket data yang dikirimkan
dirouting ke jaringan lain yang terhubung.
3.Jelaskan secara singkat apa itu tabel routing !
Tabel routing adalah tabel yang berisi informasi IP antar jaringan sehingga router dapat menghubungkan
jaringan-jaringan tersebut.
4.Bagaimana cara mengkonfigurasi static routing ?
Mengkonfigurasi static routing dapat dilakukan dengan mengadd default gateway yang merupakan IP
router sehingga semua jaringan terkoneksi dengan router.
route add net default gw IP
5.Jelaskan secara singkat apa kegunaan perintah traceroute dan tuliskan kembali command traceroute
beserta parameternya !
Traceroute berguna untuk mengetahui kemana saja paket data akan dikirimkan atau IP mana saja yang
dilalui sebuah paket data untuk sampe di komputer tujuan.

# traceroute 192.168.7.11

Kesimpulan
Router adalah sebuah alat yang mengirimkan paket data melalui sebuah jaringan atau
Internet menuju tujuannya, melalui sebuah proses yang dikenal sebagai routing. Pada sebuah
jaringan kita dapat menghubungkan 2 subnet yang berbeda dengan menggunakan PC router yang
dipasang menggunakan 2 NIC (LAN Card) atau bisa menggunakan 1 NIC namun disetting
menggunakan 2 alamat IP dengan cara menggunakan IP Aliasing, sehingga kita dapat membagi
1 PC router yang terkoneksi/terhubung ke 2 subnet yang berbeda dan digunakan sebagai
penghubung IP PC Client ke subnet/jaringan yang berbeda.

Anda mungkin juga menyukai